Jumat, 10 Januari 2014

Filled Under:
,

Firaunnya Musa (4)

FIR'AUN - RAJA YANG MEMILIKI AWTĀD

Al-Qur'an memberikan gambaran lain yang sangat unik dan menarik dari Firaun yang dapat terbukti sangat berlaku untuk Ramses II. Ini adalah referensi Al-Qur'an kepada Firaun dalam beberapa ayat sebagai Dzul-awtād. Ayat-ayat yang relevan adalah:

Telah mendustakan (rasul-rasul pula) sebelum mereka itu kaum Nuh, 'Aad, Fir'aun yang mempunyai awtād [Qur'an 38:13]

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi. Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain. Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah. Dan kaum Fir'aun yang mempunyai awtād,
 [Qur'an 89:6-13]

Para ahli tafsir memiliki pandangan yang berbeda untuk arti deskripsi kata Dzul-awtād, yang adalah bentuk jamak dari kata watad, memiliki arti yang berbeda. Sebagian besar sepakat bahwa awtad ini berarti pasukan, yang digunakan firaun untuk menyiksa dan menyalibkan lawan-lawannya, terutama mereka yang tidak mau menyembahnya dan beralih ke agama Musa. Yang paling menarik adalah penafsiran dari Ibnu Abbas dan Al-Dahhak yang dituliskan al-Qurtubi dalam tafsirnya:

ولم يقل ذكرها; لأنه لما كان المضمر فيه مذكرا ذكره, وإن كان اللفظ مقتضيا للتأنيث. ووصف فرعون بأنه ذو الأوتاد. وقد ٱختلف في تأويل ذلك; فقال ٱبن عباس: المعنى ذو البناء المحكم. وقال الضحاك: كان كثير البنيان, والبنيان يسمى أوتادا. وعن ٱبن عباس أيضا وقتادة وعطاء: أنه كانت له أوتاد وأرسان وملاعب يلعب له عليها. وعن الضحاك أيضا: ذو القوة والبطش. وقال الكلبي ومقاتل: كان يعذب الناس بالأوتاد, وكان إذا غضب على أحد مده مستلقيا بين أربعة أوتاد في الأرض, ويرسل عليه العقارب والحيات حتى يموت. وقيل: كان يشبح المعذب بين أربع سوار; كل طرف من أطرافه إلى سارية مضروب فيه وتد من حديد ويتركه حتى يموت. وقيل: ذو الأوتاد أي ذو الجنود الكثيرة فسميت الجنود أوتادا; لأنهم يقوون أمره كما يقوي الوتد البيت. وقال ٱبن قتيبة: العرب تقول هم في عز ثابت الأوتاد, يريدون دائما شديدا

... Ibnu Abbas mengatakan ʿ: Dzul-awtād berarti penguasa bangunan-bangunan besar. Al-Dahhak mengatakan: dia (firaun) memiliki banyak bangunan, bangunan disebut awtād....

Inilah yang membedakan Ramses II dari semua Firaun lainnya. Ramesses II terlibat dalam proyek-proyek pembangunan lebih dari firaun-firaun dan penguasa mesir lainnya sepanjang sejarah mesir kuno. Mengomentari obsesi luar biasa Ramses II dengan bangunan, Kitchen mencatat bahwa:

Ia mendirikan bangunan-bangunan yang berskala besar seperti Ramesseum Luxor, Abu Simbel, dan Pi-Ramesse yang kini hancur. Namun yang pasti dalam membangun karya-nya, Ramses II melampaui tidak hanya Dinasti XVIII tetapi setiap periode lain dalam sejarah Mesir. [Sumber: K. A. Kitchen, Pharaoh Triumphant: The Life And Times Of Ramesses II, King Of Egypt, 1982]

Demikian pula, Clayton mengakui Ramses II sebagai pembangun paling unggul diantara para Firaun Mesir kuno dan menyatakan bahwa prestasi yang terbesar adalah pembangunan dua kuil di Abu Simbel, terutama Kuil Agung:
As a monument builder Ramesses II stands pre-eminent amongst the pharaohs of Egypt. Although Khufu had created the Great Pyramid, Ramesses' hand lay over the whole land. True, he thought nothing of adding his name to other kings' monuments and statues right back to the Middle Kingdom, so that nowadays the majority of cartouches seen on almost any monument proclaim his throne name - User-maat-re ('the justice of Re is strong'). Yet his genuine building achievements are on a Herculean scale. He added to the great temples at Karnak and Luxor, completed his father Seti's mortuary temple at Gourna (Thebes) and also his Abydos temple, and built his own temple nearby at Abydos. On the west bank at Thebes he constructed a giant mortuary temple, the Ramesseum. Inscriptions in the sandstone quarries at Gebel el-Silsila record at least 3000 workmen employed there cutting the stone for the Ramesseum alone. Other major mortuary temples rose in Nubia at Beit el-Wali, Gerf Hussein, Wadi es Sebua, Derr and even as far south as Napata.

Ramesses' greatest building feat must be counted not one of these, but the carving out of the mountainside of the two temples at Abu Simbel in Nubia. The grandeur of the larger, the Great Temple, is overwhelming, fronted as it is by four colossal 60-ft (18-m) high seated figures of the king that flanked the entrance in two pairs. It is strange to reflect that whilst the smaller temple, dedicated to Hathor and Ramesses' favourite queen Nefertari, has lain open for centuries, the Great Temple was only discovered in 1813 by the Swiss explorer Jean Louis Burckhardt and first entered by Giovanni Belzoni on 1 August 1817. A miracle of ancient engineering, its orientation was so exact that the rising sun at the equinox on 22 February and 22 October flooded directly through the great entrance to illuminate three of the four gods carved seated in the sanctuary over 200 ft (60 m) inside the mountain (the fourth of the seated gods, Ptah, does not become illuminated as, appropriately, he is a god associated with the underworld). [P. A. Clayton, Chronicle Of The Pharaohs: The Reign-By-Reign Record Of The Rulers And Dynasties Of Ancient Egypt, 1994]

Juga perlu diperhatikan bahwa ayat "Firauna dzil awtād" dalam surat Al Fajr (89) diatas, disebutkan bersama dengan penduduk Iram yang memiliki pilar-pilar yang tinggi, kemungkinan besar dipotong dari batu, dan orang-orang dari kaum Tsamud yang membangun rumah di pegunungan batu. Hal ini menunjukkan bahwa Firaun Ramses II juga melakukan hal yang sama, yaitu, struktur bangunan yang dibuat dari batu. Memang Ramesses II membangun dua kuil di Abu Simbel Nubia yang dipahatkan ke batu gunung [Gambar 8]. Salah satunya disebut Kuil Agung, sebuah bangunan besar dengan empat patung kolosal Ramses II dengan posisi duduk, setinggi 20 meter, mengapit pintu masuknya. Yang lainnya adalah Kuil Kecil sekitar seratus meter sebelah timur laut dari Kuil Agung Ramses II, didedikasikan untuk dewi Hathor dan permaisuri Ramses II, Nefertari. Kuil-kuil ini dianggap sebagai prestasi bangunan terbesar dari Ramses II. Sejak Ramesses II ingin mengabadikan dirinya sendiri, ia juga memerintahkan perubahan metode yang digunakan oleh tukang batu nya. Berbeda dengan relief dangkal yang dibuat masa-masa firaun-firaun sebelumnya yang bisa dengan mudah berubah, dengan gambar dan kata-kata yang dengan mudah terhapus, Relief-relief pada masa Ramses II telah memiliki ukiran yang sangat dalam di batu, yang membuat mereka agak lebih tahan terhadap perubahan alam.
Gambar 8:
Kuil Agung (kiri) dan Kuil Kecil (kanan) di Abu Simbel.

Untuk memahami pentingnya dua kuil di Abu Simbel, ada gunanya disini AMJG menambahkan bahwa UNESCO membuat seruan internasional antara tahun 1960 dan 1980 untuk menyelamatkan monumen di Nubia ini ketika mereka terancam oleh perendaman sebagai akibat dari pembangunan bendungan Aswan. Respon terhadap seruan ini datang cepat dari berbagai kalangan dan masyarakat internasional menyumbangkan uang dan usahanya untuk merelokasi situs bersejarah ini. Untuk menciptakan kesadaran di seluruh dunia untuk menyelamatkan monumen Nubia, kampanye dalam bentuk perangko pun dibuat dengan menampilkan kuil-kuil di Abu Simbel, Ramses II dan Ratu Nefertari di mana banyak negara berpartisipasi [Gambar 9]. Akhirnya kui-kuil ini pun dipreteli dan pretelannya dipindahkan ke daerah lain untuk dipasang kembali sekali lagi. Kuil Abu Simbel benar-benar dibongkar hingga menjadi 1036 potong, masing-masing dengan berat rata-rata 7-30 ton, kemudian mereka dibangun kembali di atas gunung yang menghadap ke tempat asli, yang dibuat oleh orang Mesir kuno 3.000 tahun yang lalu. Oleh karenanya operasi penyelamatan monumen Nubia ini digambarkan sebagai yang terbesar dalam sejarah menyelamatkan monumen.

 Gambar 9:
Perangko-perangko yang menunjukkan kampanye untuk menciptakan kesadaran di seluruh dunia untuk menyelamatkan kuil-kuil antik dari Nubia. Ramses II dan kuilnya di Abu Simbel adalah yang paling sering ditampilkan pada perangko di banyak negara. Beberapa perangko juga menunjukkan Ratu Nefertari. Pada gambar di atas, adalah perangko dari (dari atas baris, kiri ke kanan) Mesir (UAR), Somalia, Monaco, Vatikan, Irak, Nigeria, Ghana, Republik Afrika Tengah, Qatar, Pakistan dan Argentina. Negara-negara lain seperti Maroko, Côte d'Ivoire (Pantai Gading), Guatemala, Gabon, Maladive Islands, Republik Guinea antara lain juga mengeluarkan prangko seperti diatas.
(Bersambung)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.