Rabu, 01 Januari 2014

Filled Under:

Persia (17)

Akibat

Setelah pemberontakan berhasil dihentikan, Persia kini ingin berdamai. Karena daerah yang memberontak telah dikendalikan kembali, Persia merasa tak perlu lagi merusak ekonomi mereka atau memicu terjadinya pemberontakan lainnya. Oleh karena itu Artaphernes berencana memulai hubungan baik dengan bangsa-bangsa taklukannya itu.[98] Di Sardis, ia mengumpulkan perwakilan dari tiap kota Ionia, dan kemudian memberitahu mereka bahwa, alih-alih berselisih dan berperang tanpa henti dengan mereka, dia ingin menyelesaikan segala permasalahan melalui perundingan, tampaknya dengan sekumpulan hakim.[59] Lebih jauh lagi, dia meninjau ulang tanah tiap kota, menetapkan besaran upeti berdasarkan ukuran tanah masing-masing negara Ionia.[99] Artaphernes juga telah melihat betapa orang Ionia amat tidak menyukai tirani. Maka dia pun mulai mempertimbangkan ulang posisinya di pemerintahan lokal Ionia.[98]

Peta Perang Yunani-Persia

Setahun kemudian, Mardonios, menantu Darius lainnya, pergi ke Ionia dan menghapuskan pemerintahan tirani di sana, menggantikannya dengan demokrasi.[100] Perjanjian damai disepakati oleh Artaphernes yang kelak dikenal adil.[98] Darius secara aktif mendorong para bangsawan Persia untuk ikut serta dalam praktik keagamaan Yunani, terutama yang berkaitan dengan dewa Apollo.[101] Catatan dari periode ini menunjukkan bahwa para bangsawan Yunani dan Persia mulai saling melakukan pernikahan, dan anak-anak bangsawan Persia diberikan nama-nam Yunani alih-alih nama Persia. Kebijakan damai Darius digunakan sebagai sejenis kampanye propaganda melawan Yunani daratan, sehingga pada tahun 491 SM, ketika Darius mengirim utusan ke seluruh Yunani untuk meminta tanah dan air (ketundukan) negara-negara kota Yunani daratan, pada awalnya sebagian besar negara kota tunduk kepada Persia, Athena dan Sparta menjadi pengecualian yang paling nyata.[102]
Bagi Persia, satu-satunya urusan yang belum tuntas pada akhir tahun 493 SM adalah penghukuman terhadap Athena dan Eretria atas bantuan mereka dalam pemberontakan.[98] Pemberontakan Ionia telah amat mengancam kestabilan Kekaisaran Persia, dan negara-negara di Yunani darata dapat terus memberikan ancaman terhadap kestabilan tersebut kecuali diselesaikan. Maka Darius memulai upaya untuk menguasai Yunani, yang rencananaya dimulai dengan penghancuran Athena dan Eretria.[98]
Dengan demikian, invasi pertama Persia ke Yunani secara efektif dimulai setahun kemudian, 492 SM, ketika Mardonios dikerahkan (melalui Ionia) untuk menguasai daerah-daerah yang berdekatan dengan Yunani, dan mendesak Athena dan Eretria jika memungkinkan.[100] Dalam prosesnya, Thrakia diduduki kembali setelah sebelumnya sempat melepaskan diri dari kekuasaan Persia selama pemberontakan, sedangkan Makedonia dipaksa menjadi negara bawahan Persia. Meskipun memperoleh kesuksesan awal, ekspedisi itu terhenti akibat kapal-kapal Persia dihantam badai.[100] Ekspedisi kedua dilancarkan pada tahun 490 SM dengan komandan Datis dan Artaphernes, putra satrap Artaphernes. Ekspedisi amfibi ini berlayar melintasi Laut Aigea, menduduki pulau-pulau di Kyklades, sebelum kemudian tiba di Euboia. Eretria lalu dikepung, ditaklukkan, dan dihancurkan oleh pasukan Persia, yang kemudian bergerak menuju Attika. Berlabuh di pantai Marathon, pasukan Persia dihadang oleh pasukan Athena, dan dikalahkan dalam Pertempuran Marathon yang terkenal.[103][104] Ini sekaligus mengakhiri upaya pertama Persia untuk menguasai Yunani.[104][105]

Signifikansi

Pemberontakan Ionia menjadi penting terutama sebagai peristiwa pembuka, dan kejadian penyebab Perang Yunani-Persia, yang meliputi dua invasi ke Yunani serta pertempuran Marathon, Thermopylae,[106] dan Salamis yang terkenal.[107][1] Bagi kota-kota Ionia sendiri, pemberontakan ini berakhir dengan kegagalan serta kerugian yang besar baik dalam hal ekonomi maupun materi. Akan tetapi, selain kehancuran yang dialami Miletos, kota-kota Ionia pulih relatif cepat dan menjadi makmur di bawah kekuasaan Persia selama empat puluh tahun selanjutnya.[1] Bagi Persia, pemberontakan itu penting karena menarik mereka ke dalam konflik yang meluas dengan negara-negara Yunani yang akan berlangsung selama lima puluh tahun, yang dalam masa tersebut mereka mengalami kerugian yang besar.[108]
Secara militer, tidak mudah untuk menarik banyak kesimpulan dari Pemberontakan Ionia, kecuali bahwa orang Yunani dan Persia kemungkinan menjadi saling mengenali kekuatan militer satu-sama lain. Jelas bahwa Athena, dan Yunani pada umumnya, tampaknya terkesan dengan kekuatan kavaleri Persia, yang membuat pasukan Yunani menampilkan kewaspadaan tinggi jika berhadapan dengan kavaleri Persia.[109][110] Sebaliknya, Persia tampaknya tidak terlalu menyadari atau mencermati potensi hoplites Yunani sebagai infantri berat. Pada Pertempuran Marathon, pada tahn 490 SM, pasukan Persia kurang memerhatikan pasukan Athena yang terutama terdiri atas hoplites, yang berakibat pada kekalahan mereka. Selain itu, meskipun Persia dapat merekrut infantri berat dari sejumlah bangsa taklukan mereka, namun mereka memulai invasi kedua ke Yunani tanpa melakukannya, dan lagi-lagi menghadapi permasalahan berat ketika melawan pasukan Yunani.[111] Kemungkinan Persia terlalu meremehkan kemampuan militer phalanx hoplites karena pasukan Persia mampu memperoleh kemenangan mudah atas pasukan Yunani di Ephesos, serta dapat mengalahkan pasukan yang bersenjata serupa dalam Pertempuran Sungai Marsyas dan Pertempuran Labraunda.[112]

Penggambaran pertarungan hoplites Yunani melawan prajurit Persia, pada kylix dari abad ke-5 SM.

Catatan kaki

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m Fine, hlm. 269–277.
  2. ^ Cicero, Mengenai Hukum I, 5
  3. ^ a b Bauer, hlm. 596
  4. ^ a b c Holland, hlm. xvixvii.
  5. ^ Thukydides, Sejarah Perang Peloponnesos, 1.22
  6. ^ a b Finley, hlm. 15.
  7. ^ Holland, hlm. xxiv.
  8. ^ David Pipes. "Herodotus: Father of History, Father of Lies". Diarsipkan dari aslinya tanggal January 27, 2008. Diakses 2008-01-18.
  9. ^ a b Holland, hlm. 377.
  10. ^ Fehling, hlm. 1–277.
  11. ^ Toynbee, hlm. 223
  12. ^ Bauer, hlm. 395-396
  13. ^ a b Herodotos 1.142–151
  14. ^ Toynbee, hlm. 229
  15. ^ Bauer, hlm. 395
  16. ^ Herodotos 1.142
  17. ^ a b Herodotos 1.143
  18. ^ Herodotos 1.148
  19. ^ Bauer, hlm. 520
  20. ^ Nadif, hlm. 7
  21. ^ a b c Herodotos 1.141
  22. ^ Toynbee, hlm. 256
  23. ^ Bauer, hlm. 521-522
  24. ^ Herodotos 1.163
  25. ^ Herodotos I,164
  26. ^ Herodotos 1.169
  27. ^ a b c d Holland, hlm. 147–151.
  28. ^ a b Holland, hlm. 153–154.
  29. ^ Alain, Duplouy. "Aristagoras of Miletus". Ensiklopedia Dunia Yunani, Asia Kecil. Diakses 14-08-2012
  30. ^ Herodotos 5.30
  31. ^ Herodotos 5.31
  32. ^ a b Herodotus V, 32
  33. ^ Herodotos 5.33
  34. ^ Keaveney, hlm. 76
  35. ^ a b Herodotos 5.34
  36. ^ a b Bauer, hlm. 595
  37. ^ "Naxos: The Naxos Revolt of Naxos Greece, Cyclades". Greeka. Diakses 11-08-2012
  38. ^ Nadif, hlm. 8
  39. ^ a b Herodotus 5.35
  40. ^ a b Herodotos 5.36
  41. ^ a b c Holland, hlm. 155–157.
  42. ^ a b Herodotos 5.37
  43. ^ a b Herodotos 5.38
  44. ^ a b c d e f g h Holland, hlm. 160–162.
  45. ^ a b c d e f Holland, hlm. 157–159.
  46. ^ Holland, hlm. 142.
  47. ^ a b Herodotos 5.96
  48. ^ a b Herodotos 5.98
  49. ^ a b Herodotus 5.99
  50. ^ a b Herodotos 5. 100
  51. ^ Herodotos 5.101
  52. ^ Herodotos 5.105
  53. ^ a b c d e Herodotos 5.102
  54. ^ Lazenby, hlm. 232.
  55. ^ a b Bauer, hlm. 597
  56. ^ a b "Battle of Lade - 494 B.C.". Ancient Greek Battles. Diakses 18-08-2012
  57. ^ a b c d Herodotos 5.103
  58. ^ a b Herodotos 5.104
  59. ^ a b c d e f g h i j k l m Boardman et al, hlm. 481–490.
  60. ^ a b c Herodotos 5.116
  61. ^ a b c Herodotos 5.117
  62. ^ Herodotos 5.108
  63. ^ Herodotos 5.109
  64. ^ Herodotos 5.113
  65. ^ Herodotos 5.122
  66. ^ a b Herodotos 5.123
  67. ^ a b Herodotos 5.118
  68. ^ a b Herodotos 5.119
  69. ^ Herodotos 5.120
  70. ^ a b Herodotos 5.121
  71. ^ a b Herodotos 5.124–126
  72. ^ Thukydides 4. 102
  73. ^ Herodotos 5.106–107
  74. ^ Herodotos 6.1
  75. ^ a b Herodotos 5.5
  76. ^ a b Herodotos 6.6
  77. ^ Herodotus 5.8
  78. ^ Herodotos 6.9
  79. ^ Herodotos 6.10
  80. ^ Herodotos 6.12
  81. ^ Herodotos 6.13
  82. ^ Herodotos 6.14
  83. ^ Herodotos 6.15
  84. ^ Herodotos 6.16
  85. ^ Bauer, hlm. 598
  86. ^ Herodotos 6.18
  87. ^ a b Herodotos 6.22
  88. ^ Herodotos 6.20
  89. ^ Herodoous 6.25
  90. ^ Herodotos 6.26
  91. ^ Herodotos 6.28
  92. ^ Herodotos 6.29
  93. ^ Herodotos 6.30
  94. ^ a b Herodotos 6.31
  95. ^ Herodotos 6.32
  96. ^ Herodotos 6.94
  97. ^ Herodotos 6.33
  98. ^ a b c d e Holland, hlm. 175–177.
  99. ^ Herodotos 6.42
  100. ^ a b c Herodotos 6.43
  101. ^ Herodotos 6.42–45
  102. ^ Herodotos 6.49
  103. ^ Toynbee, hlm. 257
  104. ^ a b Herodotos 6.94–116
  105. ^ Bauer, hlm. 599-600
  106. ^ Bauer, hlm. 601-602
  107. ^ Bauer,, hlm. 603-604
  108. ^ Holland, hlm. 362–363.
  109. ^ Holland, hlm. 191–193
  110. ^ Lazenby, hlm. 217–219.
  111. ^ Lazenby, hlm. 23–29.
  112. ^ Lazenby, hlm. 258.


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.