Kasdim (bahasa Inggris: Chaldea or Chaldaea; dibaca "KalDĒa", dari bahasa Yunani: Χαλδαία, Chaldaia; bahasa Akkadia: māt Kaldu; bahasa Ibrani: כשדים, Kaśdim; bahasa Aramaik: ܟܐܠܕܘ, Kaldo) adalah daerah berawa-rawa yang terletak di selatan Irak. Suku-suku yang datang ke daerah ini pada abad ke-8 SM dikenal sebagai orang-orang Kasdim. Nama Ibrani כשדים (Kaśdim) kemudian diterjemahkan dalam Alkitab Septuaginta sebagai "Chaldaea".
Pada abad ke-6 SM orang-orang Kasdim menguasai Kekaisaran Babilonia Baru sebagai dinasti ke-11 (dinasti Kasdim). Mereka berkuasa dalam waktu relatif singkat, dimana 4 raja pertama berasal dari Kasdim, tetapi raja terakhir bukan. Ibukota kerajaan ini terletak di bagian selatan Babel di tepi barat sungat Efrat. Meskipun nama Kasdim sering dipakai untuk seluruh bagian selatan Mesopotamia, sebenarnya daerah Kasdim asalnya adalah tanah luas di sebelah tenggara yang terbentuk dari endapan sungat Efrat dand Tigris, terbentang sekitar 400 mil (640 km) sepanjang kedua sungai itu dengan lebar 100 miles.
Dalam Kitab Habakuk di Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, orang Kasdim disebut sebagai "bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan mereka." (Habakuk 1:6)
Sumber
5. Nebukadnezar II
Sebuah ukiran pada batu mata onyx dengan sebuah prasasti dengan tulisan Nebukadnezar II[1]
Nebukadnezar II (Ibrani: נְבוּכַדְנֶצַּר Nəḇūḵaḏneṣṣar; bahasa Yunani: Ναβουχοδονόσωρ, Naboukhodonósôr, bahasa Inggris: Nebuchadnezzar; Arab:بختنصر Bikhatunshar atau Bukhtanasar) (~ 630-562 SM), adalah penguasa Kekaisaran Babilonia Baru dalam Dinasti Kasdim yang berkuasa ~605 SM-562 SM selama 43 tahun. Ia naik tahta menggantikan ayahnya, Nabopolassar, yang meninggal pada tahun 605 SM.
Sebagian riwayatnya disebutkan dan dicatat dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, antara lain dalam Kitab Raja-raja, Kitab Tawarikh, Kitab Yeremia, dan Kitab Daniel. Dalam sejarah umum, ia dikenal membangun Taman Gantung Babilonia. Dia menaklukkan Yehuda dan Yerusalem dan mengirim orang-orang Yahudi ke pembuangan. Dia biasa dijuluki "Nebukadnezar Agung" (Daniel 1:1; Yeremia 25:11). Di Irak dan sebagian tempat lain di Timur Tengah saat ini, ia diagungkan sebagai salah satu dari empat raja yang berhasil menaklukkan sebagian besar bumi, diantaranya adalah Sulayman, Dzul Qarnain, dan Namrudz.[2]
A. Nama
Namanya dalam bahasa Akkadia, Nabû-kudurri-uṣur, bermakna "(Dewa) Nabu, memelihara/membela putra sulungku". "Nabu" adalah dewa Babel untuk kebijaksanaan, dan putra dari dewa utama Marduk. Dalam sebuah inskripsi/prasasti, Nebukadnezar melihat dirinya sebagai orang yang dicintai atau favorit dewa Nabu.[3][4] Sebelumnya nama itu disalahartikan sebagai "O Nabu, belalah kudurru-ku",[5] di mana "kudurru" merupakan daftar harta milik yang ditulis di batu. Namun, jika dipakai dalam gelar pemimpin, "kudurru" bermakna "putra sulung" atau "putra tertua".[6] Variasi namanya dalam bahasa Ibrani adalah נְבוּכַדְנֶאצַּר dan נְבוּכַדְרֶאצַּר (Nəḇuḵaḏreṣṣar). Ia juga dikenal sebagai Bakhat Nasar, yang artinya "pemenang nasib".B. Pemerintahan
Menurut Tawarikh tahun-tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar (Tawarikh Yerusalem) yang merupakan bagian dari Tawarikh Babilonia, yaitu catatan sejarah Kerajaan Babel dalam tahun-tahun ~ 747–247 SM, ayah Nebukadnezar, Nabopolassar, meninggal di ibukota Babilon pada tanggal 8 Abu (bulan ke-5 Ab; = 15 Agustus 605 SM) dalam tahun ke-21 pemerintahannya. Saat itu putra mahkota, Nebukadnezar sedang memimpin tentara Babel berperang melawan pasukan koalisi yang dipimpin oleh firaun Mesir kuno, Nekho II, di dekat kota Karkemis. Dalam peperangan itu, tentara Babel berhasil mengalahkan dan membasmi pasukan Mesir, sehingga memudahkan Nebukadnezar di kemudian hari untuk menguasai daerah Siria dan Kanaan, tanpa perlawanan dari Mesir.[7] Kemenangan ini merupakan penggenapan nubuat nabi Yeremia.[8]Nebukadnezar II kembali ke ibukotanya dan dinobatkan menjadi raja pada tanggal 1 Ululu (bulan Elul; = 7 September 605 SM). Kemudian ia pergi lagi berperang untuk menjajah tanah Hatti (Siria dan Kanaan) yang ditinggalkan oleh kerajaan Mesir. Seperti Asyur, Babilonia berperang setiap tahun untuk menguasai jajahannya dan membawa banyak jarahan pulang ke Babilon. Ia membangun semua kota-kota besar Babilonia dengan mewahnya. Ibukotanya, Babilon, meliputi wilayah seluas 3 mil persegi, dikelilingi oleh rawa-rawa dan dua lapis dinding tebal. Sungai Eufrat mengalir di tengah kota, dihubungkan dengan jembatan batu yang indah. Di tengah kota ada ziggurat raksasa yang disebut Etemenanki, "Rumah perbatasan langit dan bumi," di sebelah kuil dewa Marduk.
Nebukadnezar berhasil menaklukkan Siria dan Fenisia, memaksa upeti dari Damaskus, Tirus dan Sidon. Ia juga menyerang Asia Kecil, di tanah "Hatti". Pada tahun 572 SM Nebukadnezar menguasai penuh Babilonia, Asyur, Fenisia, Israel, Filistin, Arabia utara dan sebagian Asia Kecil. Nebukadnezar terus berperang dengan Firaun Psammetichus II dan Apries (Hofra) selama pemerintahannya, dan pada zaman Firaun Amasis II tahun 568 SM, ia diduga pernah menginjakkan kaki di tanah Mesir.
C. Pengganti
Pada tahun 562 SM, Nebukadnezar meninggal di Babilon pada tahun ke-43 pemerintahannya. Setelah Nebukadnezar meninggal, tahtanya diteruskan oleh putranya, Ewil-Merodakh. Dua tahun kemudian, Ewil-Merodakh dibunuh oleh iparnya, Nergal-sarezer, suami dari saudara perempuan Ewil-Merodakh.D. Perhitungan tahun
Tahun-tahun pemerintahan Nebukadnezar dicatat cukup jelas dalam sejumlah catatan sejarah, baik dari sumber Babel sendiri (Tawarikh Babilonia), sumber Ibrani (Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, dan sumber-sumber negara-negara lain, termasuk Yunani. Perbandingan dengan Kalender Gregorian masih diperdebatkan, meskipun tahun-tahun di bawah ini diterima sebagian besar pakar sejarah Timur Tengah.- Tahun 605 SM
- sekitar bulan Agustus: Nebukadnezar dan pasukannya mengalahkan pasukan Mesir di bawah firaun Nekho II di Karkemis.[7]
- 15 Agustus atau tanggal 8 Abu (bulan ke-5 Ab): Nabopolassar, ayah Nebukadnezar, meninggal di ibukota Babilon.[7]
- 7 September atau tanggal 1 Ululu (bulan ke-6 Elul): Nebukadnezar dinobatkan menjadi raja di Babilon.[9]
- September - Februari (bulan Ululu atau bulan ke-6 Elul sampai Shabatu atau bulan ke-11 Syebat): Nebukadnezar pergi berperang ke tanah Hatti (Siria-Kanaan) dan tanpa perlawanan berarti mengambil banyak jarahan dari raja-raja di sana, termasuk Kerajaan Yehuda.[10] Pasukan Nebukadnezar sempat menaklukkan Yerusalem dan mendapatkan upeti dari Yoyakim, raja Yehuda[11] (pada tahun ke-3 pemerintahan Yoyakim), serta membawa pergi sejumlah orang-orang muda dari kalangan bangsawan dan tenaga-tenaga ahli ke Babel, termasuk di antaranya Daniel dan ketiga sahabatnya: Hananya, Misael dan Azarya.[12]
- Tahun 604 SM
- Bulan Februari/Maret atau bulan Shabatu (bulan ke-11 Syebat): Nebukadnezar pulang membawa banyak jarahan dan tawanan termasuk Daniel dan teman-temannya ke Babilon, dan mengakhiri "tahun naik tahta"-nya
- Bulan Maret/April atau bulan Nisannu (bulan ke-1 Nisan); tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar: Ia merayakan festival "Akitu" (tahun baru) dengan "memegang tangan-tangan Bêl dan putra Bêl"[14]
- Bulan Mei atau bulan Simanu (bulan ke-3 Sivan) ia mengumpulkan tentaranya dan berangkat lagi ke wilayah Hatti, ia bergerak tanpa perlawanan ke seluruh wilayah Hatti sampai bulan Kislîmu. Semua raja-raja tanah Hatti datang ke hadapannya dan ia menerima upeti besar mereka. Penyerangan ke tanah Hatti ini dilakukan tahun demi tahun untuk mengambil jarahan dan menaklukkan raja-raja kecil yang belum tunduk kepadanya.[15]
- Bulan November atau bulan Kislîmu (bulan ke-9 Kislew) ia bergerak ke kota Askelon, menghancurkan kota itu, menawan rajanya dan mengangkut banyak jarahan darinya.[16]
- Tahun 603 SM
- Februari atau bulan Shabatu atau bulan ke-11 Syebat) Nebukadnezar bergerak kembali ke Babilon, mengakhiri tahun ke-1 pemerintahannya.[17]
- April atau bulan Ajaru (bulan ke-2 Iyar; tahun ke-2 pemerintahannya: Nebukadnezar mengumpulkan bersama-sama satu tentara yang kuat dan bergerak ke tanah Hatti.[18]
- Tahun 602 SM
- Pada permulaan tahun ke-3 pemerintahannya (yang dimulai pada bulan Maret/April): Raja Akkad mengumpulkan pasukannya dan bergerak ke tanah Hatti dan membawa kembali banyak jarahan dari tanah Hatti ke Akkad.[19]
- Tahun 601 SM
- Pada permulaan tahun ke-4 pemerintahannya (yang dimulai pada bulan Maret/April): ia menyerang tanah Hatti.[20]
- Pada bulan November atau bulan Kislîmu (bulan ke-9 Kislew di tahun ke-4 pemerintahannya): Nebukadnezar bergerak melawan Mesir, tetapi gagal menaklukkannya. Ia kemudian kembali ke Babilon.[21]
- Tahun 598 SM
- Bulan November atau bulan Kislîmu (bulan ke-9 Kislew) tahun ke-7 pemerintahannya: Nebukadnezar mengumpulkan pasukannya, bergerak ke tanah Hatti.
- Tahun 597 SM
- Tanggal 16 Maret atau hari ke-2 bulan Addaru (bulan ke-2 Adar) tahun ke-7 pemerintahannya: Nebukadnezar
- Tahun 588 SM: Mengambil kesempatan perang antara Mesir dan Babilon, raja Zedekia mencoba memberontak. Ini menyebabkan Nebukadnezar mulai mengepung Yerusalem.
- Tahun 587 SM: Setelah dikepung 18 bulan, Yerusalem ditaklukkan, ribuan orang Yahudi dibuang ke Babel dan Bait Suci dibakar dan dihancurkan sampai rata tanah.
- Tahun 572 SM: Nebukadnezar menguasai penuh Babilonia, Asyur, Fenisia, Israel, Filistin, Arabia utara dan sebagian Asia Kecil.
E. Penggunaan nama Nebukadnezar
- Opera Nabucco (1842) yang digubah oleh Giuseppe Verdi merupakan kependekan nama Nebukadnezar dalam bahasa Italia.
- Pipa gas "Nabucco" (Nabucco pipeline) yang menyalurkan gas alam dari Turki ke Austria, melalui Bulgaria, Rumania, dan Hungaria.
- Saddam Hussein menganggap dirinya sebagai reinkarnasi Nebukadnezar[23] dan menyuruh membuat tulisan "Untuk Raja Nebukadnezar dalam pemerintahan Saddam Hussein" dipahatkan pada batu-batu bata yang disisipkan dalam tembok-tembok kota kuno Babilon dalam proyek rekonstruksi yang dimulainya.[24] Ia menamai salah satu divisi pasukan khususnya ("Republican Guards" sebagai "Divisi Nebukadnezar".[25]
- Botol anggur besar dengan volume setara 20 botol standar (total memuat 15 liter anggur) disebut "Nebuchadnezzar".
- "Nebuchadnezzar's Furnace" adalah sejenis bunga daylily.
- Nama kapal yang ditumpangi oleh Morpheus dalam film The Matrix dan The Matrix Reloaded.
- "Nebuchadnezzar II" menjadi sebuah karakter yang dapat dimainkan dalam game komputer Civilization V.
- "Nebuchadnezzar II" disebutkan dalam game komputer buatan Microsoft Age of Empires in the eighth Babylon campaign "Nineveh" in the history section and after the campaign is won.
Referensi
- ^ Anton Nyström, Allmän kulturhistoria eller det mänskliga lifvet i dess utveckling, bd 2 (1901)
- ^ http://www.bookcafe.com.my/en/islam-and-spiritual/politik-and-sejarah/benarkah-iskandar-bukan-zulkarnain.html "Benarkah Iskandar Bukan Zulkarnain" by Afareez Abd Razaak Al-Hafiz.
- ^ Harper, R. F. quoted in Peet, Stephen Denison (editor). 1900. “Editorial Notes,” The American Antiquarian and Oriental Journal. New York: Doubleday, vol. XXII, May and June, p. 207.
- ^ Lamb, Harold. 1960. Cyrus the Great. New York: Doubleday, p. 104.
- ^ Schrader, Eberhard. 1888. The Cuneiform Inscriptions and the Old Testament. London: Williams and Norgate, p. 48 (footnote).
- ^ Chicago Assyrian Dictionary sub Kudurru Ca5'
- ^ a b c Tawarikh Yerusalem, bagian depan (observe), baris 1-9.
- ^ Yeremia 46:2
- ^ Tawarikh Yerusalem, bagian depan (observe), baris 10-11.
- ^ Tawarikh Yerusalem, bagian depan (observe), baris 12-13.
- ^ 2 Raja-raja 24:1
- ^ Lihat Daniel 1 terutama Daniel 1:1-4.
- ^ Tawarikh Yerusalem, bagian depan (observe), baris 10, 12, 15.
- ^ Tawarikh Yerusalem, bagian depan (observe), baris 14.
- ^ Tawarikh Yerusalem, bagian depan (observe), baris 15-17.
- ^ Tawarikh Yerusalem, bagian depan (observe), baris 18-20.
- ^ Tawarikh Yerusalem, bagian depan (observe), baris 20.
- ^ Tawarikh Yerusalem, bagian depan (observe), baris 21-24.
- ^ Tawarikh Yerusalem, bagian belakang (reserve), baris 1'-4'.
- ^ Tawarikh Yerusalem, bagian belakang (reserve), baris 5'.
- ^ Tawarikh Yerusalem, bagian belakang (reserve), baris 6'-7'.
- ^ 2 Raja-raja 24:8-16; Yeremia 52:28-30
- ^ Encyclopedia of the Developing World, edited by Thomas M. Leonard, p. 793.
- ^ Archeology Under Dictatorship, Michael L. Galaty and Charles Watkinson, p. 203.
- ^ Fontenot, Gregory; Degen, E. J.; Tohn, David. 2005. On point: the United States Army in Operation Iraqi Freedom. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press, p. 263. ISBN 978-1-59114-279-9
Sumber
(Bersambung)