Malaikat Mikail (bahasa Ibrani מיכאל Micha'el atau Mîkhā’ēl, bahasa Latin Michael atau Míchaël) adalah penghulu malaikat atau pemimpin bala tentara surga yang disebut dalam Kitab Wahyu 12:7. Dalam Alkitab Ibrani Mikail hanya disebutkan namanya dalam konteks Persia dari Kitab Daniel pasca-pembuangan. Hanya dalam Daniel sajalah Mikail muncul— sebagai "salah seorang pangeran kepala" yang dalam penglihatan Daniel datang untuk menolong malaikat Gabriel dalam pergumulannya melawan malaikat Persia. Ia juga digambarkan sebagai pembela Israel (10:21, 12:1). Tradisi Talmud menerangkan bahwa namanya berarti dia "yang seperti El (Allah)" (tetapi secara harafiah berarti "Serupa dengan El") (bandingkan dengan Mikha, salah satu nabi yang belakangan), namun menurut Rabi Simeon ben Lakish
(230-270 M), semua nama yang spesifik dari para malaikat dibawa kembali
oleh orang-orang Yahudi dari Babel. Banyak penafsir modern yang setuju
dengan pernyataan ini.
Mikail adalah salah satu malaikat utama dalam tradisi Abrahamik.
Namanya konon adalah seruan peperangan para malaikat dalam pertempuran
yang mereka lakukan di sorga dalam melawan Setan dan para pengikutnya.
Tokoh Mikail diduga berasal dari Khaldea
sebagai dewa atau roh pelindung. Ia diterima oleh orang-orang Yahudi
dan kemudian muncul sebagai malaikat penting dalam cerita rakyat Yahudi
sehingga ia dihormati sebagai malaikat pelindung bangsa-bangsa (dari 70
atau 72 negara menurut sumber-sumber lain). Ia tidak kehilangan
kehormatannya. Biasnya sepenuhnya dipahami karena ia merupakan favorit
bangsa pilihan Allah.
Banyak cerita yang lebih terinci dari Midrash yang belakangan tentang Mikail masuk ke dalam mitologi Kristen melalui Kitab Henokh dan dari situ diterima dan dikembangkan lebih jauh. Dalam Kekristenan Abad Pertengahan akhir, Mikail bersama-sama dengan St George menjadi pelindung kaum ksatria, dan pelindung dari first ordo ksatria pertama dari Prancis, Ordo Santo Mikail pada 1469. Dalam sistem kehormatan Britania, sebuah kelas ksatria dibentuk pada 1818 dan juga dinamai mengikuti kedua santo ini, Order of St Michael and St George.
Umat Katolik dan Kristen Ortodoks menyebutnya sebagai St. Mikail Penghulu Malaikat dan juga dalam bentuk yang lebih singkat sebagai Santo Mikail.
Gambaran Guido Reni mengenai Michael sang malaikat pemanah (dalam Gereja
Capuchin di Sta. Maria della Concezione, Rome) yang sedang menginjak
Setan (Satan), merupakan suatu vitur yang dikenal dari Paus Innocent X.
Tradisi Yahudi dan Kitab Suci Ibrani
Kitab Daniel
Nabi Daniel
mendapatkan suatu penglihatan setelah berpuasa selama beberapa waktu
lamanya. Dalam penglihatan itu, seorang malaikat yang disebut Mikail
sebagai pelindung Israel (10:13, 21). Belakangan dalam penglihatan itu (12:1), kepada Daniel diberitahukan bahwa Mikail akan membela Israel pada masa kesengsaraan yang akan datang. Setelah itu Mikail tidak disebut-sebut lagi dalam Kitab Suci Ibrani.
Kitab Yosua
"Panglima bala tentara Tuhan" yang dijumpai oleh Yosua pada tahap-tahap awal peperangannya di Tanah Perjanjian (Yosua
5: 13-15) mempunyai cirri-ciri Mikail Penghulu Malaikat, sebagai utusan
sorgawi yang tidak disebutkan namanya, yang bersifat adikodrati dan
kudus, dan kemungkinan diutus oleh Allah:
- Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya
seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di
tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau
atau lawan?" Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN.
Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah,
menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku
kepada hambanya ini?" Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada
Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri
itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian. (Yosua 5: 13-15 TB )
Tradisi rabinik
Menurut tradisi rabinik Yahudi, Mikail bertindak sebagai pembela
Israel, dan kadang-kadang harus berperang melawan raja-raja
bangsa-bangsa lain (bdk. Dan. 10:13) dan khususnya dengan malaikat Samael,
penuduh Israel. Permusuhan Mikail dengan Samael berasal dari masa
ketika ia dibuang dari sorga. Samael memegang sayap Mikail, yang ingin
dibawanya bersamanya dalam kejatuhannya, namun Mikail diselamatkan oleh
Allah (Midrash Pirke R. El. xxvi.).
Para rabi
menyatakan bahwa Mikail mulai menjadi pembela sejak masa para leluhur
di Alkitab. Jadi, menurut Rabi Eliezer ben Jacob, Mikail-lah yang
membebaskan Abraham dari api ketika ia dibuang ke dalamnya oleh Nimrod
(Midrash Genesis Rabbah xliv. 16). Mikail pulalah, yang merupakan
"seorang pelarian " (Kejadian 14:13), yang memberitahukan kepada Abraham
bahwa Lot telah ditawan (Midrash Pirke R. El.), dan yang melindungi
Sarah dari pencemaran yang akan dilakukan oleh Abimelekh. Ia mengumumkan
kepada Sarah bahwa ia akan melahirkan seorang anak laki-laki dan ia
melepaskan Lot dari kehancuran Sodom (Talmud B. M. 86b).
Dikatakan pula bahwa Mikail-lah yang menghalangi Abraham dari mengorbankan Ishak
dengan menggantikannya dengan seekor domba jantan, dan menyelamatkan
Yakub, ketika ia masih berada di rahim ibunya, sehingga ia tidak dibunuh
oleh Samael (Midr. Abkir, in Yalḳ., Gen. 110). Belakangan Mikail
mencegah Laban melukai Yakub (Pirke R. El. xxxvi.). Menurut sebuah
sumber, Mikail pulalah yang bergumul dengan Yakub, dan yang belakangan
memberkatinya (Targum pseudo-Jonathan to Genesis 32:25; Pirke R. El.
xxxvii.).
Midrash Exodus Rabbah
mengatakan bahwa Mikail melakukan fungsinya sebagai pembela Israel pada
masa pembebasan dari Mesir juga, ketika Satan (sebagai lawan) menuduh
bangsa Israel melakukan penyembahan berhala dan menyatakan bahwa dengan
demikian mereka layak mati dengan tenggelam
di Laut Merah (Ex. R. xviii. 5). Tetapi menurut Midr. Abkir, ketika
Uzza, malaikat pelindung Mesir, memanggil Mikail untuk memohon di
hadapan Allah, Mikail tetap membungkam, dan Allah sendirilah yang
membela Israel.
Legenda menjadikan Mikail sebagai guru Musa; sehingga bangsa Israel
berutang kepada pembela mereka untuk Torah yang sangat baik. Gagasan ini
dirujuk dalam Midrash Deuteronomy Rabbah xi. 6 dalam pernyataan bahwa
Mikail menolak untuk mengantarkan jiwa Musa kepada Allah dengan alasan
bahwa ia adalah guru Musa.
Mikail dikatakan telah menghancurkan bala tentara Sankherib
(Midrash Exodus Rabbah xviii. 5), suatu perbuatan yang biasanya
dikatakan telah dilakukan oleh malaikat yang tidak disebutkan namanya
tetapi mungkin hal ini dilakukan oleh Uriel,
Gabriel, atau lain-lainnya. Ia juga dikatakan sebagai malaikat yang
berbicara kepada Musa di belukar yang terbakar (kehormatan ini biasanya
diberikan kepada Zagzagel). Ia diterima dalam dongeng-dongeng rakyat
pula sebagai pelindung khusus Adam. Konon dialah malaikat pertama di
seluruh sorga yang sujud menyembah di hadapan umat manusia. Mikail
kemudian tetap menjaga keluarga pertama, tetap waspada memelihara mereka
bahkan setelah kejatuhan Adam dan Hawa dan setelah mereka dikeluarkan
dari Taman Eden. Dalam Kitab Adam dan Hawa yang apokrif, Mikail
mengajarkan Adam bagaimana caranya bercocok tanam. Penghulu Malaikat
belakangan membawa Adam ke sorga dengan sebuah kereta berapi, dan
mengantarkannya meninjau tempat kediaman kudus itu.
Setelah kematian Adam, Mikail menolong meyakinkan Tuhan untuk
mengizinkan agar jiwa Adam dibawa masuk ke sorga dan dibersihkan dari
dosa-dosanya yang besar. Legenda Yahudi juga menyatakan bahwa Mikail
adalah salah satu dari tiga “orang” yang mengunjungi Abraham. Dikatakan
bahwa dialah yang berusaha melindungi Israel dari pembuangan oleh
Nebukadnezar dan menyelamatkan Bait Allah dari kehancuran, tetapi
dosa-dosa umat Israel begitu besarnya sehingga ia tidak berdaya untuk
melaksanakan maksudnya itu.
Ada sebuah legenda yang tampaknya aslinya adalah Yahudi, dan yang
diambil oleh orang-orang Koptik, sehingga akibatnya Mikail menjadi orang
pertama yang diutus Allah untuk membawa Nebukadnezar untuk melawan
Yerusalem, dan bahwa Mikail setelah itu sangat aktif dalam membebaskan
bangsanya dari Pembuangan di Babel (Amélineau,
"Contes et Romans de l'Egypte Chrétienne," ii. 142 et seq.). Menurut
sebuah midrash, Mikail menyelamatkan Hananya dan rekan-rekannya dari
tungku api (Midrash Genesis Rabbah xliv. 16). Mikail juga aktif pada
masa Ester: "Semakin Haman menuduh Israel di muka bumi, semakin kuat
Mikail membela Israel di sorga" (Midrash Esther Rabbah iii. 8). Mikail
pulalah yang mengingatkan Ahasveros bahwa ia berutang kepada Mordekhai
(Targum to Esther vi. 1). Ada sebuah legenda bahwa Mikail menampakkan
diri kepada imam agung Yohanes Hirkanus, dan menjanjikan bantuan
kepadanya (bdk. Josephus, "Ant." xiii. 10, § 3).
Legenda tentang Mikail dengan naga yang terkenal itu muncul dari
pergumulan Mikail melawan Samael (dengan iblis, menurut Assumptio Mosis,
x.). Legenda ini tidak ditemukan dalam sumber-sumber Yahudi kecuali
sejauh Samael atau Setan disebut dalam Kaballah "si ular tua itu".
Gagasan bahwa Mikail adalah pembela orang-orang Yahudi menjadi begitu
meluas sehingga meskipun terdapat larangan para rabi agar umat tidak
memohon kepadapara malaikat sebagai perantaraan antara Allah dan
umat-nya, Mikail belakangan menduduki suatu tempat tertentu dalam
liturgi Yahudi. Ada dua doa yang ditulis yang berisi permohonan
kepadanya sebagai pangeran belas kasih agar menjadi perantara untuk
membela Israel: yang satu dikarang oleh Eliezer ha-Kalir, dan yang
lainnya oleh Judah b. Samuel he-Hasid. Tetapi permohonan kepada Mikail
tampaknya jauh lebih umum pada masa-masa kuno. Jadi Yeremia dikatakan
(Baruch Apoc. Ethiopic, ix. 5) pernah berdoa kepadanya. "Ketika
seseorang sangat membutuhkan, ia harus berdoa secara langsung kepada
Allah, dan bukan kepada Mikail ataupun Gabriel" (Yer. Ber. ix. 13a).
Sehubungan dengan sifat persembahan yang dibawa oleh Mikail ke
mezbah, salah satu pandangan mengatakan bahwa persembahan itu berupa
jiwa-jiwa orang-orang yang benar, sementara menurut yang lainnya,
persembahan itu berupa domba-domba yang berapi. Pandangan pertama, yang
meluas dalam tulisan-tulisan mistik Yahudi, menjelaskan kedudukan
penting yang diduduki oleh Mikail eskatologi Yahudi. Gagasan bahwa Mikail adalah Kharon
dari masing-masing jiwa, yang lazim ditemukan di antara orang Kristen,
tidak terdapat dalam sumber-sumber Yahudi, tetapi bahwa ia bertanggung
jawab atas jiwa-jiwa orang yang benar muncul dalam banyak tulisan
Yahudi.
Mikail dikatakan pernah berdiskusi dengan Samael mengenai jiwa Musa (Midrash Deut. Rabbah xi. 6.) Menurut Zohar,
Mikail mendampingi jiwa-jiwa orang yang saleh dan menolong mereka
memasuki pintu gerbang sorgawi Yerusalem. Dikatakan bahwa Mikail dan
bala tentaranya ditempatkan di pintu-pintu gerbang sorgawi Yerusalem dan
mengizinkan masuk kepada jiwa orang-orang yang benar. Fungsi Mikail
adalah membuka pintu-pintu gerbang, juga termasuk pintu gerbang keadilan
bagi mereka yang adil. Juga dikatakan bahwa pada hari kebangkitan
Gabriel akan meniup trompet dan kubur-kubur akan terbuka dan orang-orang
mati akan bangkit.
(Bersambung)