Jumat, 11 April 2014

Filled Under:

Kerajaan Romawi: Titus Tatius dan Numa Pompilius

The Intervention of the Sabine Women, oleh Jacques-Louis David, menggambarkan Titus Tatius di kanan.

Titus Tatius (meninggal 748 SM) adalah raja kaum Sabin yang menyerang kerajaan Romawi setelah Romulus menculik wanita-wanita kaum Sabin. Tetapi, wanita-wanita tersebut kemudian meyakinkan Tatius dan Romulus untuk berhenti berperang dan bersama-sama memerintah kaum Roma-Sabin. Tatius pun berdamai dengan Romulus dan mereka bersama-sama memimpin kaum Roma-Sabin. Namun Tatius tidak termsuk ke dalam tujuh raja Roma. Setelah Tatius mati, Romulus menjadi raja tunggal yang memimpin Roma. Putri Tatius, Tatia menikahi Numa Pompilius, raja kedua Roma.
Sumber
========================================================================

Numa Pompilius

Numa Pompilius

Numa Pompilius (753 - 673 SM; raja Roma 717 - 673 SM) adalah raja kedua Kerajaan Romawi, menggantikan Romulus.

Menurut Plutarch, Numa adalah putra keempat dari Pomponius, dia dilahirkan pada 21 April 753 SM. Numa diajari filsafat oleh Pythagoras. Numa menikah dengan Tatia, putri dari Titus Tatius (raja kaum Sabin). Pada 717 SM, setelah Romulus meninggal, Senat Romawi memilihnya sebagai raja berikutnya. Salah satu kebijakannya adalah pembangunan kuil Janus di Roma. Dia juga menetapkan jabatan Pontifex Maximus dan mengatur tugas-tugasnya, mendirikan jabatan flamine Jupiter, Mars, dan Quirinus, membawa Perawan Vesta dari Alba Longa ke Roma, dan mendirikan Serikat Pekerja. Selain itu, Numa juga mereformasi kalender dengan memperkenalkan bulan Januari dan Februari. Numa melarang rakyatnya menggambarkan dewa dalam bentuk manusia atau hewan. Menurutnya dewa tak bisa digambarkan dengan sesuatu yang pada akhirnya akan musnah. Numa meninggal pada 673 SM dan digantikan oleh Tullus Hostilius.




Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.