1. Machu Picchu (Peru)
Machu Picchu adalah sebuah lokasi reruntuhan
kerajaan Inka dan merupakan simbol kerajaan yang paling terkenal di
dunia. Machu Picchu dibangun sekitar tahun 1450 pada puncak kejayaan
kekaisaran Inka, dan ditinggal saat kekaisaran Inka runtuh di bawah
penaklukan Spanyol.
Situs ini menjadi salah satu warisan dunia yang terancam punah, karena jumlah kunjungan wisatawan yang merajalela. Para ilmuwan juga mengungkapkan bahwa reruntuhan kerajaan Inka ini terletak langsung pada Patahan Tambomachay. Jadi, kerusakan lain dapat diciptakan oleh gempa bumi.
Situs ini menjadi salah satu warisan dunia yang terancam punah, karena jumlah kunjungan wisatawan yang merajalela. Para ilmuwan juga mengungkapkan bahwa reruntuhan kerajaan Inka ini terletak langsung pada Patahan Tambomachay. Jadi, kerusakan lain dapat diciptakan oleh gempa bumi.
2. Angkor wat (Kamboja)
Angkor wat menjadi pusat dari kerajaan Khmer
yang berkembang dari sekitar abad ke-9 sampai abad ke-15 Masehi.
Reruntuhan Angkor kini berada di tengah hutan dan lahan pertanian di
sebelah utara Danau Besar (Tonle Sap) dan selatan Kulen Hill, dan
merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.
Angkor memiliki lebih dari seribu candi, dan dikatakan sebagai monumen keagamaan terbesar di dunia. Banyak candi-candi di Angkor telah dipulihkan. Kini, jumlah kota kuno ini mendekati satu juta per tahun.
Angkor memiliki lebih dari seribu candi, dan dikatakan sebagai monumen keagamaan terbesar di dunia. Banyak candi-candi di Angkor telah dipulihkan. Kini, jumlah kota kuno ini mendekati satu juta per tahun.
3. Memphis (Mesir)
Memphis adalah ibukota kuno dari Mesir Hilir,
dan Kerajaan Lama Mesir yang berdirinya sampai sekitar 2200 SM. Kota
hilang ini juga pernah menjadi pusat administrasi sepanjang sejarah kuno
dan nama Mesir kuno untuk kota ini adalah Its Ineb Hedj atau The White
Walls. Menurut Herodotus, kota ini didirikan sekitar 3100 SM oleh Menes,
yang saat itu menyatukan dua kerajaan Mesir. Memphis mencapai puncak
kejayaannya di bawah Dinasti ke-6 Mesirm yakni sebagai pusat kultus Ptah
- dewa penciptaan, seni, dan kesuburan.
4. Petra
Petra adalah kota bersejarah dan arkeologi di
selatan Yordania, yang terkenal dengan arsitektur dan sistem saluran
airnya. Didirikan sekitar 312 SM sebagai ibu kota Nabataeans, Petra
menjadi simbol Yordania dan merupakan tempat yang paling sering
dikunjungi oleh para turis. Petra terletak di lereng Gunung Hor dan
telah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1985.
5. Palmyra (Suriah)
Pada zaman dahulu, Palmyra merupakan sebuah kota
penting di Suriah tengah. Ini telah lama menjadi kota penting bagi para
kafilah yang melintasi padang pasir Suriah dan dikenal sebagai Bride of
the Desert. Pada? pertengahan abad pertama, Palmyra menjadi sebuah kota
yang kaya, yang terletak di sepanjang rute kafilah yang menghubungkan
Persia dengan pelabuhan Mediterania, yang saat itu berada di bawah
kendali Romawi. Palmyra atau juga dikenal sebagai Tadmor, disebutkan
dalam Alkitab Ibrani (Second Book of Tawarikh 8:4) sebagai kota gurun
yang dibangun oleh Raja Salomo Yudea, anak Daud.
6. Pompeii (Italia)
Pompeii adalah sebuah kota Romawi kuno yang
berada di dekat Naples, Campania, Italia. Pompeii bersama dengan
Herculaneum dan banyak desa di sekitarnya hancur dan terkubur di bawah 4
sampai 6 meter abu vulkanik dan batu apung dalam letusan Gunung
Vesuvius pada 79 SM. Kini, Pompeii menjadi salah satu tempat wisata
paling populer di Italia dan Situs Warisan Dunia UNESCO.
Para peneliti percaya bahwa kota ini didirikan pada abad 7 atau 6 SM, dan kemudian berada di bawah kendali Romawi pada tahun 80 SM. Para ilmuwan memperkirakan bahwa kota ini mungkin memiliki sekitar 20.000 penduduk. Situs ini sempat hilang selama 1.500 tahun, sampai akhrinya ditemukan kembali pada awal tahun 1599. Penggalian lebih luas dilakukan 150 tahun kemudian oleh insinyur Spanyol, Rocque Joaquin de Alcubierre, pada tahun 1748.
Para peneliti percaya bahwa kota ini didirikan pada abad 7 atau 6 SM, dan kemudian berada di bawah kendali Romawi pada tahun 80 SM. Para ilmuwan memperkirakan bahwa kota ini mungkin memiliki sekitar 20.000 penduduk. Situs ini sempat hilang selama 1.500 tahun, sampai akhrinya ditemukan kembali pada awal tahun 1599. Penggalian lebih luas dilakukan 150 tahun kemudian oleh insinyur Spanyol, Rocque Joaquin de Alcubierre, pada tahun 1748.
(Bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar