Wilayah Kekaisaran Hun pada masa kejayaannya di bawah Atilla
Suku Hun sedang bertempur
Suku Hun kemungkinan berasal dari Cina barat, di mana mereka dikenal sebagai Xiong-nu. Mereka barangkali merupakan bagian dari bangsa Turk yang secara berangsur-angsur menguasai sebagian besar Asia dan Eropa timur pada Abad Pertengahan. Suku Hun tampaknya tinggal di Cina utara pada masa Dinasti Han (200-1 SM). Kemudian mreka tampaknya memutuskan untuk meninggalkan Cina untuk mencari tempat yang lebih baik. Mereka terbagi menjadi dua kelompok, kelompok besar dan kelompok kecil. Kelompok kecil bergerak ke selatan, ke India. Sementara kelompok utama mengarah ke barat laut ke Siberia
Suku Xiongnu atau Hun ini secara perlahan-lahan melintasi Rusia. Seperti bangsa Persia dan Parthia yang lebih dulu muncul, mereka kemungkinan terpaksa berpindah akibat buruknya cuaca di Siberia, yang membuat mereka kekurangan rumput untuk makanan ternak. Pada 350 M, suku Hun melintasi stepa ke arah Eropa, mendesak suku Skythia yang mereka temui. Berbagai suku Jermanik, seperti Visigoth dan Ostrogoth, pada gilirannya didesak oleh suku Skythia, dan dengan demikian berusaha memasuki Kekaisaran Romawi di mana mereka mungkin dapat memperoleh keamanan. Pada 378 M, suku Visigoth bertempur dan memperoleh kemenangan dalam Pertempuran Adrianopel, yang membuat mereka dapat bergerak ke dalam wilayah Kekaisaran Romawi.
Pada awal 400-an M, suku Hun mempelajari hal-hal baru mengenai Romawi. Suku Hun memiliki seorang raja yang kuat bernama Atilla. Terkadang Romawi menyewa suku Hun untuk bertempur bersama mereka, sebagai bagian dari pasukan Romawi. Pada 420-an dan 430-an M, suku Hun membantu Romawi melawan Visigoth. Beberapa orang Romawi, seperti calon jenderal Aetius, tumbuh bersama suku Hun sebagai bagian dari kesepakatan antara Hun dan Romawi. Seorang putri Romawi, Honoria, mmeinta Atilla untuk menyerang Kekaisaran Romawi pada 450 M untuk membantunya merebut kekuasaan. Namun ketika Atilla melakukan serbuan, kawan lamanya Aetius berpindah pihak dan bersekutu dengan Visigoth untuk bersama-sama memerangi suku Hun dalam sebuah pertempuran besar pada 451 M. Ini membuat Aetius tetap berkuasa sedangkan Honoria tidak berhasil berkuasa.
Tidak lama kemudian Atilla meninggal, dan ketiga putranya membagi-bagi kekaisarannya. Suku Hun tak pernah lagi menjadi kekuatan yang ditakuti, dan secara perlahan-lahan bercampur ke dalam suku Jermanik dan Slav. Akan tetapi kerabat mereka, suku Turk dan Mongol, kelak berhasil menguasai sebagian besar Asia sebagai Kekaisaran Mongol dan Kesultanan Utsmaniyah.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar