Minggu, 29 Desember 2013

Filled Under:
,

Kerajaan Israel (bersatu)


Kerajaan Israel dan Yehuda Bersatu
1030 SM–931 SM


Ibukota Yerusalem
Agama Yahudi
Pemerintahan Monarki
Raja
 -  1030 SM - 1010 SM Raja Saul
 -  1010 SM - 1008 SM Raja Isyboset
 -  1008 SM - 970 SM Raja Daud
 -  970 SM - 931 SM Raja Salomo
Era sejarah Zaman Besi
 -  Raja Saul 1030 SM
 -  Raja Salomo 931 SM













Penggambaran berbeda dari Alkitab mengenai keberadaan kekaisaran Raja Daud.

Kerajaan Israel bersatu (s. 1050 SM - s. 930 SM) adalah kerajaan di Israel menurut Alkitab, sebuah periode yang menurut para sejarawan disebut Kerajaan Bersatu.

1. Latar belakang

Menurut Alkitab, sebelum kerajaan bersatu, suku Israel hidup dalam konfederasi dua belas suku. Pada sekitar 1025 SM, di bawah ancaman dari orang orang-orang asing, suku-suku tersebut bersatu membentuk Kerajaan Israel Bersatu. Samuel mengurapi Saul dari suku Benyamin sebagai raja pertama mereka di tahun 1020-an SM, namun dalam penguasaan penerusnya, Daud di tahun 1000-an SM, kerajaan Israel bersatu menjadi kerajaan yang kuat.
Daud, Raja Israel kedua (atau ketiga jika Isyboset dihitung), menetapkan Yerusalem sebagai ibukota nasional 3.000 tahun lalu. Sebelumnya, Hebron merupakan ibukota Yehuda milik Daud dan Mahanaim ibukota Israel dibawah Isyboset, dan sebelum itu Gibeah merupakan ibukota Kerajaan Bersatu di bawah Saul.
Daud benar-benar berhasil dalam mempersatukan suku-suku Israel dan membentuk pemerintahan monarki. Dia berhasil menguatkan kampanye militer terhadap musuh-musuh Israel dan mengalahkan dengan sengit musuhnya seperti orang Filistin, membentuk batas pertahanan untuk Israel. Di bawah Raja Daud, Israel tumbuh menjadi kekuatan di wilayah tersebut. Di bawah wangsa Daud, kerajaan Israel bersatu mencapai kesejahteraan dan keunggulan melebihi tetangga-tetangganya.
Di sekitar tahun 930 SM negara terpecah menjadi dua kerajaan: Israel (termasuk kota Sikhem dan Samaria) di utara dan Yehuda (termasuk Yerusalem) di selatan.


Sumber

2. Isyboset

Isyboset (bahasa Ibrani: אִֽישְׁבֹּ֫שֶׁת, Standard: Ishbóshet, Tiberian: ʼΚbṓšeṯ; bahasa Inggris: Ish-bosheth) juga dinamakan Esybaal[1] (bahasa Ibrani: אֶשְׁבַּ֫עַל, Standard: Eshbáʻal, Tiberian: ʼEšbáʻal), Ashbaal atau Ishbaal), adalah satu dari 4 putra raja Saul. Ibunya bernama Ahinoam binti Ahimaaz. Lahir kira-kira tahun 1047 SM. Setelah raja Saul dan 3 putranya meninggal bersamaan, panglima Abner mengangkatnya sebagai raja Israel tahun 1007 SM di Mahanaim, seberang sungai Yordan. Waktu itu ia berusia 40 tahun, dan bertahta selama 2 tahun[2]. Namun Daud dan suku Yehuda memisahkan diri dan mengalahkan pasukannya. Peperangan berakhir dengan memihaknya panglima Abner kepada Daud dan pengembalian Mikhal, saudara perempuan Isyboset yang juga istri Daud, kepada Daud.[3] Dengan pindahnya Abner, Isyboset kehilangan keberanian untuk berperang, tetapi kemudian dibunuh oleh 2 orang kepala gerombolannya, Rekhab dan Baana, yang ingin mendapat hadiah dari Daud pada tahun 1005 SM. Daud malah menghukum mati ke-2 orang itu dan menguburkan Isyboset di kuburan Abner di Hebron[4].

Lukisan dari Morgan Bible menggambarkan pembunuhan Isyboset.

A. Etimologi

Nama-nama Isyboset dan Esybaal dianggap unik, karena mengandung makna rancu dalam bahasa Ibrani yang membingungkan. Dalam bahasa aslinya itu, Isyboset tersusun dari kata "isy" artinya "orang laki-laki [agung]" dan "boset" artinya "[mempunyai sifat] pemalu [atau rendah hati]" atau "[sensitif terhadap rasa] malu", tetapi dapat pula diartikan "pria yang memalukan". Ia juga disebut Esybaal yang bermakna "[orang yang] ahli" (kata "esy" dapat dihubungkan dengan kata Ibrani yang berarti "api"). "Ba'al" dapat merujuk kepada dewa berhala kuno Baal yang berkali-kali disebutkan dalam Alkitab Ibrani.
Komentator rabbinik, Meir Loeb ben Jehiel Michael (1809–1879) yang dikenal sebagai "Malbim", berdasarkan komentari Rabbi David ben Joseph Kimhi ("Radak", hidup pada abad ke-13) mengatakan:
"Esybaal adalah Isyboset, sebagaimana boset dan ba'al adalah satu, sebagaimana dalam Kitab Yeremia : '...seperti banyaknya jalan di Yerusalem demikian banyaknya mezbah yang kamu dirikan untuk [berhala yang memalukan (la-boset), untuk] membakar korban kepada Baal (la-ba'al)'."[5] Jadi, "berhala yang memalukan" ("la-boset") dan "Baal" adalah satu dan sebagai istilah-istilah yang sama dalam kata-kata di ayat Kitab Yeremia tersebut.

B. Catatan Sejarah

Pakar sejarah Mesir, David Rohl, mengidentifikasi Esybaal dengan Mutbaal yang disebut-sebut di surat-surat Amarna. Teori Rohl belum diterima sepenuhnya oleh pakar lain, tetapi jelas kedua nama ini, dari bahasa yang berbeda, artinya sama, yaitu "pengikut Baal". Keduanya mempunyai ayah (satu Saul, satunya Labaya) yang menjadi raja di daerah barat sungai Yordan, sedangkan mereka menjadi raja di daerah timur sungai Yordan.

Referensi

Sumber


























0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.