Kamis, 19 Desember 2013

Filled Under:

Suleiman I (6-Habis)

Hürrem Sultan


Hürrem (Huerrem atau Kerime)
Haseki Sultan, خرم سلطان
Roxelana
Lahir Alexandra Anastasia Lisowska
1506
Rohatyn, Kerajaan Polandia (sekarang di Ukraina)
Meninggal 15 April 1558
Konstantinopel (sekarang Istanbul)
Tempat peristirahatan Masjid Süleymaniye, Istanbul
Dikenal karena Haseki Sultan
Agama Gereja Ortodoks Timur saat lahir, nantinya mualaf menjadi Islam Sunni
Pasangan Suleiman I
Anak Selim II, Putri Mihrimah, Beyazid, Abdullah, Cihangir, dan Mehmed

Haseki Hürrem Sultan (pelafalan Turki [haseˈci hyrˈrem sulˈtaːn]), (Turki Utsmaniyah: خرم سلطان, lahir 1506; meninggal di Istana Topkapi, 15 April 1558) (disebut juga Roxelana yang merupakan julukannya dalam bahasa-bahasa Barat atau Alexandra Lisowska yang merupakan nama lahirnya) adalah istri Sultan Suleiman I dari Kesultanan Utsmaniyah.[1]
Ia lahir di kota Rohatyn, yang saat itu dikuasai oleh Kerajaan Polandia. Pada tahun 1520-an, ia ditangkap oleh bangsa Tatar Krimea dan diperbudak ke Kaffa, lalu ke Konstantinopel. Kemudian, ia dipilih untuk masuk ke harem Suleiman. Segera Hurrem menarik perhatian Suleiman, dan membuat perempuan-perempuan harem lainnya cemburu. Suatu hari, selir favorit Suleiman, Mahidevran, bertengkar dengan Hurrem dan memukulinya. Suleiman membuang Mahidevran ke Manisa bersama dengan anaknya yang merupakan calon pewaris takhta, Mustafa. Pembuangan ini secara resmi disebut "pelatihan putra mahkota." Beberapa tahun kemudian, karena takut akan memicu pemberontakan, Suleiman memerintahkan agar Mustafa dibunuh dengan dicekik.
Pengaruh Hurrem kepada sultan kemudian terus menguat. Ia melahirkan enam anak, yaitu Putri Mihrimah, Selim II, Beyazid, Abdullah, Cihangir, dan Mehmed. Suleiman juga menikahi Hurrem, dan ini merupakan pelanggaran tradisi panjang Utsmaniyah. Akibatnya, posisi Hurrem menjadi semakin kuat, dan pada akhirnya Selim-lah yang menjadi penerus.
Dalam kehidupan sehari-hari di istana, Hurrem menjadi penasihat, dan memengaruhi jalannya urusan luar negeri. Dua suratnya ke raja Polandia Sigismund II Augustus adalah contohnya. Beberapa sejarawan juga meyakini bahwa Hurrem memengaruhi suaminya agar mengontrol penjarahan bangsa Tatar Krimea di tanah kelahirannya.

Catatan kaki

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pargalı İbrahim Pasha

 Penggambaran Ibrahim Pasha.

Pargalı Ibrahim Pasha (Pengucapan bahasa Turki: [paɾgaˈlɯ ibɾaːˈhim paˈʃa]) (1494–1536), juga disebut Frenk Ibrahim Pasha ("orang Barat"), Makbul Ibrahim Pasha ("kesayangan"), yang nantinya berubah menjadi Maktul Ibrahim Pasha ("dihukum mati") setelah dihukum mati di Istana Topkapi, adalah Wazir Agung Kesultanan Utsmaniyah yang diangkat oleh Suleiman I pada tahun 1523 dan menggantikan Piri Mehmed Pasha, yang diangkat pada tahun 1518 oleh ayah Suleiman, Selim I. Ia menjabat sebagai Wazir Agung selama 13 tahun, dan memiliki kekuasan dan pengaruh yang kuat, namun pada tahun 1536 ia dihukum mati oleh Sultan dan propertinya disita oleh negara.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Rustem Pasha

Lahir 1515
Skradin, Kroasia
Meninggal 10 Juli 1561
Konstantinopel, Kesultanan Utsmaniyah
Pangkat Wazir Agung
serasker

Rüstem Pasha Opuković (Pengucapan bahasa Turki: [daːˈmat ɾysˈtem paˈʃa]; Turki Utsmaniyah: رستم پاشا, (ca. 1515 – 10 Juli 1561) adalah seorang negarawan Kesultanan Utsmaniyah. Ia menjabat sebagai Wazir Agung Suleiman I. Rüstem Pasha juga dikenal dengan nama Damat Rüstem Pasha.

Anak 

Ia menikah dengan Mihrimah Sultan, dan dikaruniai dua orang anak:
  • Sultanzâde Osman Bey
  • Ayşe Hümâşah Hanımsultan





 

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.