Tebing Jusangjeolli adalah formasi batuan vulkanik yang spektakuler di pantai selatan Pulau Jeju, Korea Selatan. Dengan kolom heksagonal yang hampir sempurna, disebut oleh penduduk setempat sebagai 'Batu-batu Jisatgae,' menjulang 20 meter (66 kaki) ke langit, tebing memanjang sejauh 2 km (1,25 mil) di sepanjang pantai Daepo dekat kompleks wisata Jungmun.
Dari dek observasi di atas, formasi batuan ini tak terhitung jumlahnya dan meskipun telah terjadi banyak korosi dan pelapukan yang disebabkan oleh hantaman laut yang tanpa henti, kolom-kolom batu ini tetap berdiri kokoh.
7. Garni Gorge, Armenia
Ngarai Garni terletak 23 km (14 mil) sebelah timur Yerevan, Armenia, tepat di bawah sebuah desa dengan nama yang sama. Pada abad ke-1 Masehi diatas sebuah tanjung di atas jurang, Kuil Garni pernah berdiri
Disepanjang sisi ngarai terdapat dinding tebing kolom basal yang terawat, diukir oleh Sungai Goght. Bagian dari ngarai Garni ini biasanya disebut sebagai "Symphony of Stones".
Untuk sampai ke bagian bawah tebing jurang yang vertikal ini, pengunjung harus berjalan kaki atau naik kendaraan sendiri, karena kendaraan umum disana tidak melakukan trayek ke bawah tebing. Tebing itu sendiri sangatlah indah, sebagian besar terdiri dari kolom basal yang terawat. Kolom oktagonal teratur terlihat hampir seperti buatan manusia.
8. Gua Fingal, Inggris
Gua Fingal adalah sebuah gua laut di pulau tak berpenghuni, Staffa, di Inner Hebrides Skotlandia, bagian dari Cagar Alam Nasional yang dimiliki oleh National Trust for Scotland. Gua ini dibentuk seluruhnya dari kolom basal hexagonal.
Ukurannya dan atap melengkung alami nya, serta suara menakutkan yang dihasilkan oleh gema dari gelombang, memberikan suasana sebuah katedral alami. Nama Gaelic gua ini adalah "An Bhinn Uaimh", berarti "gua merdu".
Gua ini memiliki pintu masuk melengkung besar dan diisi oleh laut. Beberapa perusahaan lokal mengadakan perjalanan melihat pintu gua termasuk memasuki gua dengan kapal dari bulan April sampai September.
Dimungkinkan juga untuk mendarat di bagian lain dari pulau ini dan berjalan lewat darat menuju gua, di mana deretan kolom retak membentuk sebuah trotoar tepat di atas permukaan air yang memungkinkan eksplorasi dengan berjalan kaki.
(Bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar