Mehmed V
Sultan Mehmed Resat (bergelar Khalifah Muhammad Al Rishad V; lahir 2 November 1844 – meninggal 3 Juli 1918 pada umur 73 tahun) ialah khalifah Turki Utsmani yang memerintah antara 1909-1918. Ia menduduki Kursi Kekhalifahan setelah penggulingan Khalifah Abdul Hamid II dari tahta pada usia 65 tahun. Ia belajar 2 tsaqofah, Timur dan Barat. Ia menjadi Khalifah pertama yang memerintah di bawah perjanjian al-Masyruthiyah Party Union Progessdan tak berpengaruh apapun, dan membiarkan jalannya pemerintahan berada pada Orang - Orang Sekular. Pada masanya terjadi Perang Tripoli (1911) antara Ottoman dan orang-orang Libya melawan Italia, kemudian Perang Kemerdekaan Eropa Timur antara Khilafah Ottoman melawan Nasionalis Yunani, Nasionalis Bulgaria, Nasionalis Serbia, Nasionalis Romania, Nasionalis Bosnian, dan Nasionalis Montenegro Negara tersebut menuntut Kemerdekaannya, lalu Perang Dunia I (1914—1918).Beliau adalah Khalifah yang terakhir menyerukan JIHAD kepada kaum Muslimin untuk bangkit melawan Kolonialisme.Peristiwa
Peristiwa-peristiwa di zamannya:- 1913 — Pergerakan Sanusiyah yang berawal di Libya melawan Italia.
- 1916:
- Syarif Husain Gubernur Makkah mengkhianati khilafah dan bersekongkol dengan Perancis dan Inggris untuk menentang kholifah.
- Persetujuan Sykes-Picot oleh kekuatan Eropa untuk menguasai tanah air kaum Muslim.
- 1917 — Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour berjanji akan memberikan Yahudi sebuah tanah air di Palestina.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mehmed VI
PD I menyebabkan bencana bagi Khilafah Turki Utsmani. Angkatan Inggris telah merampas Baghdad dan Jerusalem selama perang dan sebagian besar kekhalifahan akan dibagai-bagikan kepada kuasa Eropa. Dalam konferensi San Remo pada April 1920, Perancis telah diberi mandat atas Suriah dan Britania Raya telah diberi mandat atas Palestina dan Mesopotamia. Pada tanggal 10 Agustus 1920, perwakilan Mehmed menandatangani Persetujuan Sevres, yang mengakui mandat itu, melepaskan kendali Ottoman atas Anatolia dan Izmir, menghilangkan perluasan Turki, dan mengakui Hejaz sebagai negara merdeka.
Kelompok nasionalis Turki (yang dideking pihak Barat) berang dengan penyetujuan Sultan atas permukiman-permukiman tadi. Sebuah pemerintahan baru, Majelis Nasional Agung Turki, dipimpin oleh Mustafa Kemal telah terbentuk pada bulan April 1920, berpusat di Ankara. Pada tanggal 23 April, pemerintahan Mehmed ditiadakan dan konstitusi sementara disahkan.
Keberhasilan kelompok nasionalis membuat kekuasaan kalifah ditiadakan pada tanggal 1 November 1922, dan Mehmed meninggalkan Istanbul, menaiki kapal perang Inggris pada tanggal 17 November. Menuju Malta untuk eksil, Mehmed kemudian tinggal di Riviera Italia.
Ia meninggal pada tanggal 15 Mei 1926 di San Remo, Italia. Pada tanggal 19 November 1922 sepupunya diangkat sebagai khalifah sebagai Abdul Mejid II.
Sumber
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Abdul Mejid II
Memerintah | 19 November 1922 - 3 Maret 1924 |
---|---|
Pendahulu | Mehmed VI |
Ayah | Abdülaziz |
Ibu | Hayranıdil Kadınefendi |
Lahir | 29 Mei 1868 Beşiktaş, Ottoman Empire |
Meninggal | 23 Agustus 1944 (umur 76) Paris, France |
Agama | Islam |
Abdul Mejid II (juga dieja Abd-ul-Mejid, , Abdülmecit; dalam bahasa Arab عبد المجيد الثانى (Abdul Majid)) (hidup 29 Mei 1868 – 23 Agustus 1944; menjabat dari 19 November 1922 – 3 Maret 1924) ialah kalifah terakhir Turki Utsmani, khalifah ke-101 sejak Abu Bakar.
Lahir pada 29 Mei 1868 di Istana Dolmabahçe di Istanbul (bekas Konstantinopel) dari Sultan Abd-ul-Aziz. Ia dididik secara pribadi. Pada 4 Juli 1918 saudaranya Mehmed VI menjadi Sultan. Menyusul pendepakan sepupunya dari tahta pada 1 November 1922 jabatan sultan dihapuskan. Namun pada 19 November 1922, ia diangkat sebagai khalifah oleh Majelis Nasional Turki di Ankara. Ia memerintah dari Istanbul, pada 24 November 1922. Pada 3 Maret 1924 ia diturunkan dan diusir dari Turki bersama dengan sisa keluarganya.
Pada 23 Desember 1896 ia menikah buat pertama kalinya di Istana Ortaköy dengan Shahsuvar Bash Kadin Effendi (Istanbul 2 Mei 1881 – Paris 1945). Mereka memiliki seorang putra, Shehzade Ömer Faruk Effendi (27 Februari 1898 – 28 Maret 1969).
Pada 18 Juni 1902 ia menikah untuk kedua kalinya di Istana Ortaköy dengan Hair un-nisa Kadin Effendi (terlahir: Panderma, 2 Maret 1876; meninggal: Nice, 3 September 1936). Mereka memiliki seorang putri, Hadice Hayriye Ayshe Dürrühsehvar (26 Januari 1914 – 7 Februari 2006) yang menikah dengan Azam Jah, putra Nizam Hyderabad terakhir.
Pada 16 April 1912 ia menikah untuk ketiga kalinya di Istana Çamlica dengan Atiya Mihisti Kadin Effendi (lahir di Adapazari, 27 Januari 1892 – London, 1964). Ia adalah saudari Kamil Bey.
Pada 21 Maret 1921 ia menikah untuk keempat kalinya di Istana Çamlica dengan Bihruz Kadin Effendi (lahir: Izmir, 24 Mei 1903).
Pada 23 Agustus 1944 Abdul Mejid II meninggal di kediamannya di Boulevard Suchet, Paris XVIe, Perancis. Ia dimakamkan di Haram-i-Sharif, Madinah, Arab Saudi.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar