Dalam hitungan hari Obama akan datang ke negeri ini. Menurut Pengamat
Kebijakan Publik Ichsanoodin Noorsy kedatangan Presiden AS itu untuk
melanjutkan hegemoni bisnis mereka selama ini.
Kedudukan Indonesia dan Amerika saat ini jelas tidak setara. Karena
faktanya Indonesia tidak lebih dari negara satelit negeri Paman Sam
tersebut. Amerika mendominasi dan meraup banyak untung dari Indonesia.
Setidaknya dilihat dari kerjasama ekonomi saja, prinsip modal
sekecil-kecilnya dengan keuntungan sebesar-besarnya benar-benar dipegang
teguh Amerika. Maka tidak aneh tingkat keuntungan yang diperoleh AS
terhadap Indonesia adalah 10 kali lipat. Jadi kalau Amerika melakukan
investasi satu dollar, maka ia peroleh 10 dollar, kalau 10 berarti dapat
100 dollar.
“Tidak sebanding dengan keuntungan kita, Indonesia menanggung rugi,
sedangkan AS untung 10 kali lipat!” ungkap Pengamat Kebijakan Publik
Ichsanudin Noorsy dalam talkshow Halqah Islam dan Peradaban (HIP) ke-18,
Selasa (16/3) di Wisma Antara, Jakarta.
Lebih lanjut Noorsy menjelaskan meskipun perusahaan multi nasional
Amerika menyerap banyak tenaga kerja Indonesia, tetap saja keuntungan
Indonesia yang hanya sebagai buruh dengan Amerika sebagai tuan, tetap
tidak merubah posisi dan keuntungan yang diperoleh kedua negara
tersebut.
Senada dengan Noorsy, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail
Yusanto pun menyatakan bahwa kedatangan Obama tidak lepas dari
kepentingan ekonomi AS. Ismail pun menjelaskan kaum Muslim Indonesia
harus menolak kedatangan Obama, lantaran secara akidah posisi AS adalah kafir harbi fi’lan, melakukan permusuhan terhadap Islam secara terbuka.
Pembantaian jutaan kaum Muslimin di Irak dan Afghanistan terus
dilakukan hingga hari ini, ditambah lagi penambahan 30 ribu pasukan AS
untuk menginvasi Muslim Taliban terjadi ketika Obama berkuasa!.
”Pembantaian itu terus berlangsung,” tegas Ismail di hadapan sekitar 300
peserta yang menyimak.
Konstitusi yang ada di Indonesia sesungguhnya bertolak belakang
dengan apa yang dilakukan oleh pemimpin bangsa ini. ”Dalam konstitusi
jelas-jelas kalau Indonesia pro kepada perdamaian dunia, tapi secara
diplomatik kita masih bermesraan dengan negara penjajah AS,” pungkasnya.
Pada talksshow yang bertema: “Menolak Obama, Menyingkap Kejahatan Amerika dan Misi Dibalik Lawatan Obama”
tersebut turut hadir pula sebagai pembicara mantan Kepala Staf Angkatan
Darat (KSAD) Tyasno Sudarto dan Politisi Partai Amanat Nasional
Abdillah Toha.[] helmy akbar
Sumber
Sabtu, 15 Februari 2014
Filled Under:
tokoh
Ichsanuddin Noorsy: Indonesia Rugi, Amerika Untung 10 Kali Lipat!
Posted By:
Unknown
on 07.08
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar