Rabu, 01 Januari 2014

Filled Under:

Persia (20)

C. Reruntuhan

Reruntuhan beberapa bangunan kolosal terdapat di teras. Semuanya terbuat dari marmer abu-abu gelap. Lima belas pilar diantaranya masih utuh. Tiga pilar telah didirikan kembali sejak 1970. Beberapa bangunan lain tidak terselesaikan. F. Stolze menunjukkan bahwa serpihan batu tatahan tukang batu masih terdapat di lokasi. Reruntuhan yang kini dinamai Chehel minar ("empat puluh menara") ditelusuri kembali ke abad ke-13, dan dikenal sebagai Takht-e Jamshid - تخت جمشید ("Takhta Jamshid"). Sejak masa Pietro della Valle, bangunan ini masih diperdebatkan, apakah berasal dari Persepolis yang dikuasai dan dihancurkan oleh Iskandar Agung.
Di belakang Takht-e Jamshid terdapat tiga makam yang diukir dari batu karang di sisi bukit. Bagian mukanya yang salah satunya belum rampung, diukir relief yang kaya. Berjarak sekitar 13 km Timur Laut, di sisi lain Pulwar, berdiri tembok batu, dimana empat makam yang serupa diukir cukup tinggi dari dasar tembok. Situs ini kini disebut Naqsh-e Rustam - نقش رستم atau Nakshi Rostam ("lukisan Rostam"), berdasarkan relief Sassanid dibawah bukaan, yang dianggap sebagai gambaran pahlawan mistis Rostam. Dapat ditafsirkan bahwa patung-patung yang menghuni tujuh makam ini adalah perwujudan para raja.

Bas-relief di Persepolis - simbol Zoroaster Nowruz - pada hari titik balik musim semi, kekuatan banteng (melambangkan Bumi), dan singa (melambangkan Matahari), adalah setara.

Gerbang Semua Bangsa

Gerbang Semua Bangsa, dimaksudkan untuk seluruh kerajaan taklukan kemaharajaan Persia saat itu. Terdiri atas balai agung berukuran panjang 25 meter, dengan empat tiang besar di pintu masuknya di dinding Barat. Terdapat dua pintu lain, satu menghadap ke selatan membuka ka arah lapangan pelataran Apadana, yang satunya lagi membuka ke arah jalan panjang ke timur. Lubang engsel ditemukan di sudut dalam setiap pintu menunjukkan bahwa pintu besar ini terdiri atas dua daun pintu, mungkin terbuat dari kayu, dan dilapisi lembaran logam berukir.
Sepasang banteng Lamassu berkepala pria berjenggot, berdiri di sisi barat. Sepasang lainnya memiliki sayap berkepala khas Persia(Gopät-Shäh), berdiri di gerbang timur, kesemuanya melambangkan kekuasaan kemaharajaan Persia.
Nama Xerxes tertulis dalam tiga bahasa terukir di pintu masuk, menunjukkan bahwa dialah yang memerintahkan pembangunan gerbang ini.

Istana Apadana

Darius Agung membangun istana paling agung di Persepolis di sisi barat. Istana ini disebut Apadana. Raja segala Raja menggunakannya sebagai balairung audiensi resmi. Pembangunan dimulai tahun 515 SM. Putranya, Xerxes I, menyempurnakannya 30 tahun kemudian. Istana ini memiliki balai agung berbentuk bujur sangkar, tiap sisinya berukuran panjang 60 meter dengan 72 tiang besar, 30 diantaranya masih tegak berdiri. Setiap pilar besar ini setinggi 19 meter. Pilar ini menopang atap yang luas dan sangat berat. Puncak tiang dihasi patung batu hewan, seperti banteng berkepala dua, singa, atau rajawali. Tiang ini terhubung oleh batang penopang datar dari kayu ek atau kayu sedar Lebanon. Dindingnya dilapisi lumpur dan stuko setebal 5 cm, sebagai perekat, kemudian dilapisi stuko hijau. Di sisi barat, utara, dan timur istana terdapat beranda persegi yang memiliki 12 tiang tersusun dalam dua baris masing-masing enam tiang. Di sisi selatan balairung terdapat serangkaian kamar sebagai tempat penyimpanan. Dua tangga bergaya Persepolis dibangun secara simetris terhubung dengan fondasi batu. Untuk melindungi atap dari erosi, talang air vertikal dibangun melewati tembok bata. Di keempat sudut Apadana, dibangunlah empat menara yang menjorok ke luar.
Dinding dilapisi tegel dan dihiasi gambar singa, banteng, dan bunga. Darius memerintahkan namanya dan detail kemaharajaannya ditulis dengan lempeng emas dan perak, yang ditempatkan dalam peti batu dan ditanam di keempat sudut istana. Tangga simetris bergaya Persepolis dibangun di sisi utara dan timur untuk mengatasi perbedaan ketinggian. Dua tangga lainnya berdiri di tengah bangunan. Tampilan luar istana diembos dengan gambar Immortal, pasukan elit pengawal Raja. Tangga utara diselesaikan pada masa pemerintahan Darius, sedangkan tangga lainnya dirampungkan pada masa kemudian.

Detil relief di tangga timur Balai Apadana.

Istana Apadana, tangga utara.

Balai Takhta

Disebelah Apadana, bangunan kedua terbesar dari teras dan adalah Balai Takhta atau Balai Kehormatan Prajurit Kemaharajaan (juga disebut "Istana Bertiang Seratus"). Bangunan berukuran This 70x70 meter persegi dibangun oleh Xerxes I dan diselesaikan oleh putranya, Artaxerxes I pada akhir abad ke-5 SM. Kedelapan gerbang batunya dihiasi relief. Pada sisi utara dan selatan menggambarkan suasana takhta, dan pada sisi timur dan barat dengan adegan Raja memerangi monster. Dua patung batu banteng raksasa mengapit portiko utara. Kepala salah satu banteng ini kini disimpan di Oriental Institute di Chicago.[10]

Pada awal pemerintahan Xerxes, Balai Takhta umumnya digunakan untuk resepsi komandan militer dan utusan dari semua negara jajahan Kemaharajaan Persia. Kemudian Balai Singgasana dijadikan museum kemaharajaan.
Kepala banteng yang semula menjaga gerbang Balai Seratus Tiang di Persepolis. Kini tersimpan di Oriental Institute di Chicago.

Setelah 2500 tahun, puing Persepolis masih memberikan inspirasi bagi para pengunjungnya.

Catatan

  1. ^ http://whc.unesco.org/en/list/114
  2. ^ 2002. Guaitoli. M.T., & Rambaldi, S. Lost Cities from the Ancient World. White Star, spa. (2006 version published by Barnes & Noble. Darius I founded Persepolis in 500 BCE as the residence and ceremonial centre of his dynasty. p. 164
  3. ^ Historical account of discoveries and travels in Asia, Hugh Murray, Edinburgh, A. Constable and Co; 1820., p.15 [1]
  4. ^ [2] Ernst E Herzfeld, A New Inscription of Xerxes from Persepolis, Studies in Ancient Oriental Civilization, vol. 5, 1932
  5. ^ [3] Erich F Schmidt, Persepolis I: Structures, Reliefs, Inscriptions, Oriental Institute Publications, vol. 68, 1953
  6. ^ [4] Erich F Schmidt, Persepolis II: Contents of the Treasury and Other Discoveries, Oriental Institute Publications, vol. 69, 1957
  7. ^ [5] Erich F Schmidt, Persepolis III: The Royal Tombs and Other Monuments, Oriental Institute Publications, vol. 70, 1970
  8. ^ [6] Erich F Schmidt, The Treasury of Persepolis and Other Discoveries in the Homeland of the Achaemenians, Oriental Institute Communications, vol. 21, 1939
  9. ^ [7] Alexander Nagel, "Everlasting Blues. Colour and Epigraphic Habit in Achaemenid Persia, c. 520-330 BCE", 2009
  10. ^ "Oriental Institute Highlights". Oi.uchicago.edu. 2007-02-19. Diakses 2010-07-07.


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.