Kamis, 02 Januari 2014

Filled Under:

Invasi Persia Pertama Ke Yunani (3-Habis)

Akibat

 Kekalahan Persia di Marathon untuk sementara waktu mengakhiri invasi Persia ke Yunani. Akan tetapi, dalam invasi tersebut, Thrakia dan kepulauan Kyklades dikuasai oleh Persia, sedangkan Makedonia dijadikan negara bawahan oleh Persia. Dengan memperoleh banyak tambahan wilayah itu, Darius masih sangat ingin menaklukkan Yunani, dengan tujuan mengamankan bagian barat kekaisarannya.[105] Selain itu, Athena tetap belum dihukum atas perannya dalam Pemberontakan Ionia, dan baik Athena maupun Sparta masih belum dihukum atas perlakukan buruk mereka kepada utusan Persia.[106]
Darius dengan demikian mulai mengumpulkan pasukan baru dengan jumlah tentara yang sangat banyak yang dia maksdukan untuk sepenuhnya menguasai Yunani. Akan tetapi, pada tahun 486 SM, bangsa taklukannya di Mesir memberontak, sehingga ekspedisi ke Yunani harus tertunda hingga waktu yang tak tentu.[106] Darius meninggal dunia dalam perjalanan ke Mesir, dan takhta Persia diwariskan kepada putranya Xerxes I.[107][108] Xerxes menghentikan pemberontakan Mesir, dan dengan sangat cepat memulai kembali persiapan untuk menyerbu Yunani.[109] Ekspedisi ini akhirnya siap pada tahun 480 SM, dan dengan demikian invasi kedua Persia ke Yunani pun dimulai; dalam ekspedisi ini pasukan Persia dipimpin langsung oleh Xerxes.[110][111] Pasukan Persia meraih keberhasilan awal pada Pertempuran Thermopylae dan Pertempuran Artemision (Agustus 480 SM).[112][113][114] Akan tetapi, kekalahan Persia dalam Pertempuran Salamis pada bulan September 480 SM menjadi titik balik dalam kampanye militer itu,[115][116][117] dan setahun kemudian ekspedisi itu berakhir dengan kemenangan telak Yunani dalam Pertempuran Plataia.[118][119][91]
Signifikansi
Bagi Persia, dua ekspedisi ke Yunani bisa dibilang merupakan suatu keberhasilan; wilayah-wilayah baru ditambahkan ke dalam kekaisaran dan Eretria berhasil dihukum.[106] Hanya ada kegagalan kecil ketika invasi Persia dihentikan melalui kekalahan mereka pada Pertempuran Marathon; kekalahan tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap sumber daya militer Persia yang amat besar.[120] Namun bagi orang Yunani, peristiwa di Marathon merupakan suatu kemenangan besar.[121] Itu adalah pertama kalinya orang Yunani dapat mengalahkan pasukan Persia, dan menunjukkan bahwa Persia dapat dikalahkan, dan bahwa perlawanan, bukannya ketundukan, adalah mungkin untuk dilakukan.[122]

Kemenangan di Marathon adalah momen yang menentukan bagi demokrasi Athena yag masih muda, menunjukkan apa yang dapat dicapai melalui persatuan dan kepercayaan diri; dan memang, pertempuran itu secara efektif benar-benar menandai dimulainya "zaman kejayaan" bagi Athena.[123] Ini juga berlaku bagi Yunani secara keseluruhan; "kemenangan mereka memberikan keyakinan kepada bangsa Yunani pada takdirnya yang akan berlangsung selama tiga abad, yang pada masa itulah kebudayaan barat lahir".[3][124] Pendapat terkenal John Stuart Mill adalah bahwa "Pertempuran Marathon, bahkan sebagai suatu peristiwa dalam sejarah Britania, lebih penting daripada Pertempuran Hastings".[125]
Secara militer, pelajaran utama bagi orang Yunani dari Pertempuran Marathon adalah potensi pasukan hoplites bergaya phalanx. Gaya ini telah berkembang selama perang-perang yang menghancurkan di kalangan bangsa Yunani sendiri; karena tiap negara kota bertempur dengan cara yang sama, keuntungan dan kerugian hoplites bergaya phalanx belum terlihat dengan jelas.[126] Pertempuran Marathon adalah kesempatan pertama bagi pasukan bergaya phalanx untuk menghadapi pasukan yang bersenjata ringan, dan menunjukkan betapa efektifnya hoplites dalam pertempuran.[126] Formasi phalanx masih rentan dalam menghadapi kavaleri (yang membuat pasukan Yunani berhati-hati pada Pertempuran Plataia), namun jika digunakan dalam kondisi yang tepat maka amat berpotensi menjadi senjata yang sangat berbahaya dan menghancurkan.[127]
Di pihak lain, Persia sepertinya tidak terlalu memerhatikan penyebab kekalahan mereka di Marathon. Komposisi infanteri Persia pada invasi kedua tampak sama seperti pada invasi yang pertama, padahal pada masa itu di sejumlah daerah jajahan Persia juga sudah tersedia hoplites dan infanteri berat lainnya.[128] Kemungkinan Persia bersikap begitu karena sebelum kalah di Marathon, pasukan Persia berhasil mengalahkan sejumlah pasukan hoplites di beberapa kota lainnya di Yunani, sehingga Persia kemungkinan masih merasa bahwa infanteri mereka tidak kalah unggul dibanding hoplites dan menganggap bahwa peristiwa di Marathon hanyalah suatu penyimpangan.[128]

Catatan kaki

  1. ^ Cicero, Mengenai Hukum I, 5
  2. ^ a b c d Bauer, hlm. 596
  3. ^ a b c d Holland, hlm. xvixvii.
  4. ^ Thukydides, Sejarah Perang Peloponnesos, 1.22
  5. ^ a b Finley, hlm. 15.
  6. ^ Holland, hlm. xxiv.
  7. ^ David Pipes. "Herodotus: Father of History, Father of Lies". Diarsipkan dari aslinya tanggal January 27, 2008. Diakses 2008-01-18.
  8. ^ a b Holland, hlm. 377.
  9. ^ Fehling, hlm. 1–277.
  10. ^ Diodoros Sikolos, Bibliotheka Historika
  11. ^ Catatan untuk Herodotos 9.81
  12. ^ a b Holland, hlm. 47–55
  13. ^ a b Holland, hlm. 58–62
  14. ^ Holland, hlm. 203
  15. ^ Bauer, hlm. 583-574
  16. ^ Bauer, hlm. 575
  17. ^ Toynbee, hlm. 256
  18. ^ Bauer, hlm. 583-589
  19. ^ a b Holland, hlm. 171–178
  20. ^ Herodotos 5.105
  21. ^ a b c Holland, hlm. 154–157
  22. ^ a b Nadif, hlm. 8
  23. ^ Herodotos 5.97
  24. ^ a b c d e f Holland, hlm. 157–161
  25. ^ Bauer, hlm. 595
  26. ^ Bauer, hlm. 593
  27. ^ a b Herodotos 5.65
  28. ^ Herodotos 5.96
  29. ^ a b Bauer, hlm. 593
  30. ^ a b Holland, hlm. 131–132
  31. ^ a b Holland, pp133–136
  32. ^ R.M. Berthold. (2009). Dare To Struggle. The History and Society of Greec. hlm. 81-94
  33. ^ Holland, hlm. 136–138
  34. ^ a b c Holland, hlm. 142
  35. ^ Bauer, hlm. 594
  36. ^ a b Herodotos 5.96
  37. ^ Herodotus V, 98
  38. ^ Herodotos 5.99
  39. ^ Holland, hlm. 160
  40. ^ Bauer, hlm. 597
  41. ^ Holland, hlm. 168
  42. ^ Holland, hlm. 176
  43. ^ Herodotos 6.31
  44. ^ Herodotos 6.33
  45. ^ Holland, hlm. 177–178
  46. ^ Toynbee, hlm. 255
  47. ^ a b c d e f Bauer, hlm. 598
  48. ^ a b c d e Herodotos 6.43
  49. ^ a b c d e Herodotos 6.44
  50. ^ Holland, hlm. 153
  51. ^ a b Herodotos 6.45
  52. ^ a b c Holland, hlm. 178–179
  53. ^ Herodotos 6.48
  54. ^ a b c d e Holland, hlm. 179–181
  55. ^ Herodotos 6.49
  56. ^ Herodotos 6.73
  57. ^ Herodotos 6.74
  58. ^ a b Holland, hlm. 181–183
  59. ^ Herodot0s 6.95
  60. ^ Herodotos 7.97
  61. ^ a b Stecchini, Livio. "The Persian Wars". Diakses 2007-10-17.
  62. ^ a b Green, hlm. 90
  63. ^ a b c d e f Lazenby, hlm. 46
  64. ^ Herodotos 6.94
  65. ^ Cornelius Nepos, Miltiades, 4
  66. ^ Plutarkhos, Moralia, 305 B
  67. ^ Pausanias 4.22
  68. ^ Suda, entri Hippias
  69. ^ Plato, Menexenos, 240 A
  70. ^ Lysias, Pidato Pemakaman, 21
  71. ^ Justinus II, 9
  72. ^ Herodotos 7.184
  73. ^ Kampouris (2000)
  74. ^ Davis, hlm. 9–13
  75. ^ a b Holland, hlm. 390
  76. ^ Lloyd, hlm. 164
  77. ^ a b c d e f g Lazenby, hlm. 23–29
  78. ^ a b Holland, hlm. 195–197
  79. ^ Holland, hlm. 17–18
  80. ^ a b Herodotos 6.113
  81. ^ Ιστορία του Ελληνικού Έθνους (History of the Greek nation volume Β), Athens 1971
  82. ^ Lazenby, hlm. 232
  83. ^ Lind. Chron. D 1–59 in Higbie (2003)
  84. ^ a b c d Holland, hlm.183–186
  85. ^ a b Herodotos 6.96
  86. ^ a b Herodotos 6.97
  87. ^ Herodotus 6.99
  88. ^ a b Herodotos 6.100
  89. ^ a b c d e Herodotos 6.101
  90. ^ Nadif, hlm. 9
  91. ^ a b Toynbee, hlm. 257
  92. ^ Herodotos 6.102
  93. ^ a b c Holland, hlm. 187–190
  94. ^ Bauer, hlm. 599
  95. ^ Herodotus 6.105
  96. ^ Lazenby, hlm. 59–62
  97. ^ Nadif, hlm. 10
  98. ^ Bauer, hlm. 600
  99. ^ a b Herodotos 6.117
  100. ^ Siegel, Janice (August 2, 2005). "Dr. J's Illustrated Persian Wars". Diakses 2007-10-17.
  101. ^ Herodotos 6.115
  102. ^ Holland, hlm. 191–194
  103. ^ a b Herodotos 6.116
  104. ^ Herodotos 6.120
  105. ^ Holland, hlm. 177
  106. ^ a b c Holland, hlm. 202–203
  107. ^ Bauer, hlm. 600
  108. ^ Holland, hlm. 206–208
  109. ^ Holland, hlm. 208–211
  110. ^ Bauer, hlm. 601
  111. ^ Holland, hlm. 240–244
  112. ^ Nadif, hlm. 11-12
  113. ^ Bauer, hlm. 602
  114. ^ Lazenby, hlm. 151
  115. ^ Nadif, hlm. 12-15
  116. ^ Bauer, hlm. 603-604
  117. ^ Lazenby, hlm. 197
  118. ^ Holland, hlm. 350–355
  119. ^ Bauer, hlm. 605
  120. ^ Holland, hlm. 200
  121. ^ Bauer, hlm. 605-606
  122. ^ Holland, hlm. 201
  123. ^ Holland, hlm. 138
  124. ^ Fuller, hlm. 11–32
  125. ^ Powell et al., 2001
  126. ^ a b Holland, hlm. 194–197
  127. ^ Holland, hlm. 344–352
  128. ^ a b Lazenby, p28




 Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.