Rabu, 18 Desember 2013

Filled Under:

Pertempuran Lade (2-Habis)

6. Akibat

A. Akhir pemberontakan Ionia
Dengan kekalahan armada Ionia, pemberontakan secara efektif berhasil diakhiri. Miletos dengan segera didatangi dan dikepung dari darat dan laut. Pasukan Persia menyerang tembok pertahanan Miletos dan berusaha meruntuhkannya dengan menggunakan berbagai macam alat serta dengan menggalinya. Pada akhirnya pasukan Persia berhasil menghancurkan tembok itu dan menaklukkan Miletos.[57] Menurut Herodotos, sebagian besar pria dibunuh, sedangkan wanita dan anak-anak dijadikan budak.[37][58] Temuan arkeologis cukup mendukung hal ini, menunjukkan tanda-tanda penghancuran yang luas, dan pengabaian sebagian besar kota sebagai akibat atas Pertempuran Lade.[42] Akan tetapi, beberapa orang Miletos tetap bertahan di (atau dengan cepat kembali ke) Miletos, meskipun kota itu tak pernah kembali berkembang seperti sebelumnya.[1] Miletos dengan demikian bisa dibilang "ditinggalkan hingga kosong oleh penduduknya."[59] Persia lalu mengambil kota dan daerah pesisirnya, sedangkan sisa wilayah Miletos diberikan oleh Persia kepada orang Karia dari Pedasos. Para tawanan Miletos dibawa ke hadapan Darius di Susa, yang kemudian mengirim mereka untuk bermukim di kota Ampe di dekat lautan yang disebut Laut Erythra (keumngkinan di pesisir Teluk Persia). Kota ini disebutkan dilalui oleh sungai Tigris.[60]

 Patung singa pemakaman dari Miletos

 Penghancuran Miletos oleh Persia membuat rakyat Athena amat berduka, karena Miletos pernah menjadi anak kota Athena.[57] Herodotos menyebutkan bahwa suatu ketika di Athea dipentaskan sebuah drama berjudul Penaklukan Miletos gubahan Phrynikhos, dan para penontonnya menangis menyaksikan sandiwara tersebut. Phrynikhos lalu didenda ribuan drakhma akibat mengingatkan rakyat Athena atas tragedi itu. Drama itu juga tidak diperbolehkan untuk dipentaskan lagi.[61]

Banyak orang Samos yang terkejut dan tidak senang dengan tindakan para jenderal mereka di Lade, dan akhirnya mereka memutuskan untuk berpindah dari Samos sebelum tiran lama mereka, Aiakes, kembali untuk memerintah mereka, karena rakyat Samos tak mau lagi hidup di bawah kekuasaan Persia. Mereka menerima tawaran dari rakyat Zankle untuk bermukim di pesisir Sisilia, dan membawa serta sejumlah orang Miletos yang berhasil kabur dari pasukan Persia.[59] Kota Samos sendiri diampuni oleh Persia karena pembelotan mereka di Lade.[62]

Sementara itu, Dionysios dari Phokaia merebut tiga kapal Persia dan berlayar pergi. Dia tidak pergi ke kampung halamannya, Phokaia, karena dia tahu bahwa kotanya itu pasti akan ditaklukkan oleh Persia dan seluruh penduduknya akan dijadikan budak. Dionysios memutuskan untuk berangkat ke Fenisia, di sana dia menyerang kapal-kapal dagang dan merampas banyak barang berhaga. Setelah itu dia berlayar menuju Sisilia dan menjadi seorang bajak laut. Sebagai bajak laut, Dionysisos hanya menyerang kapal dagang Kartago atau Tyrsenia dan tidak menyerang kapal Yunani.[62][63]

 Peta yang menunjukkan invasi pertama Persia ke Yunani


Sebagian besar Karia menyerah kepada Persia seusai Pertempuran Lade, meskipun beberapa benteng tetap harus ditaklukkan melalui kekerasan.[62] Armada dan pasukan Persia menjalani musim dingin di Miletos, sebelum kemudian berlayar pada tahun 493 SM untuk benar-benar mengalahkan sisa-sisa pertahanan terakhir pemberontak. Mereka menyerang dan merebut pulau Khios, Lesbos dan Tenedos, lalu bergerak menuju Asia Kecil dan menaklukkan tiap kota Ionia yang tersisa.[64] Meskipun kota-kota Ionia tak diragukan lagi mengalami kerusakan akibat pemberontakan mereka, namun tampaknya tidak ada yang mangalami nasib seburuk Miletos.[65] Pasukan Persia kemudian menaklukkan kembali permukiman-permukiman di sisi Asia di Propontis, sedangkan armada Persia berlayar menuju pesisir Eropa Hellepontos dan menaklukkan tiap permukiman di sana. Setelah seluruh Asia Kecil berhasil dikuasai kembali oleh Persia, pemberontak akhirnya benar-benar berakhir.[66]

B. Invasi Persia

Bagi Persia, satu-satunya urusan yang belum tuntas pada akhir 493 SM hanyalah penghukuman bagi Athena dan Eretria atas bantuan mereka kepada para pemberontak.[37][67] Pemberntakan Ionia telah amat mengancam kestabilan kekaisaran Darius, dan negara-negara di Yunani daratan dapat ikut mengancam kestabilan juga jika tak diatasi. Oleh karena itu Darius memulai upaya untuk menguasai Yunani, yang dia rencanakan untuk dimulai dengan penghancuran Athena dan Eretria.[67] Invasi pertama Persia ke Yunani akhirnya dimulai setahun kemudian, pada tahun 492 SM, ketika itu Mardonios dikerahkan (melalui Ionia) untuk menguasai daerah-daerah yang berdekatan dengan Yunani, dan mendesak Athena dan Eretria jika memungkinkan.[68] Dalam prosesnya, Thrakia diduduki kembali setelah sebelumnya sempat melepaskan diri dari kekuasaan Persia selama pemberontakan, sedangkan Makedonia dipaksa menjadi negara bawahan Persia. Meskipun memperoleh kesuksesan awal, ekspedisi itu terhenti akibat kapal-kapal Persia dihantam badai.[68] Ekspedisi kedua dilancarkan pada tahun 490 SM dengan komandan Datis dan Artaphernes, putra satrap Artaphernes. Ekspedisi amfibi ini berlayar melintasi Laut Aigea, menduduki pulau-pulau di Kyklades, sebelum kemudian tiba di Euboia. Eretria lalu dikepung, ditaklukkan, dan dihancurkan oleh pasukan Persia, yang kemudian bergerak menuju Attika. Berlabuh di pantai Marathon, pasukan Persia dihadang oleh pasukan Athena, dan dikalahkan dalam Pertempuran Marathon yang terkenal. Ini sekaligus mengakhiri upaya pertama Persia untuk menguasai Yunani.[69][70]

Sumber__________________________________________________________________________________________

Catatan kaki:

  1. ^ a b c d e Fine, hlm. 269–277.
  2. ^ Cicero, Mengenai Hukum I, 5
  3. ^ a b c Bauer, hlm. 596
  4. ^ a b c Holland, hlm. xvixvii.
  5. ^ Thukydides, Sejarah Perang Peloponnesos, 1.22
  6. ^ a b Finley, hlm. 15.
  7. ^ Holland, hlm. xxiv.
  8. ^ David Pipes. "Herodotus: Father of History, Father of Lies". Diarsipkan dari aslinya tanggal January 27, 2008. Diakses 2008-01-18.
  9. ^ a b Holland, hlm. 377.
  10. ^ Fehling, hlm. 1–277.
  11. ^ Toynbee, hlm. 223
  12. ^ Bauer, hlm. 395-396
  13. ^ a b Herodotos 1.142–151
  14. ^ Toynbee, hlm. 229
  15. ^ Bauer, hlm. 395
  16. ^ Herodotos 1.142
  17. ^ Bauer, hlm. 520
  18. ^ Nadif, hlm. 7
  19. ^ Herodotos 1.26
  20. ^ Herodotos 1.141
  21. ^ Toynbee, hlm. 256
  22. ^ Bauer, hlm. 521-522
  23. ^ a b c d Holland, hlm. 147–151.
  24. ^ Holland, hlm. 153–154.
  25. ^ Herodotos 5.30
  26. ^ Herodotos 5.31
  27. ^ Herodotos 5.33
  28. ^ Herodotos 5.34
  29. ^ a b c Nadif, hlm. 8
  30. ^ a b Bauer, hlm. 595
  31. ^ a b Herodotos 5.35
  32. ^ Holland, hlm. 155–157
  33. ^ a b Holland, hlm. 157–159
  34. ^ a b c d Holland, hlm. 160–162
  35. ^ Herodotos 5.100
  36. ^ Herodotos 5.101
  37. ^ a b c d "Battle of Lade - 494 B.C.". Ancient Greek Battles. Diakses 18-08-2012
  38. ^ Herodotos 5.102
  39. ^ a b c d Bauer, hlm. 597
  40. ^ a b Herodotos 5.103
  41. ^ Herodotos 5.104
  42. ^ a b c d Boardman et al, hlm. 481–490.
  43. ^ Herodotos 5.124–126
  44. ^ "Naxos: The Naxos Revolt of Naxos Greece, Cyclades". Greeka. Diakses 11-08-2012
  45. ^ a b c Herodotos 6.6
  46. ^ a b c d Herodotos 6.9
  47. ^ a b Herodotos 6.8
  48. ^ Herodotos 6.11
  49. ^ Herodotos 6.12
  50. ^ a b Herodotos 6.13
  51. ^ Herodotos, 6.27
  52. ^ Herodotos, 6.19
  53. ^ a b c Herodotos 6.14
  54. ^ Herodotos 6.15
  55. ^ Herodotos 6.16
  56. ^ Herodotos, 6.11
  57. ^ a b Bauer, hlm. 598
  58. ^ Herodotos 6.18
  59. ^ a b Herodotos 6.22
  60. ^ Herodotos 6.20
  61. ^ Herodotos, 6.21
  62. ^ a b c Herodoous 6.25
  63. ^ Herodotos, 6.17
  64. ^ Herodotos 6.31
  65. ^ Herodotos 6.32
  66. ^ Herodotos 6.33
  67. ^ a b Holland, hlm. 175–177.
  68. ^ a b Herodotos 6.43
  69. ^ Herodotos 6.94–116
  70. ^ Bauer, hlm. 599-600

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.