Oleh: Flyming Lika
Biasanya satu minggu sebelum tanggal satu bulan satu Imlek, yang sudah berumah tangga, semua anggota keluarga membersihkan rumah secara keseluruhan.
Semua Hu yang sudah berubah warna (agak keputihan) dilepas dan diganti dengan baru, Hu yang lama dibakar.
Meja sembahyangan dibersihkan, patung-patung Dewa Dewi diturunkan, dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air bunga agar bersih dan wangi.
Nah meja sembahyangan dan patung-patung ditata kembali dengan rapi dan siap menyambut tahun baru.
Persiapan apa saja yang dibutuhkan:
Satu atau dua hari sebelum hari H tiba, yaitu tanggal satu bulan satu tahun baru Imlek. Buah-buahan dengan jumlah masing-masing lima buah, lima jenis (apel, jeruk, pear, anggur, jeruk besar, dll) dan rangkap dua, artinya untuk meja sembahyangan Thian Kung satu set dan untuk meja sembahyangan yang didalam rumah satu set. Hindari memilih jenis buah yang berduri (salak, nanas, dan lainnya).
Meja sembahyangan Tian Gong [Thian Kung] disiapkan.
Kemudian Hio besar sesuai kebutuhan, minimum dua batang. Hio kecil secukupnya tergantung anggota keluarga yang ingin sembahyang, masing-masing anggota 12 batang Hio pada tiap meja sembahyang.
Lilin yang pantas 2 batang tiap meja (jangan terlalu tinggi dan besar) sebagai penerangan.
Bunga segar untuk meja bila mampu, sebagai pewangi.
Xiang Lu [Hio Lo / tempat Hio] untuk meja Tian Gong. Bila tidak ada yang permanen, dapat dibuat dari kaleng susu besar, dibungkus dengan kertas merah dan diisi beras.
Cangkir kecil (Jiu Jing), tempat teh sebanyak 5 buah untuk masing-masing meja sembahyang. Juga teh jangan lupa.
Permen satu piring kecil sebagai pemanis untuk masing-masing meja sembahyang.
Minyak wangi disemprotkan ke tangan anggota keluarga saat sebelum sembahyang.
Kain merah sebagai taplak meja Tian Gong.
Demi keselamatan lebih baik diatas taplak meja tadi diberi alas kaca, sebelum buah, lilin, Xiang Lu [Hio Lo] dan lainnya disusun.
Penyusunan / Persiapan Sembahyang:
Letakkan meja Tian Gong menghadap Timur dengan langit-langit terbuka.
Pasang taplak meja merah, letakkan kaca diatasnya. Susun Xiang Lu [Hio Lo], cangkir teh setengah lingkaran, lilin disamping kanan kiri, buah-buahan melingkar setengah lingkaran juga, bunga dibelakang kanan kiri meja. Permen di sebelah kanan depan meja.
Demikian pula dengan susunan yang sama untuk meja sembahyang yang ada di dalam rumah.
Saat Sembahyang:
Waktu sembahyang pada tanggal satu bulan satu tahun baru Imlek, jam 00:30 sampai 06:00 adalah yang paling baik.
Pakailah pakaian yang rapi. Susunlah permohonan permintaan untuk satu Tahun Baru ini, agar tidak ada yang tertinggal.
Kepala keluarga memimpin sembahyang dengan Xiang [Hio] besar satu di hadapan Tian Gong, kemudian diikuti dengan 12 Xiang [Hio] kecil. Sembah sujud seperti biasa sembahyangan kita, permohonan-permohonan diutarakan.
Setelah selesai diikuti dengan anggota keluarga yang lain, mulai dari pangkat yang tertinggi menurun.
Kepala keluarga melanjutkan sembahyang yang sama di meja sembahyangan dalam rumah dengan pola yang sama.
Setelah semuanya selesai, tunggu sebentar, sekitar 30 menit. Bila situasi lingkungan tidak mengijinkan, maka meja sembahyangan Tian Gong boleh diberesin / diangkat semua persembahan yang ada, tinggalkan Xiang [Hio] nya saja. Bila situasi mengijinkan maka dapat dibiarkan sampai pagi, sampai lilin dan Xiang [Hio] terbakar habis.
Nah selesai sudah Sembahyangan Yin Shen Jie Fu kali ini.
Kemudian pagi harinya dilanjutkan dengan adat keluarga masing-masing, seperti berkunjung kerumah orang tua, orang yang dituakan, dll.
Catatan:
Pokok utama dari kita Siu Tao adalah kemantapan dan ketulusan hati (Jen Sin).
Tidak perlu bermewah-mewahan, sesuaikan dengan keadaan ekonomi yang ada.
Kalau "ada" baik, kalau sampai tidak adapun bukan suatu hambatan untuk Siu Tao, untuk sembahyangan Yin Shen Jie Fu. Apa-apa yang kita persembahkan, kesemuanya hanyalah penggembira, sedap dipandang, ditinjau dari kaca mata manusia.
Sedangkan Sen / Sien (Dewa-Dewi) sendiri, tidak makan apa yang kita persembahkan itu.
Jadi ketulusan dan kemantapan hati (Jen Sin) ditambah Wu, menuju Cen-lurus (Siu Cen) itulah tujuan pokok utama kita Siu Tao.
Nggak perlu neko-neko kan?
Akhir kata: "Kalau masakan tidak ada bumbu penyedapnya akan terasa hambar, meskipun dapat dimakan" Betul nggak?
Nah itulah....susahnya jadi manusia.
Jadi...bagaimana ini?
Kembali ke Yim Yang (Thay Cik) kita.
Keseimbangan, keselarasan itulah kehidupan yang kita jalani.
Aku tahu apa yang aku mau!
Gong Xi Fa Cai!
Khung Xie Fat Jay! untuk semuanya.
Sumber
C. Perayaan Tahun Baru Imlek
Dalam jutaan orang Tionghoa yang ada di dunia ini, ternyata yang mengetahui sejarah dan asal usul Tahun Baru Imlek memang tidak banyak. Biasanya mereka hanya merayakannya dari tahun ke tahun bila kalender penanggalan Imlek telah menunjukan tanggal satu bulan satu. Jenis dan cara merayakannya pun bisa berbeda dari satu suku dengan yang lain.Hal ini dikarenakan luasnya daratan Tiongkok dengan beraneka ragamnya kondisi alam, lingkungan baik secara geografis maupun demografis, belum lagi secara etnis. Ada yang dimulai dengan sembahyang kepada Thian dan para Dewa, serta leluhur, ada pula yang dimulai dengan makan ronde, maupun kebiasaan-kebiasaan lain sebelum saling berkunjung antar sanak saudara sambil tidak lupa membagi-bagi “Ang Pau” untuk anak-anak, yang tentu saja menerimanya dengan penuh kegembiraan.
Sebenarnya penanggalan Tionghoa dipengaruhi oleh 2 system kalender, yaitu sistem Gregorian dan sistem Bulan-Matahari, dimana satu tahun terbagi rata menjadi 12 bulan sehingga tiap bulannya terdiri dari 29 ½ hari. Penanggalan ini masih dilengkapi dengan pembagian 24 musim yang amat erat hubungannya dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada alam, sehingga pembagian musim ini terbukti amat berguna bagi pertanian dalam menentukan saat tanam maupun saat panen.
Di bawah ini adalah beberapa contoh dari pembagian 24 musim tersebut:
- Permulaan musim semi
Hari pertama pada musim ini adalah hari pertama Perayaan Tahun Baru, atau saat dimulainya Perayaan Musim Semi (Chun Jie).
- Musim hujan
Di mana hujan mulai turun.
- Musim serangga
Serangga mulai tampak setelah tidur panjangnya selama musim dingin.
- dll (Masih terdapat 21 musim lain yang terlalu panjang untuk dibahas satu persatu)
Selain dari pembagian musim di atas, dalam penanggalan Tionghoa juga dikenal istilah Tian Gan dan Di Zhi yang merupakan cara unik dalam membagi tahun-tahun dalam hitungan siklus 60 tahunan. Masih ada lagi hitungan siklus 12 tahunan, yang kita kenal dengan “Shio”, yaitu Tikus, Sapi, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, Babi.
Kesimpulannya, penanggalan Tionghoa tidak hanya mengikuti satu sistem saja, tetapi juga ada beberapa unsur yang mempengaruhi, yaitu musim, 5 unsur, angka langit, shio, dll. Walaupun demikian, semua perhitungan hari ini dapat terangkum dengan baik menjadi satu sistem “Penanggalan Tionghoa” yang baik, lengkap dan harmonis bahkan hampir bisa dikatakan sempurna karena sudah mencakup “Koreksi” -nya juga, sebagai contoh adalah “Lun Gwe”, merupakan bulan untuk mengkoreksi setelah satu periode tertentu.
Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan sebuah perayaan besar bagi masyarakat Tionghoa. Menggantung lentera merah, membunyikan petasan dan menyembunyikan sapu adalah salah satu keunikan dari perayaan ini. Disamping itu, masyarakat Tionghoa juga akan mulai menempel gambar Dewa Penjaga Pintu pada hari-hari perayaan ini.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar