Yahudi, Bangsa Yang Paling Suka Mengatur Tipu Daya Di Tengah Masyarakat
“Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang beriman, mereka berkata, “Kami beriman”. Dan bila sebagian mereka bertemu dengan sesamanya mereka berkata, “Apakah kamu ceritakan kepada mereka apa yang Allah bukakan kepadamu untuk mereka jadikan alasan melawan kamu di harapan Tuhanmu? Tidakkah kamu berpikir?” (QS. Al-Baqarah:76).
ORANG orang Yahudi bila bertemu dengan sahabat-sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam., maka yang munafiq di antara mereka itu mengemukakan pernyataan bahwa di dalam Kitab suci mereka telah dijelaskan akan datangnya Muhammad, seorang Rasul pembawa khabar gembira.
Tetapi orang-orang Yahudi ini bila telah berkumpul sesama mereka, maka para pendetanya menegur teman-temannya yang telah berani menceritakan rahasia Taurat pada sahabat-sahabat Nabi tersebut.
Mereka mencela perbuatan orang-orang Yahudi yang telah terlanjur menceritakan isi Taurat kepada sahabat-sahabat Nabi, bukan karena cerita itu tidak benar, tetapi karena takut menjadi senjata memakan tuan. Karena apa yang mereka ceritakan itu sesuai dengan keterangan Al- Qur’an.
Dengan cara para pendeta menyembunyikan kebenaran yang sesungguhnya, sedangkan orang-orang Yahudi yang bersikap munafiq mau menceritakan isi Taurat dari para pendeta itu, maka masyarakat mereka ciptakan menjadi kebingungan.
Dengan tipu muslihat semacam ini mereka ingin agar masyarakat tetap ragu-ragu kepada kebenaran kenabian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena bagi orang awam akan timbul anggapan jika Muhammad itu benar Nabi yang dijanjikan tentulah para pendeta dan ulama Yahudi akan menjadi orang pertama mengakui kenabian Muhammad ini.
0 komentar:
Posting Komentar