Rabu, 29 Januari 2014

Filled Under:

Sejarah Gayo lebih tua dari Jepang

Konsulat Jenderal Jepang untuk wilayah Sumatera, Yuji Hamada, beberapa kali menyebut kata "luar biasa? atas penemuan artefak dan ekofak kehidupan manusia prasejarah di Tanoh Gayo oleh para Arkeolog Medan pimpinan Ketut Wiradnyana.
Ungkapan apreasiasi ini dilontarkan saat berkunjung ke lokasi ekskavasi (penggalian penelitian arkeologi) loyang (gua-red) Ujung Karang Kebayakan, Aceh Tengah.
Saya baru pertama kali datang ke Takengon, dan saya sangat terharu melihat bukti kehidupan prasejarah manusia Asia ditemukan di sini,? kata Yuji Hamada, hari ini.
Dia lebih takjub saat mengetahui jika bukti kehidupan prasejarah di Gayo ternyata lebih kuno dari Batak, Sumatera Utara.
?Di sini, di Takengon ternyata ada bukti kehidupan Melayu kuno, luar biasa sekali,? ujar Hamada yang juga ternyata berlatar belakang akademik antropologi tersebut.
Bukti sejarah itu, kata dia, harus diketahui dunia. ?Ini bukan saja kekayaan sejarah Indonesia, tapi dunia khususnya Asia pasifik, karena rata-rata Austronesia tersebar di Asia Pasifik termasuk juga Amerika dan Madagaskar. Jepang saja masih 2.000 tahun yang lalu, ini 7.000 tahun lalu, luar biasa,? kata Yuji Hamada.
Dia berjanji akan menyampaikan yang dilihatnya di Loyang Ujung Karang tersebut kepada siapa pun. Selain itu Hamada bakal menjajaki kemungkinan digelarnya seminar internasional membahas sejarah Gayo terkait temuan tersebut.
?Kami sudah beberapa kali melakukan seminar tentang sejarah, dan saya berupaya temuan ini juga akan diseminarkan dengan menghadirkan narasumber dan peserta dari Asia Pasifik,? ujar Hamada.



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.