Sabtu, 30 November 2013

Hari Setelah 3 Maret 1924, Ketika Mustafa Kemal Menghancurkan Khilafah


TANGGAL 3 Maret 1924, Mustafa Kemal memanggil semua anggota Majelis Nasional Turki dalam sebuah pertemuan. Malam-malam sebelumnya, Mustafa Kemal berusaha membungkam suara penentangnya dengan ancaman hukuman mati. Mustafa Kemal mengusulkan pada Majelis Nasional proyek pembubaran khilafah yang dia sebut sebagai ”Bisul Abad Pertengahan” untuk selamanya dan mendirikan negara sekuler Turki. Keputusan diambil tanpa perdebatan. Keputusan mencakup pembuangan Khalifah Abdulmajid Efendi yang memang sudah tak berdaya pada hari berikutnya ke Swiss. Maka obor khilafah pun padam, di tangan Mustafa Kemal.
Berita pembubaran Khilafah ini memunculkan kegundahan di seluruh dunia Islam. Istambul merupakan lambang kekuatan politik bagi dunia Islam. Penyair Syauqi yang sebelumnya memuji Mustafa Kemal, meratap sedih atas peristiwa yang terjadi. Di Indonesia,.kelompok modernis, seperti al-Irsyad, Muhammadiyah, Persis, Sarekat Islam dan Kelompok tradisi yang nantinya mendirikan Nahdhatul Ulama bersepakat untuk menegakkan kembali khilafah.  Mereka membentuk Komite Khilafah tanggal 4 Oktober 1924 di Surabaya dengan ketua Wondosudirdjo dari Sarekat Islam dan wakil ketua K.H. Abdul Wahab Hasbullah tokoh pendiri Nahdhatul Ulama sebagai utusan dalam kongres Khilafah di Mesir.
Mustafa Mengubur Peradaban Islam
Sementara itu di Turki, setelah sukses menjagal Khilafah, mulailah Mustafa Kemal mengubur peradaban Islam dari bumi Turki.
Tahun 1925 M/ 1344 H masjid-masjid ditutup dan pemerintah memberangus semua gerakan keagamaan dengan segala kebengisannya..
Tahun itu juga, Latife—wanita yang dinikahi oleh Mustafa Kamal—yang minta diperlakukan dan dihormati sebagaimana mestinya seorang istri, dengan kasar diceraikan oleh Mustafa Kemal dan diusirnya.
Sementara itu, gemuruh kaum oposisi Turki mulai menderu. Gemuruh itu akhirnya meledak pada 1926, ketika suku Kurdi gunung melancarkan pemberontakan bersenjata melawan rezim Kemalis. Mustafa Kemal tak buang waktu. Seluruh suku Kurdistan di Turki diberantas; desa-desa dibakar, ternak dan hasil panen dihancurkan, perempuan dan anak-anak diperkosa dan dibantai. 46 kepala suku Kurdi digantung di depan umum. Dan terakhir, mengeksekusi Syekh Said, pemimpin suku Kurdi.
Tahun 1926/ 1345 M Syariah Islam diganti dengan hukum sipil yang diadopsi dari hukum Swiss.
Tahun itu juga Penanggalan Hijriyah diganti dengan penanggalan masehi sehingga angka tahun 1345 H dihapus di seluruh Turki dan diganti dengan 1926 M.
Tahun 1928 M/ 1347 H Teks undang-undang menghapus Turki sebagai pemerintahan Islam. Teks sumpah yang diucapkan para pejabat pemerintah saat dilantik yang sebelumnya bersumpah dengan nama Allah diganti dengan hanya mengucapkan “Dengan kehormatan mereka, mereka akan menunaikan kewajiban.”
Tanggal 1 November 1928 dibuat UU tentang pengambilan dan penerapan alfabet (Latin) serta pelarangan tulisan Arab.
Tahun 1929 M/ 1348 H. Pemerintah mulai mewajibkan secara paksa untuk menggunakan huruf-huruf latin dalam penulisan bahasa Turki sebagai ganti huruf Arab yang dipakai sebelumnya. Pengajaran bahasa Arab dan Persia dihapuskan dari seluruh fakultas. Buku-buku yang terlanjur dicetak dalam huruf Arab diekspor ke Mesir, Persia dan India. Pemerintah Turki ingin memutus hubungan Turki dengan masa lalu keislaman mereka, juga memutus hubungan Turki dengan kaum muslimin di seluruh negeri Arab dan negeri Islam lainnya.
Tahun 1931-1932 M/ 1350-1351 H pemerintah membatasi jumlah masjid. Mustafa Kemal terus mencerca masjid-masjid. Dia menutup masjid utama di Istambul dan mengubah Masjid Aya Shofia menjadi museum, sedang Masjid al-Fatih dijadikan gudang!
1933 M/ 1352 H  Fakultas Syariah di Universitas Istambul ditutup. Pemerintah juga menghapus pendidikan agama di sekolah-sekolah khusus.
Mustafa Kemal meniupkan ruh nasionalisme ke tengah-tengah bangsa Turki dengan selalu mendengung-dengungkan kalimat ”Sesungguhnya Turki adalah pemilik peradaban yang paling tua di dunia. Sudah tiba saatnya kini untuk diambil kembali dan menggantikan peradaban Islam.”
Tahun itu juga Mustafa Kemal melalui Majelis Nasional (National Assembly) kemudian menyandangkan gelar Ataturk pada dirinya, yang berarti Bapak orang-orang Turki.
Mustafa Kemal Ataturk memerintahkan penerjemahan al-Qur`an ke dalam bahasa Turki, sehingga kehilangan makna-maknanya dan cita rasa bahasanya. Puncaknya, dia memerintahkan agar adzan dilakukan dengan menggunakan bahasa Turki.
Tanggal 3 Desember  1934 dibuat UU tentang larangan memakai busana tradisional yang Islami.
Pemerintah memerintahkan kaum wanita untuk menanggalkan jilbab dan membiarkan mereka berkeliaran dimana-mana tanpa mengenakan jilbab. Pemerintah juga menghapuskan kepemimpinan kaum lelaki atas wanita dengan semboyan demi kebebasan dan kesetaraan jender. Pemerintah mendorong diselenggarakannya pesta-pesta tari dan drama-drama yang menggabungkan lelaki dan perempuan.
Tahun 1935 M Pemerintah Turki mengubah hari libur resmi Jumat menjadi hari Minggu yang dimulai Sabtu Zhuhur hingga Senin pagi.

Sumber data

Jawaban Anak Israel; Bagaimana Rasanya Membunuh Orang Arab?


BAGAIMANA rasanya membayangkan membunuh orang Arab? “Saya merasa bahagia,” seorang gadis kecil menjawabnya sambil tertawa-tawa riang.
Gadis itu adalah salah satu dari beberapa anak yang berbicara tentang melakukan tindakan kekerasan dalam sebuah video yang dibuat seorang pembuat film satir Israel, Itamar Rose. Setting tempat film itu adalah musium militer di Israel.
Jawaban-jawaban dari anak-anak Israel itu, dalam bahasa Ibrani dan diterjemahkan dalam subttile bahasa Inggris, sangat serius. Rose menanyai mereka sambil mereka bermain-main; menaiki dan mendudukki tank perang, memegang senapan mesin, atau sambil menjelaskan sebuah bom.
Tanpa ragu-ragu, anak-anak Israel ini mengekspresikan kesiapan mereka untuk membunuh. Ketika ditanya apa yang dia bayangkan ketika ia duduk di tangki, satu jawaban dari seorang adalah anak, “Saya membayangkan seorang Arab mati.”
Tentu saja, anak-anak ini tidak lebih siap untuk membunuh daripada anak-anak lain, atau mereka lagi mampu memahami kata-kata mereka saat ini.
Anak-anak dalam film Rose ini mengingatkan kita akan sebuah film kecil lain tahun 2006. Ketika itu, anak-anak sekolah Israel yang semuanya perempuan menulis pesan pada peluru artileri yang hendak ditembakkan ke Lebanon selama serangan Israel yang menewaskan lebih dari 1.200 warga sipil Lebanon dan menghancurkan sebagian besar bagian negara Lebanon.

Sumber data

Inilah Keajaiban Burung Gagak


KENAPA Allah memilih burung Gagak sebagai GURU pertama umat manusia dan tidak memilih makhluk-Nya yang lain?
Sebagai mana kita ketahui, bahwa peristiwa pembunuhan manusia pertama kali adalah antara dua anak Adam as, Qabil dan Habil Ketika Qabil membunuh Habil, karena tipu muslihat Iblis la’natullah yang menyusupkan rasa iri, dengki dan hasud kepada Adam dan seluruh keturunannya.
Kemudian Allah swt. mengirimkan burung Gagak untuk mengajarkan anak cucu Adam bagaimana menguburkan mayit sesama mereka.
Mengapa demikian?
Karena burung Gagak adalah burung paling pintar dan cerdik di dibandingkan dengan burung-burung lainnya. Dan Allah swt. telah memberikan insting tentang keahliannya ini.
Setelah dilakukan penelitian, ternyata burung gagak memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan otak burung-burung yang lainnya. Dan burung gagak senantiasa hidup bersama kelompoknya sebagaimana manusia yang senantiasa bersosial dengan masyarakat.
Mereka memiliki pemimpin atau hakim yang akan menghukum yang melakukan kesalahan di antara mereka, inilah fitrah yang senantiasa diberikan Allah kepada burung Gagak.
Setiap kesalahan di antara burung Gagak memiliki hukuman masing-masing, berikut adalah contoh-contohnya:
1. Ketika salah satu di antara mereka mengambil jatah makanan untuk anak-anak Gagak, maka hukumannya adalah sekelompok Gagak akan mematukinya sampai bulu-bulu si Gagak habis sehingga Gagak tersebut gundul dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi seperti anak-anak Gagak sebelum dewasa.
2. Ketika seekor Gagak menyakiti perempuan Gagak yang lain, maka sekelompok Gagak akan menyerangnya dengan paruh-paruhnya hingga mati.
Adapun eksekusi hukuman dilakukan di tanah perkebunan atau di daerah yang luas, sehingga proses pengadilan disaksikan oleh kelompok mereka, dan Gagak terdakwa dibawa dengan penjagaan ketat oleh sekelompok Gagak lainnya yang mengelilinginya. Kemudian Gagak tersebut ditundukan kepalanya, diturunkan sayapnya dan ditahan untuk berkoak sebagai bentuk pengakuan atas kesalahannya.
Ketika Gagak terdakwa dijatuhi hukuman mati, maka Gagak-gagak lainnya akan menyerangnya dengan paruh-paruh mereka hingga mati.
Dan setelah Gagak itu mati, maka salah satu di antara mereka akan membawanya dan menggali lubang untuk menguburkannya dengan tanah sebagai penghormatan atas mayat.
Hingga saat ini, para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang seluk-beluk hewan mengatakan bahwa hanya Gagaklah yang mengubur mayat kawannya ketika mati.
Demikianlah bagaimana burung Gagak menegakan keadilah dari fitrah Ilahiyah, lebih baik dari pada keadilan yang dimiliki oleh umat manusia.

Sumber data

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.