Dalam laporannya BBC London (30/12) mengutip hasil survei penduduk dunia
yang dilakukan oleh WIN/Gallup International menunjukkan pendapat
terkait Amerika sebagai ancaman terbesar itu ditemukan di Timur Tengah
dan sebagian besar Eropa Barat.
Survei tahunan itu dilakukan dengan wawancara 67.000 orang di 55 negara.
Jajak pendapat itu menyebutkan 13% warga Amerika sendiri juga berpendapat negara mereka merupakan ancaman.
Namun, dalam survei itu juga terungkap bahwa merupakan tujuan paling
populer bagi mereka yang mencari tempat tinggal di negara lain.
Amerika memang dikenal sebagai sosok negara Amerika yang haus perang.
Moris Berman, dalam buku Dark Ages America: The Final Phase of Empire
(2006), menggambarkan Amerika sebagai sebuah kultur dan emosional yang
rusak oleh peperangan, menderita karena kematian spiritual dan dengan
intensif mengeskpor nilai-nilai palsunya ke seluruh dunia dengan
menggunakan senjata.
Dalam catatan Jamil Salmi, dalam bukunya, Violence and Democatic
Society, Amerika telah melakukan intervensi ke negara lain antara
1798-1895 M sebanyak 103 kali, antara tahun 1896-1945 sebanyak 57 kali,
dan dalam rentang tahun 1945-2001 sebanyak 218 kali. Amerika juga
menjadi Otak Kudeta Berdarah di: Iran (1953), Guatemala (1954), Kuba
(1961 dan 1971), Brazil (1964), Indonesia (1965), Yunani (1967), Chili
(1973), Angola (1974-1975), Jamaika (1975), Grenada (1983), Nikaragua
(sejak 1984).
Hampir semua medan perang di kawasan dunia saat ini seperti Irak,
Afganistan, Yaman, Sudan dan Suriah tidak bisa dilepaskan dari permainan
negara adidaya ini. Untuk mengalihkan opini, seperti biasanya, Amerika
malah menuduh kelompok Islam sebagai teroris!
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar