Senin, 06 Januari 2014

Filled Under:

Dinasti Ghaznawiyah

Bendera Ghaznawiyah
 Wilayah terluas Kesultanan Ghaznawiyah

Sejak tahun 850-an M, Kehalifahan Abbasiyah berusaha mencari orang-orang yang dapat dipercaya untuk dijadikan tentara. Mereka tidak memakai jasa orang Arab karena takut orang-orang tersebut akan berusaha merebut kekuasaan. Abbasiyah lalu merasa bahwa orang-orang Turk merupakan prajurit yang terpercaya. Maka dari itu orang-orang Abbasiyah mulai menangkap sejumlah pemuda Turk untuk dijadikan budak, lalu mendidik mereka menjadi tentara. Ternyata orang Turk terbukti menjadi prajurit yang handal. Namun seiring waktu orang-orang Turk itu mulai mengambil kekuasaan para khalifah Ababsiyah. Pada tahun 962 M, khalifah Ababsiyah memecat Alptigin, jenderal yang bertugas mengurus daerah Khurasan (Afghanistan modern).

Namun Alptigin tidak ikhlas dengan pemecatannya. Dia pun berangkat ke selatan dan merebut benteng Ghazni dari orang-orang Samaniyah yang sebelumnya menguasainya. Dia meninggal setahun kemudian namun anak buahnya berhasil merebut Afghanistan dan mendirikan pemerintahan mereka sendiri. Para prajruit ini dikenal sebagai Ghaznawiyah sesuai nama benteng mereka. Mereka lalu menaklukan Kabul pada tahun 977 M. Di bawah sultan agung Mahmud, cucu Alptigin, mereka merebut Herat dari kekuasaan Samaniyah pada tahun 1000 M, dan menguasai sebagian Persia (Iran modern) juga. Setelah itu pasukan Ghaznawiyah mulai menyerbu India.

Pada awalnya serbuan Sultan Mahmud ke India adalah untuk mendapatkan emas dan budak, serta untuk menghancurkan berhala-berhala di sana. Banyak kuil Hindu di India utara yang dihancurkan dalam serbuan ini, termasuk kuil Siwa yang terkenal di Gujarat. Mahmud memperoleh banyak sekali harta rampasan sehingga dia mampu membangun istana yang indah di Ghazni. Dia bahkan memiliki 2500 gajah di sana. Jika tiba musim dingin di Ghazni, Mahmud dan anak buahnya akan berpindah ke Bost menggunakan gajah.

Namun pada akhirnya Mahmud menaklukan Punjab (Pakistan modern dan India utara) dan menjadikannya bagian dari kekuasaannya. Mahmud memerintah sekitar 30 tahun sebelum akhirnya meninggal pada tahun 1030 M. Dinasti Ghaznawiyah tidak bertahan lama setelah kematiannya. Pada tahun 1040 M, Ghaznawiyah ditaklukan oleh orang-orang Seljuk dan Ghuri.



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.