Minggu, 08 Desember 2013

Suriah, Awal Perang Akhir Zaman? (2-Habis)





SIAPAKAH Rum yang dimaksud dalam hadis tersebut, sejarah telah mencatat bahwa Peristiwa pecahnya kerajaan Romawi berawal dari pembagian wilayah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur tetapi masih merupakan kerajaan Romawi. Karena Romawi sudah tidak sanggup lagi mengatur wilayahnya yang terlalu luas. Romawi Timur berpusat di di Byzantium (Kostantinopel) yang sekarang bernama Istanbul(di wilayah negara Turki sekarang).
Sedangkan Romawi Barat berpusat di Roma. Pendiri Kekaisaran Romawi timur ialah Costantyn yang Agung. Kaisar ini sudah dari awal membenci Islam. Juga diteruskan cucunya Kaisar Heraclius. Setelah pasukan Islam kuat mereka berupaya menaklukkan Kostantinopel tetapi selalu gagal. Akhirnya tahun 1453 M Muhammad al-Fatih menaklukkan kota benteng terkuat dan terakhir Romawi itu.
Akhirnya kerajaan Romawi pun tamat. Sedangkan Romawi barat setelah terjadi revolusi di dataran Eropa kerajaan Romawi barat tetap masih berdiri kokoh meskipun wilayah kekuasaannya hanya di wilayah Vatikan. Akan tetapi semua umat kristen khatolik di wilayah Eropa masih tetap tunduk kepada pemimpin Vatikan.
Berdasarkan fakta sejarah di atas ini membuktikan bahwa Rum yang di maksudkan di atas ialah kerajaan Romawi barat karena zaman sekarang  hanya Romawi barat yang tetap eksis. Didalam hadis yang lain Rasulullah menjelaskan siapa bangsa Rum yang bedamai dengan kaum muslimin dalam hal ini Rasulullah menyebut mereka Bani Asfar yaitu bangsa berkulit kuning atau bangsa pirang dan kebanyakan ulama menjelaskan bahwa mereka adalah bangsa Eropa. Sebagaimana hadist Rasulullah SAW.
“Auf bin Malik al-Asyja’iy berkata: Aku menemui Nabi SAW lalu aku ucapkan salam. Nabi SAW: Auf ? Ya, benar. Nabi SAW bersabda: Masuklah. Semua atau aku sendiri? Nabi SAW menjawab: Masuklah semua. Nabi SAW bersabda: Wahai Auf, hitung ada enam tanda Kiamat. Pertama, kematianku. Kalimat Nabi SAW ini membuatku menangis sehingga Nabi SAW membujukku untuk diam. Aku lalu menghitung: Nabi SAW bersabda : yang pertama Penaklukan Baitul Maqdis:  yang kedua  Kematian yang akan merenggut umatku dengan cepat seperti wabah kematian kambing.  Yang ketiga Konflik dahsyat yang menimpa umatku.  Yang keempat  harta membumbung tinggi nilainya hingga seseorang diberi 100 dinar masih belum puas. Yang kelima. Terjadi gencatan senjata antara kalian dengan Bani Ashfar (bangsa pirang), lalu mereka mendukung kalian dengan 80 tujuan. Apa maksud tujuan? Nabi SAW bersabda: Maksudnya panji. Pada tiap-tiap panji terdiri dari 12.000 prajurit. Benteng umat Islam saat itu di wilayah yang disebut Ghauthah, daerah sekitar kota Damaskus.” (HR. Imam Ahmad)
Dari analisis hadis di atas maka perdamaian dengan Rum merupakan perdamaian yang memang sudah di nubuatkan oleh Rasulullah. Dan hal ini di benarkan dalam Islam selama kaum muslimin tidak menjadikan mereka sebagai sekutunya. Karena sifat perdamaian itu hanya sementara. Dalam nubuat hadist diatas setelah kaum muslimin berdamai dengan Rum kemudian berhasil menaklukkan musuh bersama yaitu Rezim Suriah Bashar Asad.
Kemudian Rum berkhianat mereka mencoba membajak revolusi tersebut dan mengatakan merekahlah yang lebih unggul dalam peperangan dan mereka yang berhak mendapatkan kemenangan. Para mujahidin tidak bisa menerimanya Karena kenyataannya yang paling berperan dilapangan adalah kaum muslimin seperti Daulah Islam Iraq dan Syam, Ahrar Syam, Jubhah al-Nusrah dan lain-lain.
Maka berdasarkan nubuat di atas setelah Bashad Asad tumbang kaum muslimin akan berperang lagi dengan bangsa Rum yaitu Eropa. Kemudian mereka bersekutu dengan delapan puluh negara untuk memerangi mujahidin, tiap-tiap negara terdiri dari 12.000 pasukan. Inilah perang yang paling dasyat yang terjadi di akhir zaman sehingga dalam hadist di jelaskan perang tersebut di kenal dengan al-malhamah al-kubra. Rasulullah telah menjelaskan bahwa peperangan terdahsyat di akhir zaman pusat kepemimpinan kaum muslimin berada di Damaskus.
Rasulullah SAW bersabda : “Pusat kepemimpinan kaum Muslimin pada hari peperangan yang paling besar adalah di sebuah negeri yang bernama Ghuthah, yang mana di negeri itu terdapat sebuah kota yang bernama Damsyik (Damaskus). Ia merupakan tempat tinggal yang terbaik bagi kaum Muslimin pada waktu itu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud) Wallahua’lam. [Zulfahmi]


Sumber

Inilah Isi Kitab Agama Yahudi



torah book 2 Inilah Isi Kitab Agama Yahudi
Orang Yahudi meyakini bahwa Yahweh telah menurunkan kepada Musa:

1) Taurat Tertulis, yang kemudian biasa disebut Taurat saja, Torah, atau Tanakh, yang berisi Lima Kitab Nabi Musa : Genesis (Kejadian), Eksodus (Keluaran), Leviticus (Imamat), Numbers (Bilangan), dan Deuteronomy (Ulangan). Namun terkadang istilah Tanakh atau Taurat Tertulis juga dipakai untuk menyebut keseluruhan bagian yang biasa disebut oleh orang Kristen sebagai Perjanjian Lama (The Old Testament) dan merupakan Bible bagi orang Yahudi (Jewish Bible). Mereka meyakini bahwa Tanakh merupakan firman Allah yang didiktekan kepada Nabi Musa lalu Musa menuliskannya dalam dua buah lempeng batu, dan hal itu terjadi saat Nabi Musa menemui Allah di Bukit Sinai selama empat puluh hari empat puluh malam. Dan, Nabi Musa menerima pendiktean wahyu itu dua kali, karena – menurut mereka – Nabi Musa telah memecahkan kedua lempeng batu yang diterima kali pertama saat marah melihat umatnya ternyata menyembah patung lembu dari emas. Sehingga, ia terpaksa mengambil lempengan batu dan menuliskan wahyu lagi untuk kedua kalinya.
Adapun, isi Tanakh (Jewish Bible) secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
TORAH (The Law) :
  • Bereishith (In the beginning…) (Genesis)
  • Shemoth (The names…) (Exodus)
  • Vayiqra (And He called…) (Leviticus)
  • Bamidbar (In the wilderness…) (Numbers)
  • Devarim (The words…) (Deuteronomy)
NEVI’IM (The Prophets) :
  • Yehoshua (Joshua)
  • Shoftim (Judges)
  • Shmuel (I &II Samuel)
  • Melakhim (I & II Kings)
  • Yeshayah (Isaiah)
  • Yirmyah (Jeremiah)
  • Yechezqel (Ezekiel)
  • The Twelve (treated as one book)
  • Hoshea (Hosea)
  • Yoel (Joel)
  • Amos
  • Ovadyah (Obadiah)
  • Yonah (Jonah)
  • Mikhah (Micah)
  • Nachum
  • Chavaqquq (Habbakkuk)
  • Tzefanyah (Zephaniah)
  • Chaggai
  • Zekharyah (Zechariah)
  • Malakhi
KETHUVIM (The Writings):
  • Tehillim (Psalms)
  • Mishlei (Proverbs)
  • Iyov (Job)
  • Shir Ha-Shirim (Song of Songs)
  • Ruth
  • Eikhah (Lamentations)
  • Qoheleth (the author’s name) (Ecclesiastes)
  • Esther
  • Daniel
  • Ezra & Nechemyah (Nehemiah) (treated as one book)
  • Divrei Ha-Yamim (The words of the days) (Chronicles)
2) Taurat Lisan – yang biasa disebut sebagai Talmud. Secara singkat dapat dikatakan, orang Yahudi meyakini bahwa Talmud merupakan penjelasan atau perincian atas Taurat (Tanakh). Adapun Talmud sendiri terdiri atas dua komponen : 1) Mishnah, yang merupakan versi utama karena ditransmisikan turun temurun secara lisan dari Nabi Musa ke Nabi Joshua, lalu ke Para Tua-tua, lalu ke Para Nabi-nabi, sampai pada Generasi Great Assembly yang dipimpin oleh Ezra, yakni sampai abad kedua Masehi. 2) Gemara, yang merupakan versi analisis atau pelengkap atau komplemen atau komentar atas Mishnah, karena baru muncul dengan versi yang berbeda-beda pasca generasi Great Assembly (abad kedua Masehi). Kumpulan Mishnah dan Gemara itulah yang kemudian disebut sebagai Talmud. Ada dua versi Talmud akibat perbedaan isi Gemara yang ada pada masing-masing dari keduanya. Pertama, Talmud Jerussalem yang dikodifikasikan pada abad ketiga Masehi. Kedua, Talmud Babilonia yang dikodifikasikan pada abad kelima Masehi.
Adapun Mishnah terdiri atas enam bagian yang disebut sebagai sedarim (Ing : orders), dimana masing-masing seder terdiri atas beberapa masekhtot (Ing : tractates). Jumlah keseluruhan terdapat 63 masekhtot. Berikut ini daftar sedarim dan masekhtot tersebut :

Seder Zera’im (Seeds), 
dealing with agricultural laws

Berakhoth:
blessings & prayers


Pe’a:
corners of field,


Demai:
tithing produce purchased from a person suspected of not having tithed properly


Kilayim:
prohibitions of crossbreeding and mingling varied species of plants, animals, and clothing


Shevi’ith:
Sabbatical year


Terumoth:
gifts due to Cohanim


Ma’aseroth:
tithes given to the Levites


Ma’aser Sheni:
tithes eaten in Jerusalem


Hallah:
the portion of dough given to the Cohanim


Orlah:
forbidden fruits


Bikkurim:
first fruits brought to the Temple


Seder Mo’ed (Festival),
dealing with shabbat and festivals


Shabbath:
Sabbath observance


Eruvim:
the amalgamation of Sabbath bounds


Pesahim:
observance of the Passover festival


Shekalim:
the annual tax paid to the Temple


Yoma:
observance of Yom Kippur


Sukkah:
observance of Sukkoth


Betzah:
festival laws


Rosh Hashana:
observance of Rosh Hashana


Ta’anith:
communal fasts


Megillah:
reading of the book of Esther on Purim


Mo’ed Katan:
observance of the intermediate days of Passover and Sukkoth


Hagigah:
sacrifices offered during the three pilgrimage festivals


Seder Nashim (Women),
dealing with marriage, divorce and contracts

Yevamoth:
laws of levirate marriage and halizah


Kethobboth:
the mutual rights and duties of husband and wife


Nedarim:
the making and annulment of vows


Nazir:
concerning Nazirite vows


Sotah:
biblical laws relating to one’s wife


Gittin:
laws of divorce and the annulment of marriage


Kiddushin:
laws of marital status


Seder Nezikin (Damages), dealing with tort laws and other financial laws
Bava Kamma:
on damages to property and person

Bava Metzia:
on lost and found property, embezzlement, fraud, usury, rights of hired laborers, partnership

Bava Bathra:
on real estate, inheritance, partnership, legal documentation

Sanhedrin:
on courts of justice and judicial procedure

Makkoth
on criminal punishment and cities of refuge

Shevuoth
on private oaths or those administered by the court

Eduyyoth:
one hundred laws transmitted them in the form of testimonies

Avodah Zarah:
on prohibitions of idolatry and superstitions
Avoth:
ethical teachings

Horayoth:
on misdirection in matters of religious law, origination from religious authorities


Seder Kodashim (Holy Things), dealing with sacrifices and the Temple

Zevahim:
the Temple sacrificial system

Menahoth:
the cereal and drink offerings

Hullin:
on the slaughter of animals and the dietary laws

Bekhoroth:
concerning the human firstborn and the animal firstlings

Arakhin:
on vows of valuation or contributions to the Temple

Temurah:
the substitution of one species for another

Kerithoth:
on the sins punishable by death or being cut off from community of Israel

Me’ila:
on sacrilegious treatment of temple property

Tamid:
on the morning and evening offerings

Middoth:
Temple architecture

Kinnim:
bird offerings


Seder Tohoroth (Purities), dealing with laws of ritual purity and impurity
Kelim:
on the ritual uncleanness of utensils

Oholoth:
on the defilement caused by a corpse

Nega’im:
concerning leprosy

Parah:
regulations concerning the red cow

Tohoroth:
on the defilements which continue until sunset

Mikvoath:
on the requirements of baths for ritual purification

Niddah:
the laws of family purity

Makhshirin:
on liquids and foods that are susceptible to ritual uncleanness

Zavim:
concerning secretions which render a person unclean

Tevul Yom:
on the ritual status of a person who, having incurred and uncleanness that lasts until evening, has taken the required bath known as tevilah and must now await sunset before he is fully clean

Yadayim:
concerning the defilement of the hands

Okatzin:
on fruits and plants susceptible to uncleanness

Disamping Tanakh dan Talmud, terdapat pula Midrashim yang berisi kisah-kisah yang lebih jauh dari yang ada dalam Tanakh. Misalnya, kisah tidak mampunya Musa berbicara dengan baik adalah karena sewaktu bayi pernah memakan batubara yang membara. Juga kisah tentang Ibrahim yang menentang berhala-berhala buatan ayahnya sehingga ia menghancurkan semua berhala tersebut kecuali yang paling besar.
[Pz/Islampos]

Copyright @ 2013 PEJUANG ISLAM.