Puri Agung Pemecutan yang lama berlokasi
Jl. Thamrin di sebelah Barat Puri Agung Pemecutan yang sekarang dengan
batas batas sebagai berikut batas selatan jl. Gunung Batur, batas barat
Jl. Gunung Merapi dan batas Utara Jl. Gunung Semeru, membentang dari
Hotel Intan Sari sampai pertokoan Lokitasari wisata. Puri Agung berbahan
dasar bangunan batu merah bercampur dengan batu paras dan beratap ijuk.
Tembok puri setebal 3 ½ meter, tebalnya mencapai 50 cm mempunyai kesan
kokoh dan di bencingah di ujung selatan berdiri bale kulkul yang
keberadaanya masih utuh hingga saat ini, karena tidak ikut terbakar pada
waktu peristiwa Puputan Badung tahun 1906 M. Luas areal Puri secara
keseluruhan di pusatnya saja, panjang 250 m lebar 175 m atau seluas
kurang lebih 4,2 Hektar belum termasuk perluasan ke barat, ke utara , ke
timur dan selatan Puri Tanjung Pemecutan. Perluasan tersebut sebagai
tempat tinggal putra putra kerajaan.
Puri Agung Pemecutan menghadap arah
matahari terbit yaitu timur yang merupakan letak gerbang utama (Candi
Bentar), halaman luarnya disebut Jaba Jeroning Cerancang yang berada di
pojok tenggara bagian puri, di barat disebut Jabe Bale Gong (tempat
gamelan). Gamélan gong gede peninggalan puri yang lama masih tersimpan
di Puri Pemecutan yang baru. Disebelah barat bale gong terdapat
pewaregan (dapur). Disebelah utara dapur merupakan areal jabe Bale
Pepelok atau Bale senetan yaitu tempat menginap orang orang yang
mendapat suaka politik (suaka Raja). Ditimurnya terdapat Jaba Mijil
Pisan tempat penangkilan para utusan dari puri maupun luar daerah.
Diutaranya terdapat Jaba Bale Rum – Darmada tempat sidang raja dan
penyelenggara pemerintahan, Kemudian ditimurnya Jabe Bale Kembar atau
Semanggen – Sumanggen (Seme-Anggen) tempat upakara kremasi (melelet)
para Raja dan keluarganya. Di utaranya adalah tempat suci parhyangan
atau pemerajan Agung Pemecutan.
Disebalah barat pemerajan adalah Jabe Jero Hring gedong yaitu tempat peristrirahatan raja.
Disebelah barat tempat peristirahatan raja adalah Jabe Jero Hanyar
(baru) sedangkan disebelah utaranya merupakan Jabe Sanget dari pusat
Puri Kuno disebut Jero Agung Genah Bhatara Kawitan yang diperkirakan
tempat tinggal Bhatara kawitan yang pertama tinggal di Tambangan –
Nambangan Badung (posisi sekarang di Griya Telabah). Disebalah timur
jero agung adakah Mandala – Palaban Jabe Jero Gede Pemereman Raja
dilengkapi dengan beberapa bale bale Dunungan (Penginapan) para
bangsawan (lokasinya sekarang di komplek pertokoan wisata.
Untuk
mendukung perekonomian (pangan) disebelah timur Puri dibangun lumbug
padi (jineng) yang cukup banyak lokasi sekarang Jero Puri Jineng sampai
Jero Puri Ukiran dan areal Jabe Puri kanginan Pemecutan. Kemudian
dibangun juga pasar tradisional yang bernama Peken Pasah di sebelah
selatan Puri atau di sebelah bale kulkul yang masih ada sampai saat ini.
Bale
kulkul adalah bagian dari pusat suara sejak aktivitas puri dan kegiatan
di pura Tambangan Badung. Disebelah timur bale kulkul atau Alang Di
Ajeng (Puri Kanginan) dibangun Bale Dawa atau Bale Lantang atau Bale
Boga Raja sebagai tempat megibung bila Puri mengadakan pesta atau
upacara besar yang mengudang kerabat Puri Puri di Bali. Disebelah
selatan Bale Kulkul – Peken pasah adalah Setra (kuburan) Badung dan di
sudut Timur-Barat Puri adalah Pura Tambangan Badung.
Sumber
Minggu, 02 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar