Di antara saudara-saudaranya, Filipus mewarisi bagian timur laut dari kerajaan ayahnya, raja Herodes Agung dan memerintah sebagai tetrarkh pada zaman kaisar Romawi Tiberius, seperti yang dicatat dalam Injil Lukas:[2] "Dalam tahun ke-15 dari pemerintahan Kaisar Tiberius ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri (prefek untuk provinsi Romawi) Yudea, dan Herodes (Antipas) raja wilayah Galilea, Filipus (=Herodes Filipus II), saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes (Pembaptis), anak Zakharia, di padang gurun." (Lukas 3:1-2)
Flavius Yosefus mencatat wilayah yang diberikan Herodes Agung meliputi Gaulonitis, Trachonitis, dan Paneas [3]. Kaisar Agustus membagi kerajaan Herodes Agung dengan memberikan setengahnya kepada Herodes Arkhelaus, seperempat kepada Herodes Antipas dan seperempat lagi kepada Filipus, dengan menyetujui wilayah Batanea, Trakhonitis, Auranitis, dan bagian tertentu yang disebut Rumah Zenodorus untuk memberi upeti 100 talenta kepada Filipus.[4] Ia memerintah dari tahun 4 sampai kematiannya pada tahun 34 M.
Kaisarea Filipi
Raja Filipus membangun kota Kaisarea Filipi, yang diberi namanya sendiri untuk membedakan dengan kota Kaisarea (Maritima) yang terletak di tepi Laut Tengah, dan menjadi ibukota pemerintah Romawi untuk daerah itu. Ketika Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi, di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini? siapakah Anak Manusia itu?"[5] Di sini Petrus menjawab bahwa Yesus "adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"[6], yang merupakan pengakuan pertama kali murid-murid-Nya atas status Yesus.Kerancuan dengan Herodes Filipus lain
Seringkali dirancukan dengan abangnya yang lain, juga bernama Filipus, yang oleh sejumlah sejarawan disebut Herodes II atau Herodes Filipus I. Herodes Filipus I ini tinggal di kota Roma sebagai warganegara biasa bersama istrinya, Herodias, dan putrinya, Salome. Menurut Injil Matius dan Injil Markus, Herodias kemudian diambil oleh saudaranya yang lain, Herodes Antipas, raja wilayah Galilea, menjadi istri.[7] Yohanes Pembaptis menegornya: ""Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" Karena itulah Herodes (Antipas) memenjarakan Yohanes Pembaptis dan kemudian atas siasat Herodias dengan tarian putrinya (Salome, tidak disebutkan namanya di Alkitab), ia memerintahkan Yohanes untuk dipenggal kepalanya.[8]
Gambar Kaisar Tiberius pada mata uang yang dicetak oleh raja Filipus
Referensi
- ^ Cambridge Ancient History, (latest reprint 1965), Gen. eds.: J.B. Bury, S.A. Cook, F.E. Adcock, M.P. Charlesworth, N.H. Baynes, Cambridge, Cambridge University Press: Vol.10, The Augustan empire, 44 B.C.-A.D. 70
- ^ Lukas 3:1-2
- ^ Flavius Josephus, Antiquities, Buku 17, Bab 8
- ^ Flavius Josephus, Antiquities, Buku 17, Bab 11
- ^ Matius 16:13 ; Markus 8:27
- ^ Matius 16:16 ; Markus 8:29
- ^ Matius 14:3; Markus 6:17; Lukas 3:19
- ^ Matius 14:5-12 ; Markus 6:18-29; Lukas 3:20
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar