Minggu, 23 Maret 2014

Filled Under:

Teori Tiga Spesies Manusia

Dalam Kitab Perjanjian Lama menceritakan suatu kisah di mana Daud kecil mengalahkan Goliath si raksasa. Cuma dengan menggunakan sebuah ali-ali (tali pelontar menyerupai ketapel) guna membunuh lawan bertubuh raksasa, dan kemenangan ajaib ini menjadikannya sebagai raja orang Yahudi yang kedua.

Sementara itu tidak sedikit orang menganggap cerita tersebut hanya sebagai suatu metafora, akan tetapi temuan terbaru dari catatan tertua bangsa Filistin menyatakan bahwa Goliath benar-benar pernah ada.

Benda-benda peninggalan sejarah berupa suatu pecahan tembikar tanah liat kecil ini telah ditemukan di Israel pada tahun 2005 oleh Universitas bidang ahli arkeologi Tell es Safi

Di pecahan tembikar tersebut terlukis kata-kata "Alwt-and-Wlt" dimana menurut Professor Aaron Demsky tulisan tersebut berkaitan dengan Goliath si raksasa. Sebuah studi menguatkan bahwa ukiran tersebut telah dibuat kira-kira 950 tahun SM, dan dipercayai oleh para ahli injil kira-kira berbeda masa 70 tahun dari sejarah pertarungan ini.

Meskipun penemuan tersebut dapat menyumbangkan kredibilitas baru terhadap kisah kuno itu, tetapi ia juga bisa menjadi bagian dari teka-teki lain yang lebih menarik. Mungkin saja orang akan berpikir meskipun pertarungan kuno ini benar-benar terjadi, postur tubuh Goliath tersebut tentunya sudah dibesar-besarkan untuk mendramatisir keadaan.

Namun dari bukti-bukti yang sudah terkumpul dari seluruh dunia semenjak abad lalu, mengungkapkan bahwa keberadaan manusia raksasa tidaklah dianggap aneh.


Pada kenyataanya, beberapa penemuan tersebut sudah membuat orang yakin bahwa manusia jaman dahulu terdiri dari tiga ukuran yang berbeda-beda, yaitu: manusia raksasa(tinggi dan besar), manusia seukuran kita dan hobbit (manusia kecil/kerdil) . Di musim semi tahun 2004 lalu, beberapa penyelidik yang bekerja di Indonesia menemukan sisa peninggalan ras manusia "hobbit" memiliki ukuran hanya 3 kaki lebih.

Peneliti dan ilmuwan menetapkan bahwa manusia kecil ini pernah hidup ber-dampingan dengan manusia seukuran kita kira-kira 13.000 tahun lalu. Team peneliti termasuk ahli paleoanthropologi dari Indonesia yaitu, Profesor T. Jacob memberi nama ras manusia kerdil tersebut dengan Homo Floresiensis.

Sama dengan nama pulau Flores yang ada di Indonesia tempat tulang belulang diketemukan. Beberapa orang mengatakan bahwa hobbit-hobbit ini masih berkeliaran di rimba belantara, hingga mendorong banyak pengunjung untuk mendatangi pulau tersebut pada tahun-tahun belakangan ini guna menyelidiki perwujudan dari kebenaran cerita tersebut. Bukti-bukti mengenai ras manusia raksasa bahkan lebih banyak lagi.

Beberapa sisa-sisa peninggalan manusia raksasa telah ditemukan diberbagai bagian dunia: Pennsylvania,Tunisia, Glen Rose, Texas, Syria, Gargayan di Filipina, Australia, Moroko, dan sepanjang pegunungan Urbasa di negara Spanyol.

Dan contoh yang paling terkenal serta diakui secara ilmiah adalah "Raksasa-Java," yang diketemukan di Tiongkok Selatan. Beberapa sisa peninggalan manusia serupa ditemukan dekat Tiongkok Selatan ternyata memiliki 6 jari pada setiap tangan dan kakinya.

Ciri-ciri khas lebih dari lima jari tangan dan kaki kelihatannya merupakan salah satu ciri tetap pada ras manusia ini, yang mana seperti yang telah terlihat pada contoh-contoh yang lain.

Di Soviet Georgia, diketemukan kerangka manusia yang tingginya antara 9 dan 10 kaki juga memiliki 6 jari pada kaki dan tangannya. Pada beberapa kisah yang menyebutkan keberadaan manusia raksasa, pun diceritakan fenomena enam jari ini.

Meskipun terdapat sangat banyak bukti tulang belulang, dan juga temuan perkakas dan gigi-gigi yang mana setidaknya membuktikan besarnya ukuran manusia raksasa dibandingkan ukuran manusia normal pada umumnya, tetapi kelihatannya masih tidak banyak ilmuwan mendedikasikan diri untuk meneliti fenomena yang satu ini.

Peradaban modern sering kali menyebutkan perihal ukuran ras manusia berbeda ukuran ini sebagai naskah kuno dan cerita rakyat, dimana banyak diceritakan dari berbagai kebudayaan berbeda-beda. Akan tetapi bagaimanapun juga dari banyak bukti sisa peninggalan yang ditemukan di berbagai penjuru dunia, mungkin saja kisah "dongeng" ini, adalah kisah nyata pada waktu itu.

Bila ras manusia berbagai ukuran ini benar-benar ada dan nyata, Lalu mengapa tiga ukuran dan kemanakah dua ukuran yang lain? Apa mungkin mereka mempunyai hubungan sosial yang baik atau bermusuhan dengan leluhur kita dulu? Apakah mereka saling tolong menolong satu sama lain? Atau saling tidak peduli bahkan bermusuhan? Lalu struktur sosial apa yang mereka punyai? Saat ini kita hanya bisa melihat pada cerita-cerita dari jaman yang sangat lampau dan mengira-ngira berapa banyak lagi mitos dengan bukti real yang akan terungkap.



Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.