Sabtu, 28 Desember 2013

Filled Under:

Mesoamerika (3)

D. El Mirador

"El Tigre", salah satu piramida di El Mirador, tertutup vegetasi.

El Mirador adalah sebuah komplek peradaban Maya dari masa pra-Columbus yang terletak di lembah bernama sama di bagian utara Departemen El Petén, Guatemala. Komplek ini menempati lembah dengan luas tiga kali komplek peradaban Maya lainnya yang lebih populer di Guatemala, Tikal. Walaupun sekarang sebagian besar tertutup vegetasi yang rapat, pengunjung dapat mengenali bangunan-bangunan terbuat dari batu kapur berbentuk seperti bukit-bukit kecil.
Situs purbakala ini pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1926 dan difotografi dari udara pada tahun 1930. Kesulitan untuk mencapai tempat ini berakibat baru tahun 1962 Ian Graham mampu memetakan situs ini. Penelitian terinci baru mulai dilakukan 1978.
Dari hasil penyelidikan ini diketahui bahwa peradaban di El Mirador mulai tumbuh pada abad ke-6 Sebelum Masehi (SM), mencapai puncak kegemilangannya abad ke-3 SM hingga pertama Masehi dengan penduduk diperkirakan mencapai bilangan ratusan ribu berdasarkan estimasi kebutuhan tenaga kerja dalam membangun berbagai konstruksi raksasa yang ditemukan. Setelah sempat ditinggalkan dan dihuni kembali, komplek ini mulai diabaikan sepenuhnya sejak abad ke-9 Masehi, bersamaan dengan lenyapnya kebudayaan Maya.
Pusat peradaban menempati areal seluas sekitar 26 km persegi, dengan bangunan-bangunan tinggi menjulang, seperti El Tigre, suatu piramida setinggi 55 meter, dan Percandian La Danta (yang diperkirakan dulunya mencapai 72 meter tingginya. Selain bangunan terdapat bukti jalur-jalur kanal dan jalan yang menghubungkan berbagai pusat pemukiman. Banyak pula peninggalan barang-barang pendukung kehidupan sehari-hari yang ditemukan. Adanya sisa-sisa konstruksi seperti dinding yang mengitari komplek membawa pada anggapan dibangunnya benteng pertahanan untuk menghindari serangan kelompok pengganggu.
Komplek ini direncanakan oleh pemerintah Guatemala dimasukkan ke dalam suatu taman purbakala bersama-sama dengan Tikal yang akan diresmikan tahun 2020. Namun demikian, beberapa bagian tempat ini mengalami masalah penggundulan hutan, perusakan, pencurian benda purbakala, dan pangkalan penjualan dadah.

Sumber
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

E. Palenque

Palenque (Bàak' dalam Maya Modern) adalah situs arkeologi Maya di dekat Sungai Usumacinta di negara bagian Chiapas, Meksiko, terletak 130 km sebelah selatan Ciudad del Carmen.

Sumber
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

F. Tikal

Tikal (atau Tik’al, menurut ortografi saat ini) adalah salah satu situs arkeologi terbesar dan pusat kota dari Peradaban Maya pra-Columbus. Situs ini terletak di wilayah arkeologikal Petén Basin yang saat ini menjadi utara Guatemala. Terletak di Departemen El Petén pada kordinat 17°13′19″LU 89°37′22″BT, situs ini adalah bagian dari Taman Nasional Tikal dan pada tahun 1979 dideklarasikan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Perumahan terdekat terletak di Flores dan Santa Elena, kira-kira 64 kilometer mengendarai mobil ke baratdaya.
 

Sumber
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

G. Uxmal

Uxmal (Maya Yukatek: Óoxmáal [óˑʃmáˑl]) adalah salah satu situs peninggalan peradaban Maya yang paling penting selain Chichen Itza dan Tikal. Situs ini terletak di wilayah Puuc, Meksiko, sekitar 62 km dari kota Mérida.
Tanggal pendirian situs ini masih belum pasti dan perkiraan jumlah penduduknya, yaitu 15.000 jiwa, merupakan perkiraan yang sangat kasar. Kemungkinan pembangunan gedung-gedung besar dilakukan saat Uxmal menjadi ibukota negeri Maya Klasik Akhir pada tahun 850-925. Menurut kronologi Maya sendiri, Uxmal didirikan pada tahun 500 oleh Hun Uitzil Chac Tutul Xiu. Dari generasi ke generasi, Uxmal dikuasai oleh keluarga Xiu dan merupakan yang terkuat di Yukatan barat. Mereka bersekutu dengan Chichen Itza sehingga mendominasi wilayah Maya utara. Setelah tahun 1200, tampaknya tak ada bangunan besar baru yang didirikan; kemungkinan karena jatuhnya sekutu Uxmal, Chichen Itza, dan bangkitnya Mayapan. Keluarga Xiu lalu memindahkan ibukota ke Maní, dan kemudian jumlah penduduknya berkurang. Setelah penaklukan Spanyol di Yucatan (Xiu bersekutu dengan Spanyol), menurut dokumen kolonial awal Uxmal masih dihuni hingga tahun 1550-an, namun karena tak ada kota Spanyol yang didirikan di sini, Uxmal pada akhirnya ditinggalkan.
Bangunan-bangunan di Uxmal memanfaatkan topologi di sekitar agar tampak lebih tinggi, seperti Piramida Penyihir yang bertingkat lima dan Istana Gubernur yang meliputi wilayah seluas 1.200 m².



Sumber
(Bersambung)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.