B: “Bro, di Indonesia itu agama ada banyak, ga cuma Islam! Jadi ga mungkin menegakkan syari’at Islam disini!”
A: “Bukankah di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Khulafaur Rasyidin dahulu juga ada orang Nasrani, Yahudi, dan agama-agama lain alias ga cuma Islam, Bung? Tapi keadaan saat itu aman-aman saja, karena syari’at islam-lah yang ditegakkan.”
B: “Ya udah deh! Kalo ente maunye pake syari’at Islam, sono minggat dari Indonesia, tinggal noh di Arab!”
***
Miris memang, Sobat, ketika negara dengan penduduk Islam terbanyak di dunia ini malah mengadopsi demokrasi sistem buatan kafir, bukannya syari’at Islam. Dan lebih miris lagi, kebanyakan orang Indonesia merasa nyaman-nyaman saja dengan sistem ini, sampai-sampai ada yang berusaha menegakkan Islam dengan masuk ke parlemen. Realistis sajalah, mana mungkin menegakkan Islam melalui sistem kafir yang sengaja dibuat agar syari’at Islam tidak tegak?
Tetapi alhamdulillah, sebagian orang Indonesia masih ada yang peduli dan berusaha untuk menegakkan syari’at Islam melalui cara yang Islam ajarkan: dakwah dan jihad, meski kebanyakan mereka justru malah dipenjara, disiksa, dan dieksekusi, lalu media-media sekuler mencekokkan masyarakat dengan memberi label “teroris” kepada mereka. Innalillah…
Percayakah Sobat, jika saya mengatakan bahwa para teroris (baca: mujahidin) ini justru LEBIH MENCINTAI INDONESIA DARIPADA KITA? BAHKAN MEREKA LEBIH MENCINTAI INDONESIA DARIPADA PEJABAT DAN PEMERINTAH YANG MENUDUH MEREKA SUKA MELAKUKAN TEROR?
Dengan keterbatasan ilmu yang saya miliki, saya akan paparkan 2 bukti saja:
- Salah satu alasan para teroris (baca: mujahidin) begitu ingin menegakkan hukum Islam di Indonesia adalah karena mereka SADAR dan PAHAM akan akibat yang muncul jika Islam tidak tegak sebagaimana yang Allah firmankan:
“… dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota, kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan KEZALIMAN.” (Al-Qashash: 59)
“Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?” (Al-A’raf: 109)
Dan sekarang, saksikanlah, Sobat! Betapa bencana alam di Indonesia ini datang bertubi-tubi: banjir, gempa, puting beliung, tsunami, dll. Ini lho yang berusaha dihindari para mujahidin! Ini lho diantara alasan perjuangan mereka! Ini lho alasan mereka dipenjara dan disiksa bahkan dieksekusi! Dan sebenarnya, KITA-LAH YANG BERUSAHA MEREKA SELAMATKAN DARI AZAB-NYA! Terbukti bukan bahwa mereka sebenarnya mencintai KITA dan INDONESIA?
Para
pejabat dan pemerintah, yang hidupnya DIBIAYAI oleh rakyat, malah
semena-mena di bumi Allah ini! Mereka tak ingin berhukum dengan hukum
Allah! Kepada Allah saja mereka zhalim apalagi kepada kita, para rakyat
yang manusia biasa?
Dan mereka malah mengklaim diri mereka mencintai Indonesia? Sementara bukti di depan mata sudah jelas bahwa MEREKA-LAH PENYEBAB MUSIBAH di Indonesia.
Kebanyakan mereka orang kaya bukan? Mari simak ayat berikut:
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (Al-Isra: 16)
Lihatlah, Sobat, negara kita ini sudah terbalik! Yang haq terlihat bathil sedangkan yang bathil terlihat haq! Pecinta negeri ini dianggap teroris, sedangkan PARA PENGKHIANAT itu malah dianggap pahlawan! Ayo, Sobat, berpikir jernih-lah sedikit saja mengenai hal ini! Jangan mau dibodohi terus oleh media sekuler yang dikendalikan oleh musuh Islam!
***
Akhirnya, si A mendapatkan jawaban untuk si B:
"Bumi ini yg menciptakan adalah Allah, Bung! Maka HANYA Allah Yang Berhak Mengatur bumi-Nya, kalau anda tidak mau diatur oleh hukum Allah, SANA ANDA SAJA YANG MINGGAT DARI BUMI ALLAH DAN CARI BUMI LAIN JIKA ADA, JIKA TIDAK ADA, MAKA CIPTAKAN BUMI ANDA SENDIRI JIKA ANDA BISA!!!"
Sumber