Selasa, 08 April 2014

Filled Under:

Abad Pertengahan Tinggi: Sejarah (Inggris) Henry III

 Patung Henry III

 Lukisan Edward I

 Lukisan Edward II

Lukisan Edward III

Setelah Raja John meninggal pada 1216 M (setahun setelah ia menyepakati Magna Carta), putranya Henry III naik tahta (Henry III dinamai dari nama kakeknya Henry II). Henry III baru berusia sembilan tahun ketika menjadi raja, sehingga ia bisa dibilang hanya bertindak sesuai arahan para baron. Bahkan setelah tumbuh dewasa, ia tidak menjadi raja yang kuat, dan kaum kaya mampu memaksanya bertindak sesuai Magna Carta. Karena Henry III begitu lemah, maka Parlemen (dewan penasehat raja) menjadi lebih kuat. Henry III memerintah selama lima puluh enam tahun.

Setelah meninggal pada 1272 M, Henry III digantikan oleh putranya Edward I. Edward menjadi raja yang lebih kuat daripada ayahnya, tapi ia merasa bahwa ada baiknya menjalin hubungan baik dengan aristokrasi, jad ia rutin menggelar rapat dengan Parlemen. Ia juga memperoleh kendali atas pengadilan, supaya setiap orang yang dihukum kurungan atau dihukum mati harus dengan seizinnya. Akan tetapi, dalam upayanya untuk mengendalikan seluruh kerajaan beserta semau rakyatnya, Edward I juga memutuskan, pada 1290 M, untuk mengusir semua orang Yahudi di Inggris. Sekitar 16.000 orang Yahudi meninggalkan Inggris, sebagian besarnya menetap di Prancis dan Belanda.

Setelah Edward I, raja Inggris berikutnya adalah putranya Edward II, yang begitu lemah hingga ia dijatuhkan dari tahtanya dan dibunuh. Kemudian pada 1312 M, Edward III naik tahta pada usia empat belas tahun setelah ayahnya meninggal.




Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.