Senin, 24 Maret 2014

Mau Dibawa ke Mana Nasib Mesir?

"Game Over", begitu tulisan hasil kumpulan sinar laser yang disorot para demonstran di Lapangan Tahrir, Rabu 3 Juli 2013 malam, sebagai pertanda Presiden Mesir Mohammed Morsi resmi digulingkan kekuatan militer yang dipimpin Jenderal Besar Abdel Fattah al-Sisi.

Angkatan bersenjata, yang mengkudeta Morsi, langsung membentuk pemerintahan sipil sementara. Menunjuk Ketua Mahkamah Konstitusi yang baru menjabat 2 hari, Adli Mansour sebagai presiden ad interim.

Ini menandakan wabah Upspring Timur Tengah belum sirna di Mesir. Morsi yang baru setahun menjabat dan menggantikan diktator Hosni Mubarak, harus menerima nasib dilengserkan paksa.

Dekrit Kontroversial
Rangkaian penggulingan ini bermula usai Morsi mengeluarkan dekrit presiden yang kontroversial. Kira-kira begini bunyinya: "Kekebalan hukum bagi semua keputusan presiden."

Sejak itu, revolusi 25 Januari 2011 yang melengserkan Mubarak seperti tak ada gunanya. Sebab Morsi dinilai tidak menjalankan demokrasi penuh setelah mengeluarkan dekrit kebal hukum itu.

Alhasil, sejumlah warga mulai menggelar demonstrasi pada November 2012. Ratusan demonstran berkumpul di Lapangan Tahrir dan Istana Presiden di pinggiran Kota Heliopolis untuk memprotes dekrit Presiden Morsi yang dinilai diktator tersebut.

"Turun kau Mohamed Morsi. Hentikan kekuasan mutlak seperti ini," kata demonstran, seperti dimuat Al Arabiya. 

Meski demikian, Morsi tetap menandatangani dekrit yang memberlakukan konstitusi tersebut pada akhir Desember 2012. Alasannya, hampir 64 persen pemilih mendukung konstitusi dalam jajak pendapat yang diikuti semua elemen partai yang didominasi kelompok Ikhwanul Muslimin, bekas afiliasi Morsi.

Namun anggota-anggota kelompok liberal, sekuler dan Kristen yang beroposisi khawatir konstitusi baru itu akan mengikis kebebasan sipil karena dinilai menentang hak-hak perempuan.

Harlem Shake
Hujan protes terus berlangsung hampir setiap pekan. Tidak hanya turun ke jalan dan menyerukan agar Morsi turun dari jabatan, para demonstran juga memprotes Morsi dengan cara yang unik. Yakni lewat goyangan getar menggila, "Harlem Shake".

Sekitar 70 demonstran, kebanyakan pria, menarikan 'Harlem Shake' di depan Kantor Pusat Ikhwanul Muslimin, setelah menyuarakan slogan antipartai pengusung Presiden Morsi tersebut.

"Turunkan aturan pemimpin tertinggi," teriak para pemrotes setelah menari, menunjuk pada pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie. "Revolusi akan terus berlanjut."

Seolah belum puas dengan goyangan 'Harlem Shake', demonstran tak habis akal untuk mengejek sang presiden. Lewat inspirasi Mario Bros, para pemrotes menjadikan Morsi sebagai tokoh utama game tersebut.

Dengan semangat meledek, kepala Morsi dijadikan bulan-bulanan tokoh Mario yang berkelana menuju sebuah misi mengalahkan raja utama. Persis sekali bak permainan Mario Bros si tukang ledeng.

22 Juta Tanda Tangan
Berbagai macam bentuk protes telah dilancarkan. Tapi tetap saja Morsi tak memperdulikan. Alhasil, demonstrasi semakin menjadi-jadi. Januari, Februari, Maret, April, Mei, dan Juni, protes besar terus bergulir tak henti.

Hingga pada akhir Juni, tepatnya tanggal 30, 22 juta tanda tangan dalam petisi terkumpul dari para warga Mesir, sebagai sinyal sepakat untuk menggulingkan Morsi.

"Dalam petisi kami, sudah terkumpul 22.134.465 juta tanda tangan," kata juru bicara kelompok oposisi Mahmud Badr, seperti diwartakan Al Jazeera.

Mahmud menjelaskan, jumlah tanda tangan ini meningkat dari sebelumnya yang berjumlah 15 juta paraf. Artinya, jumlah warga Mesir yang ingin Presiden Morsi mundur bertambah.

Sangat ironis dibanding pemilihan presiden tahun lalu. Ada 13 juta penduduk atau 51,7 persen yang memilih Morsi untuk menjadi presiden. Namun kini keadaan berubah. Dukungan banyak beralih menjadi tentangan.

Ultimatum 48 Jam
'Skenario' penggulingan terus berlanjut. Sepuluh menteri Mesir mengajukan pengunduran diri setelah terjadi unjuk rasa besar-besaran menentang pemerintahan Presiden Mohammed Morsi. Namun, Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil menolak pengunduran diri para menteri tersebut.

Tak lama kemudian, militer Mesir memberikan ultimatum kepada semua kekuatan politik di negeri itu. Militer memberikan waktu 48 jam sejak Senin 1 Juli malam untuk semua pihak, penentang dan pendukung Morsi, untuk menyelesaikan konflik mereka. Jika tidak, militer akan turun tangan.

Dalam kurun waktu ultimatum militer itu, baik penentang dan pendukung Morsi menggelar aksi demonstrasi. Sempat terjadi bentrok antar-kedua kubu yang berujung puluhan korban tewas dan pemerkosaan terhadap demonstran wanita.

Kudeta

Waktunya sudah habis, 48 jam telah berlalu sejak ultimatum diumumkan. Namun situasi tetap tegang tak terkendali. Artinya, sudah waktunya bagi militer untuk bertindak menyelesaikan semuanya. Di bawah komando Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi, militer mengambil alih kekuasaan Presiden Morsi.

Transisi politik ini diumumkan langsung oleh al-Sisi setelah bertemu dengan sejumlah pemimpin politik, pemimpin agama, dan pemimpin muda.

"Dalam pertemuan, telah disepakati peta jalan untuk masa depan yang menyangkut langkah-langkah awal untuk mencapai pembangunan masyarakat Mesir yang kuat dan kohesif dan tidak mengecualikan siapa pun dan mengakhiri ketegangan dan perpecahan," kata al-Sisi.

Kelompok militer menduduki sejumlah tempat strategis pemerintah, seperti Kantor Stasiun Televisi Pemerintah dan Istana Presiden. Mereka juga mencabut konstitusi Mesir.

Militer mengerahkan tank dan tentara ke sekitar Istana Presiden di Kairo. Kendaraan lapis baja juga ditempatkan di luar stasiun televisi negara yang berada di tepian Sungai Nil.

Morsi Ditahan atau Dideportasi?
Bagaimana nasib Morsi setelah dilengserkan? Juru bicara Ikhwanul Muslimin -- partai yang membesarkan Morsi -- Gehad El-Haddad menyatakan, Morsi saat ini tengah mendekam di tahanan rumah di Markas Garda Republik, Kairo. Ia kemudian dipindah ke Kantor Menteri Pertahanan.

"Untuk saat ini, ia berada di tahanan rumah," ungkap Gehad kepada CNN.

Kabar lain menyebut Morsi dideportasi militer ke luar negeri. Namun menurut laporan kantor berita Mesir, MENA dan EgyNews, Morsi menolak pergi dari negaranya.

Nasib dan keberadaan Morsi saat ini masih simpang siur. Yang pasti, ia telah dikudeta dan kekuasaan negara saat ini diambil alih militer yang kemudian menunjuk Kepala Mahkamah Konstitusi Adli Mansour sebagai presiden sementara.

Selain Morsi, rekan dekatnya juga ditahan. Yakni mantan Ketua Ikhwanul Muslimin Mohamed Mahdi Akef dan pemimpin partai saat ini, Mohamed Badei.

Gehad menyebut aksi kudeta militer dan penangkapan petinggi partainya mengundang banyak pertanyaan dan teka-teki. Ada apa di balik semua ini.

"Ini (kudeta dan penangkapan) patut dipertanyakan. Mereka berusaha untuk menjatuhkan Ikhwanul Muslimin."

Siapa Pemimpin Baru Mesir?
Beberapa jam setelah Morsi dilengserkan, Ketua Mahkamah Konstitusi yang baru menjabat 2 hari, Adli Mansour ditunjuk sebagai presiden sementara.

Bukan kekuasaan sejati dan kesenangan bak raja yang didapat Presiden baru Mesir ini. Tapi kerja ekstrakeras untuk tugas yang superberat.

Jenderal al-Sisi mempercayakannya untuk menggelar pemilu baru demokratis sambil menjaga stabilitas negara. Dan yang paling rumit, menjaga agar tidak terjadi perang saudara antara kaum Ikhwanul Muslimin dan kelompok sekuler.

Mansour juga harus menghadapi desakan kelompok Ikhwanul Muslimin yang hingga saat ini menolak penjungkalan Morsi.

Dalam lansiran media lokal Anadolu, Mansour tengah menyusun pemerintahan darurat sementara. Pemerintahan sejenaknya nanti diisi oleh para teknokrat.

Mansour juga disebutkan bakal membentuk komite khusus untuk membenahi konstitusi yang dianggap telah usang.

Meski hanya menjabat dalam waktu singkat, Mansour optimis bisa membawa Mesir menjadi negara demokratis untuk semua, modern dan beradab, sesuai konstitusional.

Di balik itu semua, banyak yang tak mengenal sosok Mansour. Ia benar-benar mulai dikenal sejak aksi demonstrasi akhir Juni lalu. Juga saat ia ditunjuk sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi.

Ketika itu, ada kelompok bernama 'Al-Sha'ab Yureed' (Tuntutan Rakyat) yang membagi-bagikan petisi berisikan daftar kandidat presiden. Salah satu nama yang tercantum adalah Mansour. Mulai saat itulah, Mansour dikenal.

Namun demikian, Mansour diketahui memiliki rekam jejak pemerintahan yang positif. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi di bawah pemerintahan Mubarak sejak tahun 1992. Terhitung, sudah 21 tahun Mansour memegang posisi itu, dan menjadi hakim terlama di Mesir.

Selama menjadi hakim itu pula, Mansour telah berkontribusi dalam menyusun Undang-Undang Pemilu tahun 2012 hingga membuahkan hasil pemilu yang penuh demokratis dan terpilihnya Morsi.

Lewat sejumlah pencapaian ini, Jenderal al-Sisi mempercayakannya untuk menjalankan pemerintahan. Bisakah Mansour membawa Mesir menuju perubahan demokratis sejati dan menjauhkan Negeri Piramida itu dari ancaman perang saudara?
(Riz) (Rizki Gunawan)


Sumber

Jenderal Pengguling Morsi Jadi Capres Mesir

Pemilu Mesir pasca-penggulingan Presiden Mohammed Morsi bakal digelar pada pertengahan April 2014. Nama Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Marsekal Medan Abdel Fattah al-Sisi muncul sebagai calon presiden (capres).

Seperti dikutip dari BBC, Selasa (28/1/2014), Dewan Militer Mesir memberikan lampu hijau kepada al-Sisi -- sosok yang menggulingan Presiden Mohammed Morsi dari Ikhwanul Muslimin pada Juli 2013 -- untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

"Dewan Agung Militer melalui permusyawaratan memberikan mandat kepada menteri pertahanan untuk maju dalam pemilihan presiden," demikian pernyataan kantor berita resmi MENA.

Menyusul pemberian restu oleh Dewan militer pada Senin 27 Januari waktu setempat itu, al-Sisi dijadwalkan akan mengundurkan diri dari militer dan mengumumkan pencalonan dirinya secara resmi dalam beberapa hari mendatang.

Sebelum pengumuman Dewan Agung Militer, presiden sementara Adly Mansour menyatakan, pangkat al-Sisi dinaikkan menjadi Marsekal Medan, yang merupakan pangkat tertinggi di Angkatan Darat Mesir.

Para jurnalis lokal melaporkan, al-Sisi diperkirakan akan menang dengan mudah dalam pemilihan presiden pada April mendatang. Sebab tak ada calon kuat lain yang bisa menandingi al-Sisi.

Berbagai pawai umum digelar di Mesir akhir pekan lalu guna menyerukan kepada al-Sisi untuk maju dalam pemilihan. Ia dianggap sebagai sosok utama dalam menggulingkan presiden berhaluan Islam Mohamed Morsi tahun lalu, menyusul protes massal menentang Morsi. (Riz/Mut)




Sumber

Arab Saudi Masukkan Ikhwanul Muslimin Sebagai Kelompok Teroris

Arab Saudi resmi memasukkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Kelompok ini disamakan dengan kelompok teroris Alqaeda yang bertempur di Suriah.

Laman Arab News, Sabtu (8/3/2014) memberitakan, Arab Saudi memerintahkan warga negaranya yang ikut berperang di Suriah untuk segera pulang dalam waktu 15 hari. Jika tidak, maka akanj menghadapi hukuman penjara.

Arab Saudi menyatakan warga negaranya yang berperang di luar negeri diancam hukuman penjara antara 3 hingga 20 tahun. Arab Saudi tak ingin warga negaranya bergabung dengan pemberontak di Suriah.

Tak hanya Ikhwanul Muslimin, Arab Saudi juga memasukkan Nusra Front dan  the Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) yang memerangi Presiden Suriah Bashara al-Assad sebagai organisasi teroris.

Arab Saudi juga menyematkan label teroris kepada kelompok Shiite Huthi, pemberontak di Yaman bagian utara dan bagian Shiite yang disebut Hezbollah di Hijaz.



Sumber

529 Anggota Ikhwanul Muslimin Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman mati kepada 529 anggota Ikhwanul Muslimin pendukung mantan Presiden Mohammed Morsi. Mereka dinyatakan bersalah atas penyerangan dan pembunuhan kepada polisi saat menggelar demonstrasi.

Seperti dimuat BBC, Senin (24/3/2014), penetapan vonis oleh Pengadilan Minya, Kairo Selatan, ini merupakan salah satu yang terbesar dengan 529 terdakwa dari 1.200 pendukung Morsi. Ribuan pendukung itu merupakan anggota Ikhwanul Muslimin yang dilarang beraktivitas di Mesir sejak penggulingan Morsi oleh militer.

Belum ada tanggapan dari pihak pengacara ratusan pendukung Morsi itu terkait vonis mati. Namun sebelumnya 2 kuasa hukum dari beberapa terdakwa tersebut mengajukan protes karena tak diberi kesempatan untuk memberikan bukti dan penjelasan.

Kondisi Mesir mulai memanas sejak Morsi yang kala itu menjabat presiden mengeluarkan dekrit kontroversial yang menyatakan presiden kebal hukum. Sejak itu, aksi protes terhadap penguasa yang saat itu dipimpin Ikhwanul Muslimin terus bergulir.

Hingga pada akhirnya, awal Juli, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengkudeta Morsi. Morsi pun jatuh. Presiden itu kemudian ditangkap dan diadili atas tuduhan mengkoordinir pelarian massal sejumlah tahanan dari penjara.

Jaksa mengatakan Morsi mengorganisir pelarian massal dari penjara ketika pecah perlawanan rakyat yang berujung tumbangnya Presiden Husni Mubarak pada 2011. Pemerintah Mesir saat ini mengklaim sejumlah polisi tewas saat terjadi pelarian besar-besaran tawanan dari penjara. (Yus Ariyanto)


Sumber

Bangsa Viking Penemu Amerika?

Apa yang anda  bayangkan jika kalian mendengar kata “Viking”. Pasti yang ada dibenak kalian sebuah bayangan sosok pejuang yang mengenakan helm perang yang bertanduk. Perampok dan pelaut ulung yang ditakuti dan terkenal kejam. Mungkin seperti itulah kira-kira yang akan muncul dalam bayangan kalian.

Namun perlu diketahui, bahwa Bangsa Viking itu sebenarnya tidak seperti yang kalian bayangkan dan yang sering digambarkan saat-saat ini. Penggambaran Viking yang identik dengan helm bertanduk itu adalah salah. Dan ini jadi stigma soal bangsa Viking.

Nyatanya, helm bertanduk hanya digunakan pada periode-periode awal dan khusus saat melakukan upacara keagamaan mereka saja. Jadi, ketika berperang dan menjelajah laut, helm mereka biasa saja tanpa tanduk yang mengerikan.

Bangsa Viking memang dikenal sebagai kaum penakluk di dataran Eropa sekitar abad ke-8 hingga 11 Masehi. Battle of Hasting di tahun 1066 tercatat dalam sejarah sebagai perang besar terakhir bangsa ini - walau tak menutup kemungkinan ada perang lain bila bukti arkeolog ditemukan. Selama periode tersebut, mereka memang menjadi pelaut-pelaut ulung. Banyak kisah yang menggambarkan kekejaman mereka ternyata penuh bumbu dongeng belaka. Meskipun menjarah dan membumi-hanguskan banyak desa, bangsa Viking juga terlibat dalam misi perdagangan termasuk bermukim di tempat-tempat baru. Mulai dari Inggris, Skotlandia, Irlandia, Normandia hingga Islandia.

Ada satu fakta yang bisa merubah paradigma kita, sehubungan dengan Amerika. Banyak bukti arkeolog ditemukan bangsa Viking 500 tahun lebih awal menginjakan kaki di Amerika dibanding Columbus.

Pada tahun 986, Bjarni Herjolfsson meninggalkan perkampungan Viking di Norwegia dengan tujuan Islandia. Ia medengar cerita bahwa ayahnya yang pergi lebih dahulu dengan rombongan pelaut yang dipimpin Erik The Red dan berhasil mencapai sebuah wilayah yang hijau dan subur, disebut Greenland.

Bjarni mulai berlayar saat musim dingin tiba. Cuaca buruk dan berkabut menghempas kapalnya hingga jauh dari tujuan. Sampai akhirnya ia berhasil menemukan daratan, tapi berbeda dengan cerita yang didengarnya. Daerah ini bergunung-gunung. Akhirnya ia melepas sauh lagi dan berlayar menuju Timur sampai akhirnya mencapai Greenland dan bertemu koloni Erik The Red.

Putra Erik, Leif Eriksson tertarik dengan kisah Bjarni. Apalagi saat musim dingin di Greenland sangat susah mencari kayu. Sementara Erik berkata, pulau yang pernah dikunjungi saat tersesat lebih hijau dan alamnya lebih bersahabat.

Dengan kapal milik Bjarni, Leif mengajak 35 orang bersamanya berlayar mencari pulau yang dikisahkan tersebut. Akhirnya Leif dan rombongan berhasil mencapai Pulau Baffin (Kanada bagian Timur Laut). Tapi tempat ini banyak gletsyer. Lalu mereka berlayar lebih jauh hingga mencapai pantai berpasir putih yang indah. Di sinilah mereka berlabuh, dan menamakan tempat tersebut Marklandia (The Forest Land).

Rombongan Leif terus menjelajah wilayah tersebut sampai menemukan tempat terbaik untuk membangun koloni, yang akhirnya dinamai Vinlandia (The Wine Land) karena salah seorang anggota rombongan menemukan pohon anggur. Sayangnya, setelah beberapa waktu, koloni tersebut kembali pulang ke Greenland.

Kisah ini sempat menjadi misteri selama berabad-abad. Sampai di tahun 1960 dan 1970-an para arkeolog menemukan reruntuhan rumah di Newfoundland (L'Anse Aux Meadows village). Mereka juga menemukan artefak-artefak berbahan logam yang diperkirakan berasal dari tahun 1000 M.

Tahun 90-an, arkeolog juga menemukan artefak dari batu dan dikenali sebagai bagian dari peninggalan jaman Viking. Berbagai bukti ini semakin menguatkan bahwa bangsa Viking telah lebih dulu menginjakkan kaki di Amerika. Hanya tersisa pertanyaan yang masih membingungkan peneliti, mengapa Leif dan rombongannya tidak menetap di Amerika (Kanada) padahal alam di sana jauh lebih bersahabat dibandingkan dengan Greenland.



Sumber

Kota Berusia 1.200 Tahun yang Hilang Ditemukan Kembali

 Jika kita menceritakan sebuah kisah dari sebuah kota kuno, berusia sekitar 1.200 tahun, yang telah dimakan oleh Laut Mediterania dan terkubur di bawah berton-ton lumpur, batu serta pasir - Anda akan dimaafkan bila berpikir itu adalah bagian dari pembukaan dongeng Disney.

Tapi ini adalah salah satu kisah yang bukan fantasi, bahkan Anda bisa mengatakan itu benar-benar adalah sesuatu yang nyata dari mimpi.

Awalnya disebut 'Heracleion' oleh orang Yunani, tetapi bernama 'Thonis' oleh orang Mesir kuno, keberadaan kota mitos ini dikonfirmasi menjadi kenyataan pada tahun 2000, Dr Frank Goddio (seorang arkeolog bawah air) membuat salah satu penemuan paling penting dari abad ke-21.

Seiring dengan timnya dari Institut Eropa untuk Arkeologi Bawah Air, dia menggali kota yang hilang, mengungkapkan harta karun berupa artefak dan reruntuhan beberapa 30 kaki di bawah Laut Mediterania di Aboukir Bay, Alexandria. Selama 13 tahun terakhir mereka telah bersusah payah menggali daerah itu, mengangkat potongan-potongan sejarah yang lama terlupakan dari dasar laut.

 

 Karena lebih banyak fragmen dan elemen dibawa ke permukaan, timnya telah mampu membuat model virtual dari kota tersebut. Pandangan populer adalah bahwa Thonis / Heracleion ternyata adalah sebuah pelabuhan, karena lokasinya - bertindak sebagai “entry point” bagi pedagang dan perdagangan. Item yang telah ditemukan selama penggalian juga mendukung teori, koin emas, buku besar batu dan bahkan bobot semua menunjukkan kota yang ramai dengan energi, perdagangan dan transaksi. Selama periode 13 tahun, artefak penting yang telah dibawa ke permukaan termasuk patung 16 kaki yang mungkin telah diposisikan di candi utama kota, sementara 64 kapal karam mengejutkan telah pun telah ditemukan.


Tapi meskipun salah satu misteri besar telah diselesaikan, yang lain masih membayang-bayangi. Sampai hari ini, beberapa dapat memberitahu dengan benar-benar jelas mengapa kota itu sendiri bisa terjun ke kedalaman air Laut Mediterania. Apa yang menyebabkannya tenggelam? Apakah kota itu runtuh? Apakah bencana alam yang harus disalahkan? Tim Goddio ini telah menghabiskan banyak waktu bersama bukti-bukti yang ada, mencoba untuk menemukan jawaban.

Teori mereka? Batu berat yang digunakan dalam konstruksi bangunan di kota ini dengan mudah akan tenggelam ke bumi yang berasal dari tanah liat basah yang digunakan untuk menahan tempat itu - itu semua baik dan bagus, tetapi gempa bumi telah menghantam, struktur-struktur yang sama akan memiliki slide dan jatuh tanpa henti ke kedalaman berair.





1.200 tahun berlalu, kota ini pun telah bangkit kembali.



Sumber

Misteri Makam Genghis Khan

Saat kematian Genghis Khan tahun 1227, tak ada yang mengetahui keberadaan makamnya. Konon, saat pemakaman, dilakukan pengawalan dan membunuh siapa saja yang melintasi jalan mereka untuk menyembunyikan lokasi pemakaman.

Mereka yang membangun makam Genghis Khan juga diyakini tewas, dan salah satu sumber sejarah menyatakan bahwa 10.000 penunggang kuda menginjak-injak tanah pemakaman. Ada pula yang mengatakan bahwa di lokasi pemakaman ditanami pepohonan dan sungai dialihkan.

Sejak 800 tahun kematiannya, orang-orang telah berusaha mencari makam Genghis Khan sang penakluk dunia di abad ke-13.

Kehidupan Genghis Khan merupakan legenda hingga kematiannya diselimuti mitos. Beberapa sejarawan meyakini bahwa dia meninggal karena luka akibat pertempuran, sementara beberapa orang lain berpendapat bahwa Genghis Khan jatuh dari kuda atau meninggal karena sakit.

 Para ahli masih memperdebatkan keseimbangan antara fakta dan fiksi, sebagai sumber sejarah yang ditempa dan terdistorsi. Namun banyak sejarawan meyakini bahwa Genghis Khan tidak dikuburkan sendiri, penerusnya diperkirakan telah dimakamkan dengan dirinya di pemakaman yang luas, dan mungkin menyimpan harta jarahan ketika masa penaklukan.

Pada awal tahun 1960-an orang Jerman melakukan ekspedisi yang menemukan pecahan tembikar, paku, keramik, batu bata, dan fondasi candi di daerah gunung suci. Mereka menemukan tugu nisan, pakaian besi, panah, dan persembahan lainnya, tetapi makam sedikit yang ditemukan.

Setelah runtuhnya rezim komunis Soviet, sebuah ekspedisi yang dipimpin Jepang didanai oleh surat kabar Yomiuri Shimbun terbang dengan helikopter ke puncak gunung itu dan membuahkan hasil. Pada tahun 2001 sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Maury Kravitz, mencari daerah makam namun dilarang oleh pihak berwenang untuk memasuki gunung.

Beberapa arkeolog menyarankan bahwa ratusan tugu kecil (nisan) yang ditemukan pada tahun 1960 itu benar-benar kuburan. Tapi tim peneliti yang melakukan survei geofisika saat ini tidak menemukan adanya gambaran ilmiah dalam teori makam Genghis Khan.

Sebuah proyek penelitian yang menggabungkan para ilmuwan Amerika dengan ulama Mongolia memiliki bukti kuat adanya lokasi situs pemakaman Genghis Khan dan pemakaman keluarga Kekaisaran Mongol di pegunungan, daerah terpencil barat laut Mongolia.

Untuk mencapai pegunungan Khentii, tim peneliti harus melalui lintasan timur dari Ulan Bator, melewati patung Genghis Khan sebelum mencapai kota tambang Baganuur. Ritual monumen dan situs pemakaman tersebar di seluruh lanskap, para arkeolog telah menemukan makam di atas makam, di mana suku yang berbeda dari era yang berbeda telah menggunakan ruang ritual yang sama.

Di laboratorium University of California-San Diego, tim peneliti menyisir volume besar melalui resolusi citra satelit dan membangun rekonstruksi 3 dimensi dari scan radar. Ribuan relawan secara online menyaring 85,000 gambar resolusi tinggi untuk mengidentifikasi struktur tersembunyi atau seperti formasi aneh.

Tim ini telah menemukan struktur besar yang dibangun pada abad ke-13 atau ke-14, di daerah yang secara historis telah dikaitkan dengan makam ini. Para ilmuwan juga menemukan berbagai artefak yang mencakup mata panah, porselen, dan berbagai bahan bangunan yang diyakini berasal dari masa kepemimpinan Genghis Khan.







Sumber

Jembatan Berusia 2 Juta Tahun

terkadang kita berpikir, antara logika dan non logika, apakah mungkin 2 juta tahun yang lalu manusia sudah bisa membangun sebuah jembatan yang panjang membentang lautan? Lalu teknologi apa yang mereka pakai?

Sepertinya, semua teknologi yang ada saat ini, kalah canggih dengan teknologi yang mereka punya jika kita melihat kenyataan yang ada. Lihatlah, sebuah jembatan yang disebut Adam Bridge, atau dikenal juga dengan Rama Bridge terlihat membentang lautan, dan nampak masih kokoh, meskipun banyak peneliti yang memperkirakan usia jembatan itu lebih dari 2 juta tahun lamanya. Memang keberadaannya penuh misteri.

Letak Adam Bridge sepanjang 30 Km ini menghubungkan antara Manand Island (Srilanka) dan Pamban Island (India). Strukturnya sangat mudah terlihat dari atas permukaan air laut karena kedudukannya yang tidak terlalu dalam.

Status jembatan ini masih merupakan misteri sehingga kini. Menurut tafsiran, Adam Bridge mempunyai kaitan dengan mitos terkenal India, yaitu Ramayana.


Yang bikin heboh, Srilanka Archeology Department mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan usia Adam Bridge mungkin berkisar diantara 1.000.000 hingga 2.000.000 tahun. Yang menjadi pertanyaan, apakah jambatan ini benar-benar terbentuk oleh proses alam atau ciptaan manusia?

S.U. Deraniyagala, Pengarah Pusat Arkeologi Sri Lanka yang juga merupakan pengarang buku "Early Man and the Rise of Civilization in Sri Lanka: the Archaeological Evidence" mengatakan bahwa peradaban manusia telah muncul di Kaki Gunung Himalaya sekitar 2.000.000 tahun lalu.

Namun dalam pertentangan, menurut para sejarawan peradaban paling awal di benua India adalah peradaban bangsa Ca.

Para sarjana menaksirkan bahwa kemungkinan jambatan purba ini dibangunkan setelah daratan Sri Lanka terpisah daripada India jutaan tahun silam.

Epos Ramayana

Di dalam Epos Ramayana, jambatan itu dibangun oleh para pasukan manusia kera dibawah pengawasan Rama. Maksud dari pembangunannya sendiri ialah sebagai tempat penyeberangan menuju Negeri Alengka dalam misi untuk menyelamatkan Dewi Shinta, yang saat itu diculik oleh Rahwana, Raja Kerajaan Alengka.

 Epos Ramayana, menurut Kalender Hindu seharusnya berada pada masa Tredha Yuga (menurut cakram masa evolusi hindu/ cakram Hinduism tentang Epos tersebut terbagi menjadi empat: Sathya (1.728.000 tahun), Tredha (1.296.000 tahun), Dwapara (864.000 tahun) dan Kali (432.000 tahun).

Lalu, mana yang benar?








Sumber

Piramida Terbesar Di Dunia

Peninggalan sejarah merupakan sumber informasi yang sangat penting, guna mempelajari kejadian-kejadian di masa lampau. Terkadang penemuan situs arkeologi tertentu bisa mengungkap hal-hal baru yang mengungkap rahasia tersembunyi yang telah lama hilang.

Kalian tahu piramida? Jika kita menyinggung tentang piramida, pasti semua orang berpikiran ke sebuah bangunan tinggi besar yang letaknya lebih terkenal berada di Mesir sebagai tempat pemakaman para raja di jaman dahulu. Namun, ternyata bukan hanya di Mesir saja terdapat piramida. Melainkan di sebuah daerah Meksiko telah ditemukan piramida yang terbesar di dunia. Bahkan telah masuk ke dalam daftar Guinness Book of Records.


 Salah satu fitur yang paling terlihat di kota kecil San Andres Cholula, di wilayah Puebla Meksiko, adalah sebuah gereja yang dibangun di puncak bukit setinggi 180 kaki dari atas kota. Gereja ini bernama Iglesia de Nuestra Senora de los Remedios (Church of Our Lady of Remedies), juga dikenal sebagai Santuario de la Virgen de los Remedios (Sanctuary of the Virgin of Remedies), yang dibangun pada tahun 1594 di atas sebuah candi pra-hispanik.

Gereja ini dibangun pada masa-masa Conquistadores (penaklukan spanyol di amerika latin), menjadikannya sebagai situs yang menarik. Apalagi dibingkai dengan puncak gunung berapi aktif, seperti dalam foto dibawah ini, yang merupakan salah satu foto pariwisata paling populer di Meksiko.


Sekarang kita kembali kepada masa-masa penaklukan Spanyol di Amerika Latin. Sebagai penakluk, mereka meruntuhkan kuil-kuil penduduk pribumi yang mereka temukan dan membangun gereja-gereja di tempat-tempat dimana kuil-kuil itu dulunya berdiri. Itu cara orang Spanyol menegaskan dominasinya, dan juga menegaskan dominasi agama Katolik diatas agama-agama penduduk asli.

Penduduk asli Amerika telah menghabiskan ribuan tahun untuk membangun banyak candi dan kuil, jadi ada banyak gereja yang dibangun untuk menggantikan mereka. Banyak dari candi-candi dan kuil-kuil yang dibangun penduduk asli Amerika, yang dibangun di atas piramida batu.

Nah, gereja kecil di Cholula yang sepertinya berdiri di atas bukit, ternyata berdiri di sebuah kompleks piramida yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Mungkin ini adalah keajaiban terbesar pada dunia kuno yang seakan tidak akan pernah terlihat. Kita tidak bisa melihatnya karena tertutup tanah. Ini menjelaskan mengapa konstruksi besar ini sempat tidak dikenal, karena hanya terlihat sebagai sebuah gundukan tanah yang sangat tidak fotogenik.

Nama asli dari situs ini adalah "Tlachihualtepetl" (bahasa Nahuatl, yang merupakan bahasa lokal asli Amerika dari zaman suku Aztec, yang berarti "gunung buatan"). Ya, ternyata bukit ini di dalamnya terdiri dari susunan batu yang bukan alami.


Piramida ini dibangun dalam empat tahap, diperkirakan mulai dari abad ke-3 SM hingga abad ke-9 M, dan didedikasikan untuk dewa Quetzalcoatl. Piramida ini luas dasarnya sekitar 450 m x 450 m, dan tinggi 66 m. Menurut Guinness Book of Records, Inilah piramida terbesar serta monumen terbesar yang pernah dibangun di dunia. Dengan total volume diperkirakan lebih dari 4,45 juta m3 batu, bahkan lebih besar dari Piramida Agung Giza di Mesir yang hanya sekitar 2,5 juta m3 batu.

Namun Piramida Agung Giza lebih tinggi, karena tingginya mencapai 138,8 m. Suku Aztec percaya bahwa Xelhua lah yang membangun Piramida Besar Cholula.

Para peneliti telah menggali kembali terowongan-terowongan yang ada di dalam bukit, lebih dari delapan kilometer. Penelitian mereka menyimpulkan bahwa gaya arsitektur batu dan artefak yang ditemukan di situs ini memiliki kemiripan dengan Teotihuacan.

Hmm, apakah ini merupakan piramida terbesar di dunia yang pernah dibuat oleh manusia? Atau masih ada lagi?




Sumber

Misteri “Tujuh Pagoda” Terungkap Oleh Tsunami

Misteri keberadaan “Seven Pagodas” atau Tujuh Pagoda yang sebelumnya diyakini hanyalah sebuah legenda semata. Kini titik terang mengenai bukti-bukti keberadaannya mulai mencuat. Memang sebelum akhir tahun 2004 misteri yang satu ini masih belum mendapatkan kepastian. Namun para ilmuwan masih terus mencari. Sebagian besar dari para ilmuwan ini yakin, bahwa legenda Tujuh Pagoda itu memanglah nyata.

Hingga sampailah pada peristiwa dahsyat tsunami yang terjadi tanggal 26 Desember 2004, yang melanda Samudera Hindia. Siapa sangka, peristiwa tsunami ini justru menjadi kunci bagi terbukanya gerbang misteri keberadaan Tujuh Pagoda ini.

"Seven Pagodas" atau Tujuh Pagoda telah menjadi julukan untuk kota di selatan India, Mahabalipuram, yang juga disebut Mamallapuram, sejak penjelajah Eropa pertama menginjakkan kaki di kota ini. Ungkapan "Tujuh Pagoda" mengacu pada mitos yang telah lama beredar di India sebelumnya, baru ke Eropa, dan bagian lain dari dunia selama lebih dari sebelas abad.

Sebuah candi yang bernama Shore Temple di Mahabalipuram, yang dibangun pada abad ke-8 di bawah pemerintahan Narasimhavarman II, berdiri di pantai Teluk Benggala. Legenda mengatakan bahwa enam candi lain pernah berdiri bersamanya. Keberadaan Shore Temple, candi yang lebih kecil dan Rathas hanya membuktikan bahwa daerah tersebut memiliki makna keagamaan yang kuat, tetapi ada sebuah bukti baru yaitu sebuah lukisan dari era Pallava yang menggambarkan sebuah komplek candi.

Ramaswami bahkan menulis secara eksplisit dibukunya tahun 1993 yang berjudul "Candi-Candi di India Selatan", bahwa "Tidak ada kota yang tenggelam di Mamallapuram. Julukan yang diberikan oleh orang Eropa , 'The Seven Pagodas” adalah irasional dan tidak dapat dipertanggungjawabkan".

Namun kemudian pada tahun 2002 para ilmuwan memutuskan untuk menjelajahi daerah lepas pantai Mahabalipuram, dimana banyak nelayan Tamil modern yang mengaku telah melihat sekilas reruntuhan di dasar laut. Proyek ini merupakan upaya bersama antara National Institute of Oceanography (NIO, India) dan Scientific Exploration Society, (Vora, Inggris). Kedua tim menemukan sisa-sisa dinding di kedalaman 5 sampai 8 meter, dan 500 sampai 700 meter dari pantai. Tata letak dinding tersebut mengisyaratkan bahwa mereka adalah dinding dari beberapa kuil. Para Arkeolog juga mengatakan bahwa dinding tersebut bertanggal kembali ke era Pallava, kira-kira saat Mahendravarman I dan Narasimharavarman I memerintah wilayah tersebut.

Para ilmuwan juga menambahkan bahwa di situs bawah air tersebut mungkin juga mengandung struktur tambahan serta artefak, dan layak untuk dieksplorasi lebih lanjut di masa depan.

Sesaat Sebelum Tsunami Terjadi

Sesaat sebelum tsunami 26 Desember 2004 melanda Samudera Hindia, termasuk Teluk Benggala, air laut di lepas pantai Mahabalipuram surut sekitar 500 meter. Banyak turis dan warga setempat yang menyaksikan peristiwa surutnya air laut ini, melihat barisan batu-batu besar yang panjang muncul dari dalam air. 

Candi yang terendam

Setelah tsunami itu pergi, batu-batu ini tertutup kembali oleh air. Namun, sedimen yang berabad-abad telah menutupinya kini telah pergi. Tsunami juga membuat beberapa perubahan garis pantai, yang menyebabkan beberapa patung dan struktur kecil yang sebelumnya terendam air, kini ditemukan di pantai.

Setelah Tsunami Berlalu

Kesaksian para saksi yang melihat semacam bangunan sesaat sebelum tsunami terjadi, kembali mendorong ketertarikan kalangan ilmiah terhadap situs ini. Mungkin temuan arkeologi paling terkenal setelah tsunami adalah patung batu singa besar, yang muncul di pantai karena perubahan garis pantai Mahabalipuram yang disebabkan oleh tsunami.

 Patung Singa

Patung singa ini ternyata berasal dari abad ke -7. Penduduk setempat dan wisatawan telah berbondong-bondong untuk melihat patung ini tak lama setelah tsunami berlalu.

Pada April 2005, Survei Arkeologi India (ASI) dan Angkatan Laut India mulai mencari di perairan lepas pantai Mahabalipuram dengan perahu, menggunakan teknologi sonar (Das). Mereka menemukan bahwa deretan batu-batu besar yang telah dilihat orang sesaat sebelum tsunami terjadi adalah bagian dari dinding setinggi 6 kaki dan panjangnya 70 meter.

ASI dan Angkatan Laut juga menemukan sisa-sisa dua candi terendam lain dan satu kuil gua dalam jarak 500 meter dari pantai. Meskipun temuan ini tidak atau belum begitu sesuai dengan mitos Tujuh Pagoda, setidaknya mereka menunjukkan bahwa sebuah kompleks besar kuil berada di Mahabalipuram. Ini membuat mitos yang selama ini beredar menjadi lebih dekat dengan realitas dan ada kemungkinan lebih banyak penemuan yang menunggu untuk ditemukan lagi.





Arkeolog ASI, Alok Tripathi mengatakan kepada The Times of India pada wawancara Februari 2005, bahwa eksplorasi sonar telah memetakan dinding dalam dan luar dari dua candi yang terendam.

Dia menjelaskan bahwa timnya belum bisa menunjukkan fungsi bangunan ini. A.K. Sharma dari Angkatan Laut India juga mengatakan kepada The Times of India bahwa tata letak struktur yang terendam ini terkait dengan Shore Temple dan struktur yang tidak terendam lainnya, dan juga cocok dengan lukisan era Pallava tentang komplek Tujuh Pagoda.

 Arkeolog T. Satyamurthy dari ASI juga menyebutkan pentingnya temuan sebuah prasasti yang muncul di pantai setelah tsunami. Prasasti tersebut menyatakan bahwa Raja Krishna III telah membayar para penjaga api abadi di sebuah kuil tertentu. Para arkeolog mulai menggali di sekitar prasasti tersebut ditemukan, dan dengan cepat menemukan struktur candi Pallava lain.

Mereka juga menemukan banyak koin serta item yang digunakan dalam upacara keagamaan Hindu kuno. Saat penggalian candi era Pallava ini, para arkeolog juga menemukan fondasi era Tamil Sangam, berusia sekitar 2000 tahun.

Kebanyakan arkeolog yang bekerja di situs percaya bahwa tsunami pernah melanda daerah ini kira-kira antara periode Tamil Sangam dan Pallava sehingga menghancurkan kuil-kuil tua.

ASI secara tidak sengaja juga menemukan struktur yang jauh lebih tua di situs ini. Sebuah struktur bata kecil, yang sebelumnya tertutup oleh pasir, muncul di pantai setelah tsunami terjadi. Para arkeolog meneliti struktur itu, dan diketahui struktur itu berasal dari periode Tamil Sangam. Meskipun struktur ini tidak cocok dengan legenda tradisional, namun ini menambahkan intrik dan kemungkinan sejarah yang belum tereksplorasi di situs itu.





Subrahmanya Temple, salah satu candi yang terungkap oleh sunami 2004 dipercaya sebagai salah satu dari 7 Pagoda

Pendapat di kalangan arkeolog saat ini adalah bahwa tsunami lain pernah menghancurkan kuil Pallava di abad ke-13. Ilmuwan ASI, G. Thirumoorthy mengatakan kepada BBC bahwa bukti fisik dari tsunami abad ke-13 dapat ditemukan di hampir sepanjang East Coast India.

Apakah pencarian "Seven Pagodas" sudah terjawabkan? Kita tunggu saja hasil penelitian dari para arkeolog selanjutnya. Untuk sementara misteri masih menunggu jawaban.




Sumber

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.