Selasa, 31 Desember 2013

Filled Under:

Ras Manusia (2)

Ringkasan berbagai definisi biologis untuk "ras"

Biological definitions of race (Long & Kittles 2003)
Concept Reference Definition
Esentialis Hooton (1926) "A great division of mankind, characterized as a group by the sharing of a certain combination of features, which have been derived from their common descent, and constitute a vague physical background, usually more or less obscured by individual variations, and realized best in a composite picture."
Taksonomis Mayr (1969) "A subspecies is an aggregate of phenotypically similar populations of a species, inhabiting a geographic subdivision of the range of a species, and differing taxonomically from other populations of the species."
Populasi Dobzhansky (1970) "Races are genetically distinct Mendelian populations. They are neither individuals nor particular genotypes, they consist of individuals who differ genetically among themselves."
Lineage Templeton (1998) "A subspecies (race) is a distinct evolutionary lineage within a species. This definition requires that a subspecies be genetically differentiated due to barriers to genetic exchange that have persisted for long periods of time; that is, the subspecies must have historical continuity in addition to current genetic differentiation." ("Suatu subspesies (ras) adalah suatu garis evolusi yang berbeda dalam suatu spesies. Definisi ini menentukan bahwa suatu subspesies berbeda secara genetis karena kendala dalam pertukaran genetis yang sudah bertahan selama jangka waktu yang panjang. Artinya, subspesies tersebut harus memiliki kesinambungan sejarah di samping pembedaan genetis masa kini")
Population genetic correlation structure Edwards (2003) "most of the information that distinguishes populations is hidden in the correlation structure of the data and not simply in the variation of the individual factors." ("Kebanyakan informasi yang membedakan populasi tersembunyi dalam struktur korelasi data, bukan hanya dalam variasi faktor individu")

"Ras" sebagai konstruksi sosial

Para antropolog dan ilmuwan evolusi lain sudah beralih dari istialh "ras" ke istilah "populasi" untuk membahas perbedaan genetika. Para sejarawan, antropolog kebudayaan dan ilmuwan sosial memahamkan kembali istilah "ras" sebagai kategori kebudayaan atau konstruksi sosial, suatu cara tertentu orang bicara tentang mereka sendiri dan tentang orang lain.

Banyak ilmuwan sosial sudah menggantikan istilah "ras" dengan kata "kelompok etnik" untuk menunjuk kelompok yang mengidentifikasi diri sendiri berdasarkan kepercayan mereka mengenai kebudayaan, asal-usul dan sejarah bersama. Selain masalah empiris dan konseptual yang dibawa paham "ras," setelah Perang Dunia Kedua, para ilmuwan di bidang evolusi dan sosial sangat menyadari betapa kepercayaan mengenai "ras" diperalat untuk membenarkan dissriminasi, apartheid, perbudakan dan genosid. Pertanyaan ini bertambah ramai pada tahun 1960-an dengan gerakan hak sipil di Amerika Serikat dan munculnya banyak gerakan anti-kolonial di seluruh dunia. Para ilmuwan akhirnya mulai berpikir bahwa "ras" adalah suatu konstruksi sosial, suatu paham yang orang percaya adalah suatu kenyataan obyectif tapi sebetulnya mendapat kepercayaan karena fungsi sosialnya.[44]

Tahun 2000, Craig Venter dan Francis Collins dari National Institute of Health (lembaga kesehatan nasional) fi Amerika Serikat mengumumkan bersama suatu pemetaan dari genom manusia. Setelah meneliti data dari pemetaan genom tersebut, Venter melihat bahwa walau besaran variasi genetik dalam spesies manusia adalah sekitar 1–3% (yaitu lebih dari 1% yang diperkirakan semula), tipe variasi tersebut tidak mendukung paham "ras" dalam arti genetik. Venter mengatakan bahwa "Ras adalah suatu konsep sosial. Buka konsep ilmiah. Tidak ada garis yang jelas (yang akan muncul), seandainya kita membandingkan semua genom bersekuensi dari semua orang di atas planet ini." "Bila kita coba menerapkan ilmu untuk mencoba menyusun perbedaan sosial tersebut, runtuh semuanya."[45]

Stephan Palmié menegaskan bahwa "ras" "bukan suatu benda tapi suatu hubungan sosial";[46] atau, dengan kataKatya Gibel Mevorach, "suatu metonim," "suatu karangan manusia yang kriteria pembedaannya tidak universal dan tidak tetap, tapi selalu digunakan untuk mengatur perbedaan."[47] Dengan demikian, penggunaan kata "ras" sendiri perlu dianalisa. Lebih dari itu, Palmié dan Mevorach mengatakan bahwa biologi tidak akan dapat menjelaskan mengapa atau bagaimana orang menggunakan paham "ras". Yang akan menjelaskannyua adalah sejarah dan tatanan sosial.

Imani Perry, a professor in the Center for African American Studies at Princeton University, has made significant contributions to how we define race in America today. Perry’s work focuses on how race is experienced. Perry tells us that race, “is produced by social arrangements and political decision making.” [48] Perry explains race more in stating, “race is something that happens, rather than something that is. It is dynamic, but it holds no objective truth.”[49]

3. Catatan

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama lie
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama gill
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama King_workforce2
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama schaefer
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Graves01
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lee-Mountain
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Keita2004
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama AAPA
  9. ^ See:
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Sober
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama aaa
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lee_judicial
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama blank
  14. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama lee
  15. ^ Omi, Michael dan Howard Winant, Racial Formation in the United States: From the 1960s to the 1990s, New York, Routledge, 1994, halaman 55
  16. ^ Davis, Angela. Are Prisons Obsolete? Toronto: Publishers Group Canada, 2003.
  17. ^ Gilmore, Ruth, Golden Gulag: Prisons, Surplus, Crisis, and Opposition in Globalizing California, Berkeley: University of California Press, 2007
  18. ^ Perry, Imani, More Beautiful, More Terrible: The Embrace and Transcendence of Racial Inequality in the United States
  19. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama morgan
  20. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama lee1
  21. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama sivanandan
  22. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama owens
  23. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama brace
  24. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Marks2008
  25. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama polo
  26. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama smedley
  27. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama smedley1999
  28. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama meltzer
  29. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama takaki
  30. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama banton
  31. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama lewis
  32. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama REGWG
  33. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama todorov
  34. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama brace2
  35. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Graves.2C_Joseph_2001._p.39
  36. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Marks1995
  37. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama graves
  38. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama stocking
  39. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama desmond
  40. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lieberman1995
  41. ^ Camilo J. Cela-Conde and Francisco J. Ayala, Human Evolution Trails from the Past, 2007 Oxford University Press, halaman 195
  42. ^ Lewin, Roger, Human Evolution an illustrated introduction, terbitan ke-5, 2005, halaman 159, Blackwell
  43. ^ Reich D, Patterson N, Kircher M, et al. (October 2011). "Denisova admixture and the first modern human dispersals into Southeast Asia and Oceania". Am. J. Hum. Genet. 89 (4): 516–28. doi:10.1016/j.ajhg.2011.09.005. PMID 21944045.
  44. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Gordon64
  45. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama New_Ideas.2C_New_Fuels:_Craig_Venter_at_the_Oxonian
  46. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Palmie2007
  47. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Mevorach07
  48. ^ Imani Perry, More Beautiful and More Terrible: The Embrace and Transcendence of Racial Inequality in the United States (New York, NY: New York University Press, 2011), 23.
  49. ^ Imani Perry, More Beautiful and More Terrible: The Embrace and Transcendence of Racial Inequality in the United States (New York, NY: New York University Press, 2011), 24.


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.