Pohon silsilah Herodes
--- = menikah | = turunan dari ... = saudara anak pr. = anak perempuan l = lahir n = menikahi ? = tidak termasuk di sini atau tidak diketahui Alexandra --- Alexander | --------------------- | | [[Aristobulus III dari Yudea]] ... Mariamne, anak pr. († [[35 SM]]) n. Herodes Agung turunan [[Hasmonea]] terakhir diangkat jadi imam agung tenggelam [[Antipater orang Idumea]] --- Sipros, putri Arab | dari [[Petra, Yordania]] di [[Nabatea]] | | Herodes Agung ([[74 SM]]-[[4 SM]]) Herodes Agung --- total 10 istri, 14 anak Herodes Agung --- Kleopatra dari Yerusalem | Filipus, Tetrarkh † [[34 M]] Herodes Agung --- Doris | Antipater † [[4 SM]]? Herodes Agung --- Malthace, orang [[Samaria]] | -------------------------------------------------- | | | [[Herodes Antipas]] Arkelaus Olimpias l. [[20 SM]]? --- Faselis, anak pr. Aretas IV, raja Arabia 'cerai' utk. nikahi: --- [[Herodias]], anak pr. Aristobulos anak Herodes Agung Herodes Agung --- Mariamne m. [[29 SM]]? anak pr. Alexander Hasmonea | -------------------------------------------------- | | | | Aristobulus Alexander Salimpsio --- Fesal Sipros † [[7 SM]]? † [[7 SM]]? | n. n. Berenis Sipros Antipater(2) | [[Herodias]], anak pr. n. Herodes Antipas Herodes Agung --- Mariamne anak pr. Simon Imam Agung | Herodes Filipus
- Antipater(2) adalah anak lelaki dari Yusuf dan Salome
- catatan: tanggal dengan ? membutuhkan verifikasi dengan temuan-temuan modern
Herodes dalam Perjanjian Baru
Herodes Agung memainkan peranan dalam Injil Matius pasal 2, yang mancatat terjadinya pembunuhan anak-anak di Betlehem, Yudea, atas perintah raja ini.Tak lama setelah kelahiran Yesus, orang-orang majus dari Timur tiba di Yerusalem untuk mencari tahu tentang keberadaan " raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu", karena mereka telah melihat bintangnya di timur dan karena itu ingin menyembahnya. Herodes, yang adalah raja Yudea, terkejut dan ketakutan mendengar kemungkinan lahirnya seorang raja baru yang dapat merebut kekuasaannya.
Herodes dinasihati oleh semua imam kepala dan ahli taurat yang dikumpulkannya bahwa para nabi telah menulis bahwa "Yang Diurapi" (bahasa Yunani ho christos atau "Kristus"; bahasa Ibrani: Mesias) akan dilahirkan di Betlehem, di tanah Yudea. Oleh karena itu Herodes memanggil orang-orang majus itu dengan diam-diam dan mengirim mereka ke Betlehem, menyuruh mereka mencari anak itu dan bahwa, bila mereka telah menemukannya, mereka harus melaporkan kembali kepadanya, "supaya akupun datang menyembah Dia". Namun demikian, setelah mereka menemukan Yesus, orang-orang majus itu diperingatkan dalam sebuah mimpi agar tidak kembali ke Herodes. Demikian pula, Yusuf diperingatkan dalam sebuah mimpi bahwa Herodes bermaksud membunuh Yesus, sehingga Yusuf dan keluarganya melarikan diri ke Mesir, untuk menyelamatkan diri dari Herodes. Ketika Herodes menyadari bahwa ia telah ditipu oleh orang-orang majus itu, ia memberikan perintah untuk membunuh semua anak laki-laki yang berusia dua tahun ke bawah di Betlehem dan sekitarnya.
Ada yang mempertanyakan ketepatan historis kejadian ini, karena penulis Injil Matius dianggap mempunyai motivasi keagamaan untuk menyajikan kejadian-kejadian seperti itu, dan laporan-laporan injil kanonik lainnya ataupun dokumen lain dari periode ini tidak ada yang melaporkan pembunuhan tersebut. Namun, kisah kekejamannya di Injil Matius dalam membunuh bayi-bayi di Betlehem sesuai dengan kelakuannya untuk mempertahankan kekuasaannya, seperti yang ditemukan dalam sejumlah catatan sejarah Romawi.
- Sejarawan Flavius Yosefus menulis bahwa Herodes "tidak pernah berhenti setiap hari membalas dendam dan menghukum siapa yang dianggapnya musuh."[1] Yosefus mencatat bahwa Herodes membunuh putra-putra dan istrinya sendiri, karena dicurigai hendak menggulingkan tahtanya. Sebuah kitab apokrif Yahudi di abad pertama "Assumption of Moses" mencatat satu nubuat: Seorang raja yang biadab akan menggantikan para imam-imam keturunan Hasmonean… ia akan membantai semua anak-anak.[2] [3] Seorang pakar Perjanjian Baru dan pendeta Gereja Anglikan, R.T. France, berpendapat bahwa Yosefus tidak mencatat pembantaian di Betlehem karena “Pembunuhan sejumlah kecil bayi di desa kecil tidak masuk hitungan pembunuhan-pembunuhan yang lebih spektakuler yang dicatat oleh Yosefus”.[4]
- Ambrosius Theodosius Macrobius (c. 395-423) menulis di abad ke-4 dalam bukunya Saturnalia: "Ketika dia [Kaisar Agustus] mendengar tentang pembantaian anak-anak di bawah usia 2 tahun di Suriah oleh Herodes, raja orang Yahudi, dan di antaranya termasuk putra Herodes sendiri, dia [Kaisar Augustus] berkata: lebih baik menjadi babi kepunyaan Herodes daripada menjadi putranya." (Cum audisset inter pueros quos in Syria Herodes rex Iudaeorum intra bimatum iussit interfici filium quoque eius occisum, ait: Melius est Herodis porcum esse quam filium) [5] Meskipun Macrobius sebenarnya menulis mengenai ritual agama Romawi dan tidak menyebut tentang Kristen sama sekali, tradisi pembunuhan bayi-bayi oleh Herodes merupakan sesuatu hal yang nyata terjadi bagi masyarakat umum waktu itu.[6]
Pembunuhan bayi-bayi di Betlehem, lukisan Matteo di Giovanni
Setelah kematian Herodes
Setelah Herodes meninggal dunia, kerajaannya dibagi-bagi di antara ketiga anaknya, yaitu Arkelaus, Herodes Antipas, dan Herodes Filipus, namun mereka hanya memerintah sebagai tetrarkhs dan bukan sebagai raja.Referensi
- ^ Flavius Josephus, Antiquities of the Jews, Book XV (at Wikisource).
- ^ Assumption of Moses 6:2–6
- ^ Robert Eisenman, James The Brother of Jesus, 1997, I.3 "Romans, Herodians and Jewish sects," p.49; see also E. P. Sanders, The Historical Figure of Jesus, 1993, p.87-88
- ^ R T France “The Gospel of Matthew” 2007 NICNT
- ^ (Ambrosius Theodosius Macrobius, Saturnalia, book II, chapter IV:11).
- ^ Alan Cameron (1967). "Macrobius, Avienus, and Avianus". The Classical Quarterly 17 (2): 385–399.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar