Minggu, 02 Februari 2014

Filled Under:

Bali: Kerajaan Buleleng

Buleleng, Den Bukit
1660–1950
Ibukota Singaraja, Sukasada
Bahasa Bali
Agama Hindu
Pemerintahan Monarki
Sejarah
 -  Didirikan 1660
 -  Dibubarkan 1950

Kerajaan Buleleng adalah suatu kerajaan di Bali bagian utara yang didirikan sekitar pertengahan abad ke-17 dan jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1849. Kerajaan ini dibangun oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Kepakisan dengan cara menyatukan seluruh wilayah-wilayah Bali Utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Den Bukit.

Sejarah

I Gusti Anglurah Panji Sakti

I Gusti Anglurah Panji Sakti, yang sewaktu kecil bernama I Gusti Gde Pasekan adalah putra I Gusti Ngurah Jelantik dari seorang selir bernama Si Luh Pasek Gobleg berasal dari Desa Panji wilayah Den Bukit. I Gusti Panji memiliki kekuatan supra natural dari lahir. I Gusti Ngurah Jelantik merasa khawatir kalau I Gusti Ngurah Panji kelak akan menyisihkan putra mahkota. Dengan cara halus I Gusti Ngurah Panji yang masih berusia 12 tahun disingkirkan ke Den Bukit, ke desa asal ibunya, Desa Panji.
I Gusti Ngurah Panji menguasai wilayah Den Bukit dan menjadikannya Kerajaan Buleleng, yang kekuasaannya pernah meluas sampai ke ujung timur pulau Jawa (Blambangan). Setelah I Gusti Ngurah Panji Sakti wafat pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai goyah karena putra-putranya punya pikiran yang saling berbeda.

Dikuasai Mengwi dan Karangasem

Kerajaan Buleleng tahun 1732 dikuasai Kerajaan Mengwi namun kembali merdeka pada tahun 1752. Selanjutnya jatuh ke dalam kekuasaan raja Karangasem 1780. Raja Karangasem, I Gusti Gde Karang membangun istana dengan nama Puri Singaraja. Raja berikutnya adalah putranya bernama I Gusti Pahang Canang yang berkuasa sampai 1821. Kekuasaan Karangasem melemah, terjadi beberapa kali pergantian raja. Tahun 1825 I Gusti Made Karangsem memerintah dengan Patihnya I Gusti Ketut Jelantik sampai ditaklukkan Belanda tahun 1849.

Gusti Ngurah Karangasem, raja Buleleng ke-12, dan 400 pengikutnya memilih tewas daripada menyerah saat perang di Benteng Jagaraga (1849).

Perlawanan terhadap Belanda

Pada tahun 1846 Buleleng diserang pasukan Belanda, tetapi mendapat perlawanan sengit pihak rakyat Buleleng yang dipimpin oleh Patih / Panglima Perang I Gusti Ketut Jelantik. Pada tahun 1848 Buleleng kembali mendapat serangan pasukan angkatan laut Belanda di Benteng Jagaraga. Pada serangan ketiga, tahun 1849 Belanda dapat menghancurkan benteng Jagaraga dan akhirnya Buleleng dapat dikalahkan Belanda. Sejak itu Buleleng dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda.

Daftar raja Buleleng

Berikut daftar raja-raja yang berkuasa di Kerajaan Buleleng:

Wangsa Panji Sakti (1660-?)

Nama Jangka hidup Awal memerintah Akhir memerintah Keterangan Keluarga Gambar
Gusti Anglurah Panji Sakti
1660 1697/99


Gusti Panji Gede Danudarastra
1697/99 1732 Anak dari Gusti Anglurah Panji Sakti

Gusti Alit Panji
1732 1757/65 Anak dari Gusti Panji Gede Danudarastra

Gusti Ngurah Panji
1757/65 1757/65 Anak dari Gusti Alit Panji

Gusti Ngurah Jelantik
1757/65 1780 Anak dari Gusti Ngurah Panji

Gusti Made Singaraja
1793 ? Keponakan dari Gusti Made Jelantik

Wangsa Karangasem (?-1849)

Nama Jangka hidup Awal memerintah Akhir memerintah Keterangan Keluarga Gambar
Anak Agung Rai
? 1806 Anak dari Gusti Gede Ngurah Karangasem

Gusti Gede Karang
1806 1818 Saudara dari Anak Agung Rai

Gusti Gede Ngurah Pahang
1818 1822 Anak dari Gusti Gede Karang

Gusti Made Oka Sori
1822 1825 Anak dari Gusti Gede Karang

Gusti Ngurah Made Karangasem
1825 1849 Keponakan dari Gusti Gede Karang

Wangsa Panji Sakti (1849-1950)

Nama Jangka hidup Awal memerintah Akhir memerintah Keterangan Keluarga Gambar
Gusti Made Rahi
1849 1853 Keturunan dari Gusti Ngurah Panji

Gusti Ketut Jelantik
1854 1872 Keturunan dari Gusti Ngurah Jelantik

Anak Agung Putu Jelantik
1929 1944 Keturunan dari Gusti Ngurah Jelantik

Anak Agung Nyoman Panji Tisna
1944 1947 Anak dari Anak Agung Putu Jelantik

Anak Agung Ngurah Ketut Jelantik
1947 1950 Saudara dari Anak Agung Nyoman Panji Tisna


Gusti Ngurah Ketut Jelantik, raja Buleleng ke-14, dalam pakaian berburunya.

 Lukisan AA Panji Tisna, raja Buleleng ke-16.




Sumber
















   

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.