Yahudi Dikutuk Allah Karena Merahasiakan Kebenaran
“Sungguh orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa bukti-bukti kebenaran dan petunjuk sesudah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itulah orang yang dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh orang-orang yang melaknat.” (Al-Baqarah : 159)
Ayat ini menjelaskan bahwa ahli kitab, yaitu kaum Yahudi dan Nasrani
telah merahasiakan hal-ihwal agama Islam dan Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam yang telah tertulis dalam Taurat dan Injil. Di dalam
kedua Kitab suci ini dijelaskan bahwa ahli kitab yang merahasiakan
kebenaran yang menerangkan ciri dan sifat Nabi Muhammad adalah
orang-orang yang berhak mendapatkan laknat dari Allah. Disamping itu
iapun mendapatkan kutukan dari para malaikat dan segenap manusia. Lebih
jauh Al-Qur’an menjelaskan mengenai sebab-sebab kaum Yahudi mendapat
laknat Allah sebagaimana tercantum dalam surat Al-Maidah ayat 77-82.
Garis besar isinya adalah sebagai berikut:
a. membuat aturan agama secara berlebih-lebihan;
b. mengikuti dorongan berbuat sesat;
c. gemar berbuat dosa;
d. tidak mau menegur temannya yang berbuat dosa;
e. menjadikan orang-orang yang kafir kepada Allah sebagai pimpinan dan anutannya;
f. mayoritas masyarakat Yahudi bermental rusak;
g. sangat antipati terhadap Islam.
a. membuat aturan agama secara berlebih-lebihan;
b. mengikuti dorongan berbuat sesat;
c. gemar berbuat dosa;
d. tidak mau menegur temannya yang berbuat dosa;
e. menjadikan orang-orang yang kafir kepada Allah sebagai pimpinan dan anutannya;
f. mayoritas masyarakat Yahudi bermental rusak;
g. sangat antipati terhadap Islam.
Pada hakikatnya ayat di atas adalah merupakan ketentuan umum yang
mencakup semua ummat manusia, yaitu setiap orang yang merahasiakan ke
benaran kepada orang lain atau menyembunyikan ilmu yang diketahuinya
akan mendapat laknat Allah.
Ayat inipun memberikan pelajaran, bahwa orang yang melihat seseorang atau masyarakat melanggar ketentuan-ketentuan Allah di depan matanya, atau melihat seseorang dengan terang-terangan merusak agama atau menyebarluaskan bid’ah, perbuatan-perbuatan sesat, tetapi ia berdiam diri dan tidak berjuang untuk melawannya, dengan lisan ataupun tulisan, maka orang seperti ini juga mendapatkan laknat Allah. Ringkasnya setiap orang beriman yang membiarkan merajalelanya kemungkaran, akan mendapat laknat Allah sebagaimana dialami oleh kaum Yahudi.
[islampos/sumber: 76 Karakter Yahudi Dalam Al-Qur’an, Karya: Syaikh Mustafa Al-Maraghi]
Ayat inipun memberikan pelajaran, bahwa orang yang melihat seseorang atau masyarakat melanggar ketentuan-ketentuan Allah di depan matanya, atau melihat seseorang dengan terang-terangan merusak agama atau menyebarluaskan bid’ah, perbuatan-perbuatan sesat, tetapi ia berdiam diri dan tidak berjuang untuk melawannya, dengan lisan ataupun tulisan, maka orang seperti ini juga mendapatkan laknat Allah. Ringkasnya setiap orang beriman yang membiarkan merajalelanya kemungkaran, akan mendapat laknat Allah sebagaimana dialami oleh kaum Yahudi.
[islampos/sumber: 76 Karakter Yahudi Dalam Al-Qur’an, Karya: Syaikh Mustafa Al-Maraghi]
0 komentar:
Posting Komentar