Murad III adalah Sultan Turki Utsmani sejak 1574 hingga kematiannya.
Murad III adalah putra sulung Sultan Salim II dan Nur Banu (Cecilia
Venier-Baffo). Pemerintahan Murad III ditandai dengan perang dengan
Persia dan Austria beserta penurunan dan pembusukan institusi Utsmani.
Sultan
Murad III naik tahta setelah ayahnya meninggal. Dia memiliki kepedulian
pada masalah-masalah keilmuan, sastra dan syair. Dia menguasai tiga
bahasa sekaligus; Arab, Persia dan Turki. Ia pun banyak mempelajari ilmu
tasawuf, terkenal takwa dan perhatian terhadap ulama.
Pekerjaan
pertama yang ia lakukan adalah mengeluarkan perintah agar semua bentuk
minuman keras dilarang setelah sebelumnya kebiasaan ini merebak luas di
masyarakat, apalagi di kalangan militer Utsmani, terutama pada pasukan
elitnya. Larangan ini membuat pasukan elit Utsmani terusik dan memaksa
agar larangan itu dicabut.
Hal ini menunjukkan bahwa tanda-tanda
kelemahan telah muncul dalam pemerintahan Utsmani, di mana seorang
sultan tidak mampu memberlakukan larangan minuman keras dan tidak mampu
menerapkan syariat Islam di tengah rakyatnya. Selain juga menunjukkan
adanya penyimpangan di kalangan elit tentara akan ajaran Islam yang
murni. Mereka telah menyimpang dari nilai-nilai Islam serta jauh dari
cinta jihad dan kerinduan mati syahid.
Sultan Murad III berusaha
menjalankan kebijakan yang digariskan oleh ayahnya. Di zamannya, ia
melakukan perang di beberapa tempat berbeda. Pada 982 H/1574 M, Raja
Polska (Polandia) Henry De Palo melarikan di ke Prancis. Maka Sultan
Utsmani memberikan petunjuk pada tokoh-tokoh Polska untuk memilih
penguasa Transylvania untuk menjadi raja Polska. Jadilah Polska berada
di bawah pemerintahan Utsmani pada 983 H/ 1575 M.
Sultan Murad
III juga memperbaharui hak-hak Prancis dan Hungaria serta menambah
hak-hak baru konsulat dan perdagangan mereka dengan ditambahkannya
beberapa klausul yang menguntungkan. Yang terpenting di antaranya, Duta
Besar Prancis akan mendapatkan posisi lebih utama dari duta-duta besar
negara lain. Banyak duta besar yang menemui sultan untuk melakukan
kesepakatan bisnis yang nantinya akan menjadi sarana ampuh untuk
melakukan intervensi dalam masalah-masalah internal pemerintahan
Utsmani.
Pada masa pemerintahan Sultan Murad III, Ratu Ezabela
dari Inggris mendapatkan hak-hak khusus bagi para pelaku bisnis dari
negerinya. Mulai saat itu, kapal-kapal Ingris berdatangan dengan membawa
bendera Inggris dan masuk ke pelabuhan-pelabuhan Utsmani.
Pada
985 H/1577 M, akibat krisis yang terjadi di negeri Persia dan
meninggalnya Tahmasab, pemerintah Utsmani mengirimkan ekspedisi militer
yang memungkinkan Daulah Utsmaniyah memetik kemenangan yang gemilang di
negeri-negeri Kaukaz. Pasukan Utsmani menaklukkan Taples dan Karjistan.
Setelah itu, pasukan Utsmani mampu menguasai Azerbaijan, Georgia,
Syairawan dan Luzastan.
Tatkala Syah Al-Kabir menjadi penguasa
Persia, dia berusaha untuk membuat perjanjian dengan pemerintahan
Utsmani. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa ia akan menyerahkan semua
wilayah yang kini berada di tangan Utsmani menjadi wilayah kekuasaan
mereka.
Tak lama setelah itu, Perdana Menteri Muhammad Pasya
As-Shuqli dibunuh akibat kecerobohan sultan yang terpengaruh oleh
rumor-rumor yang dihembuskan diplomat-diplomat asing. Mereka merasa
tidak nyaman dengan adanya seorang pembantu sultan yang memiliki
kemampuan luar biasa, istiqamah dan berada di jalan yang lurus.
Tak
ayal kematian Pasya menjadi pukulan yang sangat hebat dan
mengguncangkan pemerintahan Utsmani. Muncullah pembangkangan dari
beberapa kelompok tentara dan pemerintah tidak berhasil meredam
pemberontakan tersebut. Akibat krisis dan pemberontakan dalam negeri,
Polandia melepaskan diri dari pemerintahan Utsmani dan memaksa Utsmani
terlibat perang dengan mereka.
Sultan Murad III meninggal pada 16 Januari 1595 M dan usia mendekati 49 tahun. Dia dikuburkan di halaman depan Masjid Aya Sofia.
Sumber
Selasa, 24 Desember 2013
Filled Under:
Dinasti Utsmani
Sultan Murad III, Pemberantas Minuman Keras
Posted By:
Unknown
on 06.02
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar