Saya mau tanya nih apa bener islam sudah berkembang di nusantara
sejak zaman Rasulullah berarti pada zaman majapahit sudah ada komunitas
muslim dong, karena menurut kakek saya dia orang asli tuban, bahwa pada
waktu pemberontakan (ansich) ronggolawe didalam laskarnya ada kira-kira
10 orang muslim asli tuban yang terbantai oleh prajurit majapahit
disungai bersama ronggolawe walupun ronggolawe itu orang hindu,
mengingat tuban adalah bandar internasional waktu itu jadi gak menutup
kemungkinan dijajaran prajurit majapahit juga ada yang muslimkah? kakek
saya cerita dulu ada lembar lontarnya tapi rusak pada waktu ada
penjarahan jepang di desanya mohon penjelasanya pak, terima kasih
sebelumnya. Jazakallah
Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh,
Islam masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 M yang berarti saat
Rasulullah SAW masih hidup di Jazirah Arab. Buktinya adalah sebuah kota
kecil di pesisir Barat Sumatera Utara, Barat daya Medan, bernama Barus.
Sampai sekarang, sejarah mencatat jika Barus adalah kota tertua di
Nusantara. Barus adalah kota internasional yang sejak zaman sebelum
masehi, sebelum Nabi Isa a.s. lahir, diketahui telah mengekspor kapur
wangi (kapur Barus) ke Mesir untuk digunakan sebagai bahan pembalseman
mumi para raja dan pangeran Mesir (Firaun).
Sedangkan Majapahit baru berdiri di akhir abad ke-13 M, dengan
meruntuhkan Kerajaan Singosari, yang berarti enam abad setelah Islam
menyinari Nusantara.
Walau Islam telah menyinari Barus diabad ke-7 M, namun catatan Islam
tertua di Tanah Jawa sampai hari ini masih merujuk pada batu nisan
Fatimah Binti Maimun yang ditemukan di Leran, Gresik, Jawa Timur, pada
1082. Sejumlah petilasan di pusat kerajaan Majapahit, Trowulan, juga
telah ditulis dalam bahasa Arab (SQ. Fatini: Islam Comes to Malaysia; Singapore, MSRI, 1963). Ini berarti sebelum Majapahit berdiri di Trowulan, sudah ada penduduk beragama Islam di sana.
Sedangkan menurut catatan indonesianis asal Monash University-
Australia, MC. Ricklefs dalam “Sejarah Indonesia Modern 1200-2004”
(h.30-31) disebutkan jika batu nisan Trowulan terdapat angka pahatan
1368. ”Batu nisan ini berhias ayat-ayat Qur’an… Batu-batu Jawa Timur itu
mengesankan bahwa beberapa elit Jawa telah memeluk Islam pada saat
kerajaan Majapahit yang beragama Hindu-Budha itu sedang jaya-jayanya.”
Ricklefs juga menulis, “…sudah ada bangsawan-bangsawan yang beragama
Islam di istana Majapahit pada abad XIV” (h.37). Kerajaan Majapahit
berdiri pada tanggal 10 November 1293 saat Raden Wijaya dinobatkan
sebagai raja pertama dengan nama resmi Prabu Kertarajasa Jayawardhana.
Ronggolawe sendiri adalah orang yang sangat berjasa di dalam
berdirinya Majapahit. Namun oleh pembesar Majapahit, akibat fitnah yang
dilancarkan Mahapatih Halayudha, Ronggolawe yang sangat menjunjung
tinggi kebenaran dan keadilan—sebab itu dia menolak pengangkatan Nambi
yang dianggapnya tidak lebih berjasa ketimbang beberapa rekannya sebagai
salah satu pembesar kerajaan, dianggap sebagai pemberontak dan
diperangi.
Tuban sejak sebelum Majapahit berdiri merupakan kota pelabuhan di
mana semua pedagang dari berbagai negara dan agama bertemu. Islam telah
bersinar di Tuban sejak lama. Sebab itu jika dikatakan adakah
orang-orang Islam yang menjadi pengikut Ronggolawe, maka hal itu bukan
kemustahilan. Apalagi di masyarakat Tuban telah lama tertanam adanya
kisah tentang Brandal Lokajaya yang kemudian menjadi Sunan Kalijaga,
salah seorang penyebar Islam di Tanah Jawa.
Dan adakah orang-orang Islam yang menjadi anggota pasukan kerajaan
Majapahit? Ini juga bukan kemustahilan mengingat sejarawan Ricklefs
berkeyakinan jika sebagian pembesar dan bangsawan Majapahit telah
memeluk Islam ketika Majapahit masih berdiri.
Sejarah Islam di negeri ini memang sangat besar dan gemilang.
Sayangnya, arus reformasi sepertinya tidak perduli dengan semua ini.
Menjadi tugas kita semualah untuk mengungkap dan meluruskan sejarah ini
agar anak cucu kita bisa bangga menjadi Muslim Indonesia.
Wallahu alam bishawab.
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.
Sumber
Sabtu, 22 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar