32. Pasukan Abadi
Pasukan Abadi (dari bahasa Yunani: Ἀθάνατοι, Athánatoi, "abadi", dari awalan a ("tidak") + thanatos ("mati"); kadang disebut "Pasukan Abadi Persia" atau "Sepuluh Ribu Tentara Abadi") adalah nama yang diberikan oleh Herodotos untuk menyebut pasukan khusus dari Kekaisaran Persia Akhemeniyah.[1][2][3]Pasukan Abadi bertugas sebagai Garda Imperial dan juga sebagai pasukan tempur. Sebagai Garda Imperial, Pasukan Abadi bertugas melindungi kekaisaran jika ada serangan dari luar, sedangkan sebagai pasukan tempur, Pasukan Abadi ikut serta dalam penyerangan yang dilakukan oleh Kekaisaran, salah satunya adalah ketika ekspansi Kekaisaran Persia dan pada Perang Yunani-Persia. Dalam masa damai, Pasukan Abadi bertugas sebagai pengawal kaisar.[4] Nama pasukan ini dalam bahasa Persia kemungkinan adalah Anûšiya ('rekan').[5]
Herodotos menggambarkan Pasukan Abadi sebagai infantri berat yang dipimpin oleh Hydarnes. Jumlah tentaranya adalah 10.000 prajurit. Yang boleh masuk ke dalam Pasukan Abadi hanya orang Persia, Medes, dan Elam. Pasukan Abadi memperoleh pelatihan yang lebih baik dan lebih berat daripada infantri ringan biasa. Para prajurit dalam Pasukan Abadi sudah dilatih dengan keras sejak kecil. Siasat yang biasa digunakan oleh Pasukan Abadi yaitu barisan depan menyerang musuh sedangkan barisan belakang menembakkan panah ke arah musuh. Para prajurit yang menjadi tentara Abadi adalah pria-pria yang sangat setia pada kaisar dan akan melindungi kaisar bahkan sampai mati.
Pasukan ini disebut sebagai "Pasukan Abadi" hanya oleh Herodotos. Sementara sumber dari Persia sendiri tidak menyebutkan nama pasukan ini.[5] Kemungkinan, Herodotus telah keliru membedakan Anûšiya ('rekan') dengan Anauša ('Pasukan Abadi').[5]
Selain oleh Herodotos, Pasukan Abadi disebutkan pula oleh Athenaios[6] (yang mengutip Herakleides dari Kyme); Hesykhios[7] (yang secara keliru menyebut Pasukan Abadi sebagai detasemen kavaleri); Procopius[8]; serta sumber-sumber lain yang mengambil data dari Herodotos, sedangkan Cassius[9] menyebut Pasukan Abadi dengan mengambil rujukan dari Romawi, dan menyebutnya sebagai pasukan tempur.[10]
Pasukan Abadi Persia, dekorasi di Istana Darius di Susa (510 SM).
A. Nama
Menurut Herodotos dan Xenophon, pasukan ini dinamai Pasukan Abadi (Athanatoi) karena jumlahnya selalu tetap, yakni 10.000 prajurit. Mereka punya tradisi dan aturan bahwa jika ada tentara Abadi yang terbunuh, terluka parah, cacat serius, atau sakit, maka akan langsung digantikan oleh tentara baru sehingga jumlah pasukan ini selalu 10.000, tidak kurang dan tidak lebih,[11] karena itulah pasukan ini dinamai Pasukan Abadi.[11][12][13]Menurut seorang ahli sejarah Persia, Ardeshir Radpour, selain karena jumlahnya selalu tetap, pasukan ini dinamai Pasukan Abadi juga karena mereka tidak pernah meninggalkan mayat prajurit yang mati di medan pertempuran. Mereka selalu memindahkan prajurit Pasukan Abadi yang terbunuh dan menjauhkannya dari pantauan musuh, dengan demikian musuh jarang melihat prajurit Pasukan Abadi yang mati. Ini seolah-oleh membuat prajurit Pasukan Abadi terlihat tidak dapat mati.[14]
Nama lain dari Pasukan Abadi adalah Melophoroi (Para Pembawa Apel). Nama ini digunakan oleh para sejarawan pengikut Aleksander yang Agung. Pasukan Abadi membawa tombak yang memiliki penyeimbang berupa logam kecil berbentuk bulat untuk menyeimbangkan titik berat tombak. Bentuk penyeimbang tersebut mirip apel sehingga mereka disebut Para Pembawa Apel.[11][12][15] Penyeimbang tombak itu juga dapat digunakan sebagai senjata untuk memukul musuh.
Bagian penyeimbang tombak Pasukan Abadi.
B. Sejarah
Menurut Xenophon, Pasukan Abadi dibentuk oleh Koresh yang Agung. Pada masa kekuasaan Koresh, Kekaisaran Persia Akhemeniyah berhasil menaklukan bangsa Assyria, bangsa Bablionia, bangsa Medes, bangsa Kurdi, bangsa Lydia, bangsa Parthia, bangsa Turki, bangsa Armenia, dan bangsa Ionia. Kekuasaannya terbentang mulai dari sungai Indus di India sampai Hellespontos di Yunani. Karena kekaisarannya bertambah luas, Koresh merasa bahwa keamanan istananya perlu ditingkatkan:[16]“ | Dia memikirkan kepada siapa dia dapat mempercayakan keamanan istananya........ Dia memilih di antara mereka sepuluh ribu prajurit, yang berkemah di sekitar istana, menjaganya siang dan malam, dan ikut menemaninya jika dia pergi, mengiringi di dekatnya. | ” |
Dalam pertempuran, Pasukan Abadi bertanggung jawab untuk melindungi tenda kerajaan yang ditempati oleh kaisar.[17] Pasukan Abadi ikut berperang dalam penaklukan Koresh yang Agung di Kekaisaran Babilonia Baru pada 547 SM, kampanye Kambises melawan Mesir pada 525 SM dan invasi Darius yang Agung ke Punjab Barat dan Sindh di India serta ke Skithia pada 520 SM dan 513 SM.[18] Dalam Pertempuran Gaugamela pada 331 SM, Pasukan Abadi melindungi gerak mundur kaisar Darius III. Kemungkinan Pasukan Abadi juga ikut serta dalam Pertempuran Gerbang Persia pada 330 SM.
Aleksander yang Agung berhasil mengalahkan Pasukan Abadi dalam Pertempuran Issos pada 333 SM. Setelah Kekaisaran Persia Akhemeniyah runtuh, Pasukan Abadi pun dibubarkan.
Wilayah Kekaisaran Persia Akhemeniyah di bawah kepemimpinan Koresh yang Agung.
Pada masa tersebut, kekaisaran yang dipimpin Koresh merupakan
kekaisaran terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan masa modern, maka
kekuasaannya akan meliputi Turki, Israel, Georgia dan Arabia di barat sampai Kazakhstan, Kyrgyzstan, Sungai Indus (Pakistan) dan Oman di timur.
Koresh yang Agung, ilustrasi buatan seorang seniman. Koresh adalah pendiri Kekaisaran Persia Akhemeniyah sekaligus penggagas pembentukan Pasukan Abadi.
1). Perang Yunani-Persia
Dalam Perang Yunani-Persia, Pasukan Abadi berpartisipasi dalam Pengepungan Eretria dan Pertempuran Marathon pada 490 SM dalam invasi yang pertama, serta Pertempuran Thermopylae pada 480 SM dan Pertempuran Plataia pada 79 SM dalam invasi yang kedua. Di Thermopylae, Pasukan Yunani menghalangi jalan sempit di pesisir dan mencegah pasukan Persia memasuki kota-kota Yunani. Namun Pasukan Abadi mengambil jalan memutar dan berhasil mengepung pasukan Yunani sebelum kemudian mengalahkannya.Pasukan Abadi juga terlibat pada tahun kedua perang, pada 479 SM. Ketika itu pasukan Persia mengalami kekalahan di Salamis,[19] sehingga Xerxes memutuskan untuk pergi dari Yunani dan menugaskan Mardonios untuk meneruskan kampanye militer.[20] Mardonios memilih untuk membawa seluruh Pasukan Abadi kecuali pemimpin mereka, Hydarnes, karena Hydarnes lebih suka mengikuti Xerxes untuk pulang.[21] Maka Pasukan Abadi pun menjadi bagian dari pasukan pendudukan Persia di Yunani di bawah pimpinan Mardonios.[22] Namun Pasukan Abadi tidak pernah disebutkan kaitannya dengan operasi pada tahun 479 SM sehingga ada kemungkinan bahwa mereka sebenarnya kembali ke Asia bersama Xerxes dan Hydarnes.[10][23]
(Bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar