Kerajaan Sabak atau sering disebut Zabag atau Muara Sabak,
kerajaan kuno yang terletak di Muara Batanghari, adalah nama kerajaan
yang disebut dalam kisah-kisah perjalanan yang ditulis oleh Ibnu Batutah maupun oleh Marco Polo. Pada saat ini Muara Sabak adalah suatu kota kecamatan di provinsi Jambi.
Menurut Mansoer dkk (1970), berita Cina lama selanjutnya menyebut
’San-fo-tsi’ sebagai bandar yang sering dikunjungi oleh
saudagar-saudagarnya untuk membelilada. Phonetis kada ’san-fo-tsi’ dekat
sekali dengan bunyi ’tembesi’. Bandar Sriwijaya Tua (Jambi) yang utama
ialah Muara Sabak, yang dalam pemberitaan Arab disebut ’Zabaq’. Orang
Arab mentranskribir ’Sriwijaya’ sebagai ’Sribuzza’, dan berita Cina
menuliskan ’Che-li-fo-che’. Dari berita-berita ini menyebutkan bahwa
kerajaan tua yang berada dibandar-bandar penting Sumatera adalah
kerajaan Melayu Tua yang berpusat di Muara Tembesi.
Daerah sebelah selatan Jambi mulai penting sebagai produsen lada dan
dengan bantuan armada Cina T’ang, San-fo-tsi mendrikan pangkalan disana
(683 Masehi). Che-li-fo-che, Sriwijaya/Jambi, Muara Sabak, diapit oleh
Melayu Tua/Muara Tembesi di Utara dan Palembang di sebelah selatan.
Dalam hubungan ini penting berita I-tsing, bahwa ”Mo-lo-yoe” telah
menjadai ”Sriwijaya” (685 Masehi). Berita I’tsing itu mendapat ketegasan
dalam batu bertulis Kedukan Bukit, yang tertanggal 605 Syaka atau 683
Masehi. Antara lain diberitahukan, bahwa ’dapunta hyang’ telah’nayik
disana’ dengan ’koci’, yang mebanwa ’bala dua laksya banyaknya’ guna
’menyalap siddhyatra’ dan ’marbuwat banua syrivijaya jaya’. Sebagai
tempat bertolah disebut ”minanga Tamwan”, yang berdasarkan penyelidikan
bahasa oleh Purbotjaroko disimpulkan sebagai ”minangkabwa”, asal kata
”minangkabau’.
Dalam prasasti Talang Tuwo berasal dari tahun yang sama (683 Masehi),
memberitakan tentang didirikan ”ksetra” guna kesejahteraan segala
makluk. Upacara pendirian taman itu sesuai dengan upacara agama Budha
Mahayana. ”Revolusi istana” yang didalangi oleh angkatan laut Cina
mengakibatkan mati terbunuhnya Sri Maharaja Indra-warman, raja
Sriwijaya?Jambi, Muara Sabak (730 Masehi). Suasana politik yang membara
dan gawa di Syria pada tahun 750 masehi berhasil menumpas kekuasaan
Chalifah Ummayyah di Damsyik, menghalang-halangi Chalifah Ummayyah untuk
memberikan bantuan militer seperlunya kepada ”Zabaq”. Dengan demikian
terhentilah dakwah Islam di wilayah ini selama lebih kurang 400 tahun,
sampai berikutnya pada abad ke 13 masuk kembali ke wilayah ini. Agama
Budha Hinayana digantikan oleh agama Budha Mahayana.
Sumber
Minggu, 02 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar