Sejarah Awal Agama Yahudi (2-Habis)
Oleh: Prof. DR MM Al A’zami
2. Sejarah Yahudi Setelah Berdirinya Kerajaan
Kekuasaan Saul ( ± 1020 – 1000 S.M.)
Karena
adanya pemerintahan bangsa Israel yang hierokratik telah terbukti tidak
efektif dalam menentang bangsa Palestina, Nabi Samuel membantu
mendirikan sebuah pemerintahan monarki. Saul menjadi orang pertama kali
yang memanfaatkannya, naik ke kursi singgasana walaupun kemungkinan
adanya sikap Samuel yang kurang setuju.37
Kekuasaan David ( ± 1000 – 962 S.M.)
Meskipun
disingkirkan dari pemerintahan Saul, David selalu menunjukkan kualitas
kepemimpinan yang luar biasa, dan ketika Saul jatuh di Gilboa, dia
mengumumkan diri sebagai Raja. 38
Kisah
Bathsheba sangat penting diceritakan: David pada suatu ketika mengintip
seorang perempuan berparas sempurna sedang mandi di bawah siraman sinar
rembulan. Setelah melakukan penyelidikan dia tahu bahwa perempuan
tersebut adalah Bathsheba, istri Uriah, seorang pegawai Het yang sedang
aktif berkhidmat di barisan perang. David diam-diam mengirim hadiah
kepadanya dan menjalin cinta dengannya, yang akhirnya membuahkan
kchamilan. Untuk menghindari skandal yang sudah dekat di mata ini,
David memanggil pulang Uriah dari pertempuran atas permintaan
Bathsheba, agar brrkumpul dengan istrinya. Akan tetapi, karena Uriah
lebih senang menghabiskan masa cutinya dengan kawan-kawannya ketimbang
langsung berkumpul dengan istrinya, David merencanakan pembunuhannya di
medan perang. Begitu ter – laksana, dia segera mengawininya. Bayi yang
dilahirkannya tak selamat, tapi kemudian dia melahirkan bayi yang kedua
laki-laki, Salomom, dan dia sangat berperan dalam penentuannya sebagai
Raja. 39
Kekuasaan Salomon ( ± 962 – 931 S.M.)
Gaya
hidup Salomon yang berfoya-foya merupakan suatu perilaku yang berbeda
drastis dari gaya hidup ayahnya yang simpel nan sederhana, dan dia,
menurut legenda Bibel, tidak puas dengan mengawini gadis-gadisnya pare
bangsawan punggawa istana, karena di samping itu dia masih menjejali
haramnya dengan perempuan-perempuan lain. Namun meski begitu, klaim
yang dibuat 1 Raja-raja (Kings) 11:3, bahwa dia memiliki 700 orang istri
dan 300 orang gundik, barangkali sangat berlebihan.40 Dia membangun sebuah Rumuh Tuhan di Jerusalem di atas skala yang luas,41 dan dipersembahkannya untuk menyembah Yahweh42
yang tunggal. Meski begitu, pada waktu yang sama dia mendirikan
tempat-tempat ibadah pagan untuk istri-istrinya yang penyembah berhala
yang banyak jumlahnya; “dia sendiri, lebih dari itu, dilaporkan telah
terpengaruh dengan istri-istrinya untuk memberikan beberapa tanda hormat
kepada tuhan-tuhan mereka, sementara secara esensi dia masih tetap
seorang Yahwis.”43
i. Kerajaan-Kerajaan yang Terpecah
Menyusul wafatnya Salomon, kekuasaannya terpecah menjadi dua. Judah dan Israel.
Ketika
kerajaan terpecah… imperium ini berakhir. Masa kebesaran politisnya
kurang dari satu abad, dan imperiumnya lenyap dan tak mungkin kembali.
Bangsa (Yahudi), yang sedang dalam keadaan terpecah-pecah dan
bagian-bagiannya sering berperang antara satu sama lain, tidak mudah
menjadi kekuatan penting lagi.44
a. Raja-Raja Israel
Di
sini saya akan menyinggung beberapa raja Israel secara singkat, untuk
memberi gambaran kepada pembaca tentang kondisi anarkis, baik politis
maupun keagamaan, yang menguasai negara.
1) Yerobeam I, anak laki-laki Salomon (931 – 910 S.M.)
Dia
adalah raja Israel pertama setelah terpecahnya kerajaan. Karena
orang-orang tidak senang dengan kebijakan-kebijakan pajak yang
diterapkan Salomon, dia berkomplot melawan ayahnya berkat desakan dari
pendeta Ahia. Disebabkan karena kutukan mati dari ayahnya sendiri, dia
melarikan diri ke Mesir dan mendapatkan suaka politik di sana. Saat
wafatnya Salomon, anaknya laki-laki yang lain, Rehobeam, naik takhta,
dan dalam hal ini suku-suku sebelah utara memutuskan untuk melepaskan
diri dan mendirikan kerajaan Israel yang terpisah, dengan Yerobeam yang
lepas dari hidup pengasingan sebagai rajanya yang pertama.45
Menyadari
peran sentral agama dalam bangsanya, Yerobeam mengkhawatirkan warga
negaranya yang mungkin melakukan perjalanan ke kerajaan Yehuda sebelah
selatan untuk berkurban di Yerusalem, di Rumah Tuhan Salomo. Untuk
mengikis kekhawatiran ini, dia harus mengalihkan perhatian mereka dari
Rumah Tuhan, dan untuk itu dia “menghidupkan kembali altar tradisional
di Bethel dekat perbatasannya sebelah selatan dan Dan di ujung utara,
dan mendirikan patung sapi emas di keduanya, sebagaimana yang pernah
dilakukan Harun di padang pasir.46
2) Nadab sampai Yehoram (910 – 841 S.M)
Yerobeam
diikuti serangkaian raja-raja yang, pada suatu kesempatan, menikmati
takhta tapi secara singkat sebelum akhirnya terbunuh. Kedelapan
raja-raja pada periode ini mengikuti jalannya Yerobeam, semuanya
menunjukkan perilaku yang bergelimang dengan dosa dalam masalah
keagamaan dan memalingkan orang-orang dari pemikiran satu Tuhan yang
benar.47
Ahab (874-853 S.M.) melangkah lebih jauh lagi karena memperkenalkan
suku Funisia kepada tuhan Baal sebagai salah satu tuhan*tuhan Israel,
untuk memenuhi tuntutan istrinya.48
Raja terakhir dari periode ini, Yehoram, dibantai bersama-sama dengan
seluruh anggota keluarganya dan seluruh nabi-nabi Baal, olch jenderalnya
sendiri yang bernama Yehu.49
3) Yehu (841 – 814 S M )
Dengan
memimpin.sebuah pemberontakan yang dihasut oleh Nabi Elisya, Yehu
mengklaim bahwa Tuhan telah mengangkatnya sebagai raja Israel untuk
membersihkan rumah Ahab yang berdosa. Dia membantai seluruh anggota
keluarga dari ketiga raja yang sebelumnya yang menyembah Baal, memenggal
kepala tujuh puluh orang anak laki-laki Ahab dan menumpuk kepala mereka
menjadi dua tumpukan.50 Din kemudian merombak negara menjadi reformasi keagamaan.51
4) Yoahaz sampai Hosea (814 – 724 S.M)
Meskipun
telah dilakukan perribaruan-pembaruan oleh Yehu, negan mulai mengalami
kemerosotan militer yang mengkhawatirkan, satu catatan kemenangan adalah
kemenangan Yoas atas Amazia, yang pada waktu itu adalah raja Yehuda.
Yoas (798 – 783 S.M.) menjarah bejanabejana emas dan perak dari Rumah
Tuhan Salomon, bersama-sama dengan harta-benda kerajaan negara itu.52 Selebihnya, periode ini ditandai dengan serangkaian pembunuhan yang sangat sering dan ketertundukan Israel pada kekuatan Asyur.53
Hosea (732 – 724 S.M.), raja Israel yang terakhir, melakukan suatu
upaya yang terburu-buru untuk melepaskan diri dari penindasan Asyur;
Salmaneser, penguasa baru Asyur bereaksi dengan menyerbu apa yang masih
tersisa dari Israel dan menangkap serta memenjarakan Hosea. Ibu kota
Samaria menyerah pada tahun 721 S.M., dan dengan pendeportasian
penghunipenghuninya, berakhirlah kerajaan Utara Israel.54
b. Raja-Raja Yehuda
Seperti
halnya Israel, negeri ini juga dicekam dengan anarki dan pemujaan
kepada berhala. Sedikit perincian dalam bagian ini akan memberikan suatu
kerangka yang penting untuk pasal berikutnya dan pembahasannya tentang
pemeliharaan PL.
1) Rehobeam, anak laki-laki Raja Salomon, sampai Abiam (931 – 911 S.M)
Raja
pertama Yehuda dan pengganti takhta Salomon, Rehobeam, mempunyai
delapan belas orang istri, dua puluh delapan orang anak laki-laki dan
enam puluh orang anak perempuan. Para sarjana Bibel melukiskan kondisi
agama pada masanya sangat buruk sekali,55 dan PL menyatakan bahwa orang-orang itu:
juga
membangun (sendiri-sendiri) tempat-tempat yang tinggi dan
patung-patung, dan tempat-tempat ritual perzinaan pagan (groves), di
atas setiap bukit,56
dan di bawah setiap pepohonan yang rindang. Di sana juga terdapat kaum
laki-laki pelaku sodomi dan bertugas sebagai pelacur sesuai dengan
perbuatan-perbuatan jijik dan terkutuk yang dilakukan oleh bangsa-bangsa
yang telah diusir Tuhan pada waktu orang Israel memasuki negeri itu.57
Anak laki-lakinya, Abiam, yang berkuasa hanya tiga tahun, mengikuti jejaknya. 58
2) Asa sampai Yosafat (911-848 S.M.)
Asa (911-870 S.M.) dipuji-puji dalam Alkitab karena kesalehannya.
Dia
memberantas praktik-praktik penyembahan berhala dan menghidupkan
kembali Rumah Tuhan di Yerusalem sebagai pusat ibadah. Diputuskannya
bahwa orang-orang kafir diancam hukuman mati. Bahkan Asa memecat
neneknya, Maakha…, dari kedudukannya karena telah membuat patung berhala
yang cabul yang dihubungkan dengan pemujaan Asyera, dewi kesuburan
Funisia.59
Dia
mengirimkan harta-benda Rumah Tuhan kepada Benhadad dari Damsyik, untuk
membujuknya agar menyerbu Israel dan dengan begitu menghilangkan
tekanan pada Yehuda.60
Anak laki-lakinya, Yosafat (870-848 S.M.), melanjutkan
pembaruan-pembaruan Asa dan menghancurkan banyak tempat-tempat keramat
di bukit-bukit lokal.61
3) Yehoram sampai Ahas (848 – 716 S.M.)
Periode
ini, meliputi kekuasaan delapan raja, menyaksikan kemhali nya kondisi
penyembahan berhala dan kebejatan moral. Yehoram (848 – 840 S.M.)
membangun tempat-tempat tinggi di gunung-gunung Yehuda dan memaksa para
penghuni Yerusalem untuk melakukan zina,62 sementara anak laki-lakinya, Ahazia, memasukkan Baal sebagai salah satu tuhannya kerajaan Yehuda.63 Begitu juga Amarin (796 – 781 S.M.) menjadikan tuhan-tuhan Seir sebagai tuhan-tuhannya sendiri dan bersujud di depan mereka.64 Penggantinya, Uzia, menekankan usaha-usahanya dalam mengembangkan kerajaan,65
namun di tangan Ahas (736 – 716 S.M.) Yehuda mengalami kemunduran
dengan cepat. Ahas “hanyut dalam pemujaan-pemujaan pagan dan
menghidupkan kembali adat-istiadat primitif tentang kurban anak kecil66 begitu jauh sampai dia berkurban anak laki-lakinya sendiri sebagai sarana memohon kemurahan Yahweh.67
Akhirnya, sebagai tanda ketertundukan dia pada kekuasaan Asyur, dia
terpaksa mengganti penyembahan Yahweh di dalam Rumah Tuhan Salomon
dengan tuhan-tuhan Asyur.68
4) Hizkia (716 – 587 S.M.)
Menggantikan
ayahnya, Ahas, ketika pada usia 25 tahun, dia membuktikan dirinya
menjadi seorang penguasa Yehuda yang paling terkemuka dan melakukan
pembaruan-pembaruan berikut ini:
-
Dia membersihkan tempat-tempat suci negara dari praktik-praktik penyembahan berhala dan menghancurkan tempat-tempat yang digunakan untuk ritual perzinaan.70
5) Manasye sampai Amon (687 – 640 S.M)
Manasye
(687-640 S.M.) bereaksi melawan pembaruan-pembaruan yang dilakukan
ayahnya dengan mengembalikan lagi altar-altar yang telah dihapuskan
ayahnya, membangun altar-altar untuk beribadah kepada Baal dan menyembah
dan mengabdi bintang-bintang. Anak laki-lakinya, Amon, melanjutkan
praktik-praktik ini.71
6) Yosia (640 – 609 S.M):
Taurat ditemukan secara menakjubkan
Yosia
menggantikan ayahnya pada usia delapan tahun. Pada tahun kedelapan
belas pemerintahannya, imam agung Hilkia menunjukkan kepada Safan,
seorang sekretaris negara, sebuah “Buku Hukum” yang ia temukan dari
galian di Rumah Tuhan sewaktu direnovasi. Buku ini dibacakan di depan
Yosia dan ia menjadi risau betapa praktik-praktik keagamaan pada masanya
telah sesat, yang akhirnya mengundang sebuah pertemuan umum di Rumah
Tuhan dan membacakan seluruh isi Buku kepada seluruh yang hadir sebelum
memulai sebuah program pembaruan yang menyeluruh.72
Rumah
Tuhan dibersihkan dari semua altar-altar penyembahan berhala dan
objek-objek pemujaan, terutama yang berasal dari sesembahan bangsa
Asyur kepada matahari, rembulan dan bintang-bintang…. Praktik kurban
anak pun distop ‘bahwa tak sebrang pun boleh membakar anak laki-lakinya
atau anak perempuannya sebagai suatu sesajian buat Dewa Molokh.’ [2
Raja-raja 23:10] Pendeta-pendeta atau imam-imam yang menyembah berhala
semua dibunuh, rumah pagan pelacur-pelacur laki-laki dihancurkan, dan
tempat-tempat keramat lokal di luar Yerusalem juga diruntuhkan dan
dicemarkan dengan membakar tulang -belulang manusia di tempat-tempat
tersebut.73
7) Yoahas sampai Zedekia (609 – 597 S.M.)
Selama
periode yang kacau ini Yehuda menghadapi tekanan yang terus meningkat,
pertama dari bangsa Mesir dan kemudian bangsa Babel. Yang disebut
terakhir ini dipimpin oleh Raja Nebukadnesar, yang memboyong seisi rumah
tangga kerajaan Yehuda sebagai tawanan kr Babel dan tidak meninggalkan
apa pun kecuali tanah yang sangat mengenaskan.74
Zedekia (598-587 S.M.) yang nama aslinya adalah Matania, raja terakhir
Yehuda, adalah diangkat oleh Nebukadnerar sebagai raja boneka; setelah
sembilan tahun pengabdian dia secaru bodoh melakukan pemberontakan atas
bujukan bangsa Mesir, yang akhirnya mengundang suatu serangan dart
Babel.75
ii. Penghancuran Rumah Tuhan yang Pertama (586 S.M.) &
Pengasingan Bibel (586 – 538 S.M.)
Pengasingan Bibel (586 – 538 S.M.)
Setelah
melakukan tekanan pengepungan kota Yerusalem hingga menyerah pada
bulan Agustus 586 S.M., pasukan tentara Babel menghancurkan pagar-pagar
kota dan meruntuhkan Rumah Tuhan.
Barangkali
sebanyak lima puluh ribu rakyat Yehuda, termasuk wanita dan anak-anak,
diangkut ke Babel dalam dua deportasi yang dilakukan Nebukadnezar. Ini
semua, kecuali beberapa pemimpin politik, ditempatkan di koloni-koloni,
di mana mereka diizinkan memiliki rumah sendiri, mengunjungi satu sama
lain secara bebas, dan melakukan bisnis.76
iii. Pembangunan Kembali Yerusalem dan Pendirian Rumah Tuhan Kedua (515 S.M.)
Satu
generasi setelah Pengasingan, Babel jatuh ke kekuasaan Persia;
orang-orang Yahudi diizinkan kembali ke tanah air mereka dan sedikit
dari mereka yang menerima tawaran ini. Mereka kemudian mendirikan Rumah
Tuhan pada tahun 515 S.M.77
Pada masa Rumah Tuhan kedua inilah Nabi Ezra pertama kali mulai upacara
pembacaan Taurat secara publik (± 449 S.M.). la lebih merupakan tokoh
agama dari pada tokoh politis, dan -karenanya- telah menjadi pendiri
Yudaisme yang legal dan senantiasa sangat berpengaruh dalam pemikiran
Yahudi sepanjang abad-abad berikutnya.78
iv. Pemerintahan Helenistik (333 – 168 S.M.) dan Pemeberontakan Makkabi (168 – 135 S.M.)
Dengan
penaklukan Iskandar Agung yang gemilang atas Palestina pada tahun 331
S.M., bangsa Yahudi segera berasimilasi ke dalam budaya Helenistik.
Satu
aspek yang aneh dari era asimilasi Helenistik ini adalah suatu fakta
bahwa seorang imam tinggi, Onias III, yang dipecat oleh otoritas
Seleucid, pergi ke Mesir dan mendirikan sebuah rumah tuhan (temple)
pembangkang kepada Yahweh di Leontopolis atas nama Heliopolis, yang
berdiri di sana selama seratus tahun.79
Antiok
IV, Raja Suria, begitu semangat luar biasa dalam menetapkan
adat-istiadat dan agama Yunani di daerah penaklukan ini. Karena
loyalitas Yahudi yang mencurigakan, pada tahun 168 S.M. dia
memerintahkan pendirian altar untuk memuja Zeus di seluruh negeri,
khususnya di dalam Rumah Tuhan di Yerusalem. Meski pun akibat takut
tentara Suria telah membuahkan ketaatan yang menyeluruh pada perintah
ini, Yudas Makabe, seorang serdadu, melakukan pemberontakan dan
berhasil mengalahkan jenderal jenderalnya Antiok di
pertempuran-pertempuran yang silih berganti dalam rentang waktu dari
165160 S.M. Dia membersihkan Rumah Tuhan dari pengaruh-pengaruh Suria
dan mendirikan sebuah dinasti yang bertahan sampai 63 S.M., meski dia
sendiri telah terbunuh pada tahun 160 S.M.80
v. Akhir Dinasti Makabe (63 S.M.), Pemerintahan Roma dan Penghancuran Rumah Tuhan Kedua
Dinasti
Makabe berakhir dengan penaklukan Roma atas Yerusalem, dan satu abad
kemudian, pada tahun 70 M., serdadu Roma menghancurkan Rumah Tuhan yang
kedua. “Penghancuran yang kedua telah membuktikan akhir riwayatnya.”81
Inilah
beberapa tanggal yang disusun Neusner sebagai dasar pencapaian Yahudi
pada abad-abad menyusul runtuhnya Rumah Tuhan yang kedua.82
Tabel tanggal-tanggal
± 80-110 |
Gamaliel
mengepalai sebuah akademi di Yavneh Kanonisasi terakhir Kitab-kitab
Suci Ibrani Pengumuman Tata Tertib Sembahyang oleh para rabi
|
120 |
Akiba memimpin gerakan rabinis
|
132-135 |
Bar Kokhba memimpin perang mesianis melawan Roma Filistin sebelah selatan hancur
|
± 220 |
Akademi Babel didirikan di Sura oleh Rabi
|
± 250 |
Pakta antara bangsa Yahudi dan Raja Persia, Syapur l:
Bangsa Yahudi harus mengindahkan hukum negara; Bangsa Persia harus mengizinkan bangsa Yahudi untuk memerintuh diri-sendiri, hidup sesuai dengan agama mereka sendiri |
± 300 |
Penutupan Tosefta, kumpulan materi suplemen dalam tafsir dan penjelasan Misynah
|
± 330 |
Mazhab Pumbedita yang dipimpin Abbaye, kemudian Raba, meletakkan fondasi Talmud Babel
|
±400 |
Talmud dari tanah Israel disempurnakan sebagai komentar sistematik
tentang empat dari enam bagian Misynah,khususnya Pertanian, Musim,
Perempuan, dan Kerusakan (dibuang: Hal-hal yang Suci dan Penyucian)
|
±400 |
Rabi Asi mulai membentuk Talmud Babel, yang baru selesai tahun 600
|
630-640 | Penaklukan Muslim atas Timur Tengah |
± 700 |
Saboraim merampungkan pengeditan terakhir Talmud Babel sebagai sebuah komentar sistematik tentang empat dari enam bagian Misyna (dikecualikan: Pertanian dan Penyucian)
|
Tabel
ini menunjukkan bahwa hilangnya kekuatan politik secara total telah
rnemaksa orang-orang Yahudi untuk memulai suatu era aktivitas
kesusastraan, dengan mendirikan berbagai akademi yang mencapai
puncaknya pada penghimpunan Misyna, Talmud Yerusalem, dan Talmud Babel.
Sebenarnya yang disebut terakhir ini (Talmud Babel) mendapatkan
bentuknya yang final pada masa setelah Islam di Irak (± 700 M.) atau
barangkali bahkan sesudahnya lagi (mengingat semua tanggal selain dari
penaklukan kaum Muslim adalah perkiraan), dan matang di bawah pengaruh
kuat dari fiqih Islam yang sudah mengakar di Irak enam dekade
sebelumnya.
3. Kesimpulan
Sejarah-sejarah
agama Yahudi tidak mendukung iman pada teks PL, karena kebanyakan para
penguasa adalah penyembah berhala yang dengan berbagai macarn cara ingin
memalingkan urusan-urusan mereka dari Tuhan. Sayang sekali para leluhur
Israel sendiri bukanlah contoh yang baik, melakukan kecurangan dengan
sanak keluarga dan famili mereka sendiri. Musa, nabi Israel yang paling
besar, harus puas dengan sebuah bangsa yang tak tahu berterima kasih
sama sekali kepada Tuhan dan kepadanya: setelah memperlihatkan berbagai
mukjizat, berupa wabah, pambelahan air laut, dia hanya meninggalkan
selama empat puluh hari saja mereka sudah mendirikan patung anak sapi
emas untuk disembah. Perilaku
semacam ini mencuatkan keraguan yang serius tentang ketaatan bangsa
Yahudi memelihara ajaran-ajaran Musa semasa hidupnya, apalagi pada
masa-masa setelahnya. Teks kitab-kitab suci mereka itu sendiri telah
hilang lebih dari sekali, dan setiap kalinya berlangsung berabad-abad
sementara raja-raja dan punggawanya hanyut dalam pemujaan
berhala-berhala. Sekarang mari kita pindahkan perhatian kita, dan
mengkaji sejauh mana kitab-kitab suci ini dipelihara.
Catatan Kaki
39. Who’s Who, i:65-6, 93. Di dalam Islam kisah ini mcrupakan kcbohongan yang tak malu
40. Dictionary of the Bible, him. 435.
40. Dictionary of the Bible, him. 435.
41. 1 Kings, pasal 5-8
42. Istilah Tuhan dalam bahasa Ibrani
45. Who’s Who. i 205
46. Ibid., i: 206.
47. Ibid., i: 63, 107, 291, dan 394. Lihat juga Josephus, Antiq., Bab 8, pasal 12 No. 5 (313).
48. Dictionary of the Bible, him. 16.
48. Dictionary of the Bible, him. 16.
49. Who’s Who, i:192.
50. Ibid., i:194-5.
51. Ibid., i:194-5.
52. Who’s Who, i: 215. Dia juga mengunjungi Nabi Elise yang sudah tua setelah kemenangannya, hal yang membuat orang heran apakah Elise mungkin mengampuni pencurian bejana-bejana emas dan perak dari Rumah Tuhan Salomo.
50. Ibid., i:194-5.
51. Ibid., i:194-5.
52. Who’s Who, i: 215. Dia juga mengunjungi Nabi Elise yang sudah tua setelah kemenangannya, hal yang membuat orang heran apakah Elise mungkin mengampuni pencurian bejana-bejana emas dan perak dari Rumah Tuhan Salomo.
53. Dictionary of the Bible, hlm. 471; Who’s Who, i: 260, 312, dan 345.
54. Who’s Who, i: 159, dengan mengutip 2 Raja-raja 15: 30.
54. Who’s Who, i: 159, dengan mengutip 2 Raja-raja 15: 30.
55. Who’s Who, i: 322-23; Dictionary of the Bible, hlm. 840.
56. “Groves”
digunakan sebagai tempat-tempat untuk ritual perzinaan pagan, di mana
pesta-pora gila-gilaan massal berlangsung dibawah pohon-2 yang ditanam
khusus untuk tujuan itu. Lihat Elizaabeth Dilling, The Plot Against Christianity, ND. hlm. 14
57. 1 Raja-raja 14: 23-4.
58. Who’s Who, i: 25; Dictionary of the Bible, hlm. 4.
59. Who’s Who, i: 56.
60. Dictionary of thc Bible, hlm. 59-60.
61. Who’s Who, i: 193.
62. KJV (Alkitab versi King James), 2 Fasal 21: 11 (lihat juga 21: 13). Bagaimanapun juga dalam CEV (Alkitab versi Inggris Kontemporer) referensi tentang zina ini dihapus l.ihat buku 11 hlm 326-7.
69. 2 Raja-raja 18: 4,
70. Dictionary of the Bible. hlm. 382; Who’s Who,
i:152; 2 Raja-raja 23:14. (Kitab 2 Raja-raja 23 14 mengisahkan
penghapusan penyembahan berhala oleh raja Yosia, dan bukan raja Hizkia –
Penterjemah)
71. Dictionary of the Bible. hlm 616. Who’s Who 1 50
74. Who’s Who, i: l88-190 Lihal juga 2 Raja raja 24
75. Who’s Who, i: 388: Dictionary of the Bible hlm 1054-5
76. Dictionary of the Bible. hal 440. Lihat juga Jacob Neusner, The Way of Torah, Wadsworth Publishing Co , California, edisi ke-4, 1988. hlm, xiii.
77. Neusner. The Way of Torah hlm xiii, xxi.
78. Dictionary of the Bible, hlm 441 Lihat juga Nehemia 8
79. Dictionary of the Bible, hlm 442
82. Ibid.
hlm. xxi-xxii , Klaim Neusner bahwa kanonisasi terakhtr Kitab-kitab
Suci Ibrani terjadi antara 80-110 M sangat tlidak akurat .Lihat buku uu
hlm 282-6
Dinukil dari buku The History of The Qur’anic Text: From Revelation to Compilation
0 komentar:
Posting Komentar