Pada tahun 1055 M, sultan Seljuk, berhasil menaklukan Irak. Setelah itu, meskipun masih ada Kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad, khalifahnya bisa dibilang harus tunduk pada Togrul. Setelah Togrul Beg meninggal pada tahun 1063 M, dia digantikan oleh keponakannya Alp Arslan ("singa pahlawan").
Di barat, Alp Arslan bertempur untuk merebut Suriah dari kekuasaan Fatimiyah serta Armenia dari kekuasan Kekaisaran Bizantium. Pada tahun 1070 M, kaisar Bizantium Romanus IV Diogenes memutuskan untuk menghalau Seljuk dari Armenia. Pada awalnya pasukan Bizantium, yang dibantu orang Norman, memperoleh kemenangan. Kemudian terjadi pertempuran besar Manzikert pada tahun 1071 M, sebelah timur sungai Efrat, dan Bizantium mengalai kekalahan. Seljuk tidak hanya memperoleh kemenangan, melainan juga menangkap kaisar Diogenes.
Pada akhirnya, Alp Arslan membebaskan Diogenes dengan tebusan berupa emas dalam jumlah banyak serta wilayah Armenia dan banyak wilayah Bizantium lainnya. Setelah itu kedua pihak ini berdamai.
Alp Arslan meninggal setahun kemudian dan putranya Malik Shah naik tahta menjadi sultan. Setelah Malik Shah meninggal pada tahun 1092, Seljuk mulai melemah, dan pada tahun 1192 dinasti mereka runtuh. Kesultanan Seljuk Raya kemudian terpecah menjadi beberapa kesultanan kecil.
Ketika Mongol datang menyerbu Asia Barat, Bizantium dan Seljuk bertempur bersama-sama melawan Mongol. Akan tetapi mereka kalah, dan pada tahun 1243 M Mongol merebut Iran dan Anatolia (Turki mdoern).
Setelah Kekaisaran Mongol runtuh, salah satu sultan Seljuk yang bernama Utsman mendirikan kesultanan baru yang disebut Utsmaniyah.
Wilayah terluas Kesultanan Seljuk Raya
Wilayah Kesultanan Rum pada tahun 1190 M. Kesultaan Rum adalah salah satu kesultanan pecahan dari Kesultanan Seljuk Raya
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar