Selasa, 17 Desember 2013

Filled Under:

Jatuhnya Konstantinopel (3-Habis)


 PADA pagi hari Selasa, tanggal 29 Mei 1453M, serangan berkekuatan penuh dimulai. Teriakan disela pertempuran, suara drum, alat musik, dan terompet dibunyikan oleh tentara Usmani seluruh lembah, dan diikuti oleh lonceng gereja yang memperingatkan penduduk kota dari ancaman yang datang. Pertempuran dimulai dengan serangan oleh tentara non reguler yang sebagian besar berasal dari Balkan.

Mereka berupaya untuk mendaki berbagai daerah sepanjang dinding menggunakan tangga untuk menyibukkan dan mengalihkan perhatian para pembela kota dari pertempuran utama di bagian Lycus Valley. Setelah dua jam pertempuran, tentara non regular diperintahkan untuk mundur.

Sekarang, tentara reguler, yang bersenjata lengkap, sangat disiplin dan sebagian besar dari Anatolia menyerbu Lycus Valley. Sementara itu, meriam raksasa Urban terus menghancurkan dinding tanpa menyisakan waktu yang memadai untuk perbaikan oleh pembela.

Setelah dua jam, para pasukan Janissary (pasukan elit khusus) menyerbu ke lapangan pertempuran, sementara Muhammad Al Fatih memimpin sejauh parit. Para pembela yang kelelahan berjuang tanpa rasa takut selama satu jam.

Salah satu kelemahan, bagaimanapun, mulai terungkap oleh tentara Turki Usmani, sebuah gerbang kecil – Kerkopotra – di sudut barat laut kota itu dibiarkan terbuka. Itu digunakan untuk memungkinkan pembela kota untuk menyelinap dan meluncurkan serangan rahasia pada musuh, tapi terbuka karena seorang tentara pembela kota tampaknya lalai ketika ia masuk kembali ke kota.

Orang-orang Turki Usmani bergegas memasuki pintu gerbang, beberapa dari mereka dipukul mundur, tetapi beberapa puluh tentara berhasil masuk ke dalam kota. Saat matahari terbit, pemimpin militer kota, Giustiniani, tertembak di jarak dekat, yang merusak baju pelindungnya. Setelah menerima cedera parah ini, semangat pertempuran telah benar-benar hilang darinya dan ia bergegas menaiki kapal untuk meninggalkan medan perang. Ketika gerbang dibuka oleh pasukan Turki Usmani, kepanikan telah mengalahkan semangat para pembela kota sehingga beberapa meninggalkan posisi mereka.

Dalam pukulan terakhir terhadap pasukan pelindung kota, Muhammad Al Fatih memerintahkan pasukan elit khusus (tentara Janissari) untuk memperbaharui serangan mereka dan para pembela benar-benar melarikan diri saat ini. Bendera kekaisaran Bizantium akhirnya dirobek dan digantikan dengan bendera Kekhilafahan Islam Turki Usmani. Konstantinopel telah jatuh dan sejarah Bizantium benar-benar berakhir sepenuhnya tanpa kemampuan lebih lanjut untuk bangkit kembali.

Setelah menerima sinyal kemenangan, sisa tentara Usmani bergegas ke kota. Para pelaut di kapal perang Turki Usmani di Golden Horn menyerang dinding pelabuhan dan keluarga nelayan membuka gerbang dan mendapatkan janji bahwa mereka tidak akan dibunuh. Kaisar Byzantium, Konstantinus XI, telah menghilang dari tempat kejadian, tanpa catatan sejarah kemana perginya.

Sultan Usmani kembali ke tendanya dan memenuhi janjinya kepada orang-orang dari kota Konstantinopel dan Galata / Pera bahwa keluarga dan harta mereka akan dibiarkan utuh, sementara tentaranya mengambil ghanimah dari sebagian besar harta yang tersisa didalam kota.


 CATATAN sejarah tentang konflik sektarian berkepanjangan yang melanda tanah Kristen terutama di Konstantinopel dan upaya tanpa henti oleh para pemimpin Muslim sepanjang era keemasan Islam untuk merebut Konstantinopel telah menunjukkan kepada kita bagaimana wacana agama selama abad pertengahan memainkan peran yang sangat penting dalam rangkaian peristiwa di masa lalu.

Para tentara Perang Salib yang dikirim setelah seruan dari Paus di Roma untuk mengambil alih tanah suci Yerusalem dari orang-orang kafir telah membawa dampak negatif bagi tanah Kristen. Alih-alih berhasil dalam upaya mereka untuk merebut kembali tanah suci, Pasukan Salib malahan menghancurkan kehidupan Kristen di kota Konstantinopel Bizantium dan kota Kristen di dekatnya.

Hal ini telah menyebabkan ketidakpuasan yang sangat mendalam pada sisi Kristen Ortodoks Yunani terhadap Gereja Katolik Roma. Hal ini akhirnya membuka jalan bagi Kekhilafahan Usmani Muslim sehingga berhasil merebut kota bersejarah itu dan menyebabkan pukulan telak bagi kekaisaran Kristen Bizantium yang telah berdiri selama berabad-abad tanpa ada kemampuan untuk menghidupkan kembali dinasti yang punah itu.


 Alasan yang mungkin dikemukakan untuk ketidakmampuan ini adalah fakta bahwa para pemimpin dan penduduk di kota Kristen telah benar-benar lelah dengan konflik berkepanjangan dengan Gereja Roma. Hal ini menyebabkan mereka lebih memilih hidup damai di bawah pemerintahan Usmani Muslim yang menjamin kebebasan mereka dan memperlakukan mereka dengan adil daripada hidup di bawah Gereja Roma yang sangat menindas. Aturan Usmani selama abad pertengahan itu terbukti sangat adil dan damai terhadap orang Kristen dan Yahudi yang bahkan cenderung dianiaya di tanah Eropa pada abad pertengahan.

Faktor lain yang mendukung kemenangan Utsmani dalam menaklukkan ibukota Bizantium adalah faktor teknologi militer canggih. Keputusan untuk menyewa Urban, seorang ilmuwan Hungaria, untuk menciptakan meriam terkuat yang pernah ada di zaman pertengahan telah menjadi factor penting bagi keberhasilan pengepungan.

Faktor terakhir yang berkontribusi terhadap kemenangan yang menentukan terhadap kekaisaran Bizantium selama berabad-abad adalah semangat keimanan yang membakar tanpa kenal lelah kekuatan militer Muslim Usmani pada umumnya, dan terutama Sultan Muhammad Al Fatih.

Akhirnya, jatuhnya Konstantinopel tidak akan mungkin terjadi tanpa faktor-faktor tersebut. Keruntuhan dari Kekaisaran Bizantium juga tidak mungkin untuk dipertahankan jika masih ada percikan semangat pada hati orang-orang Kristen Yunani untuk menghidupkan kembali kekaisaran mereka.

Adalah rasa jijik selama berabad-abad dan kelelahan yang luar biasa akan konflik sektarian Kristen dan persepsi umum mereka akan keadilan kekhilafahan Muslim yang baru telah membantu dalam menjaga stabilitas pemerintahan Kekhilafahan Utsmani yang panjang atas penduduk Kristen Yunani di wilayah tersebut.

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.