Pada artikel ini kita akan membuktikan kaitan erat antara dogma-dogma Kristen dengan paganisme. Umumnya orang Kristen akan menolak mentah-mentah bahwa dogma Kristen berasal dari agama pagan. Namun melalui artikel ini, mari kita melihat kembali adanya kemiripan dan kesamaan persis antara dogma-dogma Kristen dengan ajaran agama pagan.
Perluasan
tanah antara Sungai Nil Mesir hingga Sungai Eufrat, tempat tinggal
berbagai bangsa termasuk bangsa Yahudi selama berada-abad sebelum
kelahiran Yesus. Selama periode ini, wilayah tsb dibawah kendali banyak
kerajaan dari berbagai bangsa, sebut saja Babylonia, Persia, Romawi,
dll. Semua kerajaan tsb secara luas telah berhubungan dengan beragam
budaya dan kepercayaan. Kita dapat melihat “agama Yesus” ini telah
direvisi dan dimodifikasi sedemikian rupa pasca kepergiannya. Bahwa
agama Kristen telah terpengaruh dan menyerap berbagai unsur ajaran paganisme,
seperti agama Buddha, paganisme Romawi, paganisme Yunani, agama Hindu,
agama orang Persia, dan kepercayaan orang-orang Mesir kuno, yang
dicampur adukkan dengan Yudaisme, dll.
Informasi dibawah ini sebagian besar bersumber dari buku “Bible myths and their parallels in other religions” oleh T. W. Doane dan “Islam and Christianity in the modern world,” oleh Dr. Muhammad Ansari.
Kesan yang hendak selalu ditekankan oleh
umat Kristen sekarang ini adalah bahwa terdapat perbedaan antara agama
Kristen dengan paganisme. Menurut umat Kristen Trinitarian pula,
terdapat perbedaan yang sangat-sangat besar antara dua agama tsb, dan
jikalau ada kesamaan itu dapatlah dikatakan jarang (tidak terlalu
penting).
Umat Kristen Trinitarian benar-benar lupa
sejarah, atau barang kali memang sengaja melupakan sejarah, bahwa agama
Kristen mendapat dukungan penuh dari kerajaan pagan Romawi, dan demi
tegaknya agama Kristen dan merebut hati kaisar pagan Romawi, bapak-bapak
Gereja telah memasukkan praktek ritual agama Pagan kedalam agama
Kristen.
Bapak gereja terkenal yaitu Augustine
(354-430) berkata “The same thing which is now called Christian
Religion existed among the ancients. They have begun to call Christian
the true religion which existed before.” (Hal yang sama dari apa yang
disebut agama Kristen saat ini telah eksis diantara orang-orang zaman
kuno. Mereka menyebut agama Kristen sebagai agama yang benar yang telah
eksis sebelumnya)
Ikan dan Salib
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa simbol pertama dari agama Kristen adalah ikan. Pada sacramental cups, seals, and lamps
Roh Kudus disimbolisasikan dengan seekor burung merpati dan Kristus
oleh seekor ikan (barangkali karena pada waktu itu, ikan adalah satu
dari elemen-elemen dari hidangan suci) atau oleh seorang penggembala
yang memikul seekor domba di bahunya (lihat Lukas 15:3-7). Salib itu
tidak diadopsi hingga jauh setelah kepergian Yesus. Satu dari
alasan-alasan utama untuk ini adalah fakta bahwa ia yang mati disalib
adalah dianggap dikutuk oleh Tuhan (Galatia 3:13). Sejarawan modern
mengetahui fakta bahwa salib telah ada dan dipakai jauh sebelum
kedatangan Yesus. Salib dipuja di India sebagai simbol Dewa Agni, yang
dijuluki “Cahaya Dunia”. Salib ditempatkan di tangan Dewa Siva, Brahma,
Vishnu, Krishna, Tvashtri, dan Jama. Salib juga dikenal oleh penganut
agama Buddha dari zaman kuno dan para pengikut Lama dari Timbet.
Orang-orang Mesir juga mengadopsi salib
sebagai simbol agama pagan mereka. Tak terhitung banyaknya bahwa
orang-orang Mesir menggambar lukisan mereka sendiri sambil memegang
salib ditangan mereka. Juru Selamat orang-orang Mesir, Horus, dilukiskan
sedang memegang sebuah salib ditangannya. Horus “Kristus” ini juga
dilukiskan sebagai anak kecil (an infant) yang duduk di lutut
ibunya dengan sebuah salib. Salib dalam tradisi agama pagan mesir
dikenal sebagai Crux Ansata, yang kemudian diadopsi oleh bapak-bapak
Gereja Kristen.
Horus “Kristus”, juru selamat Mesir dan
Dewa kematian dan alam bawah dunia, kadang-kadang direpresentasikan
sedang memegang salibnya, jika dihubungkan dengan konsep kematian.
Salib juga dikenal di Irlandia. Salib
juga dikenal pula oleh orang-orang Persia sebagai objek sesembahan untuk
Dewa Matahari “Mithra” yang memikul sebuah salib. Orang-orang Yunani
dan Romawi juga mengadopsi salib sebagai simbol agama mereka selama
berabad-abad jauh sebelum kelahiran Yesus. Ada satu inkripsi kuno di
Tessaly disertai oleh sebuah salib Calvary. Banyak salib-salib lainnya
juga dapat ditemukan untuk memperindah kuburan Raja Midas di Phrygia.
Trinitas
Sekarang marilah kita mempelajari Trintas
yang berakar dari kepercayaan paganisme kuno. “Trinitas” agama Kristen
didefinisikan dalam Kredo Nicea, yang disponsori oleh kaisar pagan
Romawi Konstantin Yang Agung, adalah menggabungkan tiga entitas yang
berbeda kedalam satu entitas. Umat Kristen Trinitarian mengatakan Tiga
Tuhan dalam satu Tuhan, dan tidak pernah menyebut sebagai tiga Tuhan
karena dapat dianggap sebagai bid’ah (Yesaya 43:10). Umat Kristen
Trinitarian menyebut tiga entitas Tuhan sebagai co-eternal (sama kekal),
co-substantial (sama substansi), and co-equal (sama sederajat). Dogma
Kristen ini berasal dari ajaran filsafat Neo-Platonik yang tidak
bersumber dari Tuhan, melainkan berasal dari kepercayaan agama pagan.
Banyak agama-agama kuno dibangun berdasarkan Trinitas.
Di India kita dapat
temukan doktrin ketuhanan Trinitas yang dikenal sebagai “Tri-murti”
(tiga bentuk) yang terdiri dari Brahma, Vishnu, dan Siva. “Trinitas” ala
India ini adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan meskipun
bentuknya ada tiga. Para penyembah pagan Hindu menyembah “Trinitas”
sebagai satu. Konsep seperti ini tidak menjadi problem berdasarkan
logika penganut agama Hindu oleh karena mereka juga menyembah dewa-dewa
dengan perwujudan tubuh seorang manusia dan berkepala gajah (Ganesh),
atau dewa monyet (Hanoman), atau dewa-dewa yang mempunyai tangan enam,
dll. Ingat, agama Hindu itu jika dirunut kebelakang adalah bertarikh
sekitar 500 SM, yang akarnya berasal dari sekitar tahun 2000 SM.
Brahma juga memiliki Trinitas. Trinitas
Brahmana terdiri dari Vajrapani, Manjusri, dan Avalokitesvara yang jika
ketiga Tuhan itu dipersatukan maka disebut “Buddha”. Penduduk Cina dan
Jepang juga menyembah Buddha, namun mereka mengenalnya sebagai “Fo”.
Ketika mereka menyembahnya mereka berkata “Fo adalah satu Tuhan tetapi
memiliki tiga bentuk.”
Sir William Jones pernah berkata:
“Very respectable natives have assured
me, that one or two missionaries have been absurd enough to in their
zeal for the conversion of the Gentiles, to urge that the Hindoos were
even now almost Christians; because their Brahma, Vishnu, and Mahesa
(Siva), were no other than the Christian Trinity.” (Bible myths and their parallels in other religions, hal. 370)
Orang-orang Mesir kuno juga menyembah Trinitas. Simbol mereka adalah sebuah sayap, sebuah peta dunia, and sebuah serpent yang diatributkan kepada tuhan mereka.
Orang-orang Mesir kuno juga menyembah Trinitas. Simbol mereka adalah sebuah sayap, sebuah peta dunia, and sebuah serpent yang diatributkan kepada tuhan mereka.
Orang-orang Yunani juga mengenal
Trinitas. Ketika mengadakan korban untuk tuhan-tuhan mereka, mereka akan
memercikkan air suci pada altar sebanyak tiga kali, kemudian mereka
akan memercikkan kepada orang-orang sebanyak tiga kali juga. Kemudian
kemenyan diambil dengan tiga jari dan menyebarkannya ke altar sebanyak
tiga kali. Kita harus ingat bahwa filosofi orang-orang pagan Yunani
mempunyai peranan penting dalam membentuk dan mendefinisikan wujud Tuhan
yang umat Kristen klaim sebagai Trinitas.
T.W. Doane berkata:
“Berbagai pekerjaan Plato secara luas
dipelajari oleh Bapak-bapak Gereja, orang yang gembira mengakui pada
guru besar, guru sekolah, di waktu penuh, ditujukan untuk mengedukasi
orang-orang kafir bagi Kristus, sebagaimana yang dilakukan oleh Musa
terhadap orang-orang Yahudi. Bagian mukadimah: “Pada awalnya adalah
Firman, dan Firman adalah dengan Tuhan, dan Firman adalah Tuhan” adalah
satu fragmen dari beberapa uraian Pagan dalam filofosi Platonik, yang
dengan nyata ditulis oleh Irenaeus. Bagian mukadimah tsb juga dikutip
oleh Amelius, seorang filosof Pagan karena dengan tegas menyesuaikan
Logos, atau Merkurius, Firman, yang dengan jelas adalah sebagai
testimony yang dihormati yang berasal dari tuhannya bangsa barbar
pagan…kemudian kita dapat melihat bahwa title “Firman” atau “Logos”,
diaplikasikan untuk Yesus, adalah perpaduan antara Pagan dengan agama
Kristen. Bentuk ini tidaklah diterima oleh umat Kristen hingga
pertengahan abad ke dua Masehi. Orang-orang pagan Romawi kuno menyembah
Trinitas. Sebuah wahyu dikatakan telah menyatakan bahwa ada ‘Tuhan yang
pertama, kemudian Firman, dan dengan mereka ada Roh’. Disini kita
melihat dengan jelas menghitung, Tuhan, Logos, dan Roh Kudus atau Hantu
Kudus, di Roma kuno, dimana banyak perayaan kuil ibu kota ini – dari
Jupiter Capitolinus – yang didedikasikan untuk tiga tuhan, yangmana tiga
tuhan dihormati dengan cara disembah secara gabungan.” (Bible Myths and their parallels in other religions, hal. 375-376).
Trinitas bukanlah disusun oleh suatu kelompok secara sendirian, tetapi orang-orang Persia, Asyria, Phoenikia, Skandinavia, Druid, penduduk Siberia, orang-orang Meksiko kuno, Peru, dll, semuanya menyembah tuhan pagan “Trinitarian” jauh sebelum konsili Nicea tahun 325 M yang secara resmi diakui sebagai konsep tuhan yang benar.
Trinitas bukanlah disusun oleh suatu kelompok secara sendirian, tetapi orang-orang Persia, Asyria, Phoenikia, Skandinavia, Druid, penduduk Siberia, orang-orang Meksiko kuno, Peru, dll, semuanya menyembah tuhan pagan “Trinitarian” jauh sebelum konsili Nicea tahun 325 M yang secara resmi diakui sebagai konsep tuhan yang benar.
Natal
Untuk
pembahasan mengenai ajaran/ritual paganisme apa saja yang ada diadopsi
perayaan kelahiran Yesus ini telah dibahas secara panjang lebar di
artikel-artikel berikut :
- Asal-usul Penetapan 25 Desember Sebagai Hari Kelahiran Yesus
- Herbert W. Armstrong : Kebenaran Tentang Natal
Sekarang mati kita melihat kepercayaan pagan lainnya yang dikemudian hari diserap oleh agama Kristen:
Attis:Tuhan pagan Attis adalah anak dari perawan Nana. Ia adalah “Kristus” dan “putra tunggalnya yang diperanakkan” Darahnya dipercaya dapat memperbaharui kesuburan bumi. Ia adalah sebuah simbol kekekalan. Ia dipercaya mati pada tanggal 24 Maret dan bangkit kembali secara singkat setelah hari kematiannya.
Adonis atau Tammuz:
Ia terlahir dari seorang perawan dan “kristus” Suriah. Ia mati untuk menembus dosa manusia, kemudian bangkit kembali dari kematian di musim semi.
Dionysus atau Bacchus:
Ia adalah “putra tunggal yang
diperanakkan” oleh Yupiter, raja para dewa Romawi dan tuan dari
kehidupan dan kematian (Bagi orang-orang Yunani, bapaknya adalah Zeus).
Ia mempunyai nama dewa anggur dan pesta. Dionysus mati ditangan Titans,
yang mengoyak tubuhnya sebagian, memanggang potongan tubuh, dan memakan
tubuhnya. Pada poin ini Zeus campur tangan, menyelamakan beberapa
potongan, dan menyuruh Apollo menguburkan potongan-potongan tubuh
Dionysus di Delphi. Dipercaya, Dionysus bangkit dari kematian dan ia
berkata kepada manusia “Ini Aku yang membimbingmu;ini Aku yang
melindungimu, dan yang menyelamatkan mu; Akulah Alpha dan Omega.”Ia yang
membunuh dosa manusia dan yang “orang yang dibunuh”, “penanggung dosa”,
dan “penebus”. Dalam merayakannya, para penyembahnya akan mengamati Sparagmos;
menyobek bagian hewan yang hidup, memakan dagingnya, dan meminum
darahnya; para peserta percaya bahwa mereka ikut ambil bagian dari tubuh
dan darah tuhan. Juga memainkan tahapan perayaan ini. Anggur adalah
pusat dari kegiatan acara keagamaan ini. Tidakkah sama dengan agama
Kristen
Bel atau Baal:
Ia adalah dewa matahari Babylonia. Cerita
kehidupan dan penderitaannya sebagian diadopsi oleh para pengarang
Injil dalam menyusun biografi Yesus Kristus. Disebut tuan universal, ia
dibunuh oleh monster-monster tetapi kembali hidup. Ia mati dan bangkit
kembali lalu dirayakan setiap tahun oleh masyarakat Kanaan dalam upacaya
ritual kesuburan.
Osiris:
Ia adalah dewa Mesir, dewa kematian dan
bawah dunia, lahir dari “perawan dunia” pada tanggal 29 Desember. Ia
mengajarkan kelemah-lembutan dan kedamaian. Anggur dan jagung adalah
penemuannya. Ia dikhianati oleh Typhen, dibunuh dan dikoyak-koyak
tubuhnya. Ia tinggal di neraka selama dua atau tiga hari dan tiga malam.
Ia akan mengadili manusia di kehidupan mendatang.
Mithras atau Mithra:
Ia adalah dewa matahari orang-orang
Persia dan anak dari seorang perawan. Ia lahir pada tanggal 25 Desember.
Natal dan Paskah adalah dua dari perayaan agama penting dari gerejanya.
Penyembahnya mengobservasi pembaptisan, konfirmasi, dan makan malam
sakramen suci yang ketika itu ia akan ambil bagian dari “dewa” mereka
dalam bentuk roti dan anggur.
Krishna:
Dewa India Krishna juga menanggung
kepedihan luar biasa sebagaimana cerita kehidupan Yesus versi Kristen.
Krishna adalah inkarnasi dari Dewa India tertinggi yaitu Dewa Vishnu
(penjaga dan pelindung dunia) dalam rahim Devaki. Nabi Hindu Bala
meramalkan bahwa seorang juru selamat (kristus) akan “inkarnasi ke rumah
Yadu, dan lahir dari rahim Devaki (seorang perawan suci), dan
menggantikan penindasan dunia dari beban dosa dan kesedihan”. Pada saat
kelahiran Krishna, para malaikat menyanyi bersama dan menyatakan
“Dikirim melalui wanita baik hati inilah, alam akan dimuliakan.”
Kelahirannya ditandai oleh sebuah bintang di surga. Meskipun darah
kerajaan mengalir ditubuh Krishna, ia terlahir disebuah gua (cave).
Krishna dihadiahi dengan hadiah kayu gaharu (sandalwood) dan
parfum-parfum. Bapak asuhnya diperintahkan untuk melarikan diri dan
sembunyi dari Raja Kansa yang menginginkan nyawa Krishna. Raja Kansa
telah memerintahkan semua bayi laki-laki yang lahir pada malam itu untuk
dibunuh. Satu dari mukjizat pertamanya adalah mengobati seorang
penderita kusta. Ia selanjutnya dibunuh dan mengakibatkan sebuah gerhana
matahari dan sebuah bentuk lingkaran hitam disekitar bulan. Roh-roh
melihat pada semua sisi dan ia turun ke neraka, bangkit lagi, dan
diangkat ke sorga dengan disaksikan oleh banyak saksi mata yang
menyaksikan tubuh Krishna diangkat ke langit. Kelak Krishna akan “datang
untuk kedua kalinya” di masa yang akan datang yang mana para
pengikutnya senantiasa menantikannya. Tak terhitung banyaknya
kesamaan-kesamaan lain dengan apa yang saat ini dikenal sebagai “agama
Kristen” meskipun agama Hindu telah eksis ratusan tahun sebelum
kelahiran Yesus. Berbagai riwayat dari masa kanak-kanak Krishna
benar-benar berhubungan erat dengan riwayat apocryphal masa kanak-kanak
Yesus. Dalam syair epic kuno, Krishna digambarkan sebagai seorang
pahlawan besar, dan tidak sampai dengan abad 4 SM ia telah diangkat ke
posisi seorang tuhan (dewa).
Sarjana Kristen modern telah mengakui
fakta bahwa tiga dekade pertama, “Agama Kristen” masih menjadi sebuah
sekte Yudaisme dan bahwa lima belas pertama uskup agama Kristen dikhitan
dan beribadah di sinagoga (bait) Yahudi. Kita telah simak bersama
diatas bagaimana pasca pengenalan agama Kristen kepada orang-orang
Romawi dan “pengawalan” Kerajaan Romawi terhadap agama Kristen yang
mulai melihat banyak “kebenaran” dari misi Yesus yang dahulu
disembunyikan dari rasul-rasul Yesus pertama. Kita telah lihat juga
bagaimana “Trinitas”, kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember, perayaan
Paskah, dan banyak doktrin pokok agama Kristen tidak diakui sebagai
“kebenaran” hingga setelah agama Yesus diadopsi dari orang-orang pagan
itu yang selama berabad-abad sebelumnya telah mengenal doktrin “Trinitas”,
“juru selamat/Kristus dari dosa”, “inkarnasi Tuhan”, “kematian dan
kebangkitan”, “Natal dan Paskah”, “tiga hari tiga malam di neraka”.
“putra tunggal yang diperanakkan oleh Tuhan”, “dibunuh oleh musuh”,
dan banyak hal-hal lainnya yang kemudian “diinspirasikan” kepada mereka
oleh “Tuhan” agar di “tulis” dalam Bible sehingga mereka dapat
melihatnya secara jelas.
0 komentar:
Posting Komentar