Sabtu, 07 Desember 2013

Filled Under:

Suriah, Kue Terakhir Perang Di Akhir Zaman?

Selasa 4 Safar 1434 / 18 December 2012 10:08
FREE SYRIAN ARMY FIGHTER Suriah, Kue Terakhir Perang Di Akhir Zaman?
RUSIA akhirnya mengakui secara terbuka bahwa kemenangan para pejuang Mujahidin adalah sesuatu yang sangat besar di Suriah. Sedangkan Fogh Rasmussen, Kepala NATO, mengatakan runtuhnya rezim Bassar al-Assad semakin dekat dan hanya masalah waktu belaka
21 bulan yang lalu, loyalis Damaskus yang paling picik sekalipun hampir tidak dapat membayangkan bahwa para pejuang Mujahidin Suriah akan mencapai fase seperti ini. Tapi apakah semua itu berarti kematian Bashar al-Assad dan rezim 42 tahun yang didirikan oleh ayahnya sudah dekat pula?
Jika opsi jawabannya adalah militer, maka jawaban pastinya adalah tidak.
Untuk menang, para pejuang harus menaklukkan Damaskus dan mengusir Assad dari kursi kekuasaannya, yang sudah bersumpah akan mempertahankannya sampai napas terakhir.
“Kami semua sadar bahwa pertempuran tidak akan mudah, dan rezim juga akan mempertahankan eksistensinya dengan cara yang paling brutal,” demikian pernyataan dari para pejuang. “Namun jauh sebelum pertempuran Damaskus dimulai, dan apa pun tantangan yang kami hadapi, kami dan rakyat Suriah tidak pernah begitu dekat dengan kemenangan seperti sekarang ini.”
Benteng kekuasaan
Para pejuang dengan sistematis telah membuat beberapa gelombang serangan terhadap ibukota sejak bulan Juli silam. Dan walaupun kondisi Assad sekarang begitu terdesak, komandan pejuang Mujahidin mengakui bahwa mereka tidak memiliki persenjataan yang tepat untuk melancarkan serangan terhadap benteng kekuasaan rezim.
Mereka, yang jelas, butuh pesawat tempur dan senjata canggih. Di Aleppo, misalnya, mereka mengendalikan setengah kota terbesar di Suriah itu setelah usaha berbulan-bulan, menjungkalkan semua prediksi bahwa mereka akan dihabisi oleh tentara Syiah Assad di Aleppo.
Artinya, perjuangan berlarut-larut dan berdarah akan segera terbentang di depan.
Maka dari itu, Rusia hadir. Ia menjadi sumbu pendek antara para pejuang dan Assad. Russia akan memainkan peran proaktif dalam transisi damai dan meyakinkan Assad untuk pergi dari Damaskus—ingat, Assad bukanlah Saddam Hussein yang akhirnya digantung.
Langkah ini terikat dengan pertimbangan strategis Rusia, dan harus menunggu persetujuan KTT antara Putin-Obama setelah terjadinya pelantikan Presiden Amerika Januari mendatang. Itu pun tidak ada jaminan sama sekali bahwa Rusia akan berhasil membujuk Assad untuk mundur.
Dua tahun perang Suriah bergolak, dan mungkin ini saatnya masuk dalam tahap penutupan. Tapi siapa lagi yang akan bertahan, bagaimana akan berakhir, dan apakah akan tercipta stabilitas atau kekacauan tanpa akhir, masih menjadi teka-teki besar. Suriah, bisa jadi, merupakan kue terakhir dalam rantai makanan di semua hadist-hadist akhir zaman? Allohu alam. [sa/islampos]

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.