Lambang Dinasti Piast
Pada Zaman Kegelapan, seperti sebagian besar tempat di Eropa, Polandia
dipimpin oleh banyak pangeran dan adipati, dan tidak ada satu pun di
antara mereka yang memiliki banyak kekuasaan. Sebagian besar orang yang
tinggal di Polandia adalah orang Slav, tapi tiap kelompok Slav memiliki
pemimpinnya sendiri. Pada 800-an M, bangsa Slav sibuk menghalau serangan
Kekaisaran Romawi Suci, namun pada 900-an M tak ada lagi Kaisar Romawi
Suci sehingga Polandia tak diserang. Akan tetapi pada 962 M, Otto
menjadi Kaisar Romawi Suci dan mulai memperluas kekaisarannya dengan
menyerang tetangganya di sebelah timur. Adipati Mieszko, seorang
pemimpin Slavia, memutuskan bahwa akan lebih baik jika seluruh Polandia
bersatu sebagai satu negara, supaya dapat berjuang lebih baik dalam
menghadapi serangan Otto. Adipati Mieszko berhasil mencegah serangan
Otto dengan cara menyuruh para pengikutnya memluk Kristen pada 966 M.
Adipati Mieszko hidup cukup lama, dan ketika ia meninggal pada 992 M,
Polandia telah menjadi salah satu negara terkuat di Eropa. Pemerintahan
Polandia yang dipimpin oleh Mieszko dan keturunanya disebut Dinasti
Piast.
Adipati Mieszko dan wilayah kekuasaannya
Setelah Mieszko meninggal, putranya Boleslaw menjadi Raja Polandia
pertama. Boleslaw adalah pemimpin dan jenderal yang kuat seperti
ayahnya, dan ia juga memerintah cukup lama. Boleslaw berhasil memperluas
wilayahnya hingga Kiev di timur dan nyaris mencapai Berlin di barat.
Boleslaw menamai negaranya dari nama rakyatnya, yaitu bangsa Polan.
Beskipun Boleslaw menganut Kristen seperti ayahnya, ia memiliki empat
orang istri. Boleslaw meninggal pada 1025 M dalam usia enam puluh tahun.
Boleslaw dan wilayah kekuasaannya
Setelah Boleslaw meninggal, musuh-musuhnya mencari kesempatan untuk
menyerang putra Boleslaw, Mieszko II, sebelum ia menjadi kuat. Pada 1031
M Mieszko II dikalahkan dalam sebuah pertempuran besar dimana Kaisar
Romawi Suci Conrad II dan pangeran Kiev, Jaroslaw, bersekutu melawannya.
Akibatnya ia kehilangan banyak wilayah. Putra Mieszko II, yaitu Casimir
Sang Pemulih, serta cucunya, Boleslaw II, merupakan jenderal yang lebih
baik. Mereka kembali membangun kekuatan Polandia. Dengan bersekutu
bersama Paus di Italia, Boleslaw II berhasil mengalahkan Kaisar Romawi
Suci, Heinrich IV, sementara penerusnya Boleslaw III berhasil
mengalahkan Heinrich V.
Akan tetapi pada 1138 M, kelima putra Boleslaw III membagi-bagi
Polandia, dan terjadi perang kecil di antara kelim adipati itu, uskup
Polandia, dan orang-orang kaya lainnya. Para orang kaya ini menjadi
cukup kuat sehingga pada 1228 M mereka berhasil memaksa Adipati
Wladyslaw III untuk menyepakati Undang-Undang Cienia, yang, seperti
Magna Carta di Inggris, menetapkan hukum tertulis di Polandia yang harus
ditaati bahkan oleh para adipati sekalipun, sehingga para adipati tak
lagi dapat berbuat sekehendak hati. Namun tanpa menjadi suatu kerajaan
yang bersatu, Polandia tak mampu bertahan menghadapi serangan Kekaisaran
Romawi Suci.
Pada 1241, 1259, dan 1287 M, Mongol menyerbu Polandia dan
menjadikannya bagian dari Kekaisaran Mongol. Namun ketika wabah pes
menimpa Asia Tengah pada awal 1300-an, Kekaisaran Mongol pun runtuh.
Setelah itu Polandia kembali merdeka. Pada 1320 M, Wladyslaw I berhasil
menyatukan kembali Polandia dan menjadi raja. Tidak lama kemudian, pada
1333 M, putra Wladyslaw, Casimir III, mulai menaklukan wilayah di
sebelah timur, yaitu Lithuania. Ketika banyak penduduk Eropa yang
meninggal akibat wabah, hanya sedikit korban jiwa di Polandia, jadi masa
ini bukan menjadi periode yang buruk bagi Polandia. Polandia justru
menjadi lebih kuat dalam hal ekonomi dan kekuatan pemikiran karena
masuknya banyak ornag Yahudi yang ditindas di Eropa Barat pada masa
tersebut. Paus mengeluhkan penerimaan Polandia terhadap orang Yahudi,
namun raja dan gereja Polandia bersikeras tetap menerima orang Yahudi di
Polandia. Casimir hidup cukup lama, tapi ia tak memiliki putra, jadi
ketika ia meninggal pada 1370 M, Polandia dipimpin oleh saudarinya
Elizabeth. Setelah Elizabeth meninggal pada 1380 M, putranya Louis dari
Hongaria memerintah Polandia selama empat tahun hingga ia meninggal pada
1382 M dan diteruskan oleh putrinya Jadwiga (cucu Elizabeth).
Casimir III dan wilayah kekuasaannya
Sumber