Temuan ini diungkapkan arkeolog Amerika.
Tembok Raksasa China telah menjadi bangunan bersejarah bagi negeri Tirai Bambu itu. Bangunan yang memiliki usia lebih dari 2000 tahun itu kokoh berdiri sepanjang ribuan mil untuk melindungi China dari serangan musuh.Namun, belum lama ini tim arkeolog menemukan bangunan yang lebih tua, sudah dibangun sebelum munculnya tembok raksasa itu.
Dilansir npr.org, Senin 30 Desember 2013 arkeolog Amerika Serikat, Gary Feinman melakukan survei salah satu tembok di China dan menemukan tembok yang lebih dulu ada sebelum tembok besar itu. Bahkan, tembok temuannya disebut sebagai tembok besar pertama.
Memang tembok yang dimaksud tak serapi tembok besar China saat ini. Namun tembok temuan itu lebih tua dari tembok kebanggan bangsa China.
Feinman mengaku hanya menyusuri di sekitar Provinsi Shandong China Timur saat menemukan tembok besar pertama.
Namun, ini bukan pertama kalinya ia menemukan jejak arkeologi di tanah china. Dua tahun silam, Feinman menemukan sebuah dinding tanah dengan tinggi 15 meter di beberapa tempat.
Setelah diukur karbon, usianya menunjukkan sekitar 500 SM, yang berarti tembok dibangun berabad-abad sebelum tembok besar China.
"Dengan menyusuri bagian ini, kita telah melihat bagaimana dinding dirancang dengan baik. Bangunan dinding benar-benar berjalan di sepanjang punggung bukit," kata dia.
Feinman meyakini temuannya merupakan sebuah bangunan besar. Sebab tak ada yang bisa melakukan hal ini sebelumnya.
Disebutkan orang China membangun dinding dengan teknik menghantam bumi. Pekerja memanfaatkan tanah halus untuk membawa berton-ton bahan dinding sampai ke puncak pegunungan. Kemudian sesampai di puncak, pekerja memukuli tumpukan material.
Feinman menambahkan, membuat dinding cukup kuat dapat digunakan untuk bertahan hidup selama 2500 tahun.
Arkeolog Universitas Ibrani Yerusalem, Gideon Shelach menduga untuk membuat konstruksi ratusan kilometer itu butuh banyak pekerja.
Untuk itu Dinasti Qi sebagai pengawas pembangunan tembok, mengerahkan semua kekuatan untuk mewujudkan dinding itu.
"Pertama, mereka sangat pandai merekrut orang untuk berperang," jelas Shelach.
Kemudian dengan banyaknya pasukan, penguasa mengajak mereka mulai membangun dinding-dinding. (adi)
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar