Rabu, 15 Januari 2014

Dinasti Babilonia Pertama


Kekaisaran Babilon ketika Hammurabi naik tahta pada 1792 SM (coklat tua) dan setelah kematiannya pada 1750 SM (coklat muda).

Asal usul

Asal usul yang pasti dari dinasti ini sulit diketahui secara pasti karena keadaan topografi Babilon itu sendiri, yang memiliki permukaan air yang tinggi, sehingga tidak menyisakan banyak peninggalan arkeologis yang utuh. Dengan demikian bukti-bukti untuk sejarah Babilonia justru banyak yang berasak dari daerah di sekitarnya dan catatan tertulis. Tidak banyak yang diketahui tentang para raja dari Sumuabum sampai Sin-muballit selain fakta bahwa mereka adalah orang Amoriah dan bukannya orang Akkadia. Akan tetapi, diketahui bahwa mereka mengumpulkan wilayah tanah yang tidak terlalu luas. Ketika Hammurabi (yang juga adalah orang Amoriah) naik tahta menjadi raja Babilon, kekaisaran itu hanya terdiri dari beberapa kota dan sedikit wilayah sekitarnya: Dilbat, Sippar, Kish, dan Borsippa. Setelah Hammurabi menjadi raja, dia berhasil memperoleh banyak sekali kemenangan militer dengan menaklukan kota-kota lain yang dapat memberi keuntungan bagi Bablion. Dengan kemenangan-kemenangan militernya itu, banyak tanah yang direbut oleh kekaisaran. Akan tetapi, meskipun Bablion sudah menjadi jauh lebih kuat berkat Hammurabi, Babilon masih belum menjadi daerah penting di Mesopotamia, tidak seperti Assyria, yang ketika itu dipimpin oleh Shamshi-Adad I, ataupun Larsa, yang ketika itu dipimpin oleh Rim-Sin.
Pada tahun ketiga belas Hammurabi sebagai raja, dia mulai menjadikan Babilon sebagai pusat dari apa yang nantinya akan menjadi kekaisaran besar. Pada tahun tersebut, dia merebut Larsa dari Rim-Sin, serhingga dia kini memeiliki kendali atas pusat-pusat perkotaan yang menguntungkan seperti Nippur, Ur, Uruk, dan Isin. Dengan kata lain, Hammurabi memperoleh kendali atas seluruh Mesopotamia selatan. Kekuatan politik lainnya yang patut diperhitungkan di daerah itu pada milenium kedua adalah Eshnunna, yang berhasil direbut oleh Hammurabi sekiatar tahun 1761 SM. Babilon kemudian memanfaatkan jalur perdagangan Eshnuna yang sudah sangat mapan serta kestabilan ekonomi yang mereka meiliki. Tidak lama setelah itu pasukan Hammurabi merebut Mari, kota terakhir yang memberinya kendali atas seluruh wilayah yang membentuk Mesopotamia di bawah Dinasti Ketiga Ur pada milenium ketiga.
Nama lain Hammurabi adalah Hammurapi-ilu[rujukan?], bermakna "Hammurapi sang dewa" atau mungkin "Hammurapi adalah dewa." Dia mungkin saja adalah raja Amraphel dari Shinar atau Sinear dalam catatan Yahudi dan Injil, yang Sezaman dengan Ibrahim. Ibrahim hidup dari tahun 1871 SM sampai 1784 SM, berdasarkan penafsiran modern atas tokoh-tokoh Perjanjian Lama yang biasanya dihitung dalam paruh tahun modern sebelum Kitab Keluaran, dari satu ekuinoks ke ekuinoks lainnya.[rujukan?]
Terjemahan terkini dari lembaran Chogha Gavaneh yang bertahun sekitar 1800 SM menunjukkan adanya hubungan yang erat antara kota ini yang terletak bukit Islamabad di Zagros Tengah dan daerah Dyala.
Lembaran Venus Ammisaduqa (contohnya beberapa versi kunonya dalam lembaran tanah liat) juga terkenal, dan beberapa buku mengenai itu telah diterbitkan. Beberapa usulan waktu asal telah diajukan namun waktu asal yang terdapat dalam banyak buku usumber nampaknya sudah tidak akurat dan tidak benar. Ada kesulitan lainnya; jangka waktu 21 tahun pengamatan terinci terhadap planet Venus dapat atau tidak dapat bertepatan dengan masa pemerintahan raja ini, karena namanya tidak disebutkan, hanya Tahun Tahta Emas. Beberap sumber, beberpa dicetak hampir seratus tahun yang lalu, mengklaim bahwa teks aslinya menyebutkan adanya okultasi Venus oleh bulan. Akan tetapi, ini mungkin adalah kesalahan penafsiran.[1] Dukungan perhitungan 1659 SM untuk kejatuhan Babilon, berdasarkan statistik probabilitas penanggalan berdasarkan pada pengamatan planet. Kronolgoi pertengahan yang kini banyak diterima terlalu rendah dari sudut pandang astronomis.[2]
Sebuah naskah mengenai Kejatuhan Babilon oleh orang Hittit Mursilis I pada akhir masa pemerintahan Samsuditana yang menceritakan tentang gerhana kembar yang sangat krusial untuk kronologi Babilon yang benar. Sepasang gerhana bulan dan gerhana matahari terjadi pada bulan Shimanu (Sivan). Gerhana matahari terjadi pada 9 Februari, 1659 SM. Gerhana ini terjadi 4.43 dan berakhir pada pukul 6.47. Gerhana kedua tidak terlihat yang memuaskan catatan yang mengisahkan bahwa bulan yang terbenam masih berupa gerhana. Gerhana matahari terjadi pada 23 Februari tahun 1659 SM, dimulai pada pukul 10.26, dan mencapai maksimumnya pada pukul 11.45, serta berakhir pada pukul 13.04.[3]

Catatan kaki

  1. ^ Reiner, Erica; D. Pingree. Babylonian Planetary Omens The Venus, the Tablet of Ammisaduqa.
  2. ^ Kelley, David H.; E. F. Milone, Anthony F. Aveni (2004). Exploring Ancient Skies: An Encyclopedic Survey of Archaeoastronomy. New York: Springer. ISBN 0387953108.
  3. ^ Huber, Peter (1982). "Astronomical dating of Babylon I and Ur III". Monographic Journals of the Near East: 41.



Sumber

Polandia (6)

Bohemia dan Hongaria

Pada satu titik, Jagiellon mendirikan kendali wangsa juga atas kerajaan-kerajaan Bohemia (dari tahun 1471 kedepan) dan Hongaria (dari tahun 1490 keatas), dengan Vladislaus Jagiello yang beberapa buku sejarahnya disebut Vladisla(u)s II.
Daftar Raja Jagiellon, Bohemia dan Hongaria :

Pola kedewasaan

Antropolog mencatat kecenderungan keluarga wangsa Jagiellon untuk menikah terlambat dalam kehidupan, dan tidak memiliki keturunan hingga usia lanjut. Kebanyakan pria dari wangsa lebih dari 2 abad (sekitar tahun 1360 dan 1560) berhasil memiliki ahli waris hanya pada usia senja mereka.
Hal ini kontras dengan Bourbon kemudian dan Habsburg-Lorraine menghasilkan berbagai wangsa Katolik Roma, yang anggota-anggotanya biasanya mulai menghasilkan keturunan ketika mereka masih remaja. Selain itu, cukup menarik, mereka Jagiellon yang meneruskan garis hidup sampai usia matang, sementara mereka yang meninggal dalam usia dua puluhan atau tiga puluhan umumnya tidak meninggalkan anak-anak. Karena rentang hidup rata-rata relatif pendek di dalam periode tersebut, kebiasaan ini mulai menghasilkan anak-anak terlambat menebang banyak cabang potensial dari dinasti ini, karena orang-orang yang tua umumnya tidak berpotensi mulai berprokreasi sampai usia mereka mencapai tiga puluhan tahun.
Kecenderungan untuk mengandung anak terlambat melemahkan potensi dinasti tersebut dibandingkan dengan orang lain dari era yang sama. Setelah hanya empat generasi, dinasti punah akan keturunan laki-laki. Tapi empat generasi yang sama berlangsung selama 2 abad, rata-rata sekitar 50 tahun antara siring setiap generasi baru:
  • Algirdas (1291–1377), Władysław (1351–1434), Kazimierz IV (1427–92), Zygmunt I (1467–1548) and Zygmunt II (1520–72).
  • Algirdas (1291–1377), Władysław (1351–1434), Kazimierz IV (1427–92), Władysław II (1456–1516) and Louis (1506–26)
(Bagan Generasi: Zeroeth interval 60/60 tahun, interval pertama : 76/76 tahun, interval kedua 29/40 tahun, interval ketiga 50/53 tahun)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Raja Lahir – Wafat Usia ketika melahirkan anak pertama
yang selamat sampai dewasa
Usia ketika melahirkan anak pertama
Władysław 1351–1434 57 48
Kazimierz IV 1427–1492 29 29
Zygmunt I 1467–1548 46 46
Władysław II 1456–1516 47 47

Terkadang, wanita dari wangsa ini menikah hanya ketika mereka cukup tua. Katarzyna Jagiellonka, istri Johan III dari Swedia, berusia 11 tahun lebih tua dari suaminya, tetap tidak menikah ketika ia berusia 30 tahun. Ia melahirkan anak-anaknya pada usia 38, 40 dan 42 tahun.
Jagiełło sendiri lahir dari ayah yang telah berusia 50 atau 60 tahun.


(Tamat) 



Sumber

Polandia (4)

Wangsa Jagiellon

Wangsa Jagiellonia
Negara Lituania, Polandia, Hongaria, Bohemia
Keluarga induk Gediminid
Gelar Adipati Agung Lituania, Raja Polandia, Raja Hongaria, Raja Bohemia
Pendiri Jagiełło
Penguasa akhir Anna Jagiellonka
Tahun berdiri 1377
Pembubaran 1596

Wangsa Jagiellon (Bahasa Lituania: Jogailaičiai, Bahasa Polandia: Jagiellonowie) merupakan sebuah wangsa kerajaan yang berasal dari Lituania Wangsa Gediminas wangsa yang memerintah di Eropa Tengah di negara-negara (yang sekarang Lituania, Belarus, Polandia, Ukraina, Latvia, Estonia, wilayah bagian di Rusia (termasuk yang sekarang Kaliningrad oblast), Hongaria, Republik Ceko, Slowakia) di antara abad ke-14 dan ke-16. Anggota-anggota dinasti tersebut adalah Adipati Agung Lituania 1377–1392 dan 1440–1572, raja Polandia 1386–1572, raja-raja Hongaria 1440–1444 dan 1490–1526, dan raja-raja Bohemia 1471–1526.
Wangsa itu bersatu di antara dua negara (dipindahkan kedalam penyatuan administratif penuh hanya pada tahun 1569) adalah alasan untuk sebutan umum "Polandia–Lituania" di dalam diskusi mengenai daerah dari Akhir Abad Pertengahan kedepan. Satu Jagiellon secara singkat memerintah baik Polandia dan Hongaria (1440–44), dan dua lainnya memerintah baik Bohemia (dari tahun 1471) dan Hongaria (1490–1526) dan kemudian melanjutkan dari garis maternal sebagai cabang Timur Wangsa Habsburg.

Nama

Nama (variasi lain yang digunakan dalam Bahasa Inggris termasuk : Jagiellonian, Jagiellos, Jogailos, Jagiellas) berasal dari Jogaila, raja Polandia pertama dari dinasti tersebut. Di dalam bahasa Polandia, wangsa itu dikenal sebagai Jagiellonowie (tunggal: Jagiellon, kata sifat, yang digunakan oleh anggota wangsa, juga bentuk patronimical : Jagiellończyk, jika laki-laki, dan Jagiellonka, jika perempuan); di dalam Bahasa Lituania disebut Jogailaičiai (tunggal : Jogailaitis), di dalam Bahasa Belarus Яґайлавічы (Jagajłavičy, tunggal: Яґайлавіч, Jagajłavič), di dalam Bahasa Hongaria Jagellók (tunggal : Jagelló), dan di dalam Bahasa Ceko Jagellonci (tunggal : Jagellonec; kata sifat : Jagellonský), juga Jagello atau Jagellon (perempuan Jagellonica) di dalam bahasa Latin. Di dalam seluruh variasi dari nama itu, huruf J harus dibaca "Hallelujah" (atau seperti Y di dalam "yes"), dan G seperti "get".

Pada akhir abad ke-15, Jagiellon memerintah berbagai wilayah luas yang tersebar dari Baltik sampai Hitam sampai dengan Laut Adriatik.

Latar belakang pra-wangsa

Gediminid (Bahasa Lituania|Gediminaičiai), pewaris langsung Jagiellon pertama, adalah penguasa abad pertengahan Lituania dengan gelar didysis kunigaikštis yang diterjemahkan sebagai Raja Perkasa menurut persepsi kontemporer. Kemudian yang membuat terjemahannya adalah Adipati Agung (untuk etimologinya, lihat Pangeran Agung). Kerajaan mereka, Adipati Agung Lituania, terutama dihuni oleh Lithuania dan Rutenia, dan sedikitnya setengah Slavia.
Jogaila, pemimpin pertama wangsa Jagiellon, mulai sebagai Adipati Agung Lituania. Ia kemudian memeluk agama Kristiani dan menikahi gadis berusia 11 tahun Jadwiga, pemimpin kedua Polandia Angevin, dan kemudian menjadikan dirinya sendiri Raja Polandia, mendirikan dinasti tersebut. Pada saat itu, ia menyebut dirinya sendiri Raja Ladislaus (Polish: Władysław), tanpa nomor urut, namun kemudian para sejarawan menyebutnya sebagai Władysław II (dari Polandia), V (dari Lituania) atau kadang Władysław II Jagiełło dari Polandia dan Lituania.
Pemerintahan Piast, wangsa Polandia yang memerintah lebih awal (tahun 962–1370) berakhir dengan kematian Kazimierz III.

Pemimpin Istana Jagiełło

Jagiellon adalah pemimpin turun-temurun Lituania dan Polandia.
Para pemimpin Jagiellon Lituania dan Polandia (dengan tanggal memerintah di dalam kurung) adalah :
Setelah Zygmunt II Augustus, wangsa tersebut mengalami perubahan lebih lanjut. Para pewaris Zygmunt II adalah saudari-saudarinya, Anna Jagiellonka dan Katarzyna Jagiellonka. Yang kemudian menikah Adipati John dari Finlandia, yang demikian dari tahun 1569 menjadi Raja John III Vasa dari Swedia, dan mereka memiliki seorang putra, Zygmunt III Vasa; sebagai hasilnya, cabang Polandia Jagiellonian bergabung dengan Wangsa Vasa, yang memerintah Polandia dari tahun 1587 sampai tahun 1668. Selama interval, di antara lainnya, Stephen Bathory, suami tanpa keturunan Anna, memerintah.

Keluarga Jagiellon



(Bersambung)

Polandia (3)

Pangeran Popiel.

Popiel

Pangeran Popiel (atau Adipati Popiel) merupakan seorang pemimpin legendaris pada abad ke-9 Slavia Barat suku ("proto-Polandia") Goplan dan Polan, anggota terakhir pra-Dinasti Piast, Popielid. Menurut penulis riwayat Gallus Anonymus, Jan Długosz dan Marcin Kromer, sebagai konsekuensi dari aturan yang buruk ia digulingkan, dikepung oleh rakyatnya, dan dimakan hidup-hidup oleh tikus di dalam menara di Kruszwica.
Seperti yang dikisahkan legenda, Pangeran Popiel adalah orang yang kejam dan pemimpin yang korup yang hanya peduli pada anggur, wanita dan musik. Ia sangat dipengaruhi oleh istrinya yang cantik, puteri Jerman yang haus akan kekuasaan[1]. Karena pemerintahan Popiel yang tidak baik dan kegagalannya untuk membela wilayah dari perampokan Viking, kedua belas pamannya berkomplot untuk menggulingkannya. Akan tetapi, atas dorongan istrinya, ia meracuni mereka semua di dalam sebuah pesta (ia mungkin akan melakukannya sendiri). Daripada mengkremasi jenazah mereka seperti tradisi, ia membuang mereka ke dalam Danau Gopło.
Ketika mereka melihat apa yang telah dilakukan Popiel dan istrinya, mereka memberontak melawan pemimpin mereka. Pasangan itu mengungsi ke dalam sebuah menara di dekat danau. Seperti yang dikisahkan di dalam legenda, sekerumunan tikus (yang telah diberi makan jenazah paman-paman Popiel yang tidak dikremasi) bergegas menuju menara itu, menggigiti dinding-dinding, dan melahap Popiel dan istrinya hidup-hidup. Pangeran Popiel digantikan oleh Piast Kolodziej dan Siemowit.
Di pinggir Danau Gopło berdiri sebuah menara abad pertengahan, yang bernama Menara Tikus. Akan tetapi, menara itu bukan seperti yang dikisahkan di dalam legenda karena dibangun sekitar 500 tahun kemudian setelah kejadian itu.

 Menara Tikus di dalam Kruszwica, dikonstruksi ditahun 1350, keliru diasosiasikan dengan Popiel.



Sumber

Polandia (2)

Piast yang Beroda

Piast Kołodziej (Piast yang Beroda) merupakan figur semi-legendaris di zaman pra-sejarah Polandia (abad ke-8), pendiri Dinasti Piast yang akan memimpin bakal Kerajaan Polandia. Ia muncul di dalam Riwayat Polandia, Gallus Anonymus, bersama dengan ayahnya, Chościsko dan istrinya Rzepka.
Riwayat tersebut menceritakan sebuah kisah sebuah kunjungan tiba-tiba dua orang asing ke Piast. Mereka meminta untuk bergabung di dalam keluarga Piast dalam memperingati ulang tahun putra Piast yang ke-7, Siemowit (sebuah upacara pemotongan rambut pertama untuk anak laki-laki yang masih kecil). Sebagai balasan dari keramahtamahan itu, tamu-tamu itu membacakan mantra untuk membuatkan tiang penyangga bagi Piast pernah penuh banyak sekali. Melihat hal tersebut, teman sebangsa Piast menganggapnya sebagai pangeran baru mereka, untuk menggantikan mendiang pangeran Popiel.
Jika Piast benar-benar ada, berarti ia akan menjadi kakek buyut dari Pangeran Mieszko I, pemimpin Polandia yang pertama di dalam sejarah, dan kakek buyut dari Bolesław Chrobry, raja Polandia pertama.
Dua teori menjelaskan etimologi dari kata Piast. Yang pertama memberi akar sebagai piasta (hub di dalam bahasa Polandia), sebuah referensi dari profesinya. Yang kedua menghubungkan Piast ke piastun (penjaga atau pemelihara). Ini dapat dilihat dari posisi inisial Piast sebagai maior domus (majordomo), atau seorang "pelayan rumah", di dalam istana pemimpin lain, dan pengambilalih kekuasaan berikutnya oleh Piast. Ini akan menghubungkan perkembangan dari dinasti-dinasti Frank di awal abad pertengahan, ketika raja-raja Merovingian berangsur-angsur menyerap kontrol politik.
Istilah Dinasti Piast, mengacu pada para pemimpin awal Polan dan Polandia, dipopulerkan oleh sejarawan Adam Naruszewicz (1733-1796). Namun Piast garis Silesia, seperti Piast yang terakhir George IV William, adipati Legnica dan Brzeg (wafat pada tahun 1675), menganggap mereka sendiri sebagai Piast sebelum Naruszewicz.
Papan Piast oleh Walery Eljasz-Radzikowski (1841-1905)

Monumen Piast Kołodziej di Złotów



Sumber

Polandia (1)

Lambang Piast

Negara Polandia, Wilayah Mazovia, Wilayah Silesia, dan beberapa Wilayah Silesia
Gelar Adipati Polandia, Raja Polandia, Adipati Mazovia, Adipati Silesia, dan beberapa gelar lainnya (lihat Adipati Silesia)
Pendiri semi-legendaris Piast, putra legendaris Chościsko
Penguasa akhir Casimir yang Agung, di dalam kerajaan Polandia, dan George IV William, Adipati Leignitz, di wilayah Silesia
Tahun berdiri 960
Pembubaran tahun 1370, di kerajaan Polandia, dan tahun 1675, di wilayah-wilayah Silesia
Etnis Polandia, Jerman, Rutenia, Bohemia, Silesia
Cabang kadet Piast Silesia, kemudian menjadi cabang dari wangsa tertua yang masih ada

Wangsa Piast

Wangsa Piast adalah wangsa di dalam sejarah pertama pemerintahan di Polandia. Dimulai dari semi legendaris Piast Kołodziej (Piast yang Beroda). Pemimpin bersejarah pertama adalah Adipati Mieszko I dari Polandia (Abad ke-10). Pemerintahan wangsa Piast di Polandia berakhir pada tahun 1370 dengan wafatnya Raja Casimir yang Agung. Cabang-cabang wangsa Piast melanjutkan pemerintahan di Masovia dan Silesia setelah tahun 1370, sampai Silesia Piast yang terakhir wafat pada tahun 1675. Anggota wangsa Piast menikah dengan beberapa keluarga bangsawan di Eropa, dan memiliki gelar yang bervariasi, termasuk Kaisar Romawi.

Asal Mula Nama

Meskipun para adipati dan raja Polandia yang terdahulu menganggap diri mereka sendiri adalah keturunan Piast, simbol wangsa "Piast" dibuat pada abad ke-17 [1] [2] oleh para sejarawan, yang bekerja untuk sejumlah pemimpin yang berkuasa di Silesia. Di dalam buku sejarah simbol pertama ini digunakan oleh Adam Naruszewicz di dalam bukunya Sejarah Negara Polandia.

Sejarah Wangsa

Piast Kołodziej (Piast yang Beroda) adalah pendiri legendaris dari Wangsa Piast. Namanya pertama kali disebutkan di dalam Cronicae et gesta ducum sive principum Polonorum dari Gallus Anonymus, yang ditulis pada tahun 1113. Silesia Piast yang terakhir George William dari Liegnitz-Brieg-Wohlau (Brzeg dan Legnica) wafat pada tahun 1675, meskipun beberapa silsilah mengkaitkan mereka dengan Piast. Putranya August Freiherr von Liegnitz (1628) dan Graf von Liegnitz (1664), keturunan sah laki-laki yang terakhir, wafat pada tahun 1679 dan keturunan laki-laki tak sah yang terakhir Ferdinand II Freiherr von und zu Hohenstein oleh Adipati Teschen wafat pada tahun 1706. Cabang tak sah yang lainnya, the Grafen von Karlinsmarck zu Friedland (Korfantów) und Strehlitz, lahir dari Bernhard dari Silesia-Oppeln, Adipati Falkenberg, oleh Nyonya Karlinska dari Karlowice, wafat pada awal abad ke-19 di dalam sebuah keluarga Perancis.
Seekor elang Putih yang dipakai pada tahun 1295 sebagai lambang Przemysł II, kemudian digunakan sebagai lambang Piast (lihat gambar) atau sebagai Elang Piast[3].
Untuk keterangan lebih lanjut lihat sejarah Polandia dibawah Piast, Sejarah Polandia (966–1385).
Untuk daftar dari semua pemimpin, lihat Daftar Penguasa Polandia.
Daftar Raja Piast dan Pemimpin Polandia adalah sebagai berikut:

Nama Memerintah
Chościsko (legendaris) abad ke-9
Piast Kołodziej (legendaris) abad ke-9
Siemowit/Ziemowit (semi-legendaris) abad ke 9-10
Lestko/Leszek (semi-legendaris) abad ke 9–10
Siemomysł/Ziemomysł (semi-legendaris) abad ke 10- tahun 960
Mieszko I dari Polandia (pemimpin pertama di dalam sejarah, lihat Dagome Iudex) tahun 960–992
Bolesław I yang Dermawan tahun 992–1025
Mieszko II Lambert tahun 1025–1034
Bezprym tahun 1031
Casimir I yang Memugar tahun 1034–1058
Bolesław II yang Dermawan tahun 1058–1079
Władysław_I_Herman tahun 1079–1102
Zbigniew dan Bolesław III yang Bermulut masam tahun 1102–1107
Bolesław III yang Bermulut masam tahun 1107–1138
Władysław yang Diasingkan tahun 1138–1146
Bolesław yang Ikal tahun 1146–1173
Mieszko yang Tua tahun 1173–1177
Hanya Casimir tahun 1177–1194
Leszek yang Putih dan Władysław yang Berkaki Poros tahun 1194–1202
Władysław yang Berkaki Poros tahun 1202
Leszek yang Putih tahun 1202–1210
Mieszko IV yang Berkaki Kusut tahun 1210–1211
Leszek yang Putih tahun 1211–1227
Władysław yang Berkaki Poros tahun 1228
Konrad dari Masovia tahun 1229–1232
Henry yang Berjenggot tahun 1232–1238
Henry yang Saleh tahun 1238–1241
Konrad dari Masovia tahun 1241–1243
Bolesław yang Pemalu tahun 1243–1279
Leszek yang Hitam tahun 1279–1288
Henry IV Probus tahun 1288–1290
Przemysl II tahun 1290–1291
Władysław yang Pendek tahun 1306–1333
Casimir yang Agung tahun 1333–1370

Referensi

  1. ^ Encyklopedia Powszechna PWN Warsaw 1975 vol. III page 505
  2. ^ Encyclopedia Britannica: Piast Dynasty
  3. ^ Górczyk, Wojciech, "Półksiężyc, orzeł, lew i smok. Uwagi o godłach napieczętnych Piastów"[1


Sumber

Daftar Raja Finlandia

Berikut daftar raja-raja Finlandia

Raja-raja Bjelbo

Pemimpin Persatuan Kalmar dan Riksföreståndare

 Kaarle Knuutinpoika

Raja-raja Vasa

 Juhana III

Raja-raja Pfalz-Zweibrücken

Raja-raja Hesse

Holstein-Gottorp

Kustaa III

Raja-raja Romanov

Nicholas II

Periode interim 1917-1919




Sumber

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.