Sejarah Awal Agama Yahudi (1)
Oleh: Prof. DR MM Al A’zami
Israel
telah ada dalam pikiran Tuhan sebelum penciptaan alam (Gen. R. 1.4)
yang mana diciptakannya langit dan bumi hanyalah karena keunggulan
Israel. Sebagaimana alam tak mungkin wujud tanpa angin, hal itu pun tak
mungkin wujud tanpa Israel. 1
Cara
terbaik mengkaji Kitab suci adalah melakukannya secara kronologis,
mulai dengan sejarah keagamaan dan politik agama Yahudi. Catatan
catatan tradisional Yahudi mungkin bisa membuat seseorang terperangah
dan shock, karena tradisi mereka ternyata penuh dengan praktik-praktik
penyemhahan berhala, paganisme, dan seringnya pengingkaran terhadap
keesaan Tuhan. Tujuan utama saya di sini ingin menunjukkan bahwa para
pemeluk awal agama Yahudi tidak suka mengikuti Nabi Musa atau
risalahnya. Banyak cerita-cerita tradisional yang menggambarkan
pendapat-pendapat orang-orang Yahudi awal yang tak senang terhadap
nabi-nabi mereka dan mengungkapkan konsepsikonsepsi yang memprihatinkan
tentang Tuhan, dan setelah memaparkan beberapa di antaranya, saya akan
beranjak ke sejarah raja-raja Israel dan Yehuda dan kehidupan mereka
yang penuh dengan penyembahan berhala. Hal ini akan memberikan satu
sketsa kepada pembaca tentang suasana tempat Perjanjian lama (PL) telah
menjadi korban selama berabad-abad dan pada akhirnya telah mengurangi
harapan kemungkinan terpelihara secara meyakinkan.2
1. Sejarah Yahudi Sebelum Berdirinya Kerajaan
Lahirnya Ishmael dan Isaac, anak-anak Abram (Abraham)
1. Sarai, Istri Abram,3 belum juga mendapat anak. Tetapi ia mempunyai seorang hamba dari Mesir, seorang gadis bernama Hagar.
2.
Sarai berkata kepada Abram, “Ketahuilah sekarang, Tuhan tidak
memungkinkan saya melahirkan anak. Sebab itu, sebaiknya engkau tidur
dengan hamba saya ini. Barangkali dia dapat melahirkan anak untuk saya.”
Abraham mau mendengar apa yang dikatakan oleh Sarai.
3.
Dan Sarai, istri Abram, menghadiahkan Hagar (pembantu dari Mesir) pada
suaminya, setelah ia menetap sepuluh tahun di bumi Kanaan, untuk
dijadikan sebagai istri selir.
15 Lalu Hagar melahirkan anak laki-laki, dan Abram ayahnya, menamakan anak yang dilahirkan Hagar dengan sebutan Ishmael.4
15 Kemudian Tuhan berkata kepada Abraham, “Engkau jangan lagi memanggil istrimu Sarai; mulai sekarang namanya Sarah.
16 Aku akan memberkatinya dan ia akan melahirkan seorang anak lakilaki
yang akan Kuberikan kepadamu. Ya, Aku akan memberkati Sarah. dan ia akan
menjadi ibu leluhur bangsa-bangsa. Di antara keturunannya akan ada
raja-raja.”
17 Lalu sujudlah Abraham, tetapi ia tertawa ketika berpikir, “Mana mungkin
seorang laki-laki yang sudah berumur seratus tahun mendapat anak? Mana
mungkin Sara melahirkan pada usia sembilan puluh tahun?”
18 Lalu berkatalah ia kepada Tuhan, “Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya.”
19 Tetapi Tuhan berkata, Tidak. Sarah istrimu akan melahirkan anak
lakilaki dan engkau akan menamakannya Isaac. Aku akan setia kepada
perjanjian-Ku dengan anak itu dan dengan keturunannya selama-lamanya.5
Isaac tiba-tiba menjadi satu-satunya anak yang sah bagi Abraham
Josephus,
seorang sejarawan Yahudi abad pertama menulis tentang, “Isaac,
satu-satunya anak laki-laki sah Abraham,” dan setelah itu ia segera
menjelaskan, “Sekarang Abraham sangat mencintai Isaac, karena menjadi
satusatunya anaknya yang sah, dan diberikan kepadanya pada batas usia
tua, berkat karunia Tuhan.”6
Apakah Josephus menurunkan derajat Ishmael pada status anak tak sah,
pada hal Kitab Kejadian 16:3 menegaskan bahwa Sarah telah memberikan
Hagar kepada suaminya “untuk menjadi istrinya”? Dia tetap menegaskan
Isaac sebagai satu-satunya anak yang sah, meskipun baru saja memaparkan
tentang Ismail secara panjang lebar pada tiga halaman sebelumnya.
Dari
anak-anak Isaac dan seterusnya, PL (Perjanjian Lama) memaparkan
kebohongan yang menjadi jadi yang dilakukan oleh para nenek-moyang
bangsa yang dipilih oleh Tuhan (God’s chosen people) sendiri, yang mana
dengan mereka itu Dia secara pribadi membuat sebuah perjanjian.
Kisah-kisah kebohongan pada semua tahapan ini, yang terpelihara di dalam
Kitab-kitab suci, hanyalah akan mengikis kepercayaan pembaca terhadap
tokoh-tokoh Biblikal dan terhadap keseriusan dan kesetiaan mereka
mengikuti perintahperintah Tuhan.
Yakub menipu ayahnya
Setelah
bertahun-tahun tanpa anak, Rebekah (istri Isaac) melahirkan dua anak
kembar laki-laki. Esau adalah yang lahir dahulu dan dikasihi oleh
ayahnya, sementara Rebekah selalu memihak Yakub. Pada suatu hari Esau
kembali dari berburu dalam keadaan lemah-lunglai karena kelaparan, dan
meminta Yakub sedikit sup kacang merah, tapi ia menolak memberikannya,
kecuali setelah Esau menyerahkan hak-haknya sebagai anak yang lahir
pertama kepada Yakub.7
Pada suatu kesempatan berikutnya, Rebekah dan Yakub bersekongkol menipu
Isaac melalui tipu muslihat yang tersusun rapi dengan menggunakan bulu
palsu: sehingga secara keliru Isaac telah memberikan berkat kepada Yakub
(yang sebetulnya adalah haknya Esau) seraya berucap, “Semoga
bangsabangsa menjadi hambamu, dan suku-suku bangsa takluk kepadamu.
Semoga engkau menguasai semua sanak saudaramu.”8
Ayah mertua menipu menantu
Karena
takut acaman balas dendam Esau-akibat berkatnya yang tercuriRebekah
mengungsikan Yakub ke rumah saudara laki-lakinya, Laban, di Haran,
barangkali dia mau mengawini anak perempuan Laban. Oleh karena itu, dia
menempuh perjalanan menuju Haran dan, karena terpikat dengan anak
perempuan ini, si cantik Rachel,9
dia tergila-gila ingin segera mengawininya tapi dia pertama-tama
diminta untuk bekerja pada ayahnya selama tujuh tahun sebelum impian
perkawinannya tercapai. Tujuh tahun kemudian dia benarbenar kawin, tapi
setelah menghabiskan malam perkawinan dengan pengantinnya dalam keadaan
yang gelap, dia begitu shock ketika mendapatkan pagi harinya bahwa ayah
mertuanya telah mengganti Rachel dengan saudara perempuannya, Leah,
yang tak begitu menarik.
Perkawinannya
dengan Rachel kemudian dilangsungkan seminggu kemudian, akan tetapi
hanya diperbolehkan setelah dia menjalani bekerja kepada Laban selama
tujuh tahun lagi. Ketika Yakub akhirnya meninggalkan Haran, dia disertai
dua orang istri, dua orang gundik, sebelas orang anak laki-laki, dan
seorang anak perempuan.10
Ketika meninggalkan rumah Laban, Rachel mencuri tuhan-tuhan sesembahan
keluarga ayahnya, sehingga Laban berusaha untuk menangkapnya dan
memeriksa kemah-kemah secara kasar; tapi Rachel dengan sigap telah
menyembunyikan tuhan-tuhan tersebut di dalam kantong pelana yang ia
duduki atasnya, dan usaha ini pun sia-sia.11
Dengan demikian, garis keturunan yang istimewa ini, meskipun senantiasa
berada dalam Perjanjian Tuhan, ternyata begitu luar biasa
mengelu-elukan tuhan-tuhan sesembahan keluarga mereka.
Yakub bergulat dengan Tuhan
24 Tetapi la tinggal seorang diri. Maka datanglah seorang laki-laki bergumul dengan Yakub sampai menjelang pagi.
25
Ketika orang itu merasa bahwa la tidak akan menang dalam pergumulan
itu, dipukulnya Yakub pada pinggulnya, sampai sendi pinggul itu
terkilir.
26
Lalu kata orang itu, “Lepaskan aku; sebentar lagi matahari terbit.”
jawab Yakub, “saya tidak akan melepaskan Tuan, kecuali jika Tuan
memberkati saya.”
27 “Siapa namamu?” tanya orang itu. “Yakub,” jawabnya.
28
Orang itu berkata, “Namamu bukan Yakub lagi. Engkau telah bergumul
dengan Tuhan dan dengan manusia, dan engkau menang; karena itu namamu
menjadi Israel. “12
Bagi
seseorang dari luar tradisi Judeo-Kristen, ide tentang seorang manusia
secara fisik menyerang Tuhan sampai hari terang benderang (dan menang)
adalah tidak bisa dibayangkan, jika tidak sesuatu yang profan.
Keluarga Yakub
Yakub mempunyai dua orang istri,
a. Leah, yang melahirkan 1. Ruben, 2. Simeon, 3. Levi, 4. Yehuda, 5. Issachar, 6. Zebulun
b. Rachel, yang melahirkan 1. Yusuf, dan 2. Benjamin.
Dia juga punya dua orang gundik,
a. Bilhah, hamba Rachel, yang melahirkan 1. Dan, dan 2. Naphtali.
b. Zilpah, hamba Leah, yang melahirkan 1. Gad, dan 2. Asher
Dengan demikian “Yakub mempunyai dua belas orang anak laki-laki.”13 Masa paceklik sangat parah yang melanda Yakub ketika usia senja merupakan pendorong baginya untuk hijrah ke Mesir;14
di mana anak laki-lakinya, Yusuf, pada waktu itu telah menduduki
jabatan Gubernur Mesir, dan mengundang orang tuanya dan
saudara-saudaranya untuk bergabung dengannya karena tanah Mesir masih
cukup tersedia bahan makanan. 15
“Keturunan Yakub yang pergi ke Mesir semuanya berjumlah enam puluh enam
orang, tidak termasuk menantu-menantunya. Anak-anak Yusuf yang lahir di
Mesir ada dua orang, sehingga keluarga Yakub yang tiba di Mesir
seluruhnya berjumlah tujuh puluh orang.”16 Ini termasuk semua anak-anaknya dan cucu-cucunya dari kedua orang istrinya dan kedua orang gundiknya.
Musa
Kakek Musa, Kohath, telah tiba di Mesir dari tanah Kanaan bersamasama dengan kakeknya, Yakub,17 dengan begitu satu-satunya orang dalam garis keturunan ini yang lahir di Mesir adalah ayah Musa, Amram.18
Meskipun dilahirkan di sana Musa meninggalkannya lebih dari empat puluh
tahun sebelum dia meninggal dunia, maka masa anak-cucu Yakub tinggal di
Mesir hanya selama 215 tahun.19
Hidup sebagai orang-orang merdeka, di sana keluarga Yakub menikmati
kesejahteraan yang luar biasa dan jumlah mereka pun bertambah begitu
cepat, tapi hat ini membangkitkan kecemburuan yang sangat besar di
kalangan masyarakat Mesir dan akhirnya menyulut mereka untuk memperbudak
bangsa Israel; dalam masa delapan puluh tahun sebelum peristiwa eksodus
(keluar dari Mesir), seluruh anak bayi laki-laki mereka dibunuh atas
perintah Fir’aun.20
Meskipun
terselamatkan oleh kasih sayang Tuhan pada masa bayinya, Musa terpaksa
melarikan diri pada usia dewasa karena membunuh seorang Mesir, dan
karena raja dan militer iri atas kesuksesannya dalam kampanye Ethiopia.
Dia Pergi ke Madyan kemudian berkeluarga dan menetap di sana sampai saat
diutus oleh Tuhan untuk menjadi rasul-Nya, untuk kembali ke tempat
kelahirannya dan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan.21
Tuhan sarankan bangsa Israel mencuri perhiasan perhiasan tetangga mereka
Setelah
gagal total membujuk-rayu Fir’aun agar melepas bangsa Israel, Musa clan
Harun kemudian menyaksikan serentetan bencana clan wabah yang
memorak-porandakan Mesir. “Tuhan berkata kepada Musa, “Aku akan
menjatuhkan satu bencana lagi atas raja Mesir dan rakyatnya. Sesudah
itu, ia akan melepas kamu pergi. Bahkan kamu semua akan diusir dari
sini. Sebab ittt bicaralah dengan bangsa Israel; suruhlah mereka minta
perhiasan emas dan perak dari tetangga mereka.”22
Dalam
hal ini bangsa Israel menaati Musa, mencari barang-barang emas, perak,
dan barang-barang lain yang berharga dari para tetangga Mesir mereka.
Tuhan melunakkan hati bangsa Mesir hingga memberikan apa saja yang
diinginkan bangsa Israel. “Dengan cara ini mereka membawa kabur kekayaan
orang-orang Mesir sewaktu mereka meninggalkan Mesir.”23
Sepenggal ayat ini, yang mana Tuhan melegitimasi pengambilan emas dan
perak milik orang Mesir oleh bangsa Israel, mengimplikasikan bahwa semua
barang-barang berharga adalah harta milik yang sah bagi bangsa-Nya yang
terpilih (Israel) saja. Pada kenyataannya, Kitab Ulangan (Deuteronomy)
33:2, mengindikasikan bahwa Yang Mahabesar telah menawarkan Taurat
kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (Gentile nations) juga, tapi karena
mereka menampik, maka Dia menarik kembali perlindungan hukum-Nya dari
mereka, dan mentransfer hakhak kekayaan mereka kepada Israel, yang
melaksanakan Hukum-Nya. Sepenggal ayat dalam Kitab Habakuk dianggap
menguatkan klaim ini.24
Bilangan warga Israel pada waktu Eksodus diperkirakan 2,000,000 (dua juta)
Setahun
setelah Eksodus (keluar dari Mesir), Musa clan Harun menghitung jumlah
orang laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas dan jumlah kekuatan
perang. Jumlah mereka didapati 603,550 warga Israel.25
Suku Levi tidak termasuk dalam bilangan angka ini, begitu juga kaum
perempuan segala usia, kaum laki-laki tua, dan kalangan anak muda di
bawah usia 20 tahun. Dengan memasukkan kelompok-kelompok ini ke dalam
penghitungan, kita dapat menyimpulkan bahwa-menurut PL-jumlah bilangan
orang yang ikut dalam Eksodus barangkali melebihi dua juta orang Yahudi.
Saya ingin menyerahkannya kepada pembaca yang punya daya imajinasi kuat
untuk menduga bagaimana sebuah suku yang terdiri dari tujuh puluh
orang, baru tiba di Mesir, bisa berlipat ganda menjadi dua juta jiwa
hanya dalam masa 215 tahun, terutama ketika bayi-bayi laki-laki mereka
dibunuh secara sistematis selama delapan dekade sebelumnya. Seperti
inilah keadaan PL yang ada di tangan kita sekarang.
Lempengan-lempengan batu dan anak sapi emas
Musa
naik ke gunung dan berdoa di sana selama empat puluh hari. “Pada akhir
masa itu Tuhan memberinya dua lembaran perjanjian, lembaran batu, yang
ditulis dengan jari Tuhan.”26
-
Waktu bangsa Israel melihat bahwa Musa lama sekali tidak turun dari gunung, tetapi masih di sana juga, mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya, “Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Musa, orang yang telah membawa kita keluar dari Mesir; jadi buatlah untuk ilah (gods) yang akan memimpin kami.”
-
Lalu Harun berkata kepada mereka, “Lepaskanlah anting-anting emas yang dipakai istri-istri dan anak-anakmu, dan bawalah kepadaku.”
-
Harun mengambil anting-anting itu, lalu dileburnya dan dituangkannya ke dalam sebuah cetakan dan dibuatnya sebuah patung sapi. Bangsa itu berkata, “Hai Israel, inilah ilah (gods) kita yang mengantar kita keluar dari Mesir!”
Inilah
dongeng klasik tentang ketidaksyukuran bangsa Israel kepada Tuhan, yang
baru saja mengakhiri keadaan keterpurukan mereka dan membelah laut
untuk pelarian mereka. Pada saat ingin menghukum mereka atas
ketidakpatuhan mereka, akhirnya Dia “bertobat dan tidak jadi
melaksanakan ancamanNya untuk menimpa bangsa itu dengan malapetaka.”28 Ide tentang Tuhan bertobat (repenting), seperti layaknya orang berdosa, juga merupakan gambaran lain dari PL yang sangat tak terbayangkan oleh akal sehat.
Dalam
keasingan orang-orang Yahudi sangat sering mencoba melempari Musa
dengan batu. Pada saat yang sama kecemburuan Harun dan Mariam tentang
saudara laki-laki mereka mulai memuncak, menyebabkan mereka angkat suara
menentangnya.
Tuhan
marah atas serangan ini, dan Mariam diserang penyakit lepra Musa
kemudian berdoa agar dia (Mariam) diampuni, dan dia sembull setelah
tujuh hari pengasingan di padang pasir di luar perkemahan. Cukup aneh
Harun tidak dihukum -barangkali karena peran dia sebagai pendeta.29
Imam
Korah juga menghasut suatu pemberontakan dan angkat suara “menentang
Musa dan Harun, bersama-sama dengan Datan, Abiram dan dull ratus lima
puluh orang pemimpin.”30
Menjelang
akhir pengembaraan Musa mengumpulkan kerumunan dekat perbatasan
Yordania dan menyampaikan pernyataan yang terperinci, memberikan mereka
seperangkat undang-undang dan konstitusi pemerintahan.31
Musa
memerintahkan kepada para pendeta dan pemimpin ini: Setiap tahun bangsa
Israel harus datang bersama-sama untuk merayakan pesta Pondok Daun di
tempat Tuhan pilihan untuk disembah. Engkau harus membacakan
undang-undang dan ajaran-ajaran ini kepada orang-orang diperayaan pada
setiap tahun ketujuh, yaitu tahun penghapusan utang. Setiap orang harus
hadir-laki-laki, perempuan, anak-anak, dan bahkan orang-orang asing yang
tinggal di kota-kotamu. Dan setiap generasi baru akan mendengarkan dan
belajar untuk menyembah Tuhan mereka dengan takut dan menggigil dan
untuk melakukan apa-apa yang disebut dalam hukum Tuhan dengan tepat.32
Tidak
terdapat bukti bahwa praktik pembacaan undang-undang pada setiap tahun
ketujuh ini benar-benar terjadi, sebagian dikarenakan kacaunya situasi
politik yang segera melanda bangsa Israel.33
Juga, sebagaimana yang akan kita lihat dalam bab berikut, semua
kitab-kitab yang dinisbatkan kepada Musa sejatinya ditulis beratus-ratus
tahun kemudian.
Hanya
sementara waktu saja dan setelah itu Musa wafat, begitu juga sebagian
besar generasi yang kabur dari Mesir menyeberang laut empat dekade
sebelumnya. Dengan Yosua mewarisi tampuk kepemimpinan, dia meneruskan
perjalanan menuju tanah Kanaan dan memimpin mereka menyeberang Sungai
Yordania untuk menguasai Jericho dan kota-kota lain. 34
Para sesepuh Israel mendekritkan bahwa Ark35
harus dipindahkan dari tempel Shiloh, untuk mendukung pasukan tentara
Israel dalam penyergapannya ke Palestina. Tetapi Ark sudah jatuh ke
tangan musuh, dan segera disusul dengan sebagian besar kota-kota Israel,
termasuk kuil Shiloh yang juga porakporanda.36
Catatan Kaki
1. Rev. Dr. A. Cohcn, Everyman’s Talmud, London, hlm. 61, dinukil oleh S.A. Zia, A History of Jewish C’rimes, Union Book Stall, Karachi, 1969, hlm. 53.
2. Pembaca
harus cermat bahwa sebagian besar kejadian-kejadian sejarah yang
disinggung dalam fasal ini mcmpunyai pengaruh langsung pada PL, atau pun
mcnunjukkan bagaimana praktikpraktik keagamaan dan moral yang meluas
tak mcndukung kelangsungan wujudnya PL secara sempurna dan utuh. Tujuan
saya tidak ingin mcmberikan suatu sejarah bangsa Israel yang
komprehensif; pembaca yang berminat bisa dengan mudah mendapatkan
rujukan-rujukan yang dilengkapi dengan rincian-rincian tentang
perjalana-perjalanan militer mereka dan loyalitas politis mereka, dll.
3. Demikianlah nama ini muncul di dalam Kitab Kejadian, dengan ‘Abram’ berubah menjadi ‘Abraham’ pada percakapannya dengan Tuhan.
5.
Kejadian 17. Diskusi mengenai perubahan dan penyisipan dan penamhahan
yang terjadi dalam Kejadian 17, rujuk buku ini hlm . ‘? Semua kutipan
biblikal di sini berdasarkan versi King James, kecuali disebutkan lain.
12.
Kejadian 32:24-28 Dalam bahasa Ibrani salah satu urh ‘Israel’ adalah
“seseorang yang bergulat dengan Tuhan ” ( Lihat ratatan kaki untuk
Kejadian 32 23-26)
19 Untuk
lehih rincinya lihat Rahmatullah al-Hindi, Izharal-Haq, i:2G6-68, di
mana pengarang menukil beberapa sumber Yahudi Dalam sumber P, 215 tahun
adalah rentang masa antara waktu perlulunnn Ibrahim ke lanah Kanaan dan
hijrahnya Yakub ke Mesir I lihat Kejadian 12:4b, 21:5, 25:26, •7 41, dan
jumlah seluruh musuh di Kanaan dan Mesir adalah 4111 tahun (sehagian
manuskrip menyebut 435 tahun) [lihat I.XX, Keluaran 12 401 Im menyisakan
rentang waklu 215 tahun untuk masa keberadaan mereka di Mesir
1901-1912, v:620
Kontraskan hal ini dengan perlakuan Nabi Muhammad terhadap warga Quraisy
itu sendiri yang memplot pembunuhannya, dan permintaannya kepada ‘Ali
untuk tetap tinggal menunggu (di Mekkah) sementara waktu dan
mengembalikan semua barang-barang berharga yang mereka percayakan
kepadanya. Lihat buku ini hlm ….’?
26 Joan Comay dan Ronald Brownrigg, Who is Who in the Bible : The Old Testament and the Apocrypha and the New Testament, Two Volumes in One, Bonanza Books, New York, 1990, hlm 283 menukil Exodus 31 : 18. Selanjutnya ditulis Who’s Who.
27 Keluaran 32: 1-6.
28 Keluaran 32: 14.
27 Keluaran 32: 1-6.
28 Keluaran 32: 14.
34. James Hastings, D.D., Dictionary of the Bible (Second Edition), T.&T. Clark, PAmhurgn, 1901, hlm. 433. selanjutnya disebut Dictionary of the Bible.
35.
Menurut Kitab Ulangan 10 1-5, Ark ini memuat pasangan kedua lembaran
batu yang diatasnya Tuhan telah mengukir Sepuluh Perintah (the Ten
Commandments)…. “Konon Ark yang asli adalah sebuah kotak/peti yang
rnemuat batu-batu suci yang dianggap bahwa Tuhan berada didalamnya ” (
Dictionary of the Bible, hlm. 53)
Dinukil dari buku The History of The Qur’anic Text: From Revelation to Compilation
0 komentar:
Posting Komentar