Selasa, 31 Desember 2013

Filled Under:

Ras Manusia (4)

6. Luigi Luca Cavalli-Sforza

Luigi Luca Cavalli-Sforza (lahir di Genova, 25 Januari 1922; umur 91 tahun) adalah seorang pakar genetika populasi asal Italia dan menjadi dosen Stanford University sejak 1970 (sekarang emeritus).

Karya

Buku

Cavalli-Sforza telah mengumpulkan karyanya untuk orang awam dalam 5 polok yang diliputi dalam Genes, Peoples, and Languages.[1] Menurut sebuah artikl yang diterbitkan di The Economist, karya Cavalli-Sforza "mempertanyakan asumpsi bahwa ada perbedaan genetik yang berarti antara ras manusia, dan memang, mempertanyakan paham bahwa paham 'ras' memiliki arti biologis apa pun yang berarti". Buku tersebut menggambarkan, baik masalah menyususn suatu "silsilah" umum untuk keseluruhan ras manusia, maupun beberapa mekanisme dan metode analisis data untuk mengurangi masalah tersebut. Dengan demikian, buku ini membangun asumsi yang menakjubkan tentang 150 000 tahun terakhir ekspansi manusia, migrasi, dan munculnya keaneka ragaman manusia. [2]

Mengenai paham "ras manusia"

Pandangan Cavalli-Sforza telah berubah sejalan dengan waktu :
(1977) Perbedaan yang ada antara kelompok ras besar adalah sedemikian rupa sehingga para ras dapat disebut subspesies seandainya kita menerima untuk manusia kriteria yang diusulkan Mayr (1963) untuk zoologi sistematis.[3]
(1994) Klasifikasi dalam ras telah dibuktikan suatu usaha yang sia-sia karena alasan yang sudah jelas bagi Darwin.[4]

Referensi

  1. ^ Luigi Cavalli-Sforza, Genes, Peoples, and Languages, tr. Mark Seielstad, North Point Press (2000) ISBN 0865475296
  2. ^ Geoffrey Carr, "Survey: The proper study of mankind", The Economist Vol. 356, no. 8177, pg. 11. (1 July 2000)
  3. ^ Cavalli-Sforza, L.L. and W.F. Bodmer. (1977). The Genetics of Human Populations, San Francisco: W.H. Freeman and Co
  4. ^ Cavalli-Sforza, Menozzi, & Piazza, 1994, p. 19
Sumber

7. Ras Kaukasoid

Istilah "ras Kaukasoid"[1] pernah dipakai dulu untuk menunjuk fenotipe umum dari sebagian besar penghuni Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan dan India Utara.[2] Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru. Anggota "ras Kaukasoid" biasa disebut "berkulit putih", walau ini tidak selalu benar. Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia, yang tengkoraknya dilihat mirip tengkorak Kaukasoid, dianggap termasuk "ras" tersebut, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, ciri yang dianggap menentukan "ras Negroid".
Pakar genetika asal Itali Luigi Luca Cavalli-Sforza telah membuktikan bahwa membagi manusia dalam "ras" adalah suatu usaha yang sia-sia. Dengan demikian, dari segi biologi, istilah seperti "ras Kaukasoid" dan pada umumnya, "ras manusia", tidak dianggap lagi. Fenotipe seseorang ditentukan oleh hanya sejumlah kecil gen. Secara biologis, hanya ada satu ras manusia, yaitu Homo sapiens sapiens.

 Meyers Blitz-Lexikon (Leipzig, 1932) membagi tipe “Europäid” dalam : "Nordic race", "Dinaric race", "Mediterranean race", "Alpine race", "East Baltic race", "Turkish people" (atau "Turanid race""), "Bedouins" (atau "Arabid race"), dan "Afghan" (atau "Iranid race")

Sebuah tengkorak yang dulu dikatakan khas "ras Kaukasoid"

Catatan

  1. ^ For a contrast with the "Mongolic" or Mongoloid race, see footnote #4 of page 58–59 in Beckwith, Christopher. (2009). Empires of the Silk Road: A History of Central Eurasia from the Bronze Age to the Present. Princeton and Oxford: Princeton University Press. ISBN 978-0-691-13589-2.
  2. ^ The Races of Europe by Carlton Stevens Coon. From Chapter XI: The Mediterranean World - Introduction: "This third racial zone stretches from Spain across the Straits of Gibraltar to Morocco, and thence along the southern Mediterranean shores into Arabia, East Africa, Mesopotamia, and the Persian highlands; and across Afghanistan into India."


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.