Contoh:
‘aqdul ba’i = ikatan jual-beli.
Arti Istilah :
Pemikiran yang menyeluruh tentang alam, manusia, dan
kehidupan; tentang apa yang ada sebelumnya dan yang ada sesudahnya; serta
hubungannya dengan apa yang ada sebelumnya dan yang ada sesudahnya.
Pemikiran
yang mampu mejawab/memecahkan problematika dasar (‘uqdatul kubra) manusia. Yaitu pertanyaan : Dari mana kita? Untuk
apa di dunia? Dan akan kemana setelah mati?
Penjelasan :
Aqidah
asal katanya adalah ikatan, maka harus berfungsi sebagai pengikat. Untuk itu
harus berupa pemikiran yang mendasar dan menyeluruh, sehingga mampu mengikat
atau menjadi landasan (menentukan langkah dan gerak) manusia dalam mengarungi
kehidupan. Dengan kata lain aqidah harus merupakan pemikiran mendasar yang
dapat melahirkan pemikiran-pemikiran cabang.
Contoh : Aqidah Islam =
Rukun Iman (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Nabi/Rasul, Hari akhir,
Qadla dan qadar) è Manusia berasal dari
Allah, diturunkan di muka bumi untuk beribadah kepada Allah (menjalankan
perintah dan menjauhi larangan-Nya), dan setelah mati akan
mempertanggungjawabkan amal perbuatannya selama di dunia. Dari pemikiran
dasar ini, dapat digali pemikiran-pemikiran cabang tentang bagaimana manusia
seharusnya mengatur urusan politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dll
Aqidah Aqliyah :
Aqidah yang dibangun
melalui proses pemikiran, dan dipahami serta diyakini melalui proses berfikir.
Aqidah semacam inilah yang bisa melahirkan berbagai pemikiran cabang untuk
memecahkan problem kehidupan. Adapun jika sebuah aqidah dibangun dengan cara dogmatis, maka aqidah tersebut tidak
akan menjadi suatu pemikiran dan tidak akan melahirkan berbagai pemikiran
cabang untuk memecahan problem kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar