Jumat, 03 Januari 2014

Filled Under:

Kalender (13)

A. 29 Februari

29 Februari adalah hari ekstra yang ditambahkan pada akhir bulan Februari pada setiap tahun kabisat, yang merupakan hari ke-60 pada tahun kabisat dalam kalender Gregorian.
Tanggal ini hanya ada pada tahun yang angkanya habis dibagi 4 seperti 1992, 1996, 2004, 2008, 2012, serta pada tahun abad (kelipatan 100) yang angkanya habis dibagi 400 seperti 1600 dan 2000. Tahun 1800 dan 1900 bukan tahun kabisat karena walaupun angkanya habis dibagi 4 namun merupakan tahun abad yang tidak habis dibagi 400.
Orang-orang yang berulang tahun pada tanggal 29 Februari dapat merayakannya pada 28 Februari atau 1 Maret. Sebuah hukum di Inggris tahun 1256 menghitung tanggal 29 Februari (leap day) dan 28 Februari sebagai satu hari sehingga orang yang lahir di tanggal 29 Februari di Inggris dan Wales secara legal mencapai umur 18 atau 21 tahun pada tanggal 28 Februari.

Peristiwa

Kelahiran

Meninggal

 Sumber

12. Kalender Julius

Kalender Julius atau Kalender Julian diusulkan oleh astronom Sosigenes, diberlakukan oleh Julius Caesar sejak 1 Januari 45 sebelum Masehi. Setiap 3 tahun terdapat 365 hari, setiap tahun ke-4 terdapat 366 hari. Terlambat 1 hari dari ekuinoks setiap 128 tahun.
Kalender ini merupakan tahun syamsiah (matahari) dengan jumlah hari tetap setiap bulannya, dan disisipi satu hari tiap 4 tahun untuk penyesuaian panjang tahun tropis. Kalender ini digunakan secara resmi di seluruh Eropa, sampai kemudian diterapkannya reformasi dengan penggunaan Kalender Gregorius pada tahun 1582 oleh Paus Gregorius XIII. Britania Raya baru mengimplementasikan pada tahun 1752, Rusia baru pada tahun 1918 dan Yunani baru pada tahun 1923. Gereja Ortodoks sampai sekarang tetap menggunakan Kalender Julius sehingga perayaan Natal dan Tahun Baru berbeda.
Era sebelum tahun 45 SM, dinamakan "era bingung", karena Julius Caesar menyisipkan 90 hari ke dalam kalender tradisional Romawi, untuk lebih mendekati ketepatan pergantian musim. Penyisipan ini sedemikian cerobohnya sehingga bulan-bulan dalam kalender itu tidak lagi tepat. Akhirnya dengan saran Sosiogenes, seorang astronom dari Aleksandria, Caesar menetapkan kalendernya menjadi 12 bulan, masing-masing dengan jumlah hari tertentu seperti sekarang, dengan penetapan tahun kabisat setiap 4 tahun, dengan keyakinan bahwa panjang 1 tahun surya adalah 365,25 hari saat itu. Dengan cara ini setiap 128 tahun, kalender ini kebanyakan satu hari.
Sejak meninggalnya Caesar, penerapan tahun kabisat salah terap. Kabisat diberlakukan tiap menginjak tahun ke-4, jadi 3 tahun sekali. Keadaan ini konon dibetulkan kemudian oleh Kaisar Agustus, dengan meniadakan semua hari kabisat dari tahun 8 SM sampai tahun 4 Masehi. Setelah itu kalender Julius berfungsi dengan jauh lebih baik.

Table of months

Bulan (Roman) Lama sebelum 45 SM Lama setelah 45 SM Bulan
Ianuarius[1] 29 31 Januari
Februarius 28 (tahun kabisat: 23 atau 24) 28 (tahun kabisat: 29) Februari
Mercedonius/Intercalaris 0 (tahun kabisat: 27) (kosong)
Martius 31 31 Maret
Aprilis 29 30 April
Maius 31 31 Mei
Iunius[1] 29 30 Juni
Quintilis[2] (Iulius) 31 31 Juli
Sextilis (Augustus) 29 31 Agustus
September 29 30 September
October 31 31 Oktober
November 29 30 November
December 29 31 Desember
Total 355/377-378 365/366

Referensi

  1. ^ a b The letter J was not invented until the 16th century.
  2. ^ The spelling Quinctilis is also attested; see page 669 of The Oxford Companion to the Year.
Sumber

13. Tahun Kabisat

Tahun Kabisat (Bahasa Inggris: Leap Year) adalah sebuah Tahun Syamsiah di mana pada tahun tersebut jumlah hari tidak terdiri dari 365 hari tetapi 366 hari.
Satu tahun syamsiah tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik. Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap 4 tahun akan kekurangan hampir 1 hari (tepatnya 23 jam 15 menit 0,7256 detik).[rujukan?]
Maka untuk mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali (tahun yang bisa dibagi 4), diberi 1 hari ekstra: 29 Februari. Tetapi karena 5 jam 48 menit 45,1814 detik kurang dari 6 jam, maka tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (seperti tahun 1900), bukan tahun kabisat, kecuali bisa dibagi dengan 400 (seperti tahun 2000).

Algoritma

Terdapat algoritma mudah untuk menentukan apakah suatu tahun termasuk tahun kabisat atau bukan sebagai berikut:
  1. Jika angka tahun itu habis dibagi 400, maka tahun itu sudah pasti tahun kabisat.
  2. Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 100, maka tahun itu sudah pasti bukan merupakan tahun kabisat.
  3. Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100 akan tetapi habis dibagi 4, maka tahun itu merupakan tahun kabisat.
  4. Jika angka tahun tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100, dan tidak habis dibagi 4, maka tahun tersebut bukan merupakan tahun kabisat.
Tahun Kabisat menurut definisi ini ada sejak diluncurkannya kalender Gregorian (1582).
Pseudocode untuk menentukan suatu tahun merupakan tahun kabisat atau bukan:
if year modulo 4 is 0 then if year modulo 100 is 0 then if year modulo 400 is 0 then is_leap_year else not_leap_year else is_leap_year else not_leap_year
atau
if year is divisible by 400 then is_leap_year
else if year is divisible by 100 then not_leap_year
else if year is divisible by 4 then is_leap_year
else not_leap_year

Kalender Tionghoa dan Yahudi

Kalender Tionghoa dan Yahudi menggunakan 19 tahun untuk 7 bulan dalam 19 matahari.
Bulan Tahun Selisih tahun
0 0 0
1 3 3
2 6 3
3 8 2
4 11 3
5 14 3
6 17 3
7 19 2
Dalam tahun kabisat kalender Tionghoa menambah 1 bulan (30 hari) yang disebut Lun sedangkan Yahudi 1 hari (30 hari) pada tahun Adar.

Kalender Hijriyah

Kalender Hijriyah menggunakan 29 tahun untuk 11 bulan dalam 29 matahari.
Bulan Tahun Selisih tahun
0 0 0
1 2 2
2 5 3
3 8 3
4 10 2
5 13 3
6 16 3
7 18 2
8 21 3
9 24 3
10 26 2
11 29 3
Dalam tahun kabisat kalender Hijriyah menambah 1 hari (30 hari) pada tahun Dzulhijjah.




 Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.