Jumat, 20 Desember 2013

Filled Under:

Mustafa IV, Mahmud II, Abd-ul-Mejid I, Abdul Aziz, Murad V, dan Abdul Hamid II

Mustafa IV

Mustafa IV (bahasa Turki Ottoman: مصطفى رابع Muṣṭafā-yi rābi‘, lahir di Istanbul, 8 September 1779 – meninggal di Istanbul, 15 November 1808 pada umur 29 tahun) adalah Sultan Turki Utsmani dari 1807 hingga 1808. Ayahandanya adalah Abdülhamid I (1774–89). Selama masa pemerintahan Selim III (1789–1807), Mustafa dianggap menguntungkan oleh Sultan.

Namun, saat pemberontakan yeniçeri merebak pada masa Selim III, Mustafa membangkang terhadap Sultan dan mendukung yeniceri yang menjatuhkan Sultan tua, dan membuat Mustafa IV sebagai penguasa baru. Namun, simpati buat Selim III terus berlangsung, dan pada 1808 sebuah pasukan di bawah Mustafa Bayrakdar berangkat ke Istanbul untuk mengembalikan Selim III ke tahta. Sebagai tanggapannya, Mustafa IV memerintahkan eksekusi Selim III sebagaimana saudaranya yang lain, Mahmud. Ini akan membuat Mustafa IV anggota pria satu-satunya yang tersisa di garis warisan dan, ia berharap, kemudian memadamkan pemberontakan dengan menyingkirkan calon resmi tahta lainnya. Selim III dibunuh, namun Mustafa IV dijatuhkan lagi dan digantikan oleh Mahmud II (1808–39), yang telah menghindari eksekusi dengan bersembunyi. Mustafa IV gagal mematahkan blokade Rusia atas Dardanella dan kemudian dihukum mati di tahun itu.

Sumber
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mahmud II

 Sultan Mahmud II (1784-1839)? ialah khalifah Turki Utsmani antara 1808-1839. Ia adalah Khalifah yang mendorong Dunia Islam meniru Barat.Di Bawah kepemimpinannya sebagai Daulah Islamiyah Ustmaniyah (Benteng umat Islam) Turki Utsmani sangat maju pesat dan Negara Maju.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi di zamannya :
  • 1809 - 1839 Reformasi Kekhalifahan dan Modernisasi
  • 1817-Serbia memisahkan diri dari Negara Islam tapi maasih dibawah perlindungan Kekhalifahan.
  1. Revolusi Yunani gagal.
  2. Athena ditaklukkan.
  3. Tentara Yennisari dibubarkan, digantikan tentara resmi.
  • 1812 : Gerakan Wahabi berhasil di tumpas , yang sebelumnya menguasai Hejadz
  • 1828 :
  1. Russia membantu Yunani untuk memisahkan diri dari Negara Islam.
  2. Tentara resmi melawan Rusia 1806 - 1812.
  3. Rusia mengembalikan kembali banyak wilayah ke pangkuan kaum Muslim setelah perjanjian damai.
  • 1830-Prancis menduduki Ajazair.
  • 1835- Khalifah Mengadopsi Lagu Kebangsaan Kekhalifahan
Di zamannya, khilafah mulai mengadopsi peraturan perundangan dari Eropa (Tanzimat Revolution).

Sumber
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Abd-ul-Mejid I

Abd-ul-Majid I (bahasa Arab: عبد المجيد الأول) (ejaan lain 'Abd ül-Mecid, Abdülmecit dan Abd-ul-Mejid) (23 April 182325 Juni 1861) adalah sultan Turki Usmani dan menggantikan ayahnya Mahmud II pada tanggal 2 Juli 1839.[1] Masa pemerintahannya ditandai dengan bangkitnya nasionalisme di negara itu dan menempa persekutuan dengan kekuatan utama Eropa.

Abd-ul-Majid I, adalah ayah dari 4 orang sultan (Murat V, Abdülhamit II, Mehmet V Reşat dan Mehmet VI Vahdeddin (sultan ke-2 sebelum pembubaran Turki Usmani). Ia menitahkan pemugaran terhadap Hagia Sophia, yang diawasi oleh arsitek Swiss Gaspar Fossati.

 Sumber
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Abdul Aziz

Abd-ul-Aziz (8 Februari 1830-1876) ialah kholifah Turki Utsmani yang memerintah antara 1861-1876. Lahir tahun 1830. Menduduki tahta 1861 dan dicopot dari kedudukannya 1876, dan 4 hari setelah pencopotannya meninggal. Banyak sejarawan yakin bahwa ia mati syahid setelah anggota Turki Muda mengatur persekongkolan untuk membunuhnya dan mengumumkan kematiannya.

Ia mempersiapkan armada laut Utsmani yang menggentarkan dengan menjadikannya armada nomor 3 di dunia saat itu, dan meningkatkan kekuatan darat sampai 700.000 pasukan dengan persenjataan terbaru. Ia membangun sekian sekolah penting, seperti sekolah pertambangan dan pertanahan serta sekolah tinggi militer. Ia pernah berkunjung ke Mesir, Perancis, Inggris, Prusia, Austria, dan Hongaria. Ia pergi ke Eropa untuk memengaruhi Perancis membela khilafah Turki Utsmani, bukannya Rusia, di samping menggalang kelompok Eropa untuk menghadapi kekuatan Rusia.

Di zamannya al-Ahkamul 'Adhiyah terbit di bawah pengawasan Ahmad Jawdat Pasha, serta Terusan Suez dibuka.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi di zamannya:
  • 1861-Perancis mundur dari Suriah.
  • 1864-Serbia merdeka, akan tetapi masih di bawah perlindungan Negara Islam.
  • 1867-Serbia merdeka, tentara Islam mundur sepenuhnya.

Sumber
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Murad V

Murad V ialah khalifah Turki Utsmani yang memerintah pada 1876. Lahir 1840 dan menjadi sultan saat berusia 36 tahun. Ia memerintah hanya 93 hari dan meninggal 1904. Ia amat menyukai dan mencintai musik serta menguasai Bahasa Prancis. Ia berhubungan erat dengan anggota Turki Muda dan menolongnya, materiil maupun moril. Ia masuk Freemasonry saat di London, dan mencapai kekuasaan kesultanan setelah Sultan Abd-ul-Aziz digulingkan Turki Muda yang dipimpin Midhat Pasha. Ia menderita penyakit gila dan muncullah pemberontakan untuk menggulingkannya, dan menggantikannya dengan Abdul Hamid II. Sebagian pemberontak kemudian memberontak lagi untuk mengangkat Murad V, namun dikalahkan lagi.

Sumber
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Abdul Hamid II

Sultan Abd-ul-Hamid II (21 September 184210 Februari 1918) ialah sultan (khalifah) ke-27 yang memerintah Daulah Khilafah Islamiyah Turki Utsmani. Abd-ul-Hamid menggantikan saudaranya Sultan Murad V pada 31 Agustus 1876. Pada 1909 Sultan Abd-ul-Hamid II dicopot kekuasaannya melalui kudeta militer, sekaligus memaksanya untuk mengumumkan sistem pemerintahan perwakilan dan membentuk parlemen untuk yang kedua kalinya. Ia diasingkan ke Tesalonika, Yunani. Selama Perang Dunia I, ia dipindahkan ke Istana Belarbe. Pada 10 Februari 1918, Abd-ul-Hamid II meninggal tanpa bisa menyaksikan runtuhnya institusi Negara Khilafah (1924), suatu peristiwa yang dihindari terjadi pada masa pemerintahannya. Ia digantikan oleh saudaranya Sultan Muhammad Reshad (Mehmed V) .
Selama periode pemerintahannya, Sultan Abd-ul-Hamid II menghadapi tantangan terberat yang pernah dijumpai kaum muslimin dan Kekaisaran Ottoman (Usmaniyah) saat itu:
  • Konspirasi dari negara-negara asing (seperti Perancis, Italia, Prusia, Rusia, dll) yang menghendaki hancurnya eksistensi Khilafah Usmaniyah.
  • Separatisme yang dihembuskan negara-negara Barat melalui ide nasionalisme, yang mengakibatkan negeri-negeri Balkan (seperti Bosnia Herzegovina, Kroasia, Kosovo, Bulgaria, Hongaria, Rumania, Albania, Yunani) melepaskan diri dari pangkuan Kekaisaran Ottoman. Begitu pula dengan lepasnya Mesir, Jazirah Arab (Hejaz dan Nejd) dan Libanon baik karena campur tangan negara asing ataupun gerakan dari dalam negeri. Akibatnya, di kawasan Balkan saat itu dikenal sebagai kawasan "Gentong Mesiu" karena konflik yang ada di kawasan itu dapat sewaktu waktu meledak terutama terlibatnya negara negara adikuasa masa itu (Kerajaan Ottoman, Kekaisaran Austria-Hongaria, Inggris, Perancis, Kekaisaran Jerman dan Rusia. Konflik ini meledak saat Perang Dunia I, Perang Dunia II dan Krisis di kawasan yang sekarang dikenal sebagai bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.
  • Perlawanan dari organisasi yang didukung negara-negara asing seperti organisasi Turki Fatat (Turki Muda), Ittihat ve Terakki (Persatuan dan Kemajuan).
  • Kekuatan Yahudi dan Freemasonry, yang menginginkan berdirinya komunitas Yahudi di Palestina.
Beberapa peristiwa di zaman Sultan Abd-ul-Hamid II:
Awal rencana pembuatan jalur kereta api yang membentang di Timur Tengah yang juga mencakup Jalur kereta api Hijaz yang menghubungkan antara Damaskus dengan Madinah yang juga direncanakan sampai ke Mekkah dan Jeddah. Jalur kereta api ini dibangun bertujuan untuk mempersatukan wilayah Kekaisaran (Kekhalifahan) Usmaniyah dengan sarana transportasi modern saat itu.
  1. Revolusi Bulgaria dengan bantuan Rusia gagal.
  2. Serbia menyerang kaum muslimin dengan bantuan Rusia, kaum muslimin mengalahkan mereka, mengambil alih Bulgaria dan seluruh Serbia.
  1. Rusia dan Rumania dikalahkan setelah menyerang kaum muslim.
  2. Rusia dan Hongaria mengambil alih Pleven, Bulgaria.
  3. Rusia dikalahkan dan Tsar dibebaskan. Rusia telah kalah sebanyak 6 kali.
  1. Rusia mengambil alih Sofia, Pleven, dan Edrine di Turki.
  2. Perjanjian damai dengan Rusia.
  3. Bulgaria dan Serbia merdeka.
  4. Edrine dan kawasan lain kembali kedalam wilayah Kekaisaran Usmaniyah.
  5. Inggris mengambil alih Siprus.
  6. Perjanjian Berlin, pihak Eropa membagi-bagikan tanah kaum muslimin.
Jalur kereta api Hijaz yang menghubungkan antara Damaskus dengan Madinah dioperasikan. Rencananya, Jalur ini akan dihubungkan sampai Mekkah dan Jeddah. Namun karena keterbatasan dana dan sering adanya gangguan dari para pemuka suku setempat, jalur ini hanya dihubungkan sampai dengan Madinah. Keberadaan Jalur ini sangat mempermudah kelancaran jamaah haji dengan sarana transportasi modern saat itu. Berbeda dengan jalur di Timur Tengah lainnya seperti halnya Jalur kereta api Baghdad, Jalur kereta api ini dibangun tanpa bantuan dari luar negeri khususnya kekaisaran Jerman.


Sumber


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.